際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Jaringan komputer



               JUMIATI
              092904035

Pendidikan Teknik Informatika & Komputer
        Pendidikan Teknik Elektro
      Universitas Negeri Makassar
                  2011
IPV 4 & IPV 6
IPV 4
IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan
yang digunakan di dalam protokol jaringan
TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. IP
versi ini memiliki keterbatasan yakni hanya
mampu mengalamati sebanyak 4 miliar host
komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv4
adalah 192.168.0.3
Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas
 kelas A (bagian host sepanjang 24 bit , IP address
  dapat diberikan pada 16,7 juta host).
 kelas B (bagian host sepanjang 16 bit = 65534
  host).
 kelas C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host ).
KEUNTUNGAN KELAS IPV 4:

 pengelolaan rute informasi tidak memerlukan
 seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup
 hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar
 informasi rute yang disimpan di router, menjadi
 kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka
 organisasi tersebut dapat secara bebas
 memberikan address bagian host pada
 masingmasing hostnya.
CONTD
 Pemberian alamat dalam internet mengikuti format IP
 address (RFC 1166). Alamat ini dinyatakan dengan
 32 bit (bilangan 1 dan 0) yang dibagi atas 4 kelompok
 (setiap kelompok terdiri dari 8 bit atau oktet) dan
 tiap kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk
 memudahkan         pembacaan,          penulisan     alamat
 dilakukan dengan angka desimal, misalnya 100.3.1.100
 yang jika dinyatakan dalam binary menjadi
 01100100.00000011.00000001.01100100. Dari 32 bit ini
 berarti    banyaknya      jumlah       maksimum      alamat
 yang dapat dituliskan adalah 2 pangkat 32, atau
 4.294.967.296 alamat. Format alamat ini terdiri dari 2
 bagian, netid dan hostid. Netid sendiri menyatakan
 alamat jaringan sedangkan hostid menyatakan alamat
 lokal (host/router). Dari 32 bit ini, tidak boleh semuanya
 angka 0 atau 1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan
 yang tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk
 broadcast).
Kekurangan IPV 4
 Kekurangan alamat IPv4 ini tentu saja akan
 membuat           perkembangan        internet
 khususnya komunikasi data akan menjadi
 terganggu karena tidak ada lagi IPv4
 yang bisa dialokasikan untuk setiap komputer,
 perangkat lain yang akan terkoneksi
 baik ke internet maupun antar perangkat.
Langkah antisipasi awal sebenarnya sudah dilakukan
dengan teknologi NAT (Network Address Translation)
yang bekerja dengan cara melakukan penterjemahan
satu alamat IPv4 public ke banyak IPv4 private. Sehingga
satu alamat IPv4 public bisa dipergunakan untuk banyak
perangkat yang akan terkoneksi ke internet.
Teknologi ini sudah berkembang luas namun memiliki
keterbatasan untuk interkoneksi antar jaringan yang
cukup besar dan berbeda kebijakan pengalamatan,
berikutnya kebutuhan gateway untuk penterjemahan
alamat, serta keterbatasan pengembangan protocol
internet terutama untuk aplikasi yang langsung
terhubung satu sama lain (peer-to-peer) seperti Peer-to-
Peer Games dan VoIP misalnya yang membutuhkan IPv4
public untuk bisa bekerja dengan baik.
Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka internet
membuka diskusi para pakar untuk mengatasi masalah
ini dengan mencari format alamat IP generasi berikutnya
setelah IPv4 (IPng, IP Next Generation) yang kemudian
menghasilkan banyak RFC (request for comments) yakni
dokumen stardard yang membahas protocol, program,
prosedur serta konsep internet IPv6. Setelah melalui
pembahasan yang panjang, pada tahun 1995 ditetapkan
melalui RFC2460 alamat IP versi 6 sebagai IP generasi
berikutnya (IPng) pengganti IP versi 4. IPv6 ini
menggunakan format 128 bit binary sehingga bisa
menampung kebutuhan :
128
= 2 IPv6 Address
=340,282,366,920,938,463,463,374,607,431,768,211,45
6 IPv6 Address
Alamat internet ini diklasifikasikan ke
dalam kelas (A-E). Alasan klasifikasi ini
antara lain :
 Memudahkan       sistem   pengelolaan     dan
  pengaturan alamat-alamat.
 Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara
  optimum (tidak ada alamat yang terlewat).
 Memudahkan pengorganisasian jaringan di
  seluruh dunia dengan membedakan jaringan
  tersebut termasuk kategori besar, menengah,
  atau kecil.
 Membedakan antara alamat untuk jaringan dan
  alamat untuk host/router.
IPV 6
 Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat
  IPv6)        adalah          sebuah         jenis
  pengalamatan jaringan yang digunakan di
  dalam protokol jaringan TCP/IP yang
  menggunakan protokol IP versi 6. Panjang
  totalnya    adalah     128-bit,    dan    secara
  teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x
  1038      host      komputer       di    seluruh
  dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah
    21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
CONTD
 Pertumbuhan internet yang sangat cepat baik di
 segi     pemakai       internet       di       rumah,
 perkantoran, sekolah, instansi-instansi maupun
 perkembangan              pesat            perangkat
 telekomunikasi yang sudah mulai menggabungkan
 IP         ke          dalam            teknologinya
 (convergence) di seluruh dunia telah menyebabkan
 alamat      IPv4       dengan        format         32
 bit binary yang sudah digunakan sejak awal
 keberadaan      internet,     tidak      bisa      lagi
 menampung kebutuhan pengalamatan internet
 setelah      jangka       waktu       20        tahun
 kedepan atau bahkan lebih cepat dari itu.
 Demikian hasil riset dan perhitungan para pakar
 dari      komunitas          terbuka          internet
 (The Internet Engineering Task Force , IETF)
 menyebutkan.
Perbedaan IP versi 4 dengan IP versi 6

  Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit
  (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai
  4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang
  128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4
  miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat,
  karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya
  saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6,
  yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat
  yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total
  alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk
  menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga
  beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur
  routing yang disusun secara hierarkis, sehingga
  mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel
  routing.
CONTD
 Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga
 mengizinkan adanya DHCP Server sebagai
 pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4
 terdapat dynamic address dan static address,
 maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan
 menggunakan DHCP Server dinamakan dengan
 stateful address configuration, sementara jika
 konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server
 dinamakan      dengan     stateless   address
 configuration.
CONTD
 Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit
 pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai
 alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat
 rendah (low-order bit) sebagai alamat host,
 dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6,
 bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan
 sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang
 disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6,
 tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah
 Format Prefix.
Sekian & terima kasih

More Related Content

Pertemuan 16 ipv4 & ipv6

  • 1. Jaringan komputer JUMIATI 092904035 Pendidikan Teknik Informatika & Komputer Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Makassar 2011
  • 2. IPV 4 & IPV 6
  • 3. IPV 4 IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. IP versi ini memiliki keterbatasan yakni hanya mampu mengalamati sebanyak 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv4 adalah 192.168.0.3
  • 4. Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas kelas A (bagian host sepanjang 24 bit , IP address dapat diberikan pada 16,7 juta host). kelas B (bagian host sepanjang 16 bit = 65534 host). kelas C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host ).
  • 5. KEUNTUNGAN KELAS IPV 4: pengelolaan rute informasi tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masingmasing hostnya.
  • 6. CONTD Pemberian alamat dalam internet mengikuti format IP address (RFC 1166). Alamat ini dinyatakan dengan 32 bit (bilangan 1 dan 0) yang dibagi atas 4 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 8 bit atau oktet) dan tiap kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat dilakukan dengan angka desimal, misalnya 100.3.1.100 yang jika dinyatakan dalam binary menjadi 01100100.00000011.00000001.01100100. Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah maksimum alamat yang dapat dituliskan adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296 alamat. Format alamat ini terdiri dari 2 bagian, netid dan hostid. Netid sendiri menyatakan alamat jaringan sedangkan hostid menyatakan alamat lokal (host/router). Dari 32 bit ini, tidak boleh semuanya angka 0 atau 1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk broadcast).
  • 7. Kekurangan IPV 4 Kekurangan alamat IPv4 ini tentu saja akan membuat perkembangan internet khususnya komunikasi data akan menjadi terganggu karena tidak ada lagi IPv4 yang bisa dialokasikan untuk setiap komputer, perangkat lain yang akan terkoneksi baik ke internet maupun antar perangkat.
  • 8. Langkah antisipasi awal sebenarnya sudah dilakukan dengan teknologi NAT (Network Address Translation) yang bekerja dengan cara melakukan penterjemahan satu alamat IPv4 public ke banyak IPv4 private. Sehingga satu alamat IPv4 public bisa dipergunakan untuk banyak perangkat yang akan terkoneksi ke internet. Teknologi ini sudah berkembang luas namun memiliki keterbatasan untuk interkoneksi antar jaringan yang cukup besar dan berbeda kebijakan pengalamatan, berikutnya kebutuhan gateway untuk penterjemahan alamat, serta keterbatasan pengembangan protocol internet terutama untuk aplikasi yang langsung terhubung satu sama lain (peer-to-peer) seperti Peer-to- Peer Games dan VoIP misalnya yang membutuhkan IPv4 public untuk bisa bekerja dengan baik.
  • 9. Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka internet membuka diskusi para pakar untuk mengatasi masalah ini dengan mencari format alamat IP generasi berikutnya setelah IPv4 (IPng, IP Next Generation) yang kemudian menghasilkan banyak RFC (request for comments) yakni dokumen stardard yang membahas protocol, program, prosedur serta konsep internet IPv6. Setelah melalui pembahasan yang panjang, pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 alamat IP versi 6 sebagai IP generasi berikutnya (IPng) pengganti IP versi 4. IPv6 ini menggunakan format 128 bit binary sehingga bisa menampung kebutuhan : 128 = 2 IPv6 Address =340,282,366,920,938,463,463,374,607,431,768,211,45 6 IPv6 Address
  • 10. Alamat internet ini diklasifikasikan ke dalam kelas (A-E). Alasan klasifikasi ini antara lain : Memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat. Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang terlewat). Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau kecil. Membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host/router.
  • 11. IPV 6 Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
  • 12. CONTD Pertumbuhan internet yang sangat cepat baik di segi pemakai internet di rumah, perkantoran, sekolah, instansi-instansi maupun perkembangan pesat perangkat telekomunikasi yang sudah mulai menggabungkan IP ke dalam teknologinya (convergence) di seluruh dunia telah menyebabkan alamat IPv4 dengan format 32 bit binary yang sudah digunakan sejak awal keberadaan internet, tidak bisa lagi menampung kebutuhan pengalamatan internet setelah jangka waktu 20 tahun kedepan atau bahkan lebih cepat dari itu. Demikian hasil riset dan perhitungan para pakar dari komunitas terbuka internet (The Internet Engineering Task Force , IETF) menyebutkan.
  • 13. Perbedaan IP versi 4 dengan IP versi 6 Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
  • 14. CONTD Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
  • 15. CONTD Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.