Dokumen tersebut membahas secara singkat tentang tiga kerajaan Islam pada periode klasik, yaitu Kerajaan Usmani, Kerajaan Safawi, dan Kerajaan Mogul. Kerajaan Usmani berpusat di Istanbul dan mencapai puncak kejayaan pada masa Muhammad Al-Fatih, Kerajaan Safawi berpusat di Persia dan puncak kejayaannya pada masa Syah Abbas, sedangkan Kerajaan Mogul didirikan di India oleh Babur dan mencap
1 of 24
Downloaded 234 times
More Related Content
Perkembangan islam pada masa pertengahan
2. DI SUSUN OLEH :
-RAHMANIA ANITA
-REKHA YOGA PRATAMA
-RICKY GUNAWA
-RIDHO
-RISKA INDRIYANTI
-RISMA RAHMAYANI
-SENDI ABDUL AZIS
-WINDY HUTAMI DEWI
4. Dalam buku enseklopedia islam bebas jilid 2 dijelaskan bahwa islam itu
mengalamai beberapa periode :
A. Periode klasik ( 650-1250 m )
Zaman ini adalah zaman dimana islam mengalami zaman keemasaan. Hal
ini ditandai dengan menyebar luasnya kekuasaan wilayah islam.
Dalam periode ini dibagi 2 masa :
-Masa kemajuan ( 650-1000 m )
Pada masa ini islam dipimpin oleh para shabat :
Abu Bakar As Sidik ( 624-632 m )
Umar Bin Khatab ( 634-644 m )
Usman Bin Afan ( 644-656 m )
Ali bin Abi Thalib ( 656-661 m )
Bani Umayyah ( 661-750 m )
-Masa disintregitas ( 1000-1250 m )
Pada masa ini islam dipimpin oleh :
Bani Abassiyah ( 750-1250 m )
5. B. Periode Pertengahaan ( 1250-1800 m )
Zaman ini adalah zaman dimana islam mengalami kemunduraan. Dalam
periode ini islam mengalami 2 fase :
-Fase kemajuaan ( 650-1250 m )
Fase ini ditandai dengan sangat luasnya perkembangan islam, ilmu dan sains
mengalami kemajuaan.
-Fase kemunduran ( 1200-1500 m )
Fase ini ditandai dengan kekuasaan islam terpecah-pecah dan menjadi
kerajaan yang terpisah.
C. Periode Moderen ( 1800-sekarang )
Dalam periode ini islam mengalami 3 fase :
-Fase antara abad 18- awal abad 20
Fase ini ditandai dengan hancurnya sistem kenegaraan muslim & dominasi
terotorial & konsoldasi bangsa eropa.
-Fase pertengahan abad 20
Fase ini ditandai dengan berlangsungnya pernag dunia pertama dan kalangan
elit kaum muslim membawakan identitas politik terhadap masyarakat.
-Fase sekarang
Fase ini disebut juga dengan fase konsolidasi.
7. A. Kerajaan Usmani
Didirikan oleh Usman, putra Artogol dari kabilah Oghuz di Mongol.
Awalnya datang ke Turki untuk meminta suaka politik kepada penguasa
Seljuk dari serangan tentara Mongol. Usman dipercaya menjadi panglima
perang Dinasti Seljuk menggantikan ayahnya. Setelah Sultan Alauddin
wafat, Usman mengambil alih kekuasaan, sejak itu berdirilah Dinasti
Usmani.
Dinasti Usmani berbentuk kesultanan yang beribukota di Istanbul, Turki.
Berasal dari suku bangsa pengembara yang bermukim di wilayah Asia
Tengah, salah satunya suku Kayi. Usman bergelar Pedisyah Al-Usman,
dibawah kepemimpinannya wilayah kesultanan semakin luas dengan
menaklukan beberapa wilayah, seperti Azmir (1327 M), Tharasyanli (1356
M), Iskandar (1338 M), Ankara (1354 M), dan Galipoli (1356 M). Pada masa
pemerintahan Muhammad Al-Fatih Kesultanan Usmani mengalami
puncak kejayaan, dan dapat menaklukan wilayah Byzantum serta
Konstantinopel (1453 M).
8. 1. Pemerintahan dan Militer
Tingkatan paling tinggi dipegang oleh Sultan, tingkat kedua perdana
menteri atau Sadrazan, tingkat ketiga gubernur atau Pasya, tingkat
keempat bupati atau As-sawaziq atau Al-alawiyah.
Sistem pemerintahan dan kekuasaan militernya berjalan baik. Muncul
kelompok elite militer yang disebut janissary atau inkrisyriyah pada masa
Orkhan bin Usman, kelompok ini merupakan kelompok penghancur
negeri non-muslim.
2. Pengetahuan dan Budaya
Terjadi akulturasi dari beberapa negara seiring dengan meluasnya wilayah,
yaitu kebudayaan Persia, Byzantium, dan Arab. Rakyat Usmani mengambil
ajaran tentang etika dan tat krama dari kebudayaan Persia, organisasi dan
kemiliteran dari Byzantum, dan ilmu arsitektur dari Arab. Dari ilmu
arsitektur tersebut, berdirilah berbagai masjid yang bagus serta kaligrafi
indah.
3. Agama
Muncul dua aliran tarekat, yaitu Bektsyi yang banyak pengaruhnya
dibidang militer, dan Maulawiyah yang banyak pengaruhnya di lingkungan
pejabat pemerintahan.
9. -Kemunduran kerajaan Turki Usmani diantaranya ditandai dengan beberapa
hal, sebagai berikut:
1. Melemahnya semangat prajurit Turki Usmani hingga menyebabkan berbagai
serangan yang dilancarkan musuh untuk merebut wilayah kekuasaan Turki
Usmani. Misalnya, pasukan Turki Usmani menderita kekalahan dari serangan
pasukan gabungan armada Spanyol, Bandulia, dan armada Sri Paus pada tahun
1663 M.
2. Dengan menyadari akan kelemahan-kelemahan Turki Usmani, mulailah
sebagian wilayah di timur mengadakan pemberontakan untuk melepaskan diri
dari kekhilafahan Usmani. Misal, di Mesir Yenissary bersekutu dengan dinasti
Mamalik melancarkan pemberontakan, dan sejak 1772 M dinasti Mamalik
berhasil menguasai Mesir hingga datangnya Napoleon pada 1789 M.
-Adapun kemunduran Turki Usmani tersebut di atas disebabkan oleh beberapa
faktor sebagai berikut:
1. Luasnya wilayah kekuasaan Turki Usmani yang akhirnya tidak mampu
dikendalikan dari pusat, karena sistem pemerintahan tidak lagi efektif seperti
masa-masa sebelumnya.
2. Pemberontakan berkali-kali yang dilakukan oleh pasukan Jenissary.
3. Penguasa yang tidak cakap setelah khalifah Sulaiman II al-Qanuni,
menimbulkan perselisihan dan pembunuhan di lingkungan istana.
4. Akibat kekalahan yang diderita Turki Usmani dalam sejumlah peperangan
mengakibatkan perekonomian semakin terpuruk dari waktu ke waktu.
10. B. Kerajaan Safawi
Didirikan oleh Syah Ismail pada 907 H/1500 M di Tabriz, Persia (Iran).
Awalnya sebuah gerakan tarekat yang bernama Safawiyah yang menjadi
gerakan politik, dipimpin oleh Syekh Safifuddin Ishaq. Gerakan ini
memasuki wilayah politik dan pemerintahan karena merupakan tarekat
militer yang para pengikutnya berkeinginan memainkan peran politik
untuk memperkokoh kekuasaannya. Kegiatan politik dipertajam pada
pemerintahan Ismail, sehingga Ismail dianggap sebagai pendiri Kerajaan
Safawi. Dibentuk semacam kesatuan tentara agama atau Qizilbasy (si
kepala merah) pada pemerintahan Haidar.
Ismail menerapkan Syiah Isra Asyariah sebagai agama negara. Sebelumnya
Persia berada di bawah kekuaaan Suni, maka ia mendatangkan ulama
Syiah dari Iraq, Bahrein, dan Libanon untuk tujuannya. Program ini
mengalami pertentangan yang berat, karena tidak mudah mengubah
ideologi rakyat dari Suni ke Syiah. Banyak pula sastrawan dan ulama Suni
yang dibunuh demi penerapan Syiah ini. Syah Ismail terus melanjutkan
penaklukan sampai ke seluruh Iran, Heart maupun Diyarbakr (Turki), dan
Baghdad dengan dukungan pasukan Qizilbasy.
11. Pada masa pemerintahan Syah Abbas (1588-1629) Kerajaan Safawi
mengalami puncak keemasaan. Tidak hanya meredam konflik internal dan
merebut wilayah yang melepaskan diri, tetapi Syah Abbas juga mampu
melebarkan wilayahnya ke Tabriz, Sirwan, dan kep.Harmuz, bahkan
pelabuhan Bandar Abbas. Syah Abbas ingin melepaskan diri dari
ketergantungan dukungan kekuatan militer Qizilbasy, maka ia membentuk
kekuatan militer yang terdiri dari budak Kaukakus dan Georgia. Strategi ini
berhasil mengusir kekuatan Uzbek di Khirazan pada tahun 1598.
1. Pemerintahan dan Politik
Terbagi secara horozontal, yaitu didasarkan pada garis kesukuan atau
kedaerahan, dan pembagian secara vertikal, yaitu mencakup dua jenis,
istana (dargah) dan sekretariat negara (divan atau mamalik).
Penyelenggaraan negara dipercayakan kepada para amir (kepala suku)
tingkat atas dan wazir (menteri) yang tergabung dalam suatu dewan
(jangi). Terdapat lembaga yang tercakup dalam dewan tersebut (majelis
nivis) yang terdiri dari sejarawan istana, sekretaris pribadi Syah, dan kepala
intelejen.
2. Ekonomi
Ekonomi dikendalikan langsung oleh pusat. Banyak memperkuat di bidang
pertanian dengan memperbanyak pengalihan tanah negara menjadi tanah
raja. Pertumbuhan ekonominya semakin baik karena stabilitas keamanan
yang dinamis dan situasi dalam negeri yang terkendali. Pelabuhan Bandar
Abbas menjadi jalur perdagangan antara Timur dan Barat sehingga sektor
perdagangan semakin maju. Di bidang pertanian mengalami kemajuan
terutama di daerah Bulan Sabit yang subur.
12. 3. Ilmu Pengetahuan
Didirikan lembaga pendidikan Syiah oleh Syah Abbas, yaitu sekolah
teologi untuk lebih memantapkan akan aliran Syiah. Beberapa nama
ilmuwan, sastrawan, dan sejarawan Safawi antara lain, Muhammad bin
Husain Al-Amili Al-Jubai, Muhammad Baqir Astarabadi, Sarudin
Muhammad bin Ibrahim Syirazi, dan Muhammad Baqir Majlisi.
4. Bangunan dan Seni
Kantor, masjid, rumah sakit, dan jembatan raksasa dibangun dengan gaya
arsitektur yang indah. Di bidang seni, terlihat dalam kegiatan dan hasil
dari kerajinan tangan, keramik, karpet, dan seni lukis.
13. -Adapun sebab-sebab kemunduran dan kehancuran kerajaan Safawi
adalah:
1. Adanya konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani.
Berdirinya kerajaan Safawi yang bermadzhab Syi'ah merupakan ancaman
bagi kerajaan Usmani, sehingga tidak pernah ada perdamaian antara dua
kerajaan besar ini.
2. Terjadinya dekandensi moral yang melanda sebagian pemimpin
kerajaaan Safawi, yang juga ikut mempercepat proses kehancuran
kerajaan ini. Raja Sulaiman yang pecandu narkotik dan menyenangi
kehidupan malam selama tujuh tahun tidak pernah sekalipun
ssmenyempatkan diri menangani pemerintahan, begitu pula dengan
sultan Husein.
3. Pasukan ghulam (budak-budak) yang dibentuk Abbas I ternyata tidak
memiliki semangat perjuangan yang tinggi seperti semangat Qizilbash .
Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki ketahanan mental karena
tidak dipersiapkan secara terlatih dan tidak memiliki bekal rohani.
Kemerosotan aspek kemiliteran ini sangat besar pengaruhnya terhadap
lenyapnya ketahanan dan pertahanan kerajaan Safawi.
4. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan
dikalangan keluarga istana.
14. C. Kerajaan Mogul
Didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M) di India. Babur diwarisi
daerah Ferghana dari ayahnya ketika berusia 11 tahun. Berdirinya Kerajaan
Mogul di India menimbulkan serangan dari Kerajaan Hindu, serangan ini
dapat dikalahkan oleh Babur. Babur memerintah selama 30 tahun, setelah
wafat digantikan putranya, Humayun yang hanya memerintah selama 9
tahun karena kondisi dalam negeri tidak aman dengan munculnya
pemberontakan. Humayun meninggal dan digantikan oleh anaknya yang
berusia 14 tahun, Akbar. Urusan pemerintahan diserahkan kepada Bairam
Khan. Ketika Akbar dewasa, ia memperluas wilayah dengan menaklukan
daerah Chundar, Ghond, Orisa, dan Asingah. Pemerintahan dijalankan
secara militeristik, pemimpin daerah dipimpin ileh seorang komandan
(sipah saleh). Terjadi kemajuan di berbagai bidang, misalnya ekonomi dan
pertanian, yang dipacu oleh stabilitas politik yang aman dan pemerintahan
yang stabil. Karya Malik Muhammad Jayadi yang berjudul Padmayat
menjadi karya sastra yang paling menonjol. Demikian juga pembangunan
masjid indah dan megah yang berlapis mutiara yang disebut Taj Mahal.
15. 1. Di bidang militer
Pasukan Mughal dikenal dengan pasukan yang kuat. Terdiri dari pasukan
gajah, berkuda, dan meriam. Wilayahnya dibagi menjadi distrik-distrik
yang dikepalai oleh Sipah Salar.
2. Di bidang ekonomi
Memajukan pertanian. Terdiri dari padi, kacang, tebu, kapas, tembakau,
dan rempah-rempah. Pemerintah membentuk sebuah lembaga yang
mengurusi hasil pertanian serta hubungan dengan para petani. Industri
tenun juga banyak diekspor ke Eropa, Asia Tenggara dll. Masa Jahangir,
investor diizinkan menanamkan investasinya, seperti mendirikan pabrik.
3. Di bidang seni
Jahangir merupakan salah satu pelukis terhebat. Kemaharajaan Mughal
juga terkenal dengan ukiran dan marmer yang timbul dengan kombinasi
warna-warni.
Sisa-sisa kejayaan Dinasti Mughal dapat dilihat dari bangunan-bangunan
bersejarah yang masih bertahan hingga sekarang.
16. Taj Mahal - salah satu peninggalan Dinasti Mughal di India
Benteng merah- salah satu peninggalan Dinasti Mughal di India
17. 4. Di bidang sastra
Banyak sastra dari bahasa Persia diubah ke bahasa India. Bahasa Urdu
yang berkembang di masa Akbar, menjadi bahasa yang banyak dipakai
oleh rakyat India dan Pakistan sampai sekarang.
5. Di bidang ilmu pengetahuan
Syah Jahan mendirikan perguruan tinggi di Delhi. Aurangzeb mendirikan
pusat pendidikan di Lucknow. Tiap masjid mempunyai lembaga tingkat
dasar yang dipimpin oleh seorang guru. Sejak berdiri banyak ilmuan yang
belajar di India. Pelajaran dari Kemaharajaan Mughal Salah satu
Ketidakharmonisan hubungan kekeluargaan, antara ayah dan anak, adik
dan kakak menjadi salah satu faktor lemahnya kemaharajaan Mughal dari
dalam, hal ini telah terjadi pada beberapa Dinasti Islam sebelumnya.
Dalam penggalan sejarah Dinasti Mughal, tampil dua penguasa paling
berpengaruh: Akbar Khan dan Aurangzeb. Meskipun keduanya
memerintah dalam dekade yang berbeda, tetapi kebijakan Akbar Khan
dan Aurangzeb, khususnya berkaitan dengan pengembangan Islam di
India, memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Akbar
mengembangkan pola Islam sinkretis. Sebaliknya, Aurangzeb
mengembangkan pola Islam puritan.
18. -Menurut Badri Yatim, faktor-faktor yang menyebabkan kekuasaan dinasti
Mughal itu mundur dan membawa kehancurannya tahun 1858 M yaitu:
1. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi
militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh
kekuatan maritim Mughal. Begitu juga kekuatan pasukan darat. Bahkan,
mereka kurang terampil dalam mengoperasikan persenjataan buatan
Mughal sendiri.
2. Kemorosotan moral dan hidup mewah dikalangan elit politik, yang
mengakibatkan pemborosan dalam penggunaann uang negara. Pada 1756
M.
3. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau kasa dalam melaksanakan ide-ide
puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antar agama
sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya.
4. Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang
lemah dalam bidang kepemimpinan.
20. Beberapa manfaat dari sejarah perkembangan Islam abad pertengahan
diantaranya:
1. Jiwa dan semangat persatuan serta kesatuan yang dibina oleh tiga
kerajaan besar dapat membangun kerajaan pada zamannya.
2. Kerja keras dan pantang menyerah yang dilakukan oleh rakyat dan
pemimpin pada masa pertengahan telah membuahkan hasil yang
gemilang.
3. Kreativitas dan ketekunan yang dimiliki para ilmuwan pada masa
pertengahan telah melahirkan berbagai ilmu pengetahuan dan
perkembangan kebudayaan.
22. Terhadap Umat Islam di Indonesia
Pengaruh perkembangan Islam abad pertengahan terhadap umat Islam di
Indonesia antara lain:
1. Muncul pemahaman dari metode berpikir tradisional menjadi
rasional.
2. Berkembang pendekatan teologi Asyariyah.
3. Muncul madzab yang sangat besar yaitu Syafii, Maliki, Hambali, dan
Hanafi.
4. Memberikan pengaruh positif yang memiliki peradaban bagi
masyarakat di Indonesia.
5. Mengembangkan syiar Islam sehingga nilai-nilai ajaran Islam dapat
dianut dan dilaksanakan masyarakat muslim di Indonesia.