Dokumen tersebut membahas empat pendekatan pelayanan kesehatan yaitu promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pendekatan promotif dan preventif digunakan dalam kesehatan masyarakat dengan fokus pada skala makro untuk mencegah penyakit, sedangkan pendekatan kuratif dan rehabilitatif digunakan dalam kedokteran dengan fokus pada skala mikro untuk mengobati individu yang sakit. Tantangan kesehatan m
1 of 3
More Related Content
Perbedaan pelayanan kesehatan kuratif
1. Pelayanan Kesehatan Promotif , Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif
Berbicara mengenai konsep kesehatan. Kita kenal ada 2 (dua) konsep yaitu konsep kesehatan
masyarakat dan konsep kedokteran, konsep kesehatan masyarakat lebih berorientasi kepada masalah
kesehatan dihubungkan dengan aspek social cultural. Konsep kesehatan masyarakat menekankan pada
pendekatan preventif dan promotif. Sedangkan konsep kedokteran lebih berorientasi pada masalah sehat
sakit terutama penyakit yang berkaitan dengan aspek biomedis. Pendekatan yang digunakan dalam
pelayanan kesehatan adalah Kuratif dan rehabilitative.
Kesehatan masyarakat menggunakan pendekatan preventif dan promotif. Preventif (pencegahan)
adalah mencegah jangan sampai terkena penyakit atau menjaga o rang yang sehat agar tetap sehat,
Misalnya yang paling sederhana melakukan cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar
akan mencegah terjadinya penyakit diare. sedangkan promotif (peningkatan) adalah meningkatkan agar
status status kesehatan menjadi semakin meningkat, misalnya pemberian inisiasi menyusui dini (IMD) dan
ASI eksklusif yang dapat membantu meningkatkan kekebalan terhadap penyakit karena kolostrum dan zat-zat
gizi yang terkandung dalam ASI. Anak tidak mudah terkena penyakit.
Perbedaan lain yang cukup mencolok adalah kesehatan masyarakat mengambil obyek sasaran
kesehatannya yaitu masyarakat atau komunitas (skala makro) sedangkan kedokteran menangani individu
(skala mikro). Kuratif (pengobatan) digunakan untuk orang-orang sakit atau dengan kata yang lebih
mudahnya kuratif adalah nama lain dari proses menyembuhkan seseorang dari keadaan sakit secara fisik
dan psikis. Misalnya balita yang menderita pneumonia tentu membutuhkan pengobatan antiobiotik.
Penyakit ini akan mengganggu tumbuh kembang balita tersebut ; Balita tidak suka makan yang mungkin
berakibat pada penurunan status gizi balita. sedangkan rehabilitatif (pemulihan) adalah proses menjaga
agar seorang yang sudah sembuh (belum 100% sembuh) kembali bugar seperti semula. Misalnya untuk
balita sakit pneumonia membutuhkan asupan gizi yang adekuat terutama protein untuk proses
penyembuhan serta pemulihan dari penyakitnya. Balita yang sering sakit akan mengalami hambatan
dalam tumbuh kembangnya.
Jadi sebenarnya tugas kesehatan masyarakat itu lebih sulit dibandingkan kedokteran karena
obyek dari kesehatan masyarakat yang lebih luas yaitu masyarakat secara umum atau suatu komunitas.
Dan kita (kesehatan masyarakat) menangani orang sehat yang jumlahnya sangat besar, berkisar antara
2. 80% (untuk negara berkembang) atau 85% (untuk negara maju). Lagi pula kita harus berusaha ekstra
keras untuk menyadarkan masyarakat yang sehat agar mampu dan mau untuk menjaga kesehatannya,
karena sesungguhnya menjaga kesehatan itu lebih sulit dari pada mengobati. Karena menyangkut pola
prilaku hidup sehat. dan kebiasaan mencari dan mendapatkan pelayanan kesehatan. Seseorang baru akan
mencari pelayanan kesehatan apabila sudah mengalami sakit. Sebagai contoh, bagi seorang petani kalau
mengalami nyeri kepala dan mual muntah, demam, menggigil, akan merasa sehat saja jika sudah
berkeringat setelah menggigil, kembali bekerja di kebun karena sudah merasa sembuh serta menganggap
biasa penyakit malaria dan baru akan segera berobat jika sudah parah atau mengalami komplikasi malaria
cerebral. Secara cultural bagi masyarakat tertentu terutama masyarakat pedesaan untuk mendapatkan
pelayanan masih harus berkonsultasi dengan keluarga atau orang kunci sebagai pengambil ke putusan
atau membantu keluarga dalam mengambil keputusan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Tantangan kesehatan masyarakat lebih besar dari pada kedokteran terutama karena perbedaan
aspek pendekatan yang digunakan, aspek kuratif dan rehabilitatif lebih mudah untuk diterapkan (terutama
pada orang sakit yang tidak memiliki banyak pilihan). Kebanyakan orang kalau sudah menderita sakit akan
patuh pada aturan yang disampaikan oleh petugas kesehatan (Dokter, Bidan, Perawat, Ahli Gizi, dll). Hasil
dari pelayanan kuratif dan preventif juga lebih cepat dirasakan oleh klien apabila mentaati semua nasehat
termasuk tindakan medis, dan perawatan yang diberikan. Sedangkan aspek preventif dan promotif lebih
sukar untuk diterapkan karena hasil yang didapat bersifat long term (jangka panjang) sehingga tidak bisa
langsung diambil manfaatnya dan biasanya orang-orang lebih senang untuk melihat hasil yang cepat.
Misalnya pasien malaria akan mudah dinasehati apabila dia menderita malaria daripada pada saat dia
sehat. Dan lagi kesehatan masyarakat itu obyek sasarannya lebih luas yakni masyarakat (80% penduduk
Indonesia) dan agak susah untuk membuat status kesehatan mereka yang sehat agar tetap sehat, bahkan
menjadi lebih sehat lagi. Namun sebagai petugas kesehatan tak perlu cemas dan pesimis karena informasi
yang diberikan terus-menerus akan mampu merubah prilaku hidup seseorang untuk dapat mengadopsi
prilaku hidup sehat. Hal tersebut adalah tantangan dalam intervensi pelayanan kesehatan berdasarkan
anggapan masyarakat yang keliru yang seharusnya secara terus menerus diperbaiki terutama pola pikir
masyarakat yang masih terfokus pada anggapan kalau sakit baru berobat atau ke Puskesmas. Menjadi
rajin untuk mengakses pendidikan kesehatan yang dapat merubah prilaku hidup sehat sehingga terhindar
dari penyakit. Sebenarnya biaya pelayanan kesehatan preventif dan promotif lebih murah daripada kuratif
dan rehabilitative. Sehingga sebagai petugas kesehatan yang benar-benar memahami tentang konsep
penyakit perlu lebih aktif untuk memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
3. sehingga dapat membantu masyarakat untuk berprilaku hidup sehat, mencegah penyakit dan lebih
produktivitas menjadi meningkat. Ingat : mencegah lebih baik daripada mengobati