4. Apa Itu Iman?
Iman berasal dari kata Emun (Ibrani) yang berarti
kesetiaan.
Selain itu, Iman juga berasal dari kata Pisteuo
(Yunani), Faith (Inggris) dan Fues (Latin) yang
berarti :
-Mempercayai dan menerima sebagai hal yang benar,
-Percaya tanpa ragu sedikit pun,
-Bersandar kepada-Nya,
-Berharap penuh kepada-Nya,
5. Beberapa hal penting mengenai Iman :
1. Iman adalah anugerah karena Iman diberikan
Tuhan di hati setiap
orang.
2. Iman dapat tumbuh karena respon seseorang
terhadap Iman itu
sendiri.
3. Iman bersifat dinamis karena Iman itu hidup
dan aktif.
4. Iman akan diuji selama manusia itu hidup dan
Hal-Hal Penting Tentang Iman
6. Orang Beriman Itu Seperti
Apa?Iman adalah dasar dari segala hal yang kita percayai
dan yang tidak bisa kita lihat.
Iman selalu berhubungan dengan kepercayaan dengan
Allah dan tidak datang dengan sendirinya.
Jadi, orang yang beriman adalah orang yang
mempercayakan seluruh hidupnya kepada Tuhan yang
dipercayainya dan dapat diandalakan sebagai sumber
kehidupan manusia.
8. A. Rendah Hati
Rendah hati berarti bergantung kepada Tuhan sepenuhnya. Bergantung sepenuh hati
kepada Tuhan merupakan bentuk ketaatan total tak bersyarat. Ada peribahasa yang berkata:
Seperti ilmu padi, makin berisi, makin merunduk.
Kerendahan hati dalam Alkitab:
1. Kerendahan-hati membawa kehormatan. Ada dalam Alkitab,keangkuhan merendahkan
orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian. (Ams 29:23)
2. Kerendahan-hati seperti anak-anak dihargai oleh surga. Ada dalam Alkitab,Sedangkan
barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar
dalam Kerajaan Sorga. (Mat 18:4)
3. Orang yang sombong akan dikecewakan. Ada dalam Alkitab dan barangsiapa
meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan
ditinggikan.(Mat 23:12)
Salah satu contoh tokoh yang rendah hati adalah Yesus Kristus.
9. B. Berani Melangkah
Keberanian untuk melangkah, memutuskan, melakukan dan mempertahankan adalah
wujud dari Iman. Banyak orang yang mengaku beriman kepada Tuhan tetapi mereka sama sekali
tidak memiliki keberanian untuk membuktikannya (No Action).
Beriman berarti mempunyai keyakinan yang teguh. Beriman tanpa mewujudkan langkah
nyata sama dengan sia-sia. Ada perkataan dalam Alkitab (Yak 2), Iman tanpa perbuatan pada
hakekatnya adalah mati.
Orang beriman yang baik adalah orang yang dapat membuktikan Imannya dengan
perbuatan nyata. Berkata memang mudah tapi perbuatan nyata dan tulus adalah yang sulit
untuk dilakukan. Iman itu aktif, dinamis dan bergerak maju. Oleh karena itu, kita harus berani
untuk melangkah karena orang yang beriman tidak akan takut melangkah.
10. C. Teguh Hati
Manusia dilahirkan dan diciptakan oleh Tuhan dengan harapan agar manusia dapat
mewujudkan kasih-Nya di dunia. Tujuan hidup masing-masing individu juga sudah ditentukan
oleh Allah sendiri, bukan manusia.
Mewujudkan kasih-Nya yang begitu besar di dunia ini memang sulit. Banyak tantangan
yang akan dihadapi dan yang harus dilewati. Terkadang tantangan itu memang sulit untuk
dilupakan dan dilewati tetapi jika kita mempunyai hati yang teguh, maka, kita akan dapat
mewujudkan kasih-Nya tanpa beban sedikit pun.
Melalui tantangan yang sama, Iman kita juga diuji. Jika kita memiliki hati yang teguh,
Iman kita tidak akan goyah terhadap semua godaan-godaan.
Dalam alkitab Yesaya (Yes 26:3), Allah telah menjanjikan damai. Ada dalam Alkitab,
TUHAN, Engkau memberi damai dan sejahtera kepada orang yang teguh hatinya, sebab ia
percaya kepada-Mu.
12. Dalam kitab Kisah Para Rasul (Kis 9:1-19a) diceritakan
bahwa Saulus menghadap Imam Besar untuk meminta surat
kuasa. Surat kuasa itu akan Ia gunakan untuk ditunjukkan
kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik agar ia bisa
menangkap orang-orang pengikut Yesus. Saat Ia sudah dekat
dengan Damsyik, terpancarlah cahaya dari langit. Cahaya itu
membuat Saulus menjadi buta. Tetapi Tuhan memaafkannya
dan mengembalikkan penglihatannya. Semenjak saat itu, Saulus
menjadi Paulus. Paulus melayani Tuhan dengan segenap
hatinya dan tidak pernah memikirkan dirinya sendiri. Sikapnya
yang angkuh diubah menjadi rendah hati oleh Tuhan. Dengan
segenap kekuatannya, ia memberitakan Injil.
Saulus/Paulus
13. Perempuan yang Sakit
12 TahunDalam Kitab Matius (Mat 9:20-22) diceritakan bahwa
ada seorang perempuan yang sudah sakit pendarahan selama
12 tahun lamanya. Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan
menjamah jumbai jubah-Nya. Dalam hati perempuan itu, ia
berkata,
Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh. Yesus pun
berpaling kepadanya dan berkata,
Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah
menyelematkan engkau.
Sejak saat itu, wanita itu pun sembuh.
14. Nabi Ayub
Dalam Kitab Ayub (Ayb 2:7-9) diceritakan bahwa
setelah Iblis pergi dari hadapan Tuhan, Ayub terkena penyakit
yang tidak wajar. Dari kepala hingga kaki. Ayub mengambil
beling untuk menggaruk-garuk badannya. Maka istrinya
berkata,
Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah
Allahmu dan matilah!
Tetapi hatinya tidak tergoyahkan, malah berkata kepada
istrinya, Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah
kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau
menerima yang buruk?
15. Nabi Abraham
Dalam Kitab Kejadian (Kej 22:1-12) diceritakan bahwa
Allah meminta Abraham untuk menyerahkan anak tunggalnya,
Ishak untuk dijadikan kurban dan dipersembahkan kepada-Nya.
Semua itu dilakukan Allah untuk menguji kepercayaannya. Saat
Abraham dan Ishak telah sampai di tempat yang diberitahukan
Allah, Abraham mengikat Ishak di atas mezbah. Saat Abraham
hendak menyembelih Ishak, Malaikat Tuhan memanggilnya dan
berfirman:
Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab
telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan
engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang
tunggal kepada-Ku.
16. Perempuan Kanaan
Dalam Kitab Matius (Mat 15:22-28) diceritakan bahwa
saat Yesus hendak pergi ke daerah Tirus dan Sidon, ada
seorang perempuan Kanaan yang datang meminta tolong
kepada Yesus tetapi Yesus tidak menjawab sehingga murid-
muridnya berkata kepada Yesus untuk mengusir perempuan
itu. Yesus menolak permintaan perempuan itu tetapi
perempuan itu tetap meminta tolong kepada-Nya. Yesus
menjawab, Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.
Perempuan itu menjawab: Benar Tuhan, namun anjing itu
makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.
Setelah itu, anaknya pun sembuh.
#2: KIRA-KIRA NGOMONGNYA KAYAK:
NANDO: SELAMAT SIANG PAK PANDU DAN TEMAN-TEMAN SEKALIAN. KAMI DARI KELOMPOK 2, AKAN MEMULAI PRESENTASI KAMI YANG DIAMBIL DARI BAB 5 DENGAN JUDUL PERILAKU HIDUP ORANG BERIMAN.
#3: NANDO: DALAM PRESENTASI KALI INI, KAMI MENGELOMPOKKAN MATERI KAMI MENJADI 3 BAGIAN, YAITU KONSEP DASAR IMAN, PERILAKU HIDUP ORANG BERIMAN DAN TOKOH-TOKOH DALAM ALKITAB.
#4: JOEL: SEBELUM KITA MEMPELAJARI MENGENAI PERILAKU HIDUP ORANG BERIMAN, ADA BAIKNYA JIKA KITA SUDAH TERLEBIH DAHULU MENGETAHUI KONSEP DASAR DARI IMAN.
#7: KIRA-KIRA: Brigitta
Iman adalah dasar dari segala hal yang kita percayai dan yang tidak bisa kita lihat:
ADA YANG BERKATA BAHWA TIDAK PERCAYA JIKA BELUM MELIHATNYA. TETAPI KENAPA KITA PERCAYA TUHAN? PADAHAL KITA BELUM PERNAH MELIHAT DIRI-NYA. ITU SEMUA KARENA KITA MEMILIKI IMAN.
Iman selalu berhubungan dengan kepercayaan KEPADA Allah dan tidak datang dengan sendirinya:
IMAN SELALU BERHUBUNGAN DENGAN KEPERCAYAAN KITA TERHADAP ALLAH. IMAN KITA TIDAK AKAN TUMBUH JIKA TIDAK KITA KEMBANGKAN TETAPI KITA JUGA TIDAK DAPAT MENGEMBANGKANNYA APABILA KITA TIDAK PERCAYA KEPADA ALLAH. OLEH KARENA ITU, IMAN TIDAK AKAN LEPAS DARI YANG NAMANYA KEPERCAYAAN KEPADA ALLAH.
IMAN JUGA TIDAK DATANG DENGAN SENDIRINYA. YANG DI MAKSUD DI SINI BUKANLAH ORANG HARUS MENCARI IMANNYA KARENA IMAN SUDAH DIBERIKAN TUHAN SEJAK MANUSIA ITU LAHIR TETAPI YANG DI MAKSUD DENGAN TIDAK DATANG DENGAN SENDIRINYA ADALAH KEPERCAYAAN KITA KEPADA ALLAH. KEPERCAYAAN KITA KEPADA-NYA TIDAK AKAN DATANG BEGITU SAJA KARENA MEMPERCAYAI TUHAN MERUPAKAN SEBUAH PILIHAN.
Jadi, orang yang beriman adalah orang yang mempercayakan seluruh hidupnya kepada Tuhan yang dipercayainya dan dapat diandalkan sebagai sumber kehidupan manusia.