Dokumen ini membahas tentang perlawanan rakyat Maluku di bawah pimpinan Pattimura melawan penjajahan Belanda pada abad ke-19. Dokumen ini juga membahas tentang peranan Tuanku Imam Bonjol dalam perang Paderi melawan pengaruh adat dan kolonialisme Belanda di Minangkabau pada awal abad ke-19.
5. BERANDA SK/ KD INDIKATOR MATERI RANGKUMAN
UJI
KOMPETENSI
PENULIS SELESAI
MATERI
1. Perlawanan Rakyat Maluku di Bawah (1817)
Sejak abad ke-17 perlawanan rakyat Maluku
terhadap Kompeni sudah terjadi, namun
perlawanan yang dahsyat baru muncul pada
permulaan abad ke-19, di bawah pimpinan
Thomas Matulessi (lebih dikenal dengan nama
Pattimura).
6. BERANDA SK/ KD INDIKATOR MATERI RANGKUMAN
UJI
KOMPETENSI
PENULIS SELESAI
MATERI
Latar belakang timbulnya perlawanan Pattimura:
a. Sebab ekonomis:
yakni adanya tindakan-tindakan pemerintah
Belanda yang memperberat kehidupan rakyat,
seperti sistem penyerahan secara paksa, kewajiban
kerja blandong, penyerahan atap dan gaba-gaba,
penyerahan ikan asin, dendeng dan kopi.
8. BERANDA SK/ KD INDIKATOR MATERI RANGKUMAN
UJI
KOMPETENSI
PENULIS SELESAI
Kemenangan atas pemerintah kolonial Belanda memperbesar semangat
perlawanan rakyat sehingga perlawanan meluas ke Ambon, Seram dan pulaupulau
lain. Di Hitu perlawanan rakyat muncul pada permulaan bulan Juni 1817 di bawah
pimpinan Ulupaha. Rakyat Haruku di bawah pimpinan Kapten Lucas Selano, Aron
dan Patti Saba.
Situasi pertempuran berbalik setelah datangnya bala bantuan dari Batavia di bawah
pimpinan Buyskes. Pasukan Belanda terus mengadakan penggempuran dan
berhasil menguasai kembali daerah-daerah Maluku. Perlawanan semakin mereda
setelah banyak para pemimpin tertawan, seperti Thomas Matulessi (Pattimura),
Anthonie Rhebok, Thomas Pattiweal, Lucas Latumahina, dan Johanes Matulessi.
Dalam perlawanan ini juga muncul tokoh wanita yakni Christina Martha Tiahahu.
Sebagai pahlawan rakyat yang tertindas oleh penjajah. Tepat pada tanggal 16
Desember 1817, Thomas Matulessi dan kawan-kawan seperjuangannya menjalani
hukuman mati di tiang gantungan.
9. BERANDA SK/ KD INDIKATOR MATERI RANGKUMAN
UJI
KOMPETENSI
PENULIS SELESAI
MATERI
PATTIMURA- PATTIMURA TUA
BOLEH MATI, TETAPI AKAN
LAHIR PATTIMURA- PATTIMURA
MUDA YANG BARU YANG AKAN
MENERUSKAN PERJUANGAN
KAMI!
TAHUKAH KALIAN, SEBELEM DI
HUKUM GANTUNG, PATIMURA
SEMPAT BERKATA, APAKAH ITU?
10. BERANDA SK/ KD INDIKATOR MATERI RANGKUMAN
UJI
KOMPETENSI
PENULIS SELESAI
ADA YANG TAHU GA, SIAPA TOKOH YANG MEMILIKI PERAN
BESAR PADA MASA PERANG PADERI?
YOI BROW!
BENER SEKALI KALIAN!
TOKOH PADERI YANG MEMILIKI
PERAN BESAR PADA MASA
PERANG PADERI ADALAH
TUANKU IMAM BONJOL
TUHHH....
GAMBARNYA ADA
DISAMPING!!!
11. BERANDA SK/ KD INDIKATOR MATERI RANGKUMAN
UJI
KOMPETENSI
PENULIS SELESAI
MATERI
Perang Paderi melawan Belanda berlangsung 1821–
1838, tetapi gerakan Paderi sendiri sudah ada sejak
awal abad ke-19. Di lihat dari sasarannya, gerakan
Paderi dapat dibagi menjadi dua periode.
a. Periode 1803–1821 adalah masa perang Paderi
melawan Adat dengan corak keagamaan.
b. Periode 1821–1838 adalah masa perang Paderi
melawan Belanda dengan corak keagamaan dan
patriotisme.
12. BERANDA SK/ KD INDIKATOR MATERI RANGKUMAN
UJI
KOMPETENSI
PENULIS SELESAI
Sejak tahun 1821 saat kembalinya tiga orang haji dari Mekkah, yaitu Haji
Miskin, Haji Sumanik dan Haji Piabang, gerakan Paderi melawan kaum Adat
dimulai. Kaum Paderi berkeinginan memperbaiki masyarakat Minangkabau
dengan mengembalikan kehidupannya yang sesuai dengan ajaran Islam
yang sebenarnya. Padahal kaum Adat justru ingin melestarikan adat istiadat
warisan leluhur mereka.
Adat yang selama itu dianut dan yang menjadi sasaran gerakan Paderi
adalah kebiasaan-kebiasaan buruk, seperti menyabung ayam, berjudi,
madat, dan minum-minuman keras. Terjadilan perbenturan antara kaum
Adat dengan kaum Paderi. Kaum Adat yang merasa terdesak, kemudian
minta bantuan kepada pihak ketiga, yang semula Inggris kemudian
digantikan oleh Belanda (berdasarkan Konvensi London).
16. BERANDA SK/ KD INDIKATOR MATERI RANGKUMAN
UJI
KOMPETENSI
PENULIS SELESAI
Belanda menjalankan siasat pengepungan mulai masuk tahun 1837 terhadap
Benteng Bonjol. Akhirnya, Benteng Bonjol berhasil dilumpuhkan oleh Belanda.
Selanjutnya, Belanda mengajak berunding kaum Paderi yang berujung pada
penangkapan Tuanku Imam Bonjol (25 Oktober 1837). Setelah ditahan, Tuanku
Imam Bonjol dibuang ke Cianjur, dipindahkan ke Ambon (1839), dan tahun 1841
dipindahkan ke Manado hingga wafat tanggal 6 November 1864.Perlawanan
kaum Paderi kemudian dilanjutkan oleh Tuanku Tambusi. Setelah Imam Bonjol
tertangkap, akhirnya seluruh Sumatra Barat jatuh ke tangan Belanda. Itu berarti
seluruh perlawanan dari kaum Paderi berhasil dipatahkan oleh Belanda.
20. BERANDA SK/ KD INDIKATOR MATERI RANGKUMAN
UJI
KOMPETENSI
PENULIS SELESAI
PENULIS
OALAH CAH- CAH......
GURUNE SIBUK NERANGKE....
EEEEEEEEEEEEE........
MALAH DO RAI BANTAL....
AREP DADI OPO KOWE....
HEEEEEEEEEEEEEEE.......