Bali terdapat sejumlah wilayah, yaitu Buleleng, Karangasem, Klungkung, Gianyar, Badung , Jembaran, Tabanan, Mengwi, dan Bangli. Wilayah-wilayah ini masing-masing mempunyai kekuasaan sendiri dan merupakan negara merdeka. Hubungan politik anatar Raja-raja Bali dengan Pemerintah Hindia Belanda baru terjadi pada tahun 1841 tatkala Raja Karangasem meminta bantuan dari Pemerintah Hindia Belanda guna memulihkan kekuasaanya di Lombok. Hal ini memberi kesempatan kepada Pemeirntah Hindia Belanda untuk mengikat negara itu dengan suatu perjanjian yang akan membuka pintu untuk mengadakan hubungan poilitik dengan negara-negara diseluruh Bali.
3. “ ”
Latar belakang terjadinya Perang Bali
Latar belakang terjadinya perang di Bali ini karena adanya Hak
Tawan Karang yang mana hak ini adalah merampas perahu atau
kapal-kapal Belanda, dengan adanya Hak Tawan Karang ini Belanda
merasa dirugikan sekali sebab kapal-kapalnya di ambil oleh rakyat
Bali. Sedangkan rakyat Belanda ingin mengikat Bali untuk bekerja
sama dalam hal politik dengan melakukan perjanjian, hal ini tidak di
terima oleh rakyat Bali sedangkan Hak Tawan Karang saja harus
dihapuskan oleh Belanda, untuk itu terjadilah perang antara Belanda
dengan Bali.
5. 1. Sebab umum
• Belanda hendak memaksakan kehendaknya untuk menghapuskan
hak-hak kekuasan kerajaan-kerajaan di Bali atas daerahnya.
• Raja-raja Bali dipaksa mengakui kedaulatan Pemerintah Hindia
Belanda dan mengizinkan pengibaran bendera Belanda di wilayah
kerajaannya.
• Adat Sute yang dianggap Belanda tidak berprikemanusiaan akan
dihapus oleh Belanda
2. Sebab khusus
Faktor yang menyebabkan perang Bali antara tahun 1846-1849,
masalah utamanya adalah adanya Hak Tawan Karang yang dimiliki
raja-raja Bali.