際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Perjuangan Ibu Untuk Anaknya
Embun pagi menyelimut kota seribu menara itu, pada saat pagi hari ada seorang
ibu menggunakan sepeda sedang mengantar anaknya ke TK yang mungkin sekitar 3 km
dari rumahnya sang ibu begitu senang melihat anaknya bisa mendapatkan pendidikan
terbaik, ketika sampai di pintu gerbang sang ibu berencana untuk mengantar anaknya
hingga ke depan kelasnya tetapi anaknya berkata kepada ibunya Wahai ibuku sampai
sini saja engkau mengantarku aku malu terhadap temanku Kata sang anak
Ibu pun terkejut mendengar perkataan anaknya Mengapa engkau mesti malu wahai
anakku? Tanya sang ibu
Sang anak menjawab Aku malu melihatmu karena matamu buta sebelah wahai ibuku
Sang ibu pun tak pernah menyerah untuk mengantar anaknya ke sekolah
walaupun sang anak terus melarang ibunya untuk masuk ke dalam sekolahnya, ketika
sang anak beranjak dewasa setelah lulus dari SMA sang anak memutuskan untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Sang anak semakin malu melihat sang ibu
yang buta sehingga sang ibu dilarang untuk ke luar rumah oleh sang anak.
Ketika sang anak telah lulus kuliah dan menjadi orang yang sukses dan memiliki
harta yang banyak serta istri yang cantik jelita, sang anak bercakap cakap dengan sang
istri di ruang tamu lalu sang ibu pun datang sambil menghidangkan teh dan roti
Suamiku, siapakah perempuan tua yang menghidangkan minuman dan roti ini? Tanya
sang istri
Ini pembantu rumah Jawab sang anak
Sang ibu ketika mendengarkan percakapan sang anak seketika langsung sakit
hati dan memberitahu sang anak tentang mata buta yang dimiliki ibunya ini Wahai
anakku sebenarnya ketika waktumu bersekolah di taman kanak-kanak engkau bermain
sepeda bersama dengan temanmu, aku pun saat itu bercerita bersama temanku dan
aku tak memerhatikanmu sehingga ketika kamu sedang asik bermai sepeda kamu
menabrak sebuah pohon berduri dan mengenai matamu hingga buta dan aku pun
terkejut dan segera membawamu menuju rumah sakit dan tidak ada cara lain kecuali
mengganti matamu yang infeksi dan aku berpikir jika anakku buta, jika ia besar nanti
pasti akan diejek-ejek oleh teman-temannya maka aku pun bersedia untuk
menggantikan matamu, maka pada saat itulah engkau mulai hidup dengan bahagia
dengan memiliki anggota tubuh yang lengkap tetapi apa balasanmu terhadapku engkau
malah mencelaku Kata sang ibu
Sang anak pun menangis sambil berkata kepada ibunya Maafkan aku wahai
ibuku Kata sang anak
Sang ibu pun memaafkan anaknya dan memeluk ibunya

More Related Content

Perjuangan ibu

  • 1. Perjuangan Ibu Untuk Anaknya Embun pagi menyelimut kota seribu menara itu, pada saat pagi hari ada seorang ibu menggunakan sepeda sedang mengantar anaknya ke TK yang mungkin sekitar 3 km dari rumahnya sang ibu begitu senang melihat anaknya bisa mendapatkan pendidikan terbaik, ketika sampai di pintu gerbang sang ibu berencana untuk mengantar anaknya hingga ke depan kelasnya tetapi anaknya berkata kepada ibunya Wahai ibuku sampai sini saja engkau mengantarku aku malu terhadap temanku Kata sang anak Ibu pun terkejut mendengar perkataan anaknya Mengapa engkau mesti malu wahai anakku? Tanya sang ibu Sang anak menjawab Aku malu melihatmu karena matamu buta sebelah wahai ibuku Sang ibu pun tak pernah menyerah untuk mengantar anaknya ke sekolah walaupun sang anak terus melarang ibunya untuk masuk ke dalam sekolahnya, ketika sang anak beranjak dewasa setelah lulus dari SMA sang anak memutuskan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Sang anak semakin malu melihat sang ibu yang buta sehingga sang ibu dilarang untuk ke luar rumah oleh sang anak. Ketika sang anak telah lulus kuliah dan menjadi orang yang sukses dan memiliki harta yang banyak serta istri yang cantik jelita, sang anak bercakap cakap dengan sang istri di ruang tamu lalu sang ibu pun datang sambil menghidangkan teh dan roti Suamiku, siapakah perempuan tua yang menghidangkan minuman dan roti ini? Tanya sang istri Ini pembantu rumah Jawab sang anak Sang ibu ketika mendengarkan percakapan sang anak seketika langsung sakit
  • 2. hati dan memberitahu sang anak tentang mata buta yang dimiliki ibunya ini Wahai anakku sebenarnya ketika waktumu bersekolah di taman kanak-kanak engkau bermain sepeda bersama dengan temanmu, aku pun saat itu bercerita bersama temanku dan aku tak memerhatikanmu sehingga ketika kamu sedang asik bermai sepeda kamu menabrak sebuah pohon berduri dan mengenai matamu hingga buta dan aku pun terkejut dan segera membawamu menuju rumah sakit dan tidak ada cara lain kecuali mengganti matamu yang infeksi dan aku berpikir jika anakku buta, jika ia besar nanti pasti akan diejek-ejek oleh teman-temannya maka aku pun bersedia untuk menggantikan matamu, maka pada saat itulah engkau mulai hidup dengan bahagia dengan memiliki anggota tubuh yang lengkap tetapi apa balasanmu terhadapku engkau malah mencelaku Kata sang ibu Sang anak pun menangis sambil berkata kepada ibunya Maafkan aku wahai ibuku Kata sang anak Sang ibu pun memaafkan anaknya dan memeluk ibunya