2. Apa itu Daya ???
Seperti kita tahu, pada listrik, daya bisa
diperoleh dari perkalian antara tegangan dan
arus yang mengalir. Pada kasus sistem AC
dimana tegangan dan arus berbentuk
sinusoidal, perkalian antara keduanya akan
menghasilkan daya tampak (apparent power),
satuan volt-ampere (VA), yang memiliki dua
buah bagian :
3. Daya Tampak (Apparent Power)
daya aktif (real power)
adalah daya yang
termanfaatkan oleh
konsumen, bisa menjadi
gerakan pada motor, bisa
menjadi panas pada
elemen pemanas, dsb.
memiliki satuan watt (W)
yang mengalir dari sisi
sumber ke sisi beban
bernilai rata-rata tidak
nol.
daya reaktif (reactive
power) adalah daya yang
tidak termanfaatkan oleh
konsumen, namun hanya
ada di jaringan, daya ini
memiliki satuan volt-
ampere-reactive (VAR)
bernilai rata-rata nol
4. Analogi tentang Daya Tampak
Sama halnya dengan listrik,
bergantung pada kondisi
jaringan, daya tampak yang
diberikan oleh sumber tidak
semuanya bisa
dimanfaatkan oleh
konsumen sebagai daya
aktif, dengan kata lain
terdapat porsi daya reaktif
yang merupakan bagian
yang tidak memberikan
manfaat langsung bagi
konsumen.
5. Pengklarifikasian Daya Listrik
Daya listrik dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu
1. Daya aktif ( P ) adalah daya yang terpakai untuk
melakukan energi sebenarnya. Satuan daya aktif
adalah (Watt).
2. Daya reaktif ( Q ) adalah jumlah daya yang diperlukan
untuk pembentukanmedan magnet. Satuan daya
reaktif adalah Volt Ampere Reaktif(VAR).
3. Daya semu ( S ) adalah daya yang dihasilkan oleh
perkalian antara tegangan dan arus dalam suatu
jaringan. Satuan daya semu adalah Volt Ampere(VA).
7. Faktor Daya
Faktor daya bisa dikatakan sebagai besaran yang menunjukkan
seberapa efisien jaringan yang kita miliki dalam menyalurkan daya
yang bisa kita manfaatkan. Faktor daya dibatasi dari 0 hingga 1,
semakin tinggi faktor daya (mendekati 1) artinya semakin banyak
daya tampak yang diberikan sumber bisa kita manfaatkan,
sebaliknya semakin rendah faktor daya (mendekati 0) maka
semakin sedikit daya yang bisa kita manfaatkan dari sejumlah daya
tampak yang sama. Di sisi lain, faktor daya juga menunjukkan
besar pemanfaatan dari peralatan listrik di jaringan terhadap
investasi yang dibayarkan. Seperti kita tahu, semua peralatan listrik
memiliki kapasitas maksimum penyaluran arus, apabila faktor daya
rendah artinya walaupun arus yang mengalir di jaringan sudah
maksimum namun kenyataan hanya porsi kecil saja yang menjadi
sesuatu yang bermanfaat bagi pemilik jaringan.
8. Terciptanya Perbaikan Faktor Daya
Sehingga untuk memiliki nilai factor daya yang
bagus kita mebutuhkan suatu sistem yang bisa
mendekatkan nilai factor daya mendekati nilai
1, maka terciptalah Perbaikan factor daya.
Untuk memperbaiki faktor daya adalah dengan
memasang kompensasi kapasitif menggunakan
kapasitor pada suatu jaringan tersebut.
Perbaikan factor daya memiliki bermacam-
macam varian metode, mulai dari perbaikan
factor daya menggunakan mikrokontroller
ATmega32, M68HC11 dan berbagai macam lagi
metode-metode tersebut.
9. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen yang dapat
menyimpan muatan listrik dimana nilai untuk
menyimpan muatan listrik tersebut disebut
Kapasitansi. kapasitansi didefenisikan sebagai
kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat
menampung muatan elektron. Sebuah kapasitor
akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika
dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan
electron sebanyak 1 coulomb atau setara dengan
6,25 x 1018 elektron.
10. Prinsip Dasar Kapasitor
Jika kedua ujung pelat metal
diberi tegangan listrik, maka
muatan-muatan positif akan
mengumpul pada salah satu kaki
elektroda metalnya dan pada saat
yang sama muatan-muatan
negatif terkumpul pada ujung
metal yang lain. Muatan positif
tidak dapat mengalir menuju
ujung kutup negatif dan
sebaliknya muatan negatif tidak
bisa menuju ke ujung kutup
positif, karena terpisah oleh
bahan dielektrik yang non-
konduktif. Muatan elektrik ini
tersimpan selama tidak ada
konduksi pada ujung-ujung
kakinya.
11. Pengaruh Kapasitor terhadap Nilai
Faktor Daya
Terlihat bahwa sudut mengecil akibat
pemasangan kapasitor tersebut
sehingga faktor daya jaringan akan naik.
Pada saat kapasitor mengeluarkan
elektron berarti kapasitor menyuplai
daya reaktif ke beban. Kerena beban
bersifat induktif (+) sedangkan daya
reaktif bersifat kapasitif (-) akibatnya
daya reaktif akan menjadi kecil,
dimana (yang merupakan daya reaktif
berasal dari kapasitor). Karena daya
aktif tidak berubah sedangkan daya
reaktif berkurang, maka Cos 陸 akan
mendekati sudut 0o yang mana nilai Cos
0o adalah 1 dan mengakibatkan nilai
faktor daya naik.
13. Aplikasi Perbaikan Faktor Daya
Pemakaian daya listrik baik
untuk kebutuhan rumah
tangga maupun dalam dunia
industri umumnya mempunyai
beban bersifat reaktif induktif
yang menyebabkan
gelombang arus tertinggal dari
gelombang tegangan. Hal ini
mengakibatkan besarnya daya
yang diserap dari sumber lebih
besar daripada daya yang
dipakai oleh beban (faktor
daya tidak maksimal),
sehingga menimbulkan
kerugian yang tidak sedikit.
Jadi pengaplikasian dari
perbaikan faktor daya ini wajib
di pakai untuk seluruh
konsumen PLN, mulai dari
industri kecil ataupun
menengah, rumah tangga.
Lebih lebih industri karena
mesin mesin yang digunakan
membutuhkan daya yang
besar. Kerugian daya yang
disebabkan adanya penurunan
nilai faktor daya dalam dunia
industri akan mengakibatkan
kenaikan biaya produksi yang
tidak sedikit
14. Kesimpulan
Rasio besarnya daya aktif yang bisa kita manfaatkan
terhadap daya tampak yang dihasilkan sumber inilah
yang disebut sebagai faktor daya.
semakin tinggi nilai faktor daya (mendekati 1) artinya
semakin banyak daya tampak yang diberikan sumber
yang bisa kita manfaatkan.
semakin rendah nilai faktor daya (mendekati 0) maka
semakin sedikit daya yang bisa kita manfaatkan dari
sejumlah daya tampak yang sama.
Fungsi dari perbaikan factor daya adalah memperbaiki
permanfaatan daya yang dipakai secara maksimal dan
meminimalkan daya yang tidak terpakai.
15. Referensi Jurnal Litek (ISSN: 1693-8097) Volume 10 Nomor 1, Maret 2013: hal. 35
42 oleh Supri Hardi dan Yaman.
Makalah Seminar Tugas Akhir (Switching Kapasitor untuk Perbaikan
Power Faktor dengan Menggunakan Mikrokontroller M68HC11) oleh Tejo
Wihardiyono.
e-mail : t_wihardiyono@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas
Diponegoro Semarang
AUTOMATISASI PERBAIKAN FAKTOR DAYA
BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega32 oleh
Hendra Gunawan 067002088 Jurusan
Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Siliwangi Tasikmalaya
Understanding power quality, B. Gridwood, Energy Mad Ltd.
Understanding power and power quality measurement,
, http://www.transcat.com.
Understanding power factor, http://www.princetongreen.org