Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik emosi pada remaja, termasuk definisi emosi, metode belajar emosi, bentuk-bentuk emosi, faktor yang mempengaruhi emosi, dan cara mengendalikan emosi. Secara khusus, dibahas mengenai perkembangan emosi pada usia remaja dan gangguan emosi yang sering dialami serta pentingnya memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis remaja.
3. • Golleman (1995): Kegiatan atau pergolakan
pikiran, perasaan, nafsu, setiap kedaan mental
yang hebat yang meluap- luap.
• Chaplin (1989) : Suatu keadaaan yang terangsang
dari organisme mencakup perubahan-perubahan
yang didasari yang mendalam sifatnya dari
perubahan perilaku.
4. Perkembangan pada aspek ini meliputi
kemampuan remaja untuk mencintai;
merasa nyaman, berani, gembira, takut,
dan marah; serta bentuk-bentuk emosi
lainnya.
Pada aspek ini, remaja sangat
dipengaruhi oleh interaksi dengan
orangtua dan orang-orang di sekitarnya.
Emosi yang berkembang akan sesuai
dengan impuls emosi yang diterimanya.
Misalnya, jika remaja mendapatkan
curahan kasih sayang, mereka akan
belajar untuk menyayangi.
5. Menurut Crow & Crow (1958)
Pada saat terjadi emosi sering kali terjadi perubahan-perubahan pada
fisik antara lain :
1. Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona
2. Peredaran darah : bertambah cepat bila marah
3. Denyut jantung : bertambah cepat bila terkejut
4. Pernafasan : bernafas panjang kalau kecewa
5. Pupil mata : membesar bila marah
6. Liur : mengering kalau takut atau tegang
7. Bulu roma : berdiri kalau takut
8. Pencernaan : mencret-mencret kalau tegang
9. Otot : menegang dan bergetar saat ketakutan atau tegang
10. komposisi darah : akan ikut berubah karena emosi yang
menyebabkan kalenjar-kalenjar lebih aktif.
6. Ciri-ciri emosional usia
12-15 tahun
1. Cenderung banyak
murung dan tidak dapat
diterka.
2. Bertingkah laku kasar
untuk menutupi kekurangan
dalam hal rasa percaya diri.
3. Kemarahan biasa terjadi.
4. Cenderung tidak toleran
terhadap orang lain dan ingin
selalu menang sendiri.
5. Mulai mengamati orang
tua dan guru-guru mereka
secara objektif.
Ciri-ciri emosional
remaja usia 15-18 tahun
1. “Pemberontakan”
remaja merupakan
ekspresi dari perubahan
yang universal dari masa
kanak-kanak menuju
dewasa
2. Banyak remaja
mengalami konflik dengan
orang tua mereka
3. Sering kali melamun,
memikirkan masa depan
mereka
7. 1. Belajar dengan coba-coba
Remaja belajar secara coba-coba
untuk mengekspresikan emosi
dalam bentuk perilaku yang
memberikan pemuasan terbesar
kepadanya dan menolak perilaku
yang memberikan pemuasan
sedikit atau sama sekali tidak
memberikan kepuasan.
3. Belajar melalui pengkondisian
Dengan metode ini objek situasi
yang pada mulanya gagal
memancing reaksi emosional,
kemudian dapat berhasil dengan
cara asosiasi. Penggunaan metode
pengkondisian semakin terbatas
pada perkembangan rasa suka dan
tidak suka, setelah melewati masa
kanak-kanak.
2. Belajar dengan cara meniru
Remaja bereaksi dengan emosi dan
metode ekspresi yang sama dengan
orang-orang yang diamatinya.
Pelatihan atau belajar di bawah
bimbingan dan pengawasan
Dengan pelatihan, remaja dirangsang
untuk bereaksi terhadap rangsangan
yang biasa membangkitkan emosi
yang menyenangkan dan dicegah
agar tidak bereaksi secara emosional
yang tidak menyenangkan.
8. a. Memperkuat semangat bila merasa senang atas suatu
keberhasilan.
b. Melemahkan semangat apabila timbul rasa kekecewaan
karena suatu kegagalan.
c. Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar
apabila individu dalam keadaan
gugup.
d. Terganggu penyesuaian sosial apabila terjadi rasa
cemburu dan iri hati.
10. Faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi
remaja
• Perubahan jasmani
• Perubahan pola interaksi dengan orang
tua
• Perubahan interaksi dengan teman
sebaya
• Faktor pandangan luar
• Perubahan interaksi dengan sekolah
11. Emosi negatif
1. Berfikir Positif.
2. Mencoba belajar memahami
karakteristik orang lain.
3. Mencoba menghargai
pendapat dan kelebihan
oranglain.
4. Introspeksi dan mencoba
melihat apabila kejadian yang
sama terjadi pada diri sendiri,
mereka dapat merasakannya.
5. Bersabar dan menjadi
pemaaf.
6. Alih perhatian, yaitu mencoba
mengalihkan perhatian pada
objek lain dari objek yang pada
mulanya memicu pemunculan
emosi negatif.
menurut Mahmud
1. Hadapilah emosi
tersebut
2. Jika mungkin, tafsirkan
kembali situasinya. Artinya
melihat situasi sulit yang
dialami dari sudut
pandang yang berbeda
3. Kembangkan asa humor
dan sikapa realistis
4. Atasi secara lansung
problem-problem yang
menjadi sumber emosi
12. Ada dua alasan kenapa remaja seringkali sulit
untuk mengatasi masalah mereka:
• Ketika masih anak-anak, seluruh masalah
mereka selalu diatasi oleh orang-orang
dewasa. Hal inilah yang membuat remaja
tidak mempunyai pengalaman dalam
menghadapi masalah.
• Karena remaja merasa dirinya telah
mandiri, maka mereka mempunyai gengsi
dan menolak bantuan dari orang dewasa.
13. Emosi yang paling sering dirasakan remaja adalah
emosi marah, takut, cemas, kecewa dan cinta.
Gangguan emosi yang dialami remaja dapat menjadi
sumber tingkah laku nakal. Oleh karena itu hal-hal
yang menyebabkan emosi remaja terganggu perlu
dihindari. Cara yang sangat penting untuk
menghindari gangguan emosi pada remaja yaitu
memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik dan
psikologis. Yaitu kebutuhan makan, pakaian dan
bergerak, kebutuhan mendapatkan status,
kebutuhan untuk diakrabi, kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan untuk mandiri dan kebutuhan
memiliki filsafat hidup.