ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
LITOSFER & PENCEMARAN TANAH
Permukaan Bumi terbentuk INTI KERAK BUMI MANTEL melalui dua macam proses:  1. Proses INTERNAL yang berasal dari dalam Bumi dipengaruhi oleh: Panas dari interior Bumi Gaya gravitasi ** Panas tinggi menyebabkan mantel meleleh dan mengalir perlahan    pergerakan lempeng tektonik  +  3 cm/thn *LITOSFER = Kerak Bumi + Mantel bagian atas Ilustrasi: Miller 2000 Pengetahuan Lingkungan   © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) INTI KERAK  BUMI MANTEL
Pengetahuan Lingkungan   © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) 2. Proses EKSTERNAL yang terjadi di permukaan Bumi dipengaruhi oleh: Matahari gaya gravitasi angin, gelombang & arus air ** Proses yang terjadi termasuk pelapukan (fisis, kimiawi, biologis) & erosi ( mass wasting ) Ilustrasi: Miller 2000
Proses internal dan eksternal Bumi mengakibatkan terbentuknya: Bentang alam ( landscape ) Sumber daya mineral*  logam  (mis. besi, tembaga) dan  non-logam  (mis. pasir, fosfat, garam, gips), termasuk sumber daya energi (mis. batubara, minyak & gas bumi, uranium) *Sumber daya mineral :  kandungan bahan alam dalam bentuk padat, cairan atau gas di dalam atau di atas permukaan Bumi dalam bentuk dan jumlah yang akan menguntungkan apabila diekstraksi dan dikonversi menjadi bahan yang bermanfaat (sekarang atau di masa yang akan datang)  (Miller 2000).  Sumber daya mineral terkandung dalam  batuan  yang membentuk kerak Bumi.  Pengetahuan Lingkungan   © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
Pengetahuan Lingkungan   © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) Penggolongan sumber daya mineral berdasarkan keberadaan di alam, pertimbangan teknologieksplorasi, dan analisis ekonomi**. **analisis ekonomi dalam penambangan sumber daya mineral umumnya belum memperhitungkan  biaya  kerusakan lingkungan akibat proses penambangan Ilustrasi: Miller 2000
DAMPAK LINGKUNGAN DARI KEGIATAN PENAMBANGAN *Pada permukaan   =  surface mining , termasuk lubang terbuka ( open pit ),  pengerukan ( dredging ), pengupasan ( strip mining ). *Bawah permukaan  =  subsurface mining.   Ilustrasi: Miller 2000 Pengetahuan Lingkungan   © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
Menerapkan prinsip-prinsip pertambangan berkelanjutan, termasuk:  memperhitungkan dampak terhadap kondisi lingkungan bio-geo-fisika-kimia, a.l. dengan melakukan reklamasi & restorasi (mis. penanaman dengan tumbuhan, penimbunan kembali bekas pertambangan dengan tanah). memperhatikan dampak lingkungan sosial-ekonomi dan sosial-budaya. menerapkan pengelolaan terpadu yang melibatkan semua pihak (perusahaan, masyarakat, pemerintah). mengupayakan ketersediaan sumber daya alam yang berkelanjutan (mis. konservasi & mencari alternatif bahan lain). *Ingat: hal-hal di atas sudah termasuk dalam prosedur AMDAL. PENANGGULANGAN MASALAH DAMPAK PERTAMBANGAN Ilustrasi: Miller 2000 Pengetahuan Lingkungan   © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
TANAH   terbentuk melalui proses penghawaan/pelapukan batuan yang berjalan sangat lambat, sedimentasi yang terbawa erosi, dan dekomposisi organisme mati. Tanah mentah  (immature soil)  belum memiliki lapisan, terdiri dari batuan induk di bagian bawah & pecahan batu di bagian atas. Tanah muda  (young soil)  terdiri dari batu dengan lapisan tipis tanah. Tanah matang  (mature soil)  memiliki lapisan/horizon yang jelas dengan tekstur dan komposisi yang bervariasi sesuai tipe* tanahnya. *Tipe tanah dipengaruhi oleh: Iklim Topografi Jenis batuan induk Vegetasi & organisme lain Waktu pembentukan Tanah matang Pengetahuan Lingkungan   © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
Pengetahuan Lingkungan   © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) Ilustrasi: Miller 2000 *Tipe tanah dipengaruhi oleh : Iklim Topografi Jenis batuan induk Vegetasi & organisme lain Waktu pembentukan Tanah muda Tanah mentah Tanah matang
Tanah tampak sebagai sumber daya alam yang stabil, permanen dan dapat diperbarui, tetapi sebenarnya untuk mengubah batuan kerak Bumi menjadi tanah (dengan ketebalan hanya  +  15 cm) dibutuhkan waktu yang sangat lama. Kini tanah semakin cepat rusak karena a.l: Erosi yang disebabkan oleh penggundulan hutan, pertanian, pertambangan & pembangunan fisik. Penurunan kesuburan: hilangnya bahan organik & rusaknya struktur tanah. Pencemaran tanah oleh adanya pembuangan limbah dan penimbunan bahan berbahaya & radioaktif.P Penggurunan akibat penebangan hutan, pertambangan tanpa reklamasi, penggembalaan yang berlebihan, irigasi & penggaraman. Pengerasan tanah karena penggunaan mesin dan pertanian di lahan yang tidak tepat. PERMASALAHAN TANAH Pengetahuan Lingkungan   © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
Pengetahuan Lingkungan   © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) Kegiatan manusia (misalnya pertanian) mempengaruhi kondisi tanah dan daur materi/mineral dalam ekosistem. Contoh: apabila tanaman dipanen, maka sebagian mineral akan dikeluarkan dari ekosistem dan akan terdapat mata rantai yang hilang dalam daur mineral    pupuk perlu ditambahkan kepada tanah pertanian. PENANGGULANGAN MASALAH TANAH  (beberapa hal yang dapat dilakukan) Konservasi tanah secara fisik, kimiawi & biologis, mis. dengan terasering, penanaman  contour , penanaman dalam jalur ( strip cropping ). Penggunaan pupuk organik & penanaman dengan rotasi. Penghutanan kembali. Pengurangan penggaraman & penggenangan ( waterlogging ).  Evaluasi tata guna lahan. Ilustrasi: Raven  et al.  1998
LAHAN ( land )  adalah daratan yang membentang di permukaan Bumi dan menjadi tempat utama kegiatan manusia.  Tata guna lahan: untuk permukiman, pertanian, kehutanan, pertambangan, daerah rekreasi dll. Di dunia (perkiraan tahun 1998):  37.0% hutan & padang rumput 32.0% pertanian 30.2% tidak cocok dikembangkan 0.8%  dikembangkan untuk kepentingan manusia Tata guna lahan dipengaruhi oleh a.l.: topografi, formasi geologis, lokasi, jenis tanah, iklim, vegetasi.  Pengetahuan Lingkungan   © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) Ilustrasi: Raven  et al . 1998, Kupchella & Hyland 1993
Pengetahuan Lingkungan   © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) Contoh: 8 kelas lahan untuk pertanian*  I & II paling baik untuk pertanian karena datar & bertanah subur  III, IV, V kurang sesuai karena kemiringan lahan VI, VII kurang sesuai karena lahan miring dan berbatu VIII tidak sesuai karena jenis tanah yang berlumpur dan tidak subur *klasifikasi juga dilakukan untuk fungsi lahan lainnya (rekreasi, jalan dsb) Ilustrasi: Raven  et al . 1998, Kupchella & Hyland 1993 VIII VII VI V II IV I III
PERMASALAHAN LAHAN Jumlah penduduk dan kegiatan ekonomi (industrialisasi) yang terus meningkat mengakibatkan: Penggunaan lahan berubah sesuai kebutuhan dan kegiatan masyarakat. Contoh: di pedesaan, hutan diubah menjadi daerah pertanian; di perkotaan, daerah pertanian diubah menjadi non-pertanian (Perubahan fungsi lahan di Indonesia terutama terjadi di Pulau Jawa. Fungsi lahan terutama berubah menjadi  perkotaan, jalanan & industri).  Pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan prinsip ekologi    mis. menjadi lahan kritis Nilai lahan tergantung pada karakter fisis, lokasi, iklim, topografi, pendapat masyarakat, faktor institusional, kemampuan teknologi untuk menggarap tanah dll. Namun faktor ekonomi sangat menentukan tata guna lahan. Pengelolaan lahan yang menguntungkan secara ekonomi tidak selalu baik bila dipandang dari segi ekologi, sehingga tidak selalu ‘menguntungkan’ lingkungan dalam jangka panjang. PENANGGULANGAN MASALAH LAHAN Keputusan Pemerintah berdasarkan evaluasi lahan (potensi, kesesuaian, faktor sosioekonomi)    pengelolaan sesuai dengan Tata Ruang Nasional RI  Informasi tentang sumberdaya lahan yang diperlukan (mis. untuk pertanian: informasi iklim, tanah, hidrologi dsb.) Konservasi

More Related Content

Pertambangan

  • 2. Permukaan Bumi terbentuk INTI KERAK BUMI MANTEL melalui dua macam proses: 1. Proses INTERNAL yang berasal dari dalam Bumi dipengaruhi oleh: Panas dari interior Bumi Gaya gravitasi ** Panas tinggi menyebabkan mantel meleleh dan mengalir perlahan  pergerakan lempeng tektonik + 3 cm/thn *LITOSFER = Kerak Bumi + Mantel bagian atas Ilustrasi: Miller 2000 Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) INTI KERAK BUMI MANTEL
  • 3. Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) 2. Proses EKSTERNAL yang terjadi di permukaan Bumi dipengaruhi oleh: Matahari gaya gravitasi angin, gelombang & arus air ** Proses yang terjadi termasuk pelapukan (fisis, kimiawi, biologis) & erosi ( mass wasting ) Ilustrasi: Miller 2000
  • 4. Proses internal dan eksternal Bumi mengakibatkan terbentuknya: Bentang alam ( landscape ) Sumber daya mineral* logam (mis. besi, tembaga) dan non-logam (mis. pasir, fosfat, garam, gips), termasuk sumber daya energi (mis. batubara, minyak & gas bumi, uranium) *Sumber daya mineral : kandungan bahan alam dalam bentuk padat, cairan atau gas di dalam atau di atas permukaan Bumi dalam bentuk dan jumlah yang akan menguntungkan apabila diekstraksi dan dikonversi menjadi bahan yang bermanfaat (sekarang atau di masa yang akan datang) (Miller 2000). Sumber daya mineral terkandung dalam batuan yang membentuk kerak Bumi. Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
  • 5. Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) Penggolongan sumber daya mineral berdasarkan keberadaan di alam, pertimbangan teknologieksplorasi, dan analisis ekonomi**. **analisis ekonomi dalam penambangan sumber daya mineral umumnya belum memperhitungkan biaya kerusakan lingkungan akibat proses penambangan Ilustrasi: Miller 2000
  • 6. DAMPAK LINGKUNGAN DARI KEGIATAN PENAMBANGAN *Pada permukaan = surface mining , termasuk lubang terbuka ( open pit ), pengerukan ( dredging ), pengupasan ( strip mining ). *Bawah permukaan = subsurface mining. Ilustrasi: Miller 2000 Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
  • 7. Menerapkan prinsip-prinsip pertambangan berkelanjutan, termasuk: memperhitungkan dampak terhadap kondisi lingkungan bio-geo-fisika-kimia, a.l. dengan melakukan reklamasi & restorasi (mis. penanaman dengan tumbuhan, penimbunan kembali bekas pertambangan dengan tanah). memperhatikan dampak lingkungan sosial-ekonomi dan sosial-budaya. menerapkan pengelolaan terpadu yang melibatkan semua pihak (perusahaan, masyarakat, pemerintah). mengupayakan ketersediaan sumber daya alam yang berkelanjutan (mis. konservasi & mencari alternatif bahan lain). *Ingat: hal-hal di atas sudah termasuk dalam prosedur AMDAL. PENANGGULANGAN MASALAH DAMPAK PERTAMBANGAN Ilustrasi: Miller 2000 Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
  • 8. TANAH terbentuk melalui proses penghawaan/pelapukan batuan yang berjalan sangat lambat, sedimentasi yang terbawa erosi, dan dekomposisi organisme mati. Tanah mentah (immature soil) belum memiliki lapisan, terdiri dari batuan induk di bagian bawah & pecahan batu di bagian atas. Tanah muda (young soil) terdiri dari batu dengan lapisan tipis tanah. Tanah matang (mature soil) memiliki lapisan/horizon yang jelas dengan tekstur dan komposisi yang bervariasi sesuai tipe* tanahnya. *Tipe tanah dipengaruhi oleh: Iklim Topografi Jenis batuan induk Vegetasi & organisme lain Waktu pembentukan Tanah matang Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
  • 9. Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) Ilustrasi: Miller 2000 *Tipe tanah dipengaruhi oleh : Iklim Topografi Jenis batuan induk Vegetasi & organisme lain Waktu pembentukan Tanah muda Tanah mentah Tanah matang
  • 10. Tanah tampak sebagai sumber daya alam yang stabil, permanen dan dapat diperbarui, tetapi sebenarnya untuk mengubah batuan kerak Bumi menjadi tanah (dengan ketebalan hanya + 15 cm) dibutuhkan waktu yang sangat lama. Kini tanah semakin cepat rusak karena a.l: Erosi yang disebabkan oleh penggundulan hutan, pertanian, pertambangan & pembangunan fisik. Penurunan kesuburan: hilangnya bahan organik & rusaknya struktur tanah. Pencemaran tanah oleh adanya pembuangan limbah dan penimbunan bahan berbahaya & radioaktif.P Penggurunan akibat penebangan hutan, pertambangan tanpa reklamasi, penggembalaan yang berlebihan, irigasi & penggaraman. Pengerasan tanah karena penggunaan mesin dan pertanian di lahan yang tidak tepat. PERMASALAHAN TANAH Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
  • 11. Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) Kegiatan manusia (misalnya pertanian) mempengaruhi kondisi tanah dan daur materi/mineral dalam ekosistem. Contoh: apabila tanaman dipanen, maka sebagian mineral akan dikeluarkan dari ekosistem dan akan terdapat mata rantai yang hilang dalam daur mineral  pupuk perlu ditambahkan kepada tanah pertanian. PENANGGULANGAN MASALAH TANAH (beberapa hal yang dapat dilakukan) Konservasi tanah secara fisik, kimiawi & biologis, mis. dengan terasering, penanaman contour , penanaman dalam jalur ( strip cropping ). Penggunaan pupuk organik & penanaman dengan rotasi. Penghutanan kembali. Pengurangan penggaraman & penggenangan ( waterlogging ). Evaluasi tata guna lahan. Ilustrasi: Raven et al. 1998
  • 12. LAHAN ( land ) adalah daratan yang membentang di permukaan Bumi dan menjadi tempat utama kegiatan manusia. Tata guna lahan: untuk permukiman, pertanian, kehutanan, pertambangan, daerah rekreasi dll. Di dunia (perkiraan tahun 1998): 37.0% hutan & padang rumput 32.0% pertanian 30.2% tidak cocok dikembangkan 0.8% dikembangkan untuk kepentingan manusia Tata guna lahan dipengaruhi oleh a.l.: topografi, formasi geologis, lokasi, jenis tanah, iklim, vegetasi. Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) Ilustrasi: Raven et al . 1998, Kupchella & Hyland 1993
  • 13. Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) Contoh: 8 kelas lahan untuk pertanian* I & II paling baik untuk pertanian karena datar & bertanah subur III, IV, V kurang sesuai karena kemiringan lahan VI, VII kurang sesuai karena lahan miring dan berbatu VIII tidak sesuai karena jenis tanah yang berlumpur dan tidak subur *klasifikasi juga dilakukan untuk fungsi lahan lainnya (rekreasi, jalan dsb) Ilustrasi: Raven et al . 1998, Kupchella & Hyland 1993 VIII VII VI V II IV I III
  • 14. PERMASALAHAN LAHAN Jumlah penduduk dan kegiatan ekonomi (industrialisasi) yang terus meningkat mengakibatkan: Penggunaan lahan berubah sesuai kebutuhan dan kegiatan masyarakat. Contoh: di pedesaan, hutan diubah menjadi daerah pertanian; di perkotaan, daerah pertanian diubah menjadi non-pertanian (Perubahan fungsi lahan di Indonesia terutama terjadi di Pulau Jawa. Fungsi lahan terutama berubah menjadi perkotaan, jalanan & industri). Pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan prinsip ekologi  mis. menjadi lahan kritis Nilai lahan tergantung pada karakter fisis, lokasi, iklim, topografi, pendapat masyarakat, faktor institusional, kemampuan teknologi untuk menggarap tanah dll. Namun faktor ekonomi sangat menentukan tata guna lahan. Pengelolaan lahan yang menguntungkan secara ekonomi tidak selalu baik bila dipandang dari segi ekologi, sehingga tidak selalu ‘menguntungkan’ lingkungan dalam jangka panjang. PENANGGULANGAN MASALAH LAHAN Keputusan Pemerintah berdasarkan evaluasi lahan (potensi, kesesuaian, faktor sosioekonomi)  pengelolaan sesuai dengan Tata Ruang Nasional RI Informasi tentang sumberdaya lahan yang diperlukan (mis. untuk pertanian: informasi iklim, tanah, hidrologi dsb.) Konservasi