Dokumen tersebut membahas perkembangan ilmu manajemen secara historis, mulai dari peninggalan masa lalu hingga kontributor pemikiran modern. Ia menjelaskan tiga perspektif utama dalam ilmu manajemen klasik, yakni manajemen ilmiah, administrasi, dan perilaku, serta perkembangan pendekatan kuantitatif dan sistem. Dokumen ini juga memaparkan berbagai isu kontemporer dan guru-guru manajemen modern.
1 of 22
More Related Content
Perkembangan Ilmu Manajemen
1. Dr. SATYA PRANATA ASMARA, MBA
DOSEN PENGAMPU
Perkembangan
Ilmu Manajemen
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi
2. PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
BAB III
1. Mengetahui secara umum perkembangan dalam ilmu manajemen.
2. Mengetahui kelompok besar pemikiran yang terdapat dalam ilmu manajemen
beserta karakteristiknya.
3. Mengetahui berbagai kontributor manajemen kontemporer (management guru).
T U J U A N
3. Sejarah Ilmu Manajemen
• Peninggalan fisik sebagai ciri adanya
implementasi ilmu manajemen; seperti
Piramida di Mesir, Bangunan Ka’bah di
Makkah, Tembok Cina, dan lain sebagainya
• Peninggalan fisik tersebut menggambarkan
adanya aktifitas yang teratur dan bertahap di
masa lalu yang saat ini dinamakan manajemen
4. Owen dan Babbage :
Pionir Ilmu Manajemen Modern
Robert Owen (1771-1858)
• Perlunya SDM dan Kesejahteraan Pekerja
dalam sebuah organisasi
Charles Babbage (1792-1871)
• Pentingnya Efisiensi dalam kegiatan Produksi,
khususnya dalam penggunaan fasilitas dan
material produksi
5. Tiga Kelompok Pemikiran Terdahulu
dalam Ilmu Manajemen
• Perspektif Manajemen Klasik
– Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
• Perusahaan manufaktur, Bank Umum, Perusahaan Asuransi, Perusahaan
Ritel, dll
– Kelompok Manajemen Administrasi
• Perspektif Manajemen Perilaku
– Studi Howthorne
– Teori Relasi Manusia
– Teori Perilaku Kontemporer
• Perspektif Manajemen Kuantitatif
– Kelompok Manajemen Sains
– Kelompok Manajemen Operasi
6. Perspektif Manajemen Klasik
• Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
– Frederich W Taylor (1856-1915)
• Time and Motion Studies, Piecework pay system, Empat Prinsip dasar Manajemen Ilmiah
– Frank Gilberth (1868-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972)
• Efisiensi dalam Produksi, Psikologi Industri, dan Manajemen SDM
– Henry L Gant (1861-1919)
• Empat Gagasan Peningkatan Manajemen,Gantt Chart,
– Harrington Emerson (1853-1931)
• 14 Prinsip Efisiensi
• Perspektif Manajemen Administrasi
– Henry Fayol (1841-1925)
• 14 Prinsip Fayol dalam Manajemen
– Lyndall Urwick (1891-1983)
• Panduan Manajemen (Managerial Guidelines)
– Max Weber (1864-1920)
• Birokrasi dalam Organisasi
7. Ilustrasi
Time Motion Studies dan Piecework Pay System dari Taylor
Pekerja Kemampuan Pengerjaan dan Jumlah Upah yang diterima
A Karena mampu mengerjakan 25 Unit atau diatas standar,
maka upah yang diterima adalah 25 unit x Rp. 2.000 = Rp.
50.000
B Karena pengerjaannya hanya 20 unit atau dibawah standar,
maka upah yang diterima adalah 20 unit x Rp. 1.750 =
Rp. 35.000
C Karena pengerjaannya sebanyak 24 Unit atau sesuai
dengan standar, maka upah yang diterima adalah 24 unit x
Rp. 2.000 = Rp. 48.000
8. 4 Prinsip Taylor dalam Tahapan
Merumuskan
Pendekatan dalam
setiap Jenis
Pekerjaan untuk
menggantikan
pendekatan yang
lama yang sudah
dianggap baku
Secara ilmiah
dilakukan seleksi
atas tenaga kerja
dan pemberian
pelatihan bagi
tenaga kerja agar
dapat menjalankan
tugas sebagaimana
dijelaskan dalam
langkah pertama
Memberikan
pengarahan dan
pemantauan atas
pekerja untuk
memastikan bahwa
mereka melakukan
pekerjaan yang telah
ditugaskan sesuai
dengan standar
Melanjutkan langkah-
langkah pengerjaan
sebagaimana yang telah
dicapai pada langkah-
langkah sebelumnya
dengan menggunakan
tenaga kerja yang
mampu menyelesaikan
pekerjaan sebagaimana
mestinya
9. Empat Gagasan Gantt dalam Manajemen
• Kerjasama yang saling menguntungkan antara
tenaga kerja dan pimpinan
• Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan
• Sistem insentif untuk merangsang produktifitas
karyawan dan organisasi
• Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang
terperinci.
10. 12 Prinsip Efisiensi Emerson
• Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
• Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis
• Adanya staff yang memiliki kualifikasi yang tepat
• Adanya kedisiplinan
• Diberlakukannya pemberian kompensasi yang adil
• Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat, dan terpercaya,
sehingga diperlukan semacam sistem informasi atau akuntansi.
• Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan dan pembagian kerja.
• Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi kualitas kerja
maupun waktu pengerjaan.
• Kondisi pekerjaan perlu distandardisasi.
• Kegiatan operasional harus juga distandardisasikan.
• Instruksi-instruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar.
• Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian insentif.
11. 14 Prinsip Fayol dalam Manajemen
1. Pembagian Kerja – yaitu adanya spesialisasi akan meningkatkan efisiensi
pelaksanaan kerja
2. Wewenang – yaitu adanya hak untuk memberi perintah dan dipatuhi.
3. Disiplin – harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan
tujuan organisasi.
4. Kesatuan Perintah – bahwa setiap pekerja hanya menerima instruksi
tentang kegiatan tertentu dari hanya seorang atasan.
5. Kesatuan Pengarahan – kegiatan operasional dala organisasi yang memiliki
tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer dengan
penggunaan satu rencana.
6. Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum –
kepentingan perseorangan harus diupayakan agar senantiasa dibawah
kepentingan organisasi. Artinya prioritas harus didahulukan untuk
kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
12. 14 Prinsip Fayol (lanjutan)
7. Balas jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil baik bagi
karyawan maupun pemilik.
8. Sentralisasi – adanya keseimbangan antara pendekatan sentraliasi dengan
desentralisasi
9. Garis wewenang (scalar system) – adanya garis wewenang dan perintah yang jelas.
10. Order – sumber daya organisasi termasuk sumber daya manusianya, harus ada
pada waktu dan tempat yang tepat. Penempatan orang-orang harus sesuai dengan
pekerjaan yang akan dikerjakan.
11. Keadilan – Perlakuan dalam organisasi harus sama dan tanpa ada diskriminasi
12. Stabilitas Staf dalam Organisasi – perlu adanya kestabilan dalam menjalankan
organisasi, tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.
13. Inisiatif – setiap pekerja harus diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya
dan diberi kebebasan untuk merencanakan dan menjalankan tugasnya secara
kreatif walaupun memungkinkan terjadi kesalahan.
14. Esprit de Corps (semangat korps) – Prinsip ini menekankan bahwa pada dasarnya
kesatuan adalah sebuah kekuatan. Pelaksanaan operasional organisasi perlu
memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki dari para anggota yang
tercermin pada semangat korps/kebersamaan.
13. Kesimpulan mengenai Perspektif Manajemen Klasik
Kontribusi Manajemen Klasik
• spesialisasi pekerjaan
• studi mengenai masa dan beban kerja
• metode ilmiah dalam manajemen
• Dikenalnya fungsi-fungsi manajemen.
• Prosedur dan Birokrasi
Keterbatasan Manajemen Klasik
• Kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja, seperti motif,
tujuan, perilaku, dan lain sebagainya
14. Perspektif Manajemen Perilaku
• Hugo Munstberg (1863-1916)
Pentingnya pemahaman psikologis khususnya motivasi para pekerja
• Studi Howthorne (Elton Mayo)
– Teori Perhatian (Attention Theory)
• Pekerja akan lebih produktif jika merasa diperhatikan
– Teori Penerimaan Sosial (Social Acceptance Theory)
• Pekerja akan menunjukkan produktifitas berdasarkan faktor penerimaan sosial
• Teori Relasi Manusia
– Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
– Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor
• Teori Perilaku Kontemporer
– Perhatian pada perilaku pekerja yang disebabkan oleh faktor psikologis, sosiologis,
antropologis, dan lan sebagainya
– Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi
15. Perspektif Manajemen Kuantitatif
• Kelompok Manajemen Sains
Pengenalan penggunaan model matematis dalam kegiatan bisnis dan
industri, seperti penentuan jumlah Teller dalam sebuah Bank (kasus Bank
of England), peramalan atas volume penjualan, dan lain sebagainya
• Kelompok Manajemen Operasi
– Lanjutan dari kelompok Manajemen Sains
– Adanya fokus pada pendekatan kuantitatif untuk peningkatan
efisiensi
– Dikenalnya pendekatan Analisa Break Even, Queuing Theory, dll
16. Teori Manajemen Kontemporer
• Perspektif Sistem dalam Manajemen
Open System, Sub-Sistem, Sinergi dan Entropi
• Perspektif Kontingensi dalam Manajemen
There is no such things as one best and general way on management
17. Perspektif Sistem dalam Manajemen
Input dari Lingkungan:
Bahan baku, SDM,
informasi, uang
Proses Transformasi:
Sistem operasi, sistem
administrasi, teknologi,
sistem kontrol
Output bagi Lingkungan:
Barang/Jasa, Untung/Rugi,
perilaku pekerja, output
informasi
Umpan Balik
18. Perspektif Sistem dalam Manajemen
• Sistem terbuka adalah sistem yang melakukan interaksi dengan lingkungan dimana
kebalikannya, sistem tertutup tidak melakukan interaksi dengan lingkungan.
• Sub-sistem merupakan elemen-elemen dalam sistem organisasi atau manajemen
yang satu sama lainnya saling berkaitan
• Sinergi adalah konsep yang menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan
secara bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih baik daripada jika hanya
dikerjakan oleh seorang saja.
• Entropi adalah kondisi dimana organisasi mengalami penurunan produktifitas dan
kualitasnya disebabkan ketidakmampuan dalam membaca dan beradaptasi dengan
lingkungan.
19. Berbagai Isu kontemporer dalam
Perkembangan Ilmu Manajemen
• Downsizing
• Diversity management
• Information Technology
• Globalization
• Ethics and Social Responsibility
• Managing for Quality
• Service Economy
20. Modern Management Guru
• John Aldair
efektif leadership dan centered leadership
• Igor Ansoff
strategic management, Ansoff Matrix
• Chris Argyris
learning organization, single loop & double loop learning
• Chester Barnard
organizational behavior and executive behavior
• Percy Barnevik
Multinational corporate management system
21. Modern Management Guru (lanjutan)
• Christopher Bartlett
Entrepreneurial organization
• Warren Bennis
Adhocracy on Leadership and management
• Robert Blake
Managerial grid
• Edward de Bono
lateral thinking, valued monopolies
dan lain sebagainya