Peran Ismafarsi Dalam Meningkatkan Kualitas dan Mutu Farmasis Menuju AEC 2015 (ASEAN ECONOMIC COMMUNITY)
1 of 3
Download to read offline
More Related Content
Peran ismafasi dalam menghadapi aec 2015 tes
1. Upaya Ismafarsi Dalam Meningkatkan Kualitas Farmasis
Menuju AEC 2015 (ASEAN ECONOMIC COMMUNITY)
ASEAN merupakan gerbang untuk menuju ekonomi global, dimana industri dan
kegiatan usaha di wilayah ASEAN merupakan kunci dan pemain utama dalam rantai pasokan
dan jaringan produksi, baik secara regional maupun secara global. Dalam waktu dekat, kita
akan menyongsong pembentukan (ASEAN ECONOMIC COMMUNITY) AEC pada tahun
2015. AEC (ASEAN ECONOMIC COMMUNITY) merupakan sebuah komunitas negara-
negara di kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN demi terwujudnya ekonomi
yang terintegrasi. Negara – negara yang tergabung dalam AEC memberlakukan system single
market dalam artian terbuka untuk melakukan perdagangan barang, jasa, investasi, modal dan
tenaga kerja. AEC direncakan terbentuk pada tahun 2015. Hal ini diperkuat dengan
disahkannya Piagam ASEAN (ASEAN Charter) yang secara khusus akan menjadi landasan
hukum dan landasan jati diri ASEAN ke depannya.. Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN
Economic Community) adalah salah satu keputusan Bali Concord II, yang mensyaratkan
sebelum 2015 Asia Tenggara akan menjadi satu pasar tunggal dan basis produksi. Artinya,
sebelum 2015 semua rintangan perdagangan akan diliberalisasi dan deregulasi. Semua arus
perdagangan akan dibebaskan dari biaya tarif yang selama ini menjadi penghalang
perdagangan dan implementasi proteksionisme. “Satu Visi – Satu Identitas – Satu
Komunitas” – menjadi visi dan komitmen bersama yang akan diwujudkan oleh ASEAN pada
tahun 2020. Yaitu untuk melakukan integritasi ekonomi negara-negara ASEAN dengan
membentuk pasar tunggal dan berbasis produksi bersama oleh negara-negara
ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunai Darussalam, Kamboja,
Vietnam, Laos dan Myanmar).
Ketika AEC di berlakukan akan lebih banyak tenaga kerja yang saling berkompetisi
berebut lapangan kerja dan berinovasi baru diantara negara –negara ASEAN,. bukannya
hanya perdagangan yang akan bebas antara negara-negara Asia Tenggara, melainkan juga
pertukaran tenaga kerja antara negara Asia Tenggara dan masyarakat Indonesia harus siap
bersaing dengan masyarakat Asia yang lainnya. Untuk menghadapi hal tersebut, perlu adanya
peningkatan kualitas SDM baik secara formal maupun informal, di dalam negeri maupun luar
negeri intra ASEAN untuk mencegah meluapnya tenaga kerja terampil dari luar negeri. Dan
ini bukanlah mudah karena harus memerlukan adanya Blue Print sistem pendidikan secara
menyeluruh dan sertifikasi berbagai profesi. Melalui Komunitas ASEAN, para pengusaha
domestik dapat memiliki kapabilitas untuk Go International.
2. Dewasa ini lembaga pendidikan tinggi didorong untuk dapat menghasilkan lulusan
berkualitas Internasional yang dilengkapi dengan keterampilan profesional, keterampilan
bahasa dan keterampilan antar budaya. Liberalisasi perdagangan jasa pendidikan merupakan
kesempatan bagi lembaga-lembaga pendidikan tinggi untuk menyambut mahasiswa asing
terutama dari negara-negara anggota ASEAN. institusi pendidikan tinggi harus meningkatkan
kulaitas fakultas, kurikulum dan fasilitasnya untuk memenuhi standar internasional. Selain itu,
pendidkan tinggi juga dituntut dapat mengembangkan keterampilan baik dengan kerja sama
dengan institusi atau pihak lain maupun dengan pengembangan unit kegiatan mahasiswa.
Sehingga diharapkan dapat tercipta SDM yang terdidik dengan keterampilan yang terlatih.
Dengan bergabungnya Indonesia nanti sebagai anggota AEC 2015, akan banyak perubahan
yang dialami Indonesia. Dalam dunia kesehatan pun akan memiliki tantangan yang sangat
berat salah satunya adalah peran Farmasi yang awalya hanya bergerak di bidang packaging
dan dispensing untuk obat bebas maupun dengan resep mewajibkan bertanggunjawab
terhadap mutu komunikasi dan informasi obat kepada masyarakat dan lebih pentingnya lagi
adanya kerjasama dengan profesi kesehatan lainnya (dokter, dokter gigi, perawat, kesehatan
masyarakat) dalam upaya meningkatkan mutu kesehatan.
Indonesia memiliki sebuah organisasi nasional yang merupakan wadah bagi para mahasiswa/i
farmasi. ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Indonesia) merupakan organisasi
yang bertujuan untuk mewujudkan lembaga eksekutif mahasiswa farmasi, yang
bertanggungjawab, sadar, dan mampu menjunjung tinggi norma dan etika profesi farmasi,
menciptakan generasi farmasi yang intelektual dan loyalitas tinggi akan permasalahan
kefarmasian kesehatan di masyarakat, menciptakan generasi farmasi yang berkompeten dalam
dunia kefarmasian maupun kesehatan lainnya. Dari uraian tersebut jelas terlihat bahwa
ISMAFARSI merupakan tujuan yang mulia untuk turut serta membentuk kader-kader
menjadi seorang farmasis yang bertanggungjawab dan bertika dalam profesinya. Karena itu
ISMAFARSI perlu mensosialisasikan peran strategi berdaya guna, tepat sasaran,
berkesinambungan, dan implementatif bagi masyarakat Indonesia.
ISMAFARSI juga memiliki peran dalam menghadapi AEC 2015. ISMAFARSI
menciptakan mahasiswa yang kritis dan cerdas. ISMAFARSI turut membentuk kader-
kadernya menjadi seorang farmasis yang bertanggung jawab dan beretika profesi, serta
berkompeten. khusunya bagi profesi Farmasi (Apt), dan berbagi ilmu satu dengan yang
lainnya. Mahasiwa/I ISMAFARSI Indonesia juga dapat menjadi kader yang berpengaruh di
tingkat universitas, wilayah, nasional maupun Internasinal.
3. Maka dari itu kita sebagai mahasiwa/i farmasi Indonesia yang tergabung dalam ISMAFARSI
harus mulai belajar dan selalu meningkatkan kualitas diri akan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan memperbaiki sudut dpandang dunia kefarmasian yang ada di Negara Indonesia
dengan cara saling bertukar informasi ataupun pemikiran antar mahasiswa/i farmasi seluruh
Indonesia ,sehingga ilmu yang kita dapat semakin bertambah dan bernekaragam .Dengan
adanya ISMAFARSI ini lah kita bisa menyatuan ide ataupun gagasan antar mahasiswa-
mahasiswi seluruh Indonesia. Dapat Memberikan konstribusi untuk bangsa dalam
berkompetisi AEC antar Negara-negara ASEAN lainnya.
Faby Sela Rahmatika, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang