ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
PERMASALAHAN MENGAJAR DAN
PEMBELAJARAN
Belajar dan Pembelajaran
H. Komaruddin Ks, Drs., M.Pd.
Disusun oleh:
Kelompok 4
Evi Nurhayati IF (113070031)
Juju Juhartini IF (113070086)
Agung Risnanto IF (113070163)
Permasalahan
Mengajar dan
Pembelajaran
Penyebab
timbulnya
Permasalahan
Pembelajaran
Cara
menentukan
masalah-
masalah
Belajar
Alternatif
untuk
memecahkan
masalah
Pembelajaran
Permasalahan Mengajar dan
Pembelajaran
Masalah Intern Belajar
Masalah Ekstern Belajar
Sikap terhadap Belajar
Motivasi Belajar
Konsentrasi Belajar
Mengolah Bahan Belajar
Menyimpan Perolehan Hasil Belajar
Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah
Kebijakan penilaian
Prasarana dan Sarana Pembelajaran
Guru sebagai Pembina siswa belajar
Kurikulum Sekolah
BACK
Permasalahan
Mengajar dan
Pembelajaran
Tujuan
Tujuan
1. Tujuan Umum pendidikan
yaitu pembentukan manusia
Pancasila.
2. Tujuan Intruksional
Dimana , Tujuan
pengajaran atau tujuan
Instruksional adalah
rumusan pernyataan
mengenai kemampuan atau
tingkah laku yang
diharapkan atau dimiliki
siswa setelah ia menerima
proses pengajaran. Tujuan
pengajaran adalah niat atau
harapan yang dicapai oleh
siswa.
Kebanyakan guru kurang memiliki
keterampilan dalam:
a. Berorientasi kepada tujuan pelajaran.
b. Mengkomunikasikan tujuan pelajaran
kepada siswa.
c. Memahami cara merumuskan tujuan umum
dan khusus.
d. Menyesuaikan tujuan pelajaran dengan
kemampuan dan kebutuhan siswa.
e. Merumuskan tujuan instruksional jelas.
Keadaan ini mengakibatkan secara
jelas terhadap tujuan mempelajari materi
tersebut, mereka tidak mendapat kepuasan
dalam menerima pelajaran, siswa menyadari
bahwa tujuan pelajaran yang diberikan guru
tidak relevan dengan kebutuhannya tidak
bermakna bagi kehidupannya di kemudian hari.
1. Bahan tidak sesuai dan tidak menunjang
tercapainya tujuan Mengajar dan Pembelajaran
2. Bahan yang ditulis dalam perencanaan mengajar,
terbatas pada konsep saja, atau berbentuk garis besar
bahan tidak pula diuraikan secara terinci.
3. Menetapkan bahan pembelajaran tidak serasi
dengan urutan tujuan.
4. Urutan bahan tidak memperhatikan
kesinambungan (kontinuitas).
5. Bahan tidak disusun secara sistematis.
Permasalahan dalam Metode Mengajar dan
Pembelajaran secara umum :
a. Guru kurang menguasai beberapa siswa
penyajian yang menarik dan efektif.
b. Pemilihan metode kurang relevan dengan tujuan
pelajaran dan materi pelajaran.
c. Kurang terampil dalam menggunakan metode.
d. Sangat terikat pada satu metode saja.
e. Guru tidak memberikan umpan balik pada tugas
yang dikerjakan siswa.
Permasalahan dalam Kegiatan Mengajar dan
Pembelajaran secara umum :
a. Guru kurang menguasai materi
b. Materi yang disajikan tidak relevan dengan tujuan
c. Materi yang diberikan sangat luas
d. Guru kurang mampu dalam menyesuaikan penyajian
bahan dengan waktu yang tersedia
e. Guru kurang terampil dalam mengorganisasikan
materi pelajaran
f. Guru kurang mampu mengembangkan materi
pelajaran yang diberikannya
g. Guru kurang mempertimbangkan urutan tingkat
kesukaran dari materi pelajaran yang diberikan.
Penilaian
BACK
a. Guru dalam menyusun kriteria keberhasilan tidak
jelas
b. Prosedur evaluasi tidak jelas
c. Guru tidak melaksanakan prinsip-prinsip evaluasi
yang efisien dan efektif.
d. Kebanyakan guru memiliki cara penilaian yang
tidak seragam.
e. Guru kurang menguasai teknik-teknik evaluasi.
f. Guru tidak memanfaatkan analisa hasil evaluasi
sebagai bahan umpan balik.
Dengan evaluasi atau penilaian yang semacam
itu siswa yang menerima evaluasi tidak puas. Guru
tidak mengetahui apakah muridnya sudah
mempelajari materi pelajaran yang diberikan atau
belum. Guru tidak mengerti bahwa pada siswa sudah
ada perubahan tingkah laku, sebagai pengaruh
pengajaran yang diberikan atau tidak.
Penyebab timbulnya
Permasalahan Pembelajaran
1. Minimnya Sarana dan Prasarana Penunjang Pendidikan
2. Kontradiksi-Kontradiksi dan Kakunya Kurikulum Pendidikan
3. Pendeskreditan Moralitas
4. Liberalisasi Pendidikan
BACK
Cara menentukan masalah-
masalah Belajar
BACK
1. Pengamatan Prilaku Belajar
Sekolah merupakan pusat pembelajaran. Guru bertindak menjelaskan, dan
siswa bertindak belajar.tindakan belajar tersebut dilakukan oleh siswa.
Sebagai lazimnya tindakan seseorang, maka tindakan tersebut dapat
diamati sebagai prilaku belajar. Sebaliknya, tindakan belajar tersebut
terutama dialami oleh siswa sendiri. Siswa mengalami tindak belajarnya
sendiri sebagai suatu proses yang berjalan dari waktu ke waktu.
2. Analisis Hasil Belajar
Setiap kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil belajar. Hasil belajar tiap
siswa dikelas terkumpul dalam hasil belajar kelas. Bahan mentah hasil belajar
terwujud dalam lembar-lembar jawaban soal ulangan atau ujian, dan yang
berwujud karya atau benda.
3. Tes Hasil Belajar
Pada penggal proses belajar dilancarkan tes hasil belajar. Adapun jenis tes
yang digunakan umumnya digolongkan sebagai tes lisan dan tes tertulis.
Tes tertulis terdiri dari tes esay dan tes objektif.
Alternatif untuk memecahkan
masalah Pembelajaran
BACK
1. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pendidikan
a. Sarana fisik
b. Sarana non fisik
c. Peningkatan kualitas guru
d. Pembentukan lembaga studi mandiri
e. Reformasi Kurikulum Pendidikan
Permasalahan mengajar dan pembelajaran

More Related Content

Permasalahan mengajar dan pembelajaran

  • 1. PERMASALAHAN MENGAJAR DAN PEMBELAJARAN Belajar dan Pembelajaran H. Komaruddin Ks, Drs., M.Pd.
  • 2. Disusun oleh: Kelompok 4 Evi Nurhayati IF (113070031) Juju Juhartini IF (113070086) Agung Risnanto IF (113070163)
  • 4. Permasalahan Mengajar dan Pembelajaran Masalah Intern Belajar Masalah Ekstern Belajar Sikap terhadap Belajar Motivasi Belajar Konsentrasi Belajar Mengolah Bahan Belajar Menyimpan Perolehan Hasil Belajar Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah Kebijakan penilaian Prasarana dan Sarana Pembelajaran Guru sebagai Pembina siswa belajar Kurikulum Sekolah BACK
  • 6. Tujuan 1. Tujuan Umum pendidikan yaitu pembentukan manusia Pancasila. 2. Tujuan Intruksional Dimana , Tujuan pengajaran atau tujuan Instruksional adalah rumusan pernyataan mengenai kemampuan atau tingkah laku yang diharapkan atau dimiliki siswa setelah ia menerima proses pengajaran. Tujuan pengajaran adalah niat atau harapan yang dicapai oleh siswa. Kebanyakan guru kurang memiliki keterampilan dalam: a. Berorientasi kepada tujuan pelajaran. b. Mengkomunikasikan tujuan pelajaran kepada siswa. c. Memahami cara merumuskan tujuan umum dan khusus. d. Menyesuaikan tujuan pelajaran dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. e. Merumuskan tujuan instruksional jelas. Keadaan ini mengakibatkan secara jelas terhadap tujuan mempelajari materi tersebut, mereka tidak mendapat kepuasan dalam menerima pelajaran, siswa menyadari bahwa tujuan pelajaran yang diberikan guru tidak relevan dengan kebutuhannya tidak bermakna bagi kehidupannya di kemudian hari.
  • 7. 1. Bahan tidak sesuai dan tidak menunjang tercapainya tujuan Mengajar dan Pembelajaran 2. Bahan yang ditulis dalam perencanaan mengajar, terbatas pada konsep saja, atau berbentuk garis besar bahan tidak pula diuraikan secara terinci. 3. Menetapkan bahan pembelajaran tidak serasi dengan urutan tujuan. 4. Urutan bahan tidak memperhatikan kesinambungan (kontinuitas). 5. Bahan tidak disusun secara sistematis.
  • 8. Permasalahan dalam Metode Mengajar dan Pembelajaran secara umum : a. Guru kurang menguasai beberapa siswa penyajian yang menarik dan efektif. b. Pemilihan metode kurang relevan dengan tujuan pelajaran dan materi pelajaran. c. Kurang terampil dalam menggunakan metode. d. Sangat terikat pada satu metode saja. e. Guru tidak memberikan umpan balik pada tugas yang dikerjakan siswa.
  • 9. Permasalahan dalam Kegiatan Mengajar dan Pembelajaran secara umum : a. Guru kurang menguasai materi b. Materi yang disajikan tidak relevan dengan tujuan c. Materi yang diberikan sangat luas d. Guru kurang mampu dalam menyesuaikan penyajian bahan dengan waktu yang tersedia e. Guru kurang terampil dalam mengorganisasikan materi pelajaran f. Guru kurang mampu mengembangkan materi pelajaran yang diberikannya g. Guru kurang mempertimbangkan urutan tingkat kesukaran dari materi pelajaran yang diberikan.
  • 10. Penilaian BACK a. Guru dalam menyusun kriteria keberhasilan tidak jelas b. Prosedur evaluasi tidak jelas c. Guru tidak melaksanakan prinsip-prinsip evaluasi yang efisien dan efektif. d. Kebanyakan guru memiliki cara penilaian yang tidak seragam. e. Guru kurang menguasai teknik-teknik evaluasi. f. Guru tidak memanfaatkan analisa hasil evaluasi sebagai bahan umpan balik. Dengan evaluasi atau penilaian yang semacam itu siswa yang menerima evaluasi tidak puas. Guru tidak mengetahui apakah muridnya sudah mempelajari materi pelajaran yang diberikan atau belum. Guru tidak mengerti bahwa pada siswa sudah ada perubahan tingkah laku, sebagai pengaruh pengajaran yang diberikan atau tidak.
  • 11. Penyebab timbulnya Permasalahan Pembelajaran 1. Minimnya Sarana dan Prasarana Penunjang Pendidikan 2. Kontradiksi-Kontradiksi dan Kakunya Kurikulum Pendidikan 3. Pendeskreditan Moralitas 4. Liberalisasi Pendidikan BACK
  • 12. Cara menentukan masalah- masalah Belajar BACK 1. Pengamatan Prilaku Belajar Sekolah merupakan pusat pembelajaran. Guru bertindak menjelaskan, dan siswa bertindak belajar.tindakan belajar tersebut dilakukan oleh siswa. Sebagai lazimnya tindakan seseorang, maka tindakan tersebut dapat diamati sebagai prilaku belajar. Sebaliknya, tindakan belajar tersebut terutama dialami oleh siswa sendiri. Siswa mengalami tindak belajarnya sendiri sebagai suatu proses yang berjalan dari waktu ke waktu. 2. Analisis Hasil Belajar Setiap kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil belajar. Hasil belajar tiap siswa dikelas terkumpul dalam hasil belajar kelas. Bahan mentah hasil belajar terwujud dalam lembar-lembar jawaban soal ulangan atau ujian, dan yang berwujud karya atau benda. 3. Tes Hasil Belajar Pada penggal proses belajar dilancarkan tes hasil belajar. Adapun jenis tes yang digunakan umumnya digolongkan sebagai tes lisan dan tes tertulis. Tes tertulis terdiri dari tes esay dan tes objektif.
  • 13. Alternatif untuk memecahkan masalah Pembelajaran BACK 1. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pendidikan a. Sarana fisik b. Sarana non fisik c. Peningkatan kualitas guru d. Pembentukan lembaga studi mandiri e. Reformasi Kurikulum Pendidikan