Dokumen tersebut membahas tentang permainan dalam olahraga, meliputi pengertian, aturan, dan jenis permainan seperti sepak bola, futsal, dan bulu tangkis. Sepak bola adalah olahraga yang dimainkan 2 tim dengan 11 pemain, bertujuan mencetak gol ke gawang lawan dengan menggunakan kaki. Futsal adalah permainan serupa yang dimainkan di dalam ruangan oleh 5 pemain tiap tim. Bulu tangkis adalah ol
Convert to study guideBETA
Transform any presentation into a summarized study guide, highlighting the most important points and key insights.
1 of 14
Downloaded 31 times
More Related Content
Permainan dalam olahraga
1. PERMAINAN DALAM OLAHRAGA
I. SEPAK BOLA
A. PENGERTIAN
Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim
yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah
dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling
populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan
menggunakan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk
persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis.
Secara umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau
lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya diijinkan
menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada
untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol paling banyak pada
akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang,
maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, tergantung dari format
penyelenggaraan kejuaraan.
Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak
bola internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali.
B. POSISI PEMAIN
Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang, 2-4 orang pemain
bertahan, (fullbacks), 2-4 orang pemain tengah, dan 1-4 orang penyerang. Penjaga gawang adalah
satu-satunya pemain yang boleh menggunakan tangan untuk melindungi gawang dari serangan
lawan. Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian yang berbeda dengan pemain lainnya.
Pemain bertahan memiliki tugas utama untuk menghentikan serangan lawan. Pemain tengah
biasanya terdiri dari pemain tengah penyerang yang bermain dekat dengan penyerang dan pemain
tengah bertahan yang bermain dekat dengan pemain bertahan. Penyerang memiliki tugas utama
untuk mencetak gol ke gawang lawan.
Posisi dasar pemain dapat mengalami modifikasi menjadi berbagai pola atau taktik permainan.
Beberapa pola pemain yang sering digunakan dalam berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling
sering digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan terletak di bagian tengah lapangan), serta 4-3-3 (formasi
klasik dari tahun 1970-an yang sering digunakan oleh sistem total football Belanda dan Jerman
Barat ).
C. LAPANGAN PERMAINAN
Untuk pertandingan internasional dewasa, lapangan sepak
bola internasional yang digunakan memiliki panjang yang
berkisar antara 100-120 meter dan lebar 65-75 meter. Di
bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat area
gawang yang berupa persegi empat berukuran dengan
lebar 7.32 meter dan tinggi 2.44 meter. Di bagian depan
dari gawang terdapat area pinalti yang berjarak 16.5 meter
dari gawang. Area ini merupakan batas kiper boleh
menangkap bola dengan tangan dan menentukan kapan
2. sebuah pelanggaran mendapatkan hadiah tendangan pinalti atau tidak.
D. LAMA PERMAINAN
Lama permainan sepak bola normal adalah 2 45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit
di antara kedua babak. Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama
215 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti. Wasit
dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu
yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun
penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau stoppage time.
Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir pertandingan,
sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan apabila suatu tim dapat melaju ke pertandingan
selanjutnya ataupun tidak (tidak mempengaruhi skor akhir). Pada akhir tahun 1990-an,
International Football Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol emas (golden gol)
atau gol perak (silver gol) untuk menyelesaikan pertandingan. Dalam sistem gol emas, tim yang
pertama kali mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan menjadi pemenang,
sedangkan dalam gol perak, tim yang memimpin pada akhir babak perpanjangan waktu pertama
akan keluar sebagai pemenang. Kedua sistem tersebut tidak lagi digunakan oleh IFAB.
E. PELANGGARAN
Sanksi yang diberikan kepada pemain :
1. Kartu Kuning
Pemain akan mendapatkan kartu kuning jika melakukan pelanggaran seperti bersikap tidak
sportif, secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan,
menunda memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit,
ataupun tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau
lemparan ke dalam.
Jika pemain mendapatkan 2 kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari
pertandingan.
2. Kartu Merah
Pelanggaran yang termasuk kategori kartu merah :
- pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan
- meludah dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang
- melakukan kekerasan
- melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol
- menyentuh bola dengan tangan untuk mencegah bola masuk ke gawang kecuali penjaga
gawang
- kipper melakukan hands ball di luar kotak penalty
Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar lapangan tanpa digantikan oleh pemain
yang lain.
F. WASIT DAN PETUGAS PERTANDINGAN
Petugas yang memimpin jalannya pertandingan:
1. Wasit
Bertugas menentukan jalannya pertandingan, di mulai dan selesai, selain itu wasit juga
bertugas memberikan peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapangan.
2. 2 orang hakim garis
3. Masing masing hakim garis bertugas mengawasi setengah bagian dari lapangan, dengan
bendera yang berwarna terang mereka akan menandakan adanya pelanggaran, bola keluar dan
offside.
Offside terjadi jika seorang pemain diberikan bola ketika berada lebih dekat dengan garis
gawang lawan dibanding posisi pemain lawan.
3. Petugas di pinggir tengah lapangan
Bertugas mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan
memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir setiap babak, dan memeriksa pergantian
pemain dan menjadi penghubung antara manajer tim dengan wasit.
II. FUTSAL
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing
beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan
memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki
pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal
dibatasi garis, bukan net atau papan.
Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah "futsal" adalah istilah
internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, futbol dan sala.
Sejarah
Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan
futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang
dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan
pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal
Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat
futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan F辿d辿ration Internationale
de Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika Utara
serta Afrika, Asia, dan Oseania.
Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paraguay menjuarai Piala
Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya diselenggarakan
hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis Brasil. Brasil meneruskan
dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun 1980 dan memenangkannya lagi
pada perebutan berikutnya tahun pd 1984.
Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-anggotanya
bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun 1982, berakhir dengan
Brasil di posisi pertama. Brasil mengulangi kemenangannya di Kejuaraan Dunia kedua tahun
1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan Dunia ketiga tahun
1988 di Australia.
Pertandingan futsal internasional pertama diadakan di AS pada Desember 1985, di Universitas
Negeri Sonoma di Rohnert Park, California. Futsal The Rule of The Game
Peraturan
a. Luas Lapangan
4. 1. Ukuran: panjang 25-42 m x lebar 15-25 m
2. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan
garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau
papan.
3. Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari setiap pos
4. Garis penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang
5. Garis penalti kedua: 12 m dari titik tengah garis gawang
6. Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari
pelemparan
7. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
b. Bola
1. Ukuran: 4
2. Keliling: 62-64 cm
3. Berat: 390-430 gram
4. Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama
5. Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu
bahan tak berbahaya)
c. Jumlah pemain (per tim)
1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah satunya penjaga gawang
5. 2. Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2 (tidak termasuk cedera)
3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 7
4. Jumlah wasit: 2
5. Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas
6. Metode pergantian: "pergantian melayang" (semua pemain kecuali penjaga gawang boleh
memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian penjaga gawang hanya dapat
dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan persetujuan wasit)
7. Dan wasit pun tidak boleh menginjak arena lapangan , hanya boleh di luar garis lapangan saja ,
terkecuali jika ada pelanggaran-pelanggaran yang harus memasuki lapangan
d. Perlengkapan pemain
1. Kaos bernomor
2. Celana pendek
3. Kaos kaki
4. Pelindung lutut
5. Alas kaki bersolkan karet
6. Lap Handuk
e. Lama permainan
1. Lama normal: 2x20 menit
2. Lama istiharat: 10 menit
3. Lama perpanjangan waktu: 2x10 menit (bila hasil masih imbang setelah 2x20 menit waktu
normal)
4. Ada adu penalti (maksimal 3 gol) jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai
5. Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
6. Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit
Kejuaraan futsal terkemuka
a. Piala Dunia Futsal FIFA
1989 (di Roterdam, Belanda): dimenangkan Brasil
1992 (di Hong Kong): dimenangkan Brasil
1996 (di Barcelona, Spanyol): dimenangkan Brasil
2000 (di Guatemala): dimenangkan Spanyol
2004 (di Taiwan): dimenangkan Spanyol.
2008 (di Brasil): dimenangkan Brasil.
b. Piala Dunia Futsal AMF
1982 (di Sao Paulo, Brazil): dimenangkan Brazil
1985 (di Madrid, Spanyol): dimenangkan Brazil
1988 (di Melbourne, Australia): dimenangkan Paraguay
1991 (di Milan, Italia): dimenangkan Portugal
1994 (di Argentina): dimenangkan Argentina
1997 (di Meksiko): dimenangkan Venezuela
2000 (di La Paz, Bolivia): dimenangkan Kolombia
2003 (di Paraguay): dimenangkan Paraguay.
6. III. BULU TANGKIS
Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk
tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock")
melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha
mencegah lawan melakukan hal yang sama.
A. Partai
Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu:
1. Tunggal putra
2. Tunggal putrid
3. Ganda putra
4. Ganda putrid
5. Ganda campuran
B. Lapangan dan jaring
Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan
mempunyai ukuran seperti terlihat pada gambar. Garis-garis
yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna
kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan
untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan
disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak.
Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan
sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat
mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring setinggi 1,55 m
berada tepat di tengah lapangan. Jaring harus berwarna
gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm
harus berwarna putih.
C. Perlengkapan
1. Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan
lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional
berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki
kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi
kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau
aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.
2. Senar
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah
senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara
7. umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai
dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran
yang kuat dalam seleksi senar.
3. Kok
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian
bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk
setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi
digunakan juga kok dari plastik.
4. Sepatu
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan
pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis
membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar
tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk
melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan
pergelangan kaki.
D. Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis
1. Cara Memegang Raket Pegangan raket ada tiga macam, yaitu:
a. Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara
mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama dengan
posisi tangan sedang bersalaman.
b. Pegangan backhand Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar
seperempat ke kanan dari pegangan forehand.
c. Pegangan pukul kasur/Amerika Cara pegangan ini adalah mula-mula raket
diletakkan secara mendatar di atas lantai. Kemudian ambil dan peganglah raket pada
pegangannya, sehingga bagian tangan antar ibu jari dan jaritelunjuk menempel pada
bagian permukaan yang lebar.
2. Teknik Pukulan Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan
bulutangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapanagn lawan. Terdapat
macam-macam teknik dasar pukulan dalam permainan bulutangkis, yaitu:
a. Pukulan Servis Pukulan servis merupakan pukulan dengan raket untuk
menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan
sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu: a. Pukulan
servis pendek b. Pukulan servis panjang c. Pukulan servis mendatar d. Pukulan
servis cambuk
b. Pukulan Lob Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang
bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke
belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Overhead lob, yaiutu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara
menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang. b. Underhand lob, yaitu
pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara memukul shuttlecock yang
berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke belakang.
E. Servis
Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke
area lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti yang
diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan
"keluar" dan poin untuk penerima servis.
8. Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari
jumlah poin yang telah dikumpulkan oleh pemain yang akan
melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah poin genap dan
posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga
dilakukan saat jumlah poin masih nol.
Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk
pertama kali ditentukan dengan undian, sedangkan untuk set
berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set sebelumnya.
Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan
untuk perhitungan poin menggunakan sistem pindah bola dan
sistem reli poin:
1. Sistem pindah bola
a. Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap
pasangan sebagai "orang pertama". Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang
dimainkan.
b. Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang pertama" saat melakukan
servis.
c. Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap
pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak
mendapat kesempatan kedua.
d. Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di
sebelah kanan, bukan oleh "orang pertama".
2. Sistem reli poin
a. Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis
kedua.
b. Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih
oleh pasangan tersebut.
c. Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh
lawan.
F. Sistem perhitungan poin
Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai menggunakan sistem
perhitungan 3x21 reli poin. Pemenang adalah pemain/pasangan yang telah
memenangkan dua set.
9. G. Induk organisasi
International Badminton Federation (IBF) didirikan pada tahun 1934 dan membukukan
Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan
Perancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada tahun
1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006,
usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton
World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.
Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun
1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali
emas tahun itu.
IV. SEPAK TAKRAW
H. Sejarah Singkat
Olahraga sepaktakraw adalah transformasi dari permainan yang dalam bahasa Malayu
disebut Sepak Raga (raga = keranjang), disebut Takraw dalam bahasa Thai, di Filipina
disebut Sipa, di Burma disebut Chinlone, di Laos disebut Kator.
Pada permainan Sepak Raga para pemain berdiri membentuk lingkaran dan menggunakan
bola yang terbuat dari rotan yang dianyam bulat.
Transformasi ini terjadi pada era 1940-an ketika permainan bola keranjang ini mulai
menggunakan jaring dan peraturan angka, serta para pemain tidak lagi berdiri membentuk
lingkaran tetapi dimainkan di lapangan ganda badminton
Dan pada masa sekarang bola yang digunakan tidak lagi yang terbuat dari rotan tetapi yang
terbuat dari fiber. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah Kings Cup World
Championships, yang diadakan di Bangkok, Thailand. (23rd Kings Cup SepakTakraw
World Championship 2008: August 25-30th).
I. PEMAIN
Dimainkan oleh dua regu yang masing-masing pihak terdiri dari 3 (tiga) orang;
Satu orang dari tiga pemain ini berdiri di belakang yang dinamakan TEKONG;
Dua orang pemain depan, dikiri dinamakan Apit Kiri yang dikanan Apit Kanan;
Istirahat bisa diberikan selama 5 menit sebelum games (set) terakhir dimulai;
J. BENTUK PERMAINAN
Dalam Permainan sepaktakraw, dimainkan oleh dua regu yang berhadapan dan dipisahkan
oleh jaring (net) pada bagian tengah Lapangan yang berbentuk persegi empat panjang dan
rata seperti dalam permainan badminton.
Tangan adalah bagian tubuh yang tidak boleh tersentuh bola, dan bagian tubuh yang
terutama digunakan untuk menyentuh bola adalah kaki dan kepala. Tujuan dari setiap regu
adalah mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di lapangan lawan atau
menyebabkan lawan membuat pelanggaran.
Tekong yang melakukan sepakan permulaan (service) dan mengawal bahagian belakang
gelanggang. Apit Kiri dan Apit Kanan mengawal bahagian depan gelanggang dan memikul
tugas utama mematikan bola di gelanggang lawan.
Tiap regu akan bertukar tempat setiap berakhir set.
Bentuk permainan Sepaktakraw tidak jauh berbeda dengan permainan bola volley, dengan
perbedaan:
jumlah pemain untuk satu regu adalah tiga (3) orang.
tangan pemain tidak boleh tersentuh bola.
posisi pemain tetap / tidak rotasi.
10. K. Sarana Dan Peralatan Sepak Takraw
1. Bola
Bola terbuat dari bahan rotan atau fiber
Ukuran: 4 cm
Keliling: 62-64 cm
Berat: 390-430 gram
Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama
Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu, tak berbahaya).
1. Pakaian Pemain
Pemain berpakaian olahraga dengan teratur dan memakai sepatu karet.
A. Angka ( Point)
1. Angka kemenangan untuk satu set adalah 21 point.
2. Jika kedua regu mendapat 20 angka sama, wasit meneruskan pertandingan setelah
berunding dengan regu yang menerima service untuk ditambah 5 angka.
3. Jika kedua regu sama-sama memenangi satu game maka diteruskan dengan game
terakhir (rubber set). Pemenang games (set) ke-3 adalah pemenang pertandingan itu.
4. Angka kemenangan untuk set ke-3 adalah 18 point.
B. Lapangan
1. Panjang Lapangan : 13,42 meter
2. Lebar Lapangan : 6,10 meter
3. Garis Batas adalah garis yang lebarnya 賊 5cm
4. Lingkaran Tengah (tempat melakukan service) dengan diameter 61 cm
5. Garis Seperempat lingkaran (tempat melambungkan bola kepada pemain yang
melakukan service) diameternya 90 cm
6. Tiang
Dua buah tiang sebagai tempat pengikat jarring, didirikan di luar kedua garis samping
kiri dan kanan dengan jarak 30,5 cm dari garis samping.
7. Jaring atau Net terbuat dari bahan benang kasar, tali, atau nylon dengan ukuran lubang
4-5 cm, lebar jarring 72 cm dan panjangnya tidak lebih dari 6,71 m.
C. Permulaan Permainan
Sebelum permainan dimulai, wasit melakukan undian (Toss)dengan mempergunakan
uang logam (toss of coin) untuk memilih bola atau tempat.
Permainan dipimpin oleh seorang wasit dan seorang pembantu wasit (wasit II) dengan
dibantu oleh 6 orang penjaga garis (lines man) yang duduk di 4 penjuru lapangan.
Regu yang memilih bola yang pertama memulai permainan (set) pertama, selanjutnya
pemenang game (set) pertama memulai permainan set kedua.
A. Service
Tekong (Server) itu hendaklah sebelah kakinya berada dalam lingkaran.
Apit Pelambung bola haruslah berdiri dalam lingkaran (dibagian tengah lapangan).
Apit yang seorang lagi haruslah berada di dalam lingkaran penjuru lainnya.
Regu yang menerima service boleh berdiri di mana saja di dalam lapangannya.
Service dianggap sah walaupun bola menyentuh jaring.
B. Pelanggaran
1. Untuk regu yang melakukan service
a. service tidak menyepak bola pada lambungan pertama.
b. Service tidak meletakan sebelah kakinya dalam lingkaran sewaktu melakukan service.
11. c. Kedua kaki pelambung bola dan pemain depan lainnya (Apit kiri/Apit kanan) tidak
berada di dalam garis seperempat lingkaran, atau Apit kiri / Apit kanan mengangkat
kaki sewaktu melambungkan bola untuk sepakan permulaan (service).
d. Menginjak garis (walaupun seorang).
e. Tempat pemain-pemain bertukar.
f. Mati bagi regu yang melakukan service, JIKA bola tidak masuk lapangan lawan,
karena bola
g. menyangkut di jaring atau bola jatuh diluar lapangan.
2. Untuk regu yang menerima service
a. Berada di luar lapangan
b. Berjalan, menggertak, mengejek dengan tujuan mengganggu pihak lawan.
3. Untuk kedua regu dalam permainan
a. Menginjak garis tengah.
b. Bola jatuh di dalam lapangan sendiri atau di luar lapangan.
c. Bola menyentuh jaring dan tidak masuk lapangan lawan.
d. Bola mengenai tangan atau lengan.
e. Mengepit bola.
f. Memegang jaring atau tiang jaring.
g. Memainkan bola lebih dari 3 kali berturu-turut.
h. Memasuki lapangan lawan.
i. Menahan kawan dari menyentuh jaring, tiang jaring, bangku wasit.
C. Teknik Teknik Sepak Takraw
Teknik dasar bermain sepak takraw menurut Ratinus Darwis :
1. Sepak Sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam gunanya
untuk menerima dan menimang bola, mengumpan dan menyelamatkan serangan lawan.
2. Sepak Kuda (Sepak Kura) adalah sepakan dengan menggunakan kura kaki atau dengan
punggung kaki. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan, memainkan
bola dengan usaha menyelamatkan bola dan mengambil bola yang rendah.
3. Sepak Cungkil adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki (jari kaki). Digunakan
untuk mengambil bola yang jauh, rendah dan bola-bola yang liar pantulan dari bloking.
4. Menapak adalah menyepak bola dengan menggunakan telapak kaki. Digunakan untuk :
smash ke pihak lawan, menahan atau membloking smash dari pihak lawan dan
menyelamatkan bola dekat net (jaring).
5. Sepak Simpuh atau Sepak Badek adalah menyepak bola dengan kaki bagian luar atau
samping luar. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari pihak lawan dan mengontrol
bola dalam usaha penyelamatan.
6. Main Kepala (heading) adalah memainkan bola dengan kepala. Digunakan untuk
menerima bola pertama dari pihak lawan, meyelamatkan bola dari serangan lawan.
7. Menda adalah memainkan bola dengan dada, digunakan untuk mengontrol bola untuk
dapat dimainkan selanjutnya.
8. Memaha adalah memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol bola, digunakan
untuk menahan, menerima dan menyelamatkan bola dari serangan lawan.
12. 9. Membahu
V. TENIS MEJA
Tenis meja, atau ping pong (sebuah merek dagang), adalah suatu olahraga raket yang dimainkan
oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Di Republik
Rakyat Cina, nama resmi olahraga ini ialah "bola ping pong". Permainan ini menggunakan raket
yang terbuat dari papan kayu yang dilapisi karet yang biasa disebut bet, sebuah bola pingpong
dan lapangan permainan yang berbentuk meja. Induk Olahraga tenis meja di Indonesia adalah
PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) dan di dunia adalah ITTF (International Table
Tennis Federation) yang anggotanya mencapai 217 negara dan PTMSI tercatat sebagai Anggota
ITTF sejak tahun 1961.
A. Peralatan Permainan
1. Raket
Ukuran, berat dan bentuk raket tidak ditentukan, tetapi daun raket harus datar dan kaku.
Daun raket minimal 85 % terbuat dari kayu diukur dari ketebalannya; lapisan perekat di
dalam kayu dapat diperkuat dengan bahan yang berserat seperti serat karbon (carbon
fibre) atau serat kaca (glass fibre) atau bahan kertas yang dipadatkan, namun bahan
tersebut tidak boleh lebih dari 7,5 % dari total ketebalan atau berukuran 0,35 mm, yang
lebih tipis yang dipakai sebagai acuan. Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul
bola harus ditutupi oleh karet licin/halus maupun bintik, bila menggunakan karet bintik
yang menonjol ke luar (tanpa spons) maka ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat
tidak boleh lebih dari 2.0 mm, atau jika menggunakan karet lapis (karet + spons) dengan
bintik di dalamnya menghadap keluar atau ke dalam maka ketebalannya tidak boleh lebih
dari 4.0 mm sudah termasuk dengan lem perekat. Pada permulaan permainan dan kapan
saja pemain menukar raketnya selama permainan berlangsung, seorang pemain harus
menunjukkan raketnya pada lawannya dan pada wasit dan harus mengijinkan wasit dan
lawannya untuk memeriksa/ mencobanya.
2. Bola
Bola tenis meja berdiameter 40 mm berat 2,7 gram. Biasanya berwarana putih atau
oranye dan terbuat dari bahan selulosa yang ringan. Pantulan bola yang baik apabila
dijatuhkan dari ketinggian 30,5 cm akan menghasilkan ketinggian pantulan pertama
antara 23-26 cm. Pada bola tenis meja biasanya ada tanda bintang dari bintang 1 hingga
bintang 3, dan tanda bintang 3 inilah yang menunjukan kualitas tertinggi dari bola
tersebut dan biasanya digunakan dalam turnamen-turnamen resmi.
gb.bola