KUNJUNGAN ULANG PEMERIKSAAN PADA IBU HAMIL.pptxDianFitriyani15
油
Antenatal Care, Pregnancy, Repeat Visit Antenatal Care, Child, Baby, Mom, Healthcare, Pmeeriksaan Ibu Hami, Kunjungan Ulang, Data Fokus Ibu Hamil, Kesehatan Ibu dan Anak, Pemeriksaan Kehamilan, Labotarorium, Pemeriksaan Penunjang, Pemeriksaan Kesehatan, Tanda-Tanda Vital, Assesment
Dokumen tersebut membahas tentang inisiasi dini yang dilakukan setelah persalinan, yaitu dengan membiarkan kulit ibu dan bayi bersentuhan selama satu jam atau sampai menyusui pertama kali. Dokumen juga menjelaskan lima tahapan perilaku bayi sebelum menyusu serta pentingnya memberikan waktu bagi ibu dan bayi untuk berinteraksi setelah kelahiran tanpa memaksa bayi menyusu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kebidanan pada persalinan dan nifas normal menggunakan 7 langkah manajemen Varney; (2) Langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan data, interpretasi, identifikasi masalah potensial, konsultasi, perencanaan asuhan, pelaksanaan, dan evaluasi; (3) Dokumen tersebut memberikan contoh-contoh penerapan 7 langkah man
Dokumen tersebut merangkum asuhan kebidanan antenatal care (ANC) pada seorang ibu hamil usia 36 minggu bernama Ny. S di BPS Arifin Surabaya. Asuhan tersebut meliputi pengkajian, diagnosis, identifikasi masalah dan kebutuhan, perencanaan intervensi, implementasi, serta evaluasi berdasarkan model asuhan kebidanan Varney. Hasil evaluasi menunjukkan ibu dan janin dalam keadaan sehat.
Bahan ajar ini membahas standar pelayanan antenatal care (ANC) yang meliputi tujuan, manfaat, dan dampak jika tidak mendapatkan ANC serta standar pelayanan ANC yang terdiri atas identifikasi ibu hamil, pemeriksaan dan pemantauan, serta persiapan persalinan.
Dokumen tersebut membahas standar pelayanan antenatal oleh bidan, meliputi identifikasi ibu hamil, pemeriksaan dan pemantauan kehamilan, serta palpasi abdomen. Beberapa poin pentingnya adalah mengenali ibu hamil, memberikan layanan antenatal berkualitas seperti pemeriksaan fisik dan pemberian suplemen, serta melakukan palpasi untuk menentukan perkembangan janin.
Standar pelayanan kebidanan dasar membahas tentang asuhan persalinan kala satu. Ini meliputi evaluasi kondisi ibu dan janin, pemantauan kemajuan persalinan menggunakan partograf, serta penanganan persalinan dan kelahiran yang bersih dan aman. Standar ini juga menjelaskan tahapan asuhan, indikator hasil yang baik, serta prasyarat dan langkah-langkah pelaksanaannya.
Makalah ini membahas tentang manajemen 7 langkah kala 1 yang meliputi pengumpulan data, interpretasi data, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, dan kesimpulan serta saran.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar masa nifas, termasuk pengertian, tahapan, tujuan, peran bidan, dan program nasional perawatan nifas yang mencakup empat kunjungan untuk mendeteksi komplikasi dan memastikan kesehatan ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan intranatal di kebidanan komunitas yang mencakup tujuan asuhan intranatal untuk memastikan persalinan yang direncanakan dan aman serta mempersiapkan transportasi dan biaya rujukan jika diperlukan. Dokumen ini juga menjelaskan standar pertolongan persalinan kala satu dan dua untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dan aman bagi ibu dan bayi.
Modul ini membahas tentang menentukan diagnosis ibu bersalin berdasarkan pengkajian data subyektif dan obyektif, yang terdiri dari: (1) menganalisis data subyektif dan obyektif, (2) menetapkan diagnosis, (3) menentukan masalah, dan (4) menentukan kebutuhan ibu bersalin.
Dokumen tersebut merangkum asuhan kebidanan antenatal care (ANC) pada seorang ibu hamil usia 36 minggu bernama Ny. S di BPS Arifin Surabaya. Asuhan tersebut meliputi pengkajian, diagnosis, identifikasi masalah dan kebutuhan, perencanaan intervensi, implementasi, serta evaluasi berdasarkan model asuhan kebidanan Varney. Hasil evaluasi menunjukkan ibu dan janin dalam keadaan sehat.
Bahan ajar ini membahas standar pelayanan antenatal care (ANC) yang meliputi tujuan, manfaat, dan dampak jika tidak mendapatkan ANC serta standar pelayanan ANC yang terdiri atas identifikasi ibu hamil, pemeriksaan dan pemantauan, serta persiapan persalinan.
Dokumen tersebut membahas standar pelayanan antenatal oleh bidan, meliputi identifikasi ibu hamil, pemeriksaan dan pemantauan kehamilan, serta palpasi abdomen. Beberapa poin pentingnya adalah mengenali ibu hamil, memberikan layanan antenatal berkualitas seperti pemeriksaan fisik dan pemberian suplemen, serta melakukan palpasi untuk menentukan perkembangan janin.
Standar pelayanan kebidanan dasar membahas tentang asuhan persalinan kala satu. Ini meliputi evaluasi kondisi ibu dan janin, pemantauan kemajuan persalinan menggunakan partograf, serta penanganan persalinan dan kelahiran yang bersih dan aman. Standar ini juga menjelaskan tahapan asuhan, indikator hasil yang baik, serta prasyarat dan langkah-langkah pelaksanaannya.
Makalah ini membahas tentang manajemen 7 langkah kala 1 yang meliputi pengumpulan data, interpretasi data, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, dan kesimpulan serta saran.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar masa nifas, termasuk pengertian, tahapan, tujuan, peran bidan, dan program nasional perawatan nifas yang mencakup empat kunjungan untuk mendeteksi komplikasi dan memastikan kesehatan ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan intranatal di kebidanan komunitas yang mencakup tujuan asuhan intranatal untuk memastikan persalinan yang direncanakan dan aman serta mempersiapkan transportasi dan biaya rujukan jika diperlukan. Dokumen ini juga menjelaskan standar pertolongan persalinan kala satu dan dua untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dan aman bagi ibu dan bayi.
Modul ini membahas tentang menentukan diagnosis ibu bersalin berdasarkan pengkajian data subyektif dan obyektif, yang terdiri dari: (1) menganalisis data subyektif dan obyektif, (2) menetapkan diagnosis, (3) menentukan masalah, dan (4) menentukan kebutuhan ibu bersalin.
Konsep Sehat dan Sakit pada Promosi Kesehatanspasr955
油
Sehat dikategorikan menjadi 3 karakteristik yaitu : Merefleksikan perhatian pada individu sbg manusia, memandang sehat dlm konteks lingkungan internal & eksternal, serta sehat didefinisikan sbg hidup yg kreatif & produktif
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
油
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
2. MENJAGA KELANGSUNGAN HIDUP DAN
MEMBERIKAN DERAJAT KESEHATAN
YANG TINGGI BAGI IBU DAN BAYINYA
MELALUI UPAYA YANG TERINTEGRASI
DAN LENGKAP TTP DG INTERVENSI YG
SEMINIMAL MUNGKIN AGAR PRINSIP
KEAMANAN DAN KUALITAS PELAYANAN
DAPAT TERJAGA SECARA OPTIMAL.
TUJUAN ASUHAN PERSALINAN
3. Batasan Kala I
Dimulai sejak adanya pembukaan serviks dari 1 cm
sampai dengan pembukaan lengkap
Lama Kala I
1. Primigravida berlngsung 12 jam ( 1 cm setiap jam)
2. Multigravida sekitar 8 jam (2 cm setiap jam)
Dibagi Menjadi 2 Fase
3. Fase laten pembukaan 1-3 cm
4. Fase aktif pembukaan 4-10 cm
4. A. Anamnesis
Tujuan anamnesis adalah mengumpulkan
informasi tentang riwayat kesehatan,
kehamilan dan persalinan.
Informasi ini digunakan untuk
mengindentifikasi masalah sehingga dapat
membuat keputusan klinik untuk
menentukan diagnosis dan mengembangkan
rencana asuhan atau perawatan yang sesuai.
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN
FISIK IBU BERSALIN
5. 1. Mengidentifikasi Masalah
A.Pengkajian Awal
Apabila seorang ibu
hendak melahirkan,
pengkajian awal perlu
dilakukan untuk
menentukan apakah
persalinan sudah pada
waktunya, bagaimana
kondisi ibu dan apakah
kondisinya normal.
LIHAT
Tanda-tanda perdarahan,
mekoneum/bagian organ yang
keluar
Tanda bekas operasi dan Caesar
terdahulu
Ibu yang warna kulitnya kuning
atau kepucatan
RABA
Kapan waktunya tiba
Menentukan ibu sudah waktunya
melahirkan
PERIKSA
Tanda-tanda denyut penting
untuk hipertensi
Detak Jantung Janin untuk
bradikardi
6. Pengkajian Riwayat Kesehatan
Riwayat kehamilan
sekarang
Riwayat kehamilan yang
lalu
Riwayat persalinan yang
lalu
Riwayat kesehatan yang
lalu dan sekarang
Kaji Riwayat Pasien
Nama, umur dan
alamat
Gravida
Hari pertama hari
terakhir
Kapan bayi akan lahir
(menurut taksiran ibu)
Alergi obat-obatan
Jika ada kontraksi,
kapan? Ketuban?
7. Tujuan pemeriksaaan fisik adalah untuk menilai kondisi
kesehatan ibu dan bayinya serta tingkat kenyamanan fisik
ibu bersalin.
Langkah-Langkah melakukan pemeriksaan fisik
Cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan fisik
Tunjukkan sikap ramah,sopan,tenteramkan hati dan bantu
ibu agar merasa nyaman.
Minta ibu menarik napas perlahan dan dalam jika ibu
merasa tegang/gelisah
Minta ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya(jika
perlu periksa adanya protein dan aseton dalam urin
B. Pemeriksaan Fisik
8. Nilai kesehatan dan keadaan umum
ibu, tingkat kegelisahan atau nyeri
kontraksi,warna konjungtiva,
kebersihan,status gizi dan kecukupan
cairan tubuh
Nilai tanda-tanda vital ibu (tekanan
darah, suhu, nadi dan pernapasan).
Untuk akurasi penilaian tekanan darah
dan nadi ibu lakukan pemeriksaan itu
di antara dua kontraksi
Lakukan pemeriksaan abdomen
9. Pemeriksaan Abdomen
Pemeriksaan abdomen digunakan untuk:
Menentukan Tinggi Fundus Uteri
Memantau kontraksi uterus
Memantau denyut jantung janin
Menentukan presentasi
Menentukan penurunan bagian terbawah janin
Lakukan periksa dalam : penipisan serviks, dilatasi,
penurunan kepala janin, membran/selaput ketuban
Pemeriksaan Laboratorium
Urine : warna, Kejernihan, bau protein
Darah: Hemoglobin
10. merupakan proses yang menentukan
untuk menyelesaikan masalah dan
menentukan asuhan yang diperlukan oleh
pasien
akurat,komprehensif dan aman
TUJUH LANGKAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIK
C.MEMBUAT KEPUTUSAN KLINIK
11. Pengumpulan data utama dan relevan untuk mebuat
keputusan
Mengintepretasikan data dan mengidentifikasikan
masalah
Membuat diagnosis atau menentukan masalah yang
ditemui/dihadapi
Menilai adanya kebutuhan dan kesiapan intervensi
untuk mengatasi masalah
Menyusun rencana pemberian asuhan atau intervensi
untuksolusi masalah
Melaksanakan asuhan/intervensi terpilih
Memantau dan mengevaluasi efektifitas
asuhan/intervensi
TUJUH LANGKAH DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN KLINIK
12. Pengumpulan Data
Subjektif & objektif
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan:
Anamnesis dan observasi langsung: Berbicara dengan
ibu,mengajukan pertanyaan mengenai kondisi ibu dan dan mencatat
riwayatnya.Mengamati perilaku ibu dan apakah ibu merasa sehat atau
sakit,merasa nyaman atau nyeri.
Pemeriksaan fisik : inspeksi, palpasi, auskultasi,dan perkusi
Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan lab, USG, Rontgen, dsb
Catatan medik
1. Pengumpulan Data
13. Data dikumpulkan
analisis untuk mendukung alur
algoritma diagnosis
Untuk membuat diagnosis dan identifikasi
masalah diperlukan:
Data yang lengkap dan akurat
Kemampuan untuk mengintepretasi/analisis data
Pengetahuan esensial,intuisi dan pengalaman yang
relevan dengan masalah yang ada
2. Mengintepretasikan data untuk mendukung
diagnosis/ mengidentifikasikan masalah
14. Diagnosis dibuat sesuai dengan istilah/nomenklatur
spesifik kebidanan yang mengacu pada data utama,
analisis data Subyektif dan objektif yang diperoleh
Diagnosis menunjukkan variasi kondisi antara normal dan
patologik yang memerlukan upaya korektif untuk
menyelesaikannya
Masalah memiliki dimensi luas dan tidak mempunyai
batasan yang tegas sehingga sulit untuk segera diselesaikan.
Masalah dapat merupakan bagian dari diagnosis,sehingga
selain upaya korektif untuk diagnosis juga diperlukan
upaya penyerta untuk mengatasi masalah
15. KATEGORI KETERANGAN
Saat Persalinan Ada tanda-tanda positif
persalinan :
Pembukaan serviks > 4 cm
Kontraksi
Lendir Darah
Kemajuan Persalinan
Normal
Kemajuan berjalan sesuai
dengan partograf
Persalinan
Bermasalah
Contoh : Kemajuan persalinan
yang lamban
Kegawatdaruratan
saat Persalinan
Contoh : Eklampsia,
perdarahan, lilitan tali pusat,
bayi mengalami kesulitan
17. Rumusan masalah mungkin saja terkait
langsung maupun tidak langsung
terhadap diagnosis tetapi dapat pula
merupakan masalah utama yang saling
terkait dengan beberapa masalah
penyerta atau faktor lain yang
berkontribusi dalam terjadi masalah
utama.
3. Menetapkan diagnosis kerja atau
merumuskan masalah
18. Contoh :
Ibu hamil dengan bayi makrosomia(ibu
diabetes Mellitus)
Potensial terjadi : hipoglikemia atau bisa
juga terjadi atonia uteri karena
makrosomia merupakan faktor
predisposisi.
19. BIDAN
terampil untuk membuat diagnosis pada pasien
mampu mendeteksi setiap keadaan yang dapat
mengancam jiwa pasien
(birth preparedness and complication readiness)
kesiapan menghadapi persalinan dan tanggap terhadap
komplikasi yang mungkin terjadi
4.Menilai adanya kebutuhan dan kesiapan intervensi
untuk menghadapi masalah
20. Tindakan Deskripsi / keterangan
Memantau terus-menerus
keadaan bayi
Periksa reaksi bayi terhadap
persalinan sesuai dengan jadwal
pemantauan kemajuan
persalinan dan lakukan
pemantauan lebih sering jika
diperlukan.
Memantau perubahan tubuh
ibu untuk menentukan
apakah persalinan dalam
kemajuan yang normal
Perubahan-perubahan fisiologis
yang dapat dilihat secara klinis
dalam proses persalinan
sangatlah penting untuk dapat
diketahui dan dipahami oleh
bidan
21. Contoh:
Untuk menghadapi ibu hamil dengan
preeklamsia berat seorang bidan harus
berkonsultasi dengan tenaga ahli yang
ada di RS terdekat untuk menyiapkan
tindakan/upaya yang dapat dilakukan
bila sang ibu menunjukkan gejala
gawat darurat.
Pada keadaan tertentu mungkin saja
seorang bidan harus menangani
kejadian distosia bahu tanpa bantuan
siapapun
22. Rencana asuhan harus dijelaskan dengan baik pada ibu dan
keluarga agar mereka mengerti manfaat yang diharapkan dan
bagaimana upaya penolong untuk menghindarkan ibu dan bayinya
Rencana asuhan diantaranya :
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan
2. Memantau terus-menerus kemajuan persalinan dengan partograf
3. Memantau terus-menerus tanda-tanda vital ibu
4. Memeriksa perasaan ibu dan respon fisik terhadap persalinan
5. Membantu ibu memahami apa yang sedang terjadi sehingga ia
berperan serta aktif dalam menentukan asuhan
6. Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu selama
persalinan
7. Mengatur aktivitas dan posisi ibu
8. Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada His
9. Menjaga privasi ibu
- dll
4. Menyusun rencana asuhan/intervensi
23. Contoh:
Rencana asuhan kala I fase aktif :
1. Melakukan pemantauan diantaranya :
Denyut jantung janin: setiap 遜 jam
Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus:setiap 遜 jam
Nadi :setiap 遜 jam
Pembukaan serviks setiap 4 jam
Penurunan bagian terbawah janin :setiap 4 jam
Tekanan dan temperatur tubuh: setiap 4 jam
Produksi urin,aseton dan protein: setiap 2 sampai 4
jam
24. Rencana asuhan pada tali pusat
menumbung:
1. Pemberian oksigen nasal 6L/mnt
2. Atur posisi ibu bersalin
3. Koordinasi RS rujukan untuk tindakan
lanjutan
4. Stabilisasi kondidi ibu dan bayi dlam
kandungan
5. Pemantauan DJJ
25. Setelah membuat rencana
asuhan,laksanakan rencana tersebut
secara tepat waktu dan aman
Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang
prosedur yang dilakukan
6. Melaksanakan asuhan
26. Asuhan atau intervensi dianggap membawa
manfaat dan teruji efektif apabila masalah yang
dihadapi dpat diselesaikan atau membawa
dampak yang menguntungkan terhadap
diagnosis yang telah ditegakkan
Bila asuhan atau intervensi tidak membawa hasil
atau dampak seperti yang diharapkan maka
sebaiknya dilakukan kajian ulang dn penyusunan
kembali rencana asuhan hingga pada akhirnya
dapat memberi dampak seperti yang diharapkan
7. Memantau dan mengevaluasi efektifitas
asuhan/intervensi
28. 1. Melakukan pemantauan dengan
menggunakan PARTOGRAF
Partograf adalah alat bantu yang
digunakan selama fase aktif persalinan
Tujuan dalam penggunaan partograf :
a. Mencatat hasil observasi dan
kemajuan persalinan dengan menilai
pembukaan serviks melalui
pemeriksaan dalam
b. Mendeteksi apakah proses persalinan
berjalan secara normal.
29. Fungsi Partograf
Mencatat kemajuan
persalinan
Mencatat kondisi ibu dan
janinnya
Mencatat asuhan yang
diberikan selama
persalinan dan kelahiran
Menggunakan informasi
yang tercatat untuk secara
dini mengidentifikasi
adanya penyulit
Pencatatan selama fase
aktif persalinan :
Informasi ibu/biodata
Kondisi janin
Kondisi ibu
Kemajuan persalinan
Jam dan waktu
Kontraksi uterus
Obat-obatan dan cairan
yang diberikan
30. 2. Memberikan asuhan untuk mengurangi rasa sakit
dalam persalinan kala I
Kehadiran seorang pendamping
Perubahan posisi dan pergerakan
Sentuhan dan massase
Pijatan pada pinggul
Kompres hangat dan dingin
Berendam
Visualisasi dan pemusatan perhatian (dengan
berdoa)
Musik yang lembut
31. 3. Memberikan dukungan persalinan
Mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan
pujian kepada ibu.
Membantu ibu bernapas pada saat kontraksi.
Memijat punggung, kaki atau kepala ibu dan
tindakan-tindakan bermanfaat lainnya.
Menyeka muka ibu dengan lembut, menggunakan
kain yang dibasahi air hangat atau dingin.
Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman.
32. 4. Mempersiapkan persalinan
Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran
bayi.
Menyiapkan semua perlengkapan, bahan-bahan dan
obat-obat esensial.
Menyiapkan rujukan.
Memberikan asuhan sayang ibu selama persalinan.
Melakukan upaya Pencegahan Infeksi (PI).
33. 5. Melakukan pemenuhan kebutuhan fisik dan
psikologis ibu dan keluarga
Mengatur posisi ibu Anjurkan ibu dan keluarga
untuk mengatur posisi yang nyaman selama
persalinan
Pemberian cairan dan nutrisi
Berikan ibu asupan makanan ringan dan minum air
sesering mungkin agar tidak terjadi dehidrasi
Pencegahan infeksi
34. 6. Memantau Bahaya pada kala I
Tidak ada perubahan serviks dalam waktu 1 sampai 2 jam
Kurang dari 2 kontraksi dalam waktu 10 menit, masing-masing
berlangsung kurang dari 40 detik
Tanda dan gejala shok
Ketuban pecah disertai dengan keluarnya mekonium kental
Tanda-tanda infeksi
Tekanan darah lebih dari 160/110 dan/atau terdapat protein
dalam urin (preeklampsia berat)
DJJ kurang dari 100 atau lebih dari 180 kali/menit pada dua kali
penilaian dengan jarak 5 menit (gawat janin)
Primipira dalam persalinan fase aktif dengan palpasi kepala
janin masih 5/5
Tali pusat menumbung (jika tali pusat masih berdenyut)