Elektrolisis merupakan reaksi redoks yang tidak bisa berlangsung spontan. Untuk melangsungkan reaksinya sel elektrolisis menggunakan listrik. Prinsip elektrolisis adalah memanfaatkan reaksi redoks, sel elektrolisis sendiri tersusun atas sebuah wadah, elektroda, elektrolit, dan sumber arus searah. Sumber arus listrik yang searah tersebut berkerja sebagai pemompa elektron, pendorong elektron ke satu elektroda dan menariknya dari yang lain. Pada elektrolisis muatan elektroda berbeda dengan sel volta, pada elektrolisis katoda bermuatan negatif dan anoda bermutan positif. Elektron yang mengalir pada sel elektrolisis memasuki kutub negatif (katoda). Spesi tertentu dalam larutan meyerpa elektron dari katoda dan mengalami reduksi. Sementara spesi yang lain melepaskan elektron di anoda dan mengalami oksidasi
2. Elektrolisis merupakan reaksi redoks yang tidak bisa
berlangsung spontan. Untuk melangsungkan reaksinya sel
elektrolisis menggunakan listrik. Prinsip elektrolisis adalah
memanfaatkan reaksi redoks, sel elektrolisis sendiri tersusun
atas sebuah wadah, elektroda, elektrolit, dan sumber arus
searah. Sumber arus listrik yang searah tersebut berkerja
sebagai pemompa elektron, pendorong elektron ke satu
elektroda dan menariknya dari yang lain. Pada elektrolisis
muatan elektroda berbeda dengan sel volta, pada elektrolisis
katoda bermuatan negatif dan anoda bermutan positif.
3. Elektron yang mengalir pada sel elektrolisis memasuki kutub
negatif (katoda). Spesi tertentu dalam larutan meyerpa elektron
dari katoda dan mengalami reduksi. Sementara spesi yang lain
melepaskan elektron di anoda dan mengalami oksidasi
4. PERCOBAAN SEL
ELEKTROLISIS
Reaksi Antara Alumunium
(Al) dan Seng (Zn) dengan
larutan CuSO4
Larutan CuSO4
Dielektrolisis Dengan
Elektroda Karbon (C)
Penyepuhan Seng (Zn) dan
Tembaga (Cu) dengan
Larutan CuSO4
5. Cara Kerja :
Acara 1
Mengetahui reaksi antara alumunium (Al) dan seng (Zn)
dengan larutan CuSO4
1. Memasukkan 25 ml larutan CuSO4 ke dalam gelas kimia
2. Memasukkan logam seng (Zn) dan Alumunium (Al)
kedalam gelas kimia secara terpisah jangan sampai
bersentuhan antara logam Zn dan logam Al
3. Mengamati perubahan yang terjadi pada logam Zn dan
logam Al
4. Mencatat hasil pengamatan
6. Acara 2
Mengetahui keadaan yang terjadi pada larutan CuSO4
dielektrolisis dengan elektroda karbon (C)
1.Memasukkan larutan CuSO4 ke dalam pipa U
2.Melilitkan kawat pada bagian yang ada pada elektroda
karbon dalam batu baterai yang sudah dibuka
3.Memasukkan elektroda karbon yang sudah dililit kawat
kedalam pipa U yang berisi larutan CuSO4
7. 4.Menempelkan masing-masing kawat yang sudah terlilit
pada elektroda karbon ke kutub positif batu baterai
(anode) dan kutub negatif batu baterai (katoda)
5.Mengamati yang terjadi pada masing-masing elektroda
karbon yang ditempelkan di kutub positif (anoda)
maupun kutub negatif (katoda)
6.Mencatat hasil pengamatan
9. Acara 3
Mengetahui penyepuhan seng (Zn) dan tembaga (Cu) dengan larutan
CuSO4
1. Memasukkan larutan CuSO4 kedalam pipa U
2. Melilitkan kawat pada logam Zn dan Cu yang sudah dilubangi
3. Memasukkan elektroda Zn dan Cu kedalam pipa U yang berisi larutan
CuSO4
4. Menempelkan eektroda Zn yang sudah terlilit kawat pada kutub
negatif batu baterai (katoda) dan elektroda Cu yang sudah terlilit
kawat pada kutub positif batu baterai (anode)
5. Mengamati yang terjadi pada masing-masing elektroda Zn dan Cu
yang ditempelkan dikutup negatif (katoda) dan kutub positif (anoda)
6. Mencatat hasil pengamatan
10. REAKSI ANTARAALUMUNIUM (Al) DAN SENG (Zn)
DENGAN LARUTAN CuSO4
Pada reaksi alumunium (Al) dengan larutan CuSO4, dan seng (Zn)
dengan larutan CuSO4, di rendam selama 5 menit alumunium dan seng
mengalami perubahan. Pada percobaan tersebut seng mengalami pengaratan,
begitu juga dengan alumunium. Pengaratan alumunium dengan seng terjadi
karena larutan CuSO4 melepaskan dua elektron Cu sehingga logam Cu tersebut
menempel pada seng dan alumunium. Akan tetapi pengaratan pada seng dan
alumunium berbeda, pengaratan pada alumunium lebih sedikit dibandingkan
dengan seng, hal itu terjadi karena letak seng (Zn) pada deret volta lebih kanan
dari pada alumunium (Al) sehingga mengakibatkan Zn mudah beroksidasi
(lebih aktif melepas elektron) dibandingakan dengan alumunium (Al).
12. ELEKTROLISIS LARUTAN CuSO4
DENGAN ELEKTRODA KARBON (C)
Pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektroda
karbon setelah dipasangankan dengan batu baterai pada anoda
(+) banyak terdapat gelembung, sedangkan pada katoda (-)
gelembung tidak ada. Hal tersebut terjadi karena pada anoda
dihasilkan gas O2 sedangkan di katoda tidak dihasilkan gas O2.
13. Setelah mengetahui adanya gelembung udara yang
terjadi pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektroda
karbon(C), karbon yang diceleupkan di larutan CuSO4
diangkat dan ditempelkan pada kertas lakmus biru, ternyata
terjadi perubahan warna menjadi merah pada kertas lakmus
biru tersebut, hal itu terjadi karena reaksi elektrolisis larutan
CuSO4 dengan elektroda karbon di anoda mengeluarkan ion
H, sehingga bersifat asam.
16. PENYEPUHAN Cu(s) DAN Zn(s)
DENGAN LARUTAN CuSO4
Saat ini banyak produk industri yang berasal dari pelapisan
logam yang disebut penyepuhan (electroplating).Misalnya sendok
tembaga dilapisi perak, aksesori dan logam untuk mobil dan motor,
dan sebagainya. Tujuan utama dari penyepuhan adalah untuk
keindahan dan mencegah korosi. Proses penyepuhan logam dengan
logam lain menggunakan prinsip elektrolisis, yaitu sebagai berikut:
Katode: logam yang akan disepuh, anode: logam penyepuh, dan
elektrolit: larutan garam yang mengandung ion logam penyepuh.