Jaringan komputer menggunakan dua versi protokol IP, yaitu IPv4 dengan alamat 32 bit yang hanya dapat menampung 4 miliar host, dan IPv6 dengan alamat 128 bit yang dapat menampung jutaan triliun host. IPv6 dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan kapasitas alamat IPv4.
1 of 16
Downloaded 94 times
More Related Content
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
1. Jaringan komputer
JUMIATI
092904035
Pendidikan Teknik Informatika & Komputer
Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Negeri Makassar
2011
3. IPV 4
IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan
yang digunakan di dalam protokol jaringan
TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. IP
versi ini memiliki keterbatasan yakni hanya
mampu mengalamati sebanyak 4 miliar host
komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv4
adalah 192.168.0.3
4. Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas
kelas A (bagian host sepanjang 24 bit , IP address
dapat diberikan pada 16,7 juta host).
kelas B (bagian host sepanjang 16 bit = 65534
host).
kelas C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host ).
5. KEUNTUNGAN KELAS IPV 4:
pengelolaan rute informasi tidak memerlukan
seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup
hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar
informasi rute yang disimpan di router, menjadi
kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka
organisasi tersebut dapat secara bebas
memberikan address bagian host pada
masingmasing hostnya.
6. CONTD
Pemberian alamat dalam internet mengikuti format IP
address (RFC 1166). Alamat ini dinyatakan dengan
32 bit (bilangan 1 dan 0) yang dibagi atas 4 kelompok
(setiap kelompok terdiri dari 8 bit atau oktet) dan
tiap kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk
memudahkan pembacaan, penulisan alamat
dilakukan dengan angka desimal, misalnya 100.3.1.100
yang jika dinyatakan dalam binary menjadi
01100100.00000011.00000001.01100100. Dari 32 bit ini
berarti banyaknya jumlah maksimum alamat
yang dapat dituliskan adalah 2 pangkat 32, atau
4.294.967.296 alamat. Format alamat ini terdiri dari 2
bagian, netid dan hostid. Netid sendiri menyatakan
alamat jaringan sedangkan hostid menyatakan alamat
lokal (host/router). Dari 32 bit ini, tidak boleh semuanya
angka 0 atau 1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan
yang tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk
broadcast).
7. Kekurangan IPV 4
Kekurangan alamat IPv4 ini tentu saja akan
membuat perkembangan internet
khususnya komunikasi data akan menjadi
terganggu karena tidak ada lagi IPv4
yang bisa dialokasikan untuk setiap komputer,
perangkat lain yang akan terkoneksi
baik ke internet maupun antar perangkat.
8. Langkah antisipasi awal sebenarnya sudah dilakukan
dengan teknologi NAT (Network Address Translation)
yang bekerja dengan cara melakukan penterjemahan
satu alamat IPv4 public ke banyak IPv4 private. Sehingga
satu alamat IPv4 public bisa dipergunakan untuk banyak
perangkat yang akan terkoneksi ke internet.
Teknologi ini sudah berkembang luas namun memiliki
keterbatasan untuk interkoneksi antar jaringan yang
cukup besar dan berbeda kebijakan pengalamatan,
berikutnya kebutuhan gateway untuk penterjemahan
alamat, serta keterbatasan pengembangan protocol
internet terutama untuk aplikasi yang langsung
terhubung satu sama lain (peer-to-peer) seperti Peer-to-
Peer Games dan VoIP misalnya yang membutuhkan IPv4
public untuk bisa bekerja dengan baik.
9. Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka internet
membuka diskusi para pakar untuk mengatasi masalah
ini dengan mencari format alamat IP generasi berikutnya
setelah IPv4 (IPng, IP Next Generation) yang kemudian
menghasilkan banyak RFC (request for comments) yakni
dokumen stardard yang membahas protocol, program,
prosedur serta konsep internet IPv6. Setelah melalui
pembahasan yang panjang, pada tahun 1995 ditetapkan
melalui RFC2460 alamat IP versi 6 sebagai IP generasi
berikutnya (IPng) pengganti IP versi 4. IPv6 ini
menggunakan format 128 bit binary sehingga bisa
menampung kebutuhan :
128
= 2 IPv6 Address
=340,282,366,920,938,463,463,374,607,431,768,211,45
6 IPv6 Address
10. Alamat internet ini diklasifikasikan ke
dalam kelas (A-E). Alasan klasifikasi ini
antara lain :
Memudahkan sistem pengelolaan dan
pengaturan alamat-alamat.
Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara
optimum (tidak ada alamat yang terlewat).
Memudahkan pengorganisasian jaringan di
seluruh dunia dengan membedakan jaringan
tersebut termasuk kategori besar, menengah,
atau kecil.
Membedakan antara alamat untuk jaringan dan
alamat untuk host/router.
11. IPV 6
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat
IPv6) adalah sebuah jenis
pengalamatan jaringan yang digunakan di
dalam protokol jaringan TCP/IP yang
menggunakan protokol IP versi 6. Panjang
totalnya adalah 128-bit, dan secara
teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x
1038 host komputer di seluruh
dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
12. CONTD
Pertumbuhan internet yang sangat cepat baik di
segi pemakai internet di rumah,
perkantoran, sekolah, instansi-instansi maupun
perkembangan pesat perangkat
telekomunikasi yang sudah mulai menggabungkan
IP ke dalam teknologinya
(convergence) di seluruh dunia telah menyebabkan
alamat IPv4 dengan format 32
bit binary yang sudah digunakan sejak awal
keberadaan internet, tidak bisa lagi
menampung kebutuhan pengalamatan internet
setelah jangka waktu 20 tahun
kedepan atau bahkan lebih cepat dari itu.
Demikian hasil riset dan perhitungan para pakar
dari komunitas terbuka internet
(The Internet Engineering Task Force , IETF)
menyebutkan.
13. Perbedaan IP versi 4 dengan IP versi 6
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit
(jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai
4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang
128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4
miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat,
karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya
saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6,
yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat
yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total
alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk
menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga
beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur
routing yang disusun secara hierarkis, sehingga
mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel
routing.
14. CONTD
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga
mengizinkan adanya DHCP Server sebagai
pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4
terdapat dynamic address dan static address,
maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan
menggunakan DHCP Server dinamakan dengan
stateful address configuration, sementara jika
konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server
dinamakan dengan stateless address
configuration.
15. CONTD
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit
pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai
alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat
rendah (low-order bit) sebagai alamat host,
dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6,
bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan
sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang
disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6,
tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah
Format Prefix.