際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
1



A. Judul        : Pengaruh Lama Perendaman Dan Konsentrasi Enzim Papain Dari
    Ekstrak Getah Pepaya Terhadap Karakteristik Daging Kambing
B. Peneliti     :
     Puput Puja Kusuma Wati
     Danar Anizar
     Julia Mentari Rahayu
     Siti Marfuah
     Suci Mulvasari
C. PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang Masalah
        Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang
tinggi. Keanekaragaman ini sangat besar nilainya bagi bangsa Indonesia dan harus
terus dilestarikan dan dimanfaatkan secara arief agar tidak mengalami kepunahan.
Indonesia juga sangat kaya akan sumber daya tanaman hortikultura, termasuk
aneka jenis tanaman buah-buahan. Tanaman-tanaman tersebut tidak sedikit yang
memiliki manfaat serba guna. Salah satu jenis buah asal luar negeri ( introduksi )
yang telah lama berkembang dan ditanam diwilayah nusantara dan mempunyai
segudang manfaat bagi kehidupan manusia adalah tanaman pepaya.
        Tanaman pepaya (Carica papaya) merupakan jenis tanaman buah-buahan
yang sudah tidak asing lagi bagi kita masyarakat Indonesia. Tanaman pepaya
merupakan tanaman yang dapat ditemukan diberbagai daerah ditanah air kita.
Tanaman pepaya merupakan tanaman serba guna. Hampir seluruh bagian
tanaman pepaya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan hidup dan
penghidupan manusia, baik sebagai bahan makanan bergizi, obat tradisional,
bahan baku industri makanan dan minuman, industri penyamak kulit, industri
tekstil dan lain-lain.
        Daun dan getah pepaya mengandung papain yang dapat dimanfaatkan
sebagai penyamak kulit. Tanaman pepaya adalah tanaman yang mempunyai nilai
gizi yang serba guna untuk makanan sehat dan sebagai obat untuk menyehatkan
badan pada umumnya.
        Selain dapat dijadikan sebagai obat-obatan buah pepaya yang sudah
matang memiliki rasa yang enak, bergizi tinggi, dan dapat dimakan sebagai buah
2



segar atau dijadikan sari buah. Disamping itu, buah pepaya yang masih muda
dapat disayur dan dijadikan lalap. Bagi masyarakat Indonesia buah pepaya sudah
cukup terkenal untuk digunakan sebagai sayuran atau masakan lainnya. Bukan
saja buahnya yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk sayuran tetapi daun
pepaya muda juga dapat dijadikan sebagai bahan sayuran dan lalapan. Namun
sebelumnya harus direbus dahulu untuk menghilang kan rasa pahitnya. Selain itu
daun pepaya juga dapat digunakan sebagai bahan pelembut daging.
       Rasa pahit yang terkandung pada daun pepaya tersebut disebabkan oleh
getah yang dimiliki oleh daun pepaya tersebut. Bukan hanya daun pepaya yang
memiliki getah, tapi buah pepaya juga memiliki getah dan pepaya muda adalah
penghasil getah yang paling banyak.Getah yang ada dalam daun dan buah pepaya
tersebut mengandung zat papain,
       Papain merupakan enzim proteolitik yang diisolasi dari buah pepaya
(Carica papaya) yang banyak dihasilkan di negara-negara tropis seperti
Indonesia. Papain memiliki sifat kestabilan yang relatif tinggi terhadap factor
suhu dan pH. Kestabilan enzim papain baik sekali pada larutan yang mempunyai
pH 5,0. pH optimal untuk substrat albumin maupun kasein adalah 7,0 dan untuk
substrat gelatin 5,0. Papain mempunyai daya tahan panas lebih tinggi dibanding
enzim lain. Keaktifan enzim papain hanya menurun 20% pada pemanasan 70oC
selama 30 menit pada pH 7,0.
       Papain sebagai enzim banyak digunakan dalam industri diantaranya
industri farmasi, industri kosmetik, tekstil, industri penyamak kulit. Penggunaan
papain ini meningkat dan meluas sebagai komoditi di pasaran dunia. Zat inilah
yang menyebabkan daun pepaya dapat digunakan sebagai pembungkus daging
agar cepat empuk katika dimasak. Selain dengan membungkus, untuk membuat
daging lebih empuk juga bisa dengan memberi atau merendam ekstrak daun
pepaya pada daging yang akan kita masak.
       Daging merupakan salah satu bahan makanan yang tinggi nilai gizinya,
dan mengandung banyak protein. Daging dapat diolah menjadi ragam makanan.
Namun karena daging memiliki tekstur daging yang keras, kerap kali masakan
daging diberi campuran-campuran yang dapat mengubah tekstur daging yang
3



Keras Menjadi Lebih Lembut Agar Lebih Dapat Dinikmati Kelezatannya, Seperti
Pada daging kambing yang termasuk daging yang keras atau alot.
       Daging kambing umumnya dikonsumsi dalam bentuk olahan seperti sate,
sop, soto, gulai, tongseng dan sebagainya yang dijajakan di pinggir jalan, rumah
makan dan hotel berbintang. Walaupun suplai daging kambing dapat ditingkatkan
namun daging kambing dari ternak yang berumur tua masih belum dapat
sepenuhnya diterima masyarakat karena dagingnya alot/liat. Hal ini perlu
diintroduksi teknologi untuk meningkatkan keempukan daging kambing tersebut.
       Sifat biokimia dan fisikokimia daging dari seekor ternak akan mengalami
perubahan sesaat setelah ternak disembelih antara lain adalah nilai pH, daya
mengikat air (DMA) dan struktur jaringan daging. Hal ini berpengaruh terhadap
tingkat keempukan daging sebagai tolok ukur kualitas daging masak berdasarkan
sifat mudah dikunyah tanpa kehilangan sifat-sifat jaringan yang layak.
Palatabilitas pada keempukan daging antara lain dipengaruhi oleh kemudahan
penetrasi gigi ke dalam daging atau kemudahan daging dikunyah menjadi bagian
yang lebih kecil. Keempukan daging antara lain dipengaruhi oleh keliatan serat
daging dan keliatan jaringan ikat.
       Daging dari ternak berumur muda lebih empuk dibandingkan dengan
daging dari ternak berumur tua karena adanya perbedaan ukuran dan serabut
daging. Tingkat keliatan jaringan ikat semakin meningkat pada ternak berumur
tua, hal ini mengakibatkan tingkat keempukan daging menurun. Untuk
mendapatkan daging yang empuk berbagai metode pengempukan telah dilakukan
baik secara kimia maupun secara fisik.
       Hasil penelitian aplikasi teknologi pelayuan terhadap karkas domba tua
pada suhu 40C selama 7 hari telah menghasilkan daging lebih empuk. Kelemahan
teknologi pelayuan adalah membutuhkan waktu lama dan investasi yang tinggi.
Perlakuan dengan enzim proteolitik adalah salah satu metode pengempukan
daging yang populer. Introduksi enzim proteolitik kedalam daging pasca
penyembelihan ternak ada beberapa metode, antara lain adalah perendaman
daging dalam larutan enzim proteolitik.
       Aplikasi enzim proteolitik dari tanaman telah banyak dipelajari antara lain
papain dari pepaya dan actinidin dari buah kiwi. Penggunaan enzim papain selama
4



ini telah dipelajari dan kemungkinan merupakan agen pengempuk daging yang
paling efektif. Kelebihan metode ini adalah tidak memerlukan waktu berhari-hari
dan harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan teknologi pelayuan.
        Cara-cara diatas dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara oleh seorang
pedagang atau konsumen daging kambing, sehingga daging kambing yang akan
diolah menjadi makanan atau lauk pauk makan yang memiliki karakteristik
daging yang empuk. Konsumen daging kambing akan merasa puas jika dapat
menikmati daging yang empuk serta lezat oleh karena itu seorang pedagang atau
rumah makan yang menyediakan daging kambing sebagai menu lauk pauknya,
sudah selayaknya memperhatikan cara pengolahan daging kambing sehingga
daging tersebut dapat dinikmati dengan rasa lezat dan empuk.
        Cara pengolahan untuk mengubah daging kambing menjadi empuk dapat
dilakukan dengan pengekstrakan getah papaya menjadi enzim papain untuk
melakukan perendaman terlebih dahulu sebelum melakukan pengolahan. Aplikasi
enzim papain sebagai pengempuk daging selama ini telah diketahui namun
pengaruh lama waktu perendaman dan penambahan konsentrasi enzim papain
belum pernah diteliti.
        Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan tentang pengaruh pemberian ekstrak daun pepaya pada daging yang
dimasak, dengan judul penelitian  Pengaruh Lama Perendaman Dan
Konsentrasi Enzim Papain Dari Ekstrak Getah Pepaya Terhadap
Karakteristik Daging Kambing .

1.3.   Rumusan Masalah
        Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Apakah ada pengaruh
pemberian ekstrak buah pepaya terhadap cita rasa daging kambing lokal ?
1.4.   Tujuan Penelitian
        Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak
buah papaya terhadap cita rasa daging kambing lokal.
1.5.   Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
   Sebagai pengetahuan tambahan bagi masyarakat mengenai manfaat tanaman
    pepaya, khususnya manfaat buah papaya.
5



   Untuk membuat tanaman pepaya dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
   Untuk menambah pengetahuan tentang cara membuat daging menjadi empuk.
D. LANDASAN TEORITIS
A. Tanaman Pepaya
1. Pengertian tanaman pepaya
       Tanaman pepaya adalah tanaman herba, tumbuhnya tergolong cepat,
batabgnya berongga, biasanya tidak bercabang, tingginya dapat sampai 10 meter,
daun besar, tunggal, dan bercangap, tangkai daun panjang dan berongga,
bunganya bunga jantan atau bunga sempurna, bentuk buah bulat sampai lonjong
ditentukan oleh type bunga khususnya oleh bentuk putik dan komposisi benang
sari yang dimiliki, putik bunga betina berbentuk bulat, buah yang dihasilkan akan
bulat pula (Kalie: 1990).
       Sedangkan menurut Muljana (1985) pepaya atau yang di jawa ini terkenal
dengan nama kates maupun ketela gantung adalah sebuah tanaman yang seluruh
organnya dapat dipergunakan baik untuk manusia maupun hewan.
2. Morfologi tanaman pepaya
A. Daun (folium)
       Daun merupakan tumbuhan yang paling penting dan umunya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun pepaya merupakan daun
tunggal, berukuran besar, dan bercangap,juga mempunyai bagian-bagiandaun
lengkap(falicum completum) berupa pelepah atau upih daun(vagina),tangkai
daun(petiolus)dan helaian daun (lamina).
       Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujungdaun
yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Dilihat dari sususnan tulang
daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari (palmineruis).
Daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman.
B. Batang (caulis)
       Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting,dan
mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Bentuk batang
pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaanbatang yang
memperlihatkan berkas-berkas daun. Arah tumbuh batang yaitutegak lurus yaitu
jika arahnya lurus keatas. Permukaan batang tanamanpepaya yaitu licin.
6



Batangnya berongga, biasanya tidak bercanbang, dantingginya dapat mencapai 10
meter.
C. Akar (Radix)
         Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan
daun)bagi     tumbuhan    yang   tubuhnya    telah   merupakan    komus.   Akar
pepayamerupakan akar serabut (radix advencita), karena akar-akar ini bukan
berasal dari calon akar yang asli atau yang disebut dengan akar liar, dan
bentuknya seperti serabut. Sistem akar serabut yaitu jika akar lembaga
dalamperkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar
D. Bunga (flos)
         Bunga merupakan bagian-bagian yang secara langsung berguna untuk
mempertahankan kehidupan (untuk penyerapan makanan, pengolahan,bahan-
bahan yang diserap menjadi bahan-bahan yang digunakan olehtumbuhan untuk
keperluan hidupnya : paernafasan, pertumbuhan, dll).
         Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam (polygamus), karena pada
satutumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna.Biasanya
poligam dimaksud untuk menunjukan sifat tumbuhan bertaliandengan sifat bunga
tali yang memperlihatkan suatu kombinasi bukanberumah satu dan juga bukan
berumah dua.
         Perbedaan antara Bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yaitu :
   Bunga jantan (masculus)
Bunga jantan biasanya terdapat pada pohon jantan. Pohon jantanmudah dikenal
karena memiliki malai, bunga bercabang banyak yangmengantung dengan bunga-
bunga jantan yang lebat. Jenis pohon initidak akan menghasilkan buah karena
bunganya tidak mempunyai bakalbuah. Pohon jantan hanya bermanfaat sebagai
penyerbuk pohon betina.
   Bunga betina (femineus)
Bunga betina biasanya terdapat pada pohon betina. Pohon betinamemiliki
inflorensa dengan 3-5 bunga betina yang bertangkai pendek.Bahkan sering hanya
dengan sebuah bunga betina yang duduk diketiak daun. Ukuran bungannya agar
besar. Tanpa adanya pohon jantan ataupohon sempurna, pohon betina ini tidak
7



dapat menghasilkan buah.Bunga sempurna menjamin terjadinya penyerbukan
secara sempurna.
   Bunga sempurna (hermaprodit)
Bunga sempurna memiliki inflorensia yang terdiri dari beberapabunga sempurna
dan 1-4 bunga jantan. Masing-masing bunga tersebutbertangkai pendek..
E. Buah (fructus)
       Pepaya      termasuk   dalam   golongan   buah    sungguh   (buah   sejati)
tunggal.Buah sejati tunggal yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga denga satu
bakalbuah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun
darisatu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak naungan. Dalam
buahpapaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak
biji.Pepaya juga termasuk buah buni (bacca).
       Buah bunia dalah buah yang dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah
lapisan luar yangtipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan
lapisan dalamyang tebal, lunak dan berair, sering kali dapat dimakan. Biji-biji
terdapatbebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu
ataubeberapa ruang. Pepaya termasuk buah buni yang berdiding tebal.
F. Biji (semen)
       Biji yaitu penyerbukan yang diikuti denganpembuahan, bakal buah
tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuhmenjadi biji. Melihat asal jaringan
yang menjadi tempat penimbunan zatmakanan cadangan biji pepaya termasuk
putih lembaga dalam (endospermium) . Maksud dari putih lembaga dalam yaitu
jika jaringanpenimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari onti
kandunglembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti
spermalalu   membelah-belah      menjadi   jaringan     penimbun   makanan    ini.
Melihatasalnya putih lembaga dalam ini, maka biji dengan bagian ini hanya
dapatbiji tumbuhan tertutup (angiospermae).
3. Manfaat tanaman pepaya
1. Akar
       Menurut Van De Burg dalam Muljana (1985) manfaat akar pepaya adalah
untuk menyembuhkan penyakit ginjal, pembasmi cacing kremi, penyakit sendi-
sendi tulang. Cara mempergunakan akar pepaya sebagai obat adalah dengan cara
8



merendam akar pepaya tersebut didalam air dingin kemudian larutan dari akar
pepaya tersebit diminum.
2. Batang
         Batang pepaya dapat dijadikan alternatif makanan namun rasanya tidak
lezat. Adapun caranya batang pepaya diprut sampai halus dan diperas air serta
getahnya hingga tinggal ampasnya saja kemudian ampas batang pepaya tersebut
dicampur dengan gula atau garam tergantung selera kita. Khasiat dari ampas
batang pepaya tersebut adalah dapat menghilangkan rasa mual dan memudahkan
kentut (muljana: 1985).
3. Daun
         Daun pepaya muda dapat dijadikan sebagai obat tradisional untuk
penyakit malaria, panas, dan kejang perut. Caranya adalah daun pepaya muda
ditumbuk hingga halus kemudian diperas airnya (Muljana: 1985).
4. Bunga
         Bunga pepaya dapat dijadikan obat nafsu makan bagi anak kecil. Untuk
menghilangkan rasa pahitnya sebaiknya saat merebus dicampur dengan daun
kuda-kudaan. Selain itu fungsinya adalah dapat dijadikan obat untuk penyakit
kuning (Muljana: 1985).
5. Buah
         Buah pepaya muda dapat digunakan untuk makanan khususnya campuran
rujak. Sedangkan untuk buah pepaya yang sudah tua atau masak dapat langsung
dikonsumsi dan mengandung vitamin A dan C. Namun harus diingat walaupun
buah pepaya sangat penting untuk dikonsumsi tetapi bagi orang yang berpenyakit
magh ataupun berpenyakit asma jangan terlalu banyak makan buah ini (Muljana:
1985).
B. Enzim papain

       Papain adalah suatu enzim pemecah protein (enzima proteolitik) yang
terdapat dalam getah pepaya. Kandungannya dapat mencapai 50% dari berat
kering getah. Seluruh bagian tanaman ini kecuali bagian akar dan biji
mengandung enzim ini. Dan organ yang menghasilkan getah paling banyak
adalah bagian buahnya dan dihasilkan oleh saluran getah yang banyak terdapat
dibawah lapisan kulit luar buah (Kalie: 1990)
9



       Menurut kalie (1990) papain terbagi menjadi 2 macam yakni:
1. Papain kasar atau crude papain
       Papain kasar adalah getah pepaya yang setelah dikeringkan dihaluskan jadi
berbentuk tepung.
2. Papain murni
       Papain murni adalah hasil pemisahan dan pemurnian papain kasar menjadi
enzim papain, enzim chimopapain A, enzim chimopapain B, dan enzim papaya
peptidase.
       Khasiat papain yang terdapat dalam pepaya adalah mampu membuat
daging yang keras manjadi empuk, dapat digunakan sebnagai bahan sampingan
untuk perusahaan penyamakan kulit, untuk menghilangkan getah pada sutra,
untuk mengolah wol agar jangan sampai berkerut, dan untuk menjernihkan bir
(Muljana: 1985).
C. Daging kambing
       Menurut Ridwan (2012) daging kambing adalah daging yang berasal dari
kambing, berwarna lebih pucat dari daging domba, lemak berwarna putih, dan
daging kambing berbau khas. Dalam 100 gram daging kambing terdapat 154
kalori, 9.2 mg lemak, 3.6 mg lemak jenuh. Selain itu, daging kambing juga salah
satu sumber zat besi, vitamin B, kolin, dan selenium terbaik. Namun, lemak
kambing justru memiliki persentase kolesterol lebih tinggi jika dibandingkan
dengan daging ayam atau sapi.
       Lebih lanjut menuruut Ridwan (2012) kelebihan daging kambing adalah:
1. Kaya akan protein berkualitas tinggi dan zat besi.
2. Dapat meningkatkan penyerapan zat besi nonheme dari makanan nabati.
3. Daging kambing juga kaya akan seng.
       Kekurangan daging kambing adalah:
1. Kandungan kolesterolnya tinggi dan tidak memiliki serat.
2. Daging yang sudah diproduksi secara komersial juga mengandung antibiotik,
   hormon, dan toksin.
10



E. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
       Penelitian ini di laksanakan di Jalan karya 1 gg pusri Universitas Islam
Riau Pekan Baru yang berlangsung mulai tanggal 10 sampai dengan tanggal
bulan Maret 2013.
B. Objek Penelitian
1. Populasi dan Sampel
       Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kambing lokal
yang diberi enzim papain dari ekstrak buah pepaya. Dan yang diamati adalah
pengaruh enzim papain dari ekstrak buah pepaya terhadap daging.
2. Alat dan Bahan
1. Alat
      Pisau
      Ember
      Kompor
      Dandang
2. Bahan
      Buah pepaya muda
      Daging kambing
      Air suling
C. Metodelogi Penelitian
       Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dan bersifat deskriptif
kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji
organoleptik.
          Organoleptik adalah merupakan cara pengujian dengan menggunakan
indera manusia untuk pengukuran daya penerimaan terhadap makanan. Uji
Organoleptik bersifat subyektif . Uji organoleptik dalam penelitian dilakukan
dengan menggunakan 10 orang panelis.
       Data hasil penelitian ini akan diuraikan dalam bentuk penjelasan kata-kata
dan tidak menggunakan statistk, karena penelitian ini bersifat deskriftif kualitatif
dengan menggunakan metode uji organoleptik. Parameter yang akan digunakan
11



untuk mengukurnya adalah keempukan dan tekstur daging kambing sedangkan
susut masak dari daging kambing tersebut diukur dengan menggunakan rumus:




       Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan pemberian
enzim papain dari ekstrak buah pepaya dengan lama perendaman dan konsentrasi
yang berbeda kedalam daging.
       Lama perendaman yang dilakukan adalah:
   A1 = 15 menit
   A2 = 25 menit
   A3 = 35 menit
   A4 = 45 menit
       Konsentrasi yang diberikan adalah:
   B1 = 1 ml
   B2 = 2 ml
   B3 = 3 ml
   B4 = 4 ml
       Sedangkan untuk kontrolnya pada bagian yang ke-3, daging kambing tidak
diberikan perlakuan apapun.
D. Prosedur Penelitian
1. Prosedur Penyiapan Bahan Uji ( Ekstrak buah Pepaya )
   Getah pepaya diperoleh dari buah pepaya umur 2  3 bulan disadap pangkal
    hingga ujung buah sebanyak lima goresan.
   Penyadapan dilakukan pada pagi hari (pukul 05.00  08.00).
   Getah pepaya kemudian dikumpulkan ke dalam mangkuk plastik.
   Setelah terkumpul maka getah pepaya tersebut langsung dijemur dibawah
    sinar matahari lebih kuran 8-9 jam.
   Kemudian setelah kering terbentuklah enzim kristal papain kasar.
2. Prosedur Kerja
   Sebelum penelitian dilakukan pastikan semua peralatan dalam keadaan bersih
12



   Daging yang telah ditimbang seberat 1,7 kg yang akan digunakan dalam
    penelitian sebelumnya dicuci bersih
   Daging yang telah dicuci dibagi menjadi 17 bagian, Satu bagian seberat 100
    gram.
   Daging seberat 100 gram dipotong kecil-kecil menjadi 10 potongan
   Air sebanyak 1 liter dipanaskan hingga mendidih.
   Ekstrak buah papaya yang telah dibuat kosentrasinya menjadi 1ml, 2 ml, 3 ml,
    dan 4 ml kemudian masukan kedalam panci air yang dipanaskan berikut
    daging.
   Kemudian daging direbus selama 45 menit

More Related Content

Penting

  • 1. 1 A. Judul : Pengaruh Lama Perendaman Dan Konsentrasi Enzim Papain Dari Ekstrak Getah Pepaya Terhadap Karakteristik Daging Kambing B. Peneliti : Puput Puja Kusuma Wati Danar Anizar Julia Mentari Rahayu Siti Marfuah Suci Mulvasari C. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Keanekaragaman ini sangat besar nilainya bagi bangsa Indonesia dan harus terus dilestarikan dan dimanfaatkan secara arief agar tidak mengalami kepunahan. Indonesia juga sangat kaya akan sumber daya tanaman hortikultura, termasuk aneka jenis tanaman buah-buahan. Tanaman-tanaman tersebut tidak sedikit yang memiliki manfaat serba guna. Salah satu jenis buah asal luar negeri ( introduksi ) yang telah lama berkembang dan ditanam diwilayah nusantara dan mempunyai segudang manfaat bagi kehidupan manusia adalah tanaman pepaya. Tanaman pepaya (Carica papaya) merupakan jenis tanaman buah-buahan yang sudah tidak asing lagi bagi kita masyarakat Indonesia. Tanaman pepaya merupakan tanaman yang dapat ditemukan diberbagai daerah ditanah air kita. Tanaman pepaya merupakan tanaman serba guna. Hampir seluruh bagian tanaman pepaya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan hidup dan penghidupan manusia, baik sebagai bahan makanan bergizi, obat tradisional, bahan baku industri makanan dan minuman, industri penyamak kulit, industri tekstil dan lain-lain. Daun dan getah pepaya mengandung papain yang dapat dimanfaatkan sebagai penyamak kulit. Tanaman pepaya adalah tanaman yang mempunyai nilai gizi yang serba guna untuk makanan sehat dan sebagai obat untuk menyehatkan badan pada umumnya. Selain dapat dijadikan sebagai obat-obatan buah pepaya yang sudah matang memiliki rasa yang enak, bergizi tinggi, dan dapat dimakan sebagai buah
  • 2. 2 segar atau dijadikan sari buah. Disamping itu, buah pepaya yang masih muda dapat disayur dan dijadikan lalap. Bagi masyarakat Indonesia buah pepaya sudah cukup terkenal untuk digunakan sebagai sayuran atau masakan lainnya. Bukan saja buahnya yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk sayuran tetapi daun pepaya muda juga dapat dijadikan sebagai bahan sayuran dan lalapan. Namun sebelumnya harus direbus dahulu untuk menghilang kan rasa pahitnya. Selain itu daun pepaya juga dapat digunakan sebagai bahan pelembut daging. Rasa pahit yang terkandung pada daun pepaya tersebut disebabkan oleh getah yang dimiliki oleh daun pepaya tersebut. Bukan hanya daun pepaya yang memiliki getah, tapi buah pepaya juga memiliki getah dan pepaya muda adalah penghasil getah yang paling banyak.Getah yang ada dalam daun dan buah pepaya tersebut mengandung zat papain, Papain merupakan enzim proteolitik yang diisolasi dari buah pepaya (Carica papaya) yang banyak dihasilkan di negara-negara tropis seperti Indonesia. Papain memiliki sifat kestabilan yang relatif tinggi terhadap factor suhu dan pH. Kestabilan enzim papain baik sekali pada larutan yang mempunyai pH 5,0. pH optimal untuk substrat albumin maupun kasein adalah 7,0 dan untuk substrat gelatin 5,0. Papain mempunyai daya tahan panas lebih tinggi dibanding enzim lain. Keaktifan enzim papain hanya menurun 20% pada pemanasan 70oC selama 30 menit pada pH 7,0. Papain sebagai enzim banyak digunakan dalam industri diantaranya industri farmasi, industri kosmetik, tekstil, industri penyamak kulit. Penggunaan papain ini meningkat dan meluas sebagai komoditi di pasaran dunia. Zat inilah yang menyebabkan daun pepaya dapat digunakan sebagai pembungkus daging agar cepat empuk katika dimasak. Selain dengan membungkus, untuk membuat daging lebih empuk juga bisa dengan memberi atau merendam ekstrak daun pepaya pada daging yang akan kita masak. Daging merupakan salah satu bahan makanan yang tinggi nilai gizinya, dan mengandung banyak protein. Daging dapat diolah menjadi ragam makanan. Namun karena daging memiliki tekstur daging yang keras, kerap kali masakan daging diberi campuran-campuran yang dapat mengubah tekstur daging yang
  • 3. 3 Keras Menjadi Lebih Lembut Agar Lebih Dapat Dinikmati Kelezatannya, Seperti Pada daging kambing yang termasuk daging yang keras atau alot. Daging kambing umumnya dikonsumsi dalam bentuk olahan seperti sate, sop, soto, gulai, tongseng dan sebagainya yang dijajakan di pinggir jalan, rumah makan dan hotel berbintang. Walaupun suplai daging kambing dapat ditingkatkan namun daging kambing dari ternak yang berumur tua masih belum dapat sepenuhnya diterima masyarakat karena dagingnya alot/liat. Hal ini perlu diintroduksi teknologi untuk meningkatkan keempukan daging kambing tersebut. Sifat biokimia dan fisikokimia daging dari seekor ternak akan mengalami perubahan sesaat setelah ternak disembelih antara lain adalah nilai pH, daya mengikat air (DMA) dan struktur jaringan daging. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat keempukan daging sebagai tolok ukur kualitas daging masak berdasarkan sifat mudah dikunyah tanpa kehilangan sifat-sifat jaringan yang layak. Palatabilitas pada keempukan daging antara lain dipengaruhi oleh kemudahan penetrasi gigi ke dalam daging atau kemudahan daging dikunyah menjadi bagian yang lebih kecil. Keempukan daging antara lain dipengaruhi oleh keliatan serat daging dan keliatan jaringan ikat. Daging dari ternak berumur muda lebih empuk dibandingkan dengan daging dari ternak berumur tua karena adanya perbedaan ukuran dan serabut daging. Tingkat keliatan jaringan ikat semakin meningkat pada ternak berumur tua, hal ini mengakibatkan tingkat keempukan daging menurun. Untuk mendapatkan daging yang empuk berbagai metode pengempukan telah dilakukan baik secara kimia maupun secara fisik. Hasil penelitian aplikasi teknologi pelayuan terhadap karkas domba tua pada suhu 40C selama 7 hari telah menghasilkan daging lebih empuk. Kelemahan teknologi pelayuan adalah membutuhkan waktu lama dan investasi yang tinggi. Perlakuan dengan enzim proteolitik adalah salah satu metode pengempukan daging yang populer. Introduksi enzim proteolitik kedalam daging pasca penyembelihan ternak ada beberapa metode, antara lain adalah perendaman daging dalam larutan enzim proteolitik. Aplikasi enzim proteolitik dari tanaman telah banyak dipelajari antara lain papain dari pepaya dan actinidin dari buah kiwi. Penggunaan enzim papain selama
  • 4. 4 ini telah dipelajari dan kemungkinan merupakan agen pengempuk daging yang paling efektif. Kelebihan metode ini adalah tidak memerlukan waktu berhari-hari dan harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan teknologi pelayuan. Cara-cara diatas dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara oleh seorang pedagang atau konsumen daging kambing, sehingga daging kambing yang akan diolah menjadi makanan atau lauk pauk makan yang memiliki karakteristik daging yang empuk. Konsumen daging kambing akan merasa puas jika dapat menikmati daging yang empuk serta lezat oleh karena itu seorang pedagang atau rumah makan yang menyediakan daging kambing sebagai menu lauk pauknya, sudah selayaknya memperhatikan cara pengolahan daging kambing sehingga daging tersebut dapat dinikmati dengan rasa lezat dan empuk. Cara pengolahan untuk mengubah daging kambing menjadi empuk dapat dilakukan dengan pengekstrakan getah papaya menjadi enzim papain untuk melakukan perendaman terlebih dahulu sebelum melakukan pengolahan. Aplikasi enzim papain sebagai pengempuk daging selama ini telah diketahui namun pengaruh lama waktu perendaman dan penambahan konsentrasi enzim papain belum pernah diteliti. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan tentang pengaruh pemberian ekstrak daun pepaya pada daging yang dimasak, dengan judul penelitian Pengaruh Lama Perendaman Dan Konsentrasi Enzim Papain Dari Ekstrak Getah Pepaya Terhadap Karakteristik Daging Kambing . 1.3. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Apakah ada pengaruh pemberian ekstrak buah pepaya terhadap cita rasa daging kambing lokal ? 1.4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah papaya terhadap cita rasa daging kambing lokal. 1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: Sebagai pengetahuan tambahan bagi masyarakat mengenai manfaat tanaman pepaya, khususnya manfaat buah papaya.
  • 5. 5 Untuk membuat tanaman pepaya dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Untuk menambah pengetahuan tentang cara membuat daging menjadi empuk. D. LANDASAN TEORITIS A. Tanaman Pepaya 1. Pengertian tanaman pepaya Tanaman pepaya adalah tanaman herba, tumbuhnya tergolong cepat, batabgnya berongga, biasanya tidak bercabang, tingginya dapat sampai 10 meter, daun besar, tunggal, dan bercangap, tangkai daun panjang dan berongga, bunganya bunga jantan atau bunga sempurna, bentuk buah bulat sampai lonjong ditentukan oleh type bunga khususnya oleh bentuk putik dan komposisi benang sari yang dimiliki, putik bunga betina berbentuk bulat, buah yang dihasilkan akan bulat pula (Kalie: 1990). Sedangkan menurut Muljana (1985) pepaya atau yang di jawa ini terkenal dengan nama kates maupun ketela gantung adalah sebuah tanaman yang seluruh organnya dapat dipergunakan baik untuk manusia maupun hewan. 2. Morfologi tanaman pepaya A. Daun (folium) Daun merupakan tumbuhan yang paling penting dan umunya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar, dan bercangap,juga mempunyai bagian-bagiandaun lengkap(falicum completum) berupa pelepah atau upih daun(vagina),tangkai daun(petiolus)dan helaian daun (lamina). Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujungdaun yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Dilihat dari sususnan tulang daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari (palmineruis). Daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman. B. Batang (caulis) Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting,dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Bentuk batang pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaanbatang yang memperlihatkan berkas-berkas daun. Arah tumbuh batang yaitutegak lurus yaitu jika arahnya lurus keatas. Permukaan batang tanamanpepaya yaitu licin.
  • 6. 6 Batangnya berongga, biasanya tidak bercanbang, dantingginya dapat mencapai 10 meter. C. Akar (Radix) Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun)bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan komus. Akar pepayamerupakan akar serabut (radix advencita), karena akar-akar ini bukan berasal dari calon akar yang asli atau yang disebut dengan akar liar, dan bentuknya seperti serabut. Sistem akar serabut yaitu jika akar lembaga dalamperkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar D. Bunga (flos) Bunga merupakan bagian-bagian yang secara langsung berguna untuk mempertahankan kehidupan (untuk penyerapan makanan, pengolahan,bahan- bahan yang diserap menjadi bahan-bahan yang digunakan olehtumbuhan untuk keperluan hidupnya : paernafasan, pertumbuhan, dll). Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam (polygamus), karena pada satutumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna.Biasanya poligam dimaksud untuk menunjukan sifat tumbuhan bertaliandengan sifat bunga tali yang memperlihatkan suatu kombinasi bukanberumah satu dan juga bukan berumah dua. Perbedaan antara Bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yaitu : Bunga jantan (masculus) Bunga jantan biasanya terdapat pada pohon jantan. Pohon jantanmudah dikenal karena memiliki malai, bunga bercabang banyak yangmengantung dengan bunga- bunga jantan yang lebat. Jenis pohon initidak akan menghasilkan buah karena bunganya tidak mempunyai bakalbuah. Pohon jantan hanya bermanfaat sebagai penyerbuk pohon betina. Bunga betina (femineus) Bunga betina biasanya terdapat pada pohon betina. Pohon betinamemiliki inflorensa dengan 3-5 bunga betina yang bertangkai pendek.Bahkan sering hanya dengan sebuah bunga betina yang duduk diketiak daun. Ukuran bungannya agar besar. Tanpa adanya pohon jantan ataupohon sempurna, pohon betina ini tidak
  • 7. 7 dapat menghasilkan buah.Bunga sempurna menjamin terjadinya penyerbukan secara sempurna. Bunga sempurna (hermaprodit) Bunga sempurna memiliki inflorensia yang terdiri dari beberapabunga sempurna dan 1-4 bunga jantan. Masing-masing bunga tersebutbertangkai pendek.. E. Buah (fructus) Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal.Buah sejati tunggal yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga denga satu bakalbuah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun darisatu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak naungan. Dalam buahpapaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.Pepaya juga termasuk buah buni (bacca). Buah bunia dalah buah yang dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yangtipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalamyang tebal, lunak dan berair, sering kali dapat dimakan. Biji-biji terdapatbebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu ataubeberapa ruang. Pepaya termasuk buah buni yang berdiding tebal. F. Biji (semen) Biji yaitu penyerbukan yang diikuti denganpembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuhmenjadi biji. Melihat asal jaringan yang menjadi tempat penimbunan zatmakanan cadangan biji pepaya termasuk putih lembaga dalam (endospermium) . Maksud dari putih lembaga dalam yaitu jika jaringanpenimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari onti kandunglembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti spermalalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini. Melihatasalnya putih lembaga dalam ini, maka biji dengan bagian ini hanya dapatbiji tumbuhan tertutup (angiospermae). 3. Manfaat tanaman pepaya 1. Akar Menurut Van De Burg dalam Muljana (1985) manfaat akar pepaya adalah untuk menyembuhkan penyakit ginjal, pembasmi cacing kremi, penyakit sendi- sendi tulang. Cara mempergunakan akar pepaya sebagai obat adalah dengan cara
  • 8. 8 merendam akar pepaya tersebut didalam air dingin kemudian larutan dari akar pepaya tersebit diminum. 2. Batang Batang pepaya dapat dijadikan alternatif makanan namun rasanya tidak lezat. Adapun caranya batang pepaya diprut sampai halus dan diperas air serta getahnya hingga tinggal ampasnya saja kemudian ampas batang pepaya tersebut dicampur dengan gula atau garam tergantung selera kita. Khasiat dari ampas batang pepaya tersebut adalah dapat menghilangkan rasa mual dan memudahkan kentut (muljana: 1985). 3. Daun Daun pepaya muda dapat dijadikan sebagai obat tradisional untuk penyakit malaria, panas, dan kejang perut. Caranya adalah daun pepaya muda ditumbuk hingga halus kemudian diperas airnya (Muljana: 1985). 4. Bunga Bunga pepaya dapat dijadikan obat nafsu makan bagi anak kecil. Untuk menghilangkan rasa pahitnya sebaiknya saat merebus dicampur dengan daun kuda-kudaan. Selain itu fungsinya adalah dapat dijadikan obat untuk penyakit kuning (Muljana: 1985). 5. Buah Buah pepaya muda dapat digunakan untuk makanan khususnya campuran rujak. Sedangkan untuk buah pepaya yang sudah tua atau masak dapat langsung dikonsumsi dan mengandung vitamin A dan C. Namun harus diingat walaupun buah pepaya sangat penting untuk dikonsumsi tetapi bagi orang yang berpenyakit magh ataupun berpenyakit asma jangan terlalu banyak makan buah ini (Muljana: 1985). B. Enzim papain Papain adalah suatu enzim pemecah protein (enzima proteolitik) yang terdapat dalam getah pepaya. Kandungannya dapat mencapai 50% dari berat kering getah. Seluruh bagian tanaman ini kecuali bagian akar dan biji mengandung enzim ini. Dan organ yang menghasilkan getah paling banyak adalah bagian buahnya dan dihasilkan oleh saluran getah yang banyak terdapat dibawah lapisan kulit luar buah (Kalie: 1990)
  • 9. 9 Menurut kalie (1990) papain terbagi menjadi 2 macam yakni: 1. Papain kasar atau crude papain Papain kasar adalah getah pepaya yang setelah dikeringkan dihaluskan jadi berbentuk tepung. 2. Papain murni Papain murni adalah hasil pemisahan dan pemurnian papain kasar menjadi enzim papain, enzim chimopapain A, enzim chimopapain B, dan enzim papaya peptidase. Khasiat papain yang terdapat dalam pepaya adalah mampu membuat daging yang keras manjadi empuk, dapat digunakan sebnagai bahan sampingan untuk perusahaan penyamakan kulit, untuk menghilangkan getah pada sutra, untuk mengolah wol agar jangan sampai berkerut, dan untuk menjernihkan bir (Muljana: 1985). C. Daging kambing Menurut Ridwan (2012) daging kambing adalah daging yang berasal dari kambing, berwarna lebih pucat dari daging domba, lemak berwarna putih, dan daging kambing berbau khas. Dalam 100 gram daging kambing terdapat 154 kalori, 9.2 mg lemak, 3.6 mg lemak jenuh. Selain itu, daging kambing juga salah satu sumber zat besi, vitamin B, kolin, dan selenium terbaik. Namun, lemak kambing justru memiliki persentase kolesterol lebih tinggi jika dibandingkan dengan daging ayam atau sapi. Lebih lanjut menuruut Ridwan (2012) kelebihan daging kambing adalah: 1. Kaya akan protein berkualitas tinggi dan zat besi. 2. Dapat meningkatkan penyerapan zat besi nonheme dari makanan nabati. 3. Daging kambing juga kaya akan seng. Kekurangan daging kambing adalah: 1. Kandungan kolesterolnya tinggi dan tidak memiliki serat. 2. Daging yang sudah diproduksi secara komersial juga mengandung antibiotik, hormon, dan toksin.
  • 10. 10 E. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini di laksanakan di Jalan karya 1 gg pusri Universitas Islam Riau Pekan Baru yang berlangsung mulai tanggal 10 sampai dengan tanggal bulan Maret 2013. B. Objek Penelitian 1. Populasi dan Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kambing lokal yang diberi enzim papain dari ekstrak buah pepaya. Dan yang diamati adalah pengaruh enzim papain dari ekstrak buah pepaya terhadap daging. 2. Alat dan Bahan 1. Alat Pisau Ember Kompor Dandang 2. Bahan Buah pepaya muda Daging kambing Air suling C. Metodelogi Penelitian Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dan bersifat deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji organoleptik. Organoleptik adalah merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia untuk pengukuran daya penerimaan terhadap makanan. Uji Organoleptik bersifat subyektif . Uji organoleptik dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan 10 orang panelis. Data hasil penelitian ini akan diuraikan dalam bentuk penjelasan kata-kata dan tidak menggunakan statistk, karena penelitian ini bersifat deskriftif kualitatif dengan menggunakan metode uji organoleptik. Parameter yang akan digunakan
  • 11. 11 untuk mengukurnya adalah keempukan dan tekstur daging kambing sedangkan susut masak dari daging kambing tersebut diukur dengan menggunakan rumus: Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan pemberian enzim papain dari ekstrak buah pepaya dengan lama perendaman dan konsentrasi yang berbeda kedalam daging. Lama perendaman yang dilakukan adalah: A1 = 15 menit A2 = 25 menit A3 = 35 menit A4 = 45 menit Konsentrasi yang diberikan adalah: B1 = 1 ml B2 = 2 ml B3 = 3 ml B4 = 4 ml Sedangkan untuk kontrolnya pada bagian yang ke-3, daging kambing tidak diberikan perlakuan apapun. D. Prosedur Penelitian 1. Prosedur Penyiapan Bahan Uji ( Ekstrak buah Pepaya ) Getah pepaya diperoleh dari buah pepaya umur 2 3 bulan disadap pangkal hingga ujung buah sebanyak lima goresan. Penyadapan dilakukan pada pagi hari (pukul 05.00 08.00). Getah pepaya kemudian dikumpulkan ke dalam mangkuk plastik. Setelah terkumpul maka getah pepaya tersebut langsung dijemur dibawah sinar matahari lebih kuran 8-9 jam. Kemudian setelah kering terbentuklah enzim kristal papain kasar. 2. Prosedur Kerja Sebelum penelitian dilakukan pastikan semua peralatan dalam keadaan bersih
  • 12. 12 Daging yang telah ditimbang seberat 1,7 kg yang akan digunakan dalam penelitian sebelumnya dicuci bersih Daging yang telah dicuci dibagi menjadi 17 bagian, Satu bagian seberat 100 gram. Daging seberat 100 gram dipotong kecil-kecil menjadi 10 potongan Air sebanyak 1 liter dipanaskan hingga mendidih. Ekstrak buah papaya yang telah dibuat kosentrasinya menjadi 1ml, 2 ml, 3 ml, dan 4 ml kemudian masukan kedalam panci air yang dipanaskan berikut daging. Kemudian daging direbus selama 45 menit