1. BAB 7. PERUBAHAN FISIKA DAN KIMIA
Standar Kompetensi
4. Memahami berbagai sifat dalam
perubahan fisika dan kimia
Kompetensi Dasar
4.1 Membandingkan sifat fisika dan sifat
kimia
4.2 Melakukan pemisahan campuran
campuran dengan berbagai cara
berdasarkan sifat fisika dan sifat
kimia
4.3 Menyimpulkan perubahan fisika dan
kimia berdasarkan hasil percobaan
sederhana
4.4 Mengidentifikasi terjadinya
reaksi kimia melalui percobaan
Sifat Materi
Berdasarkan ukuran, sifat materi
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Sifat Intensif
Sifat yang tidak dipengaruhi oleh
ukuran materi.
49
2. Contoh: titik beku, titik didih,
kerapatan, warna, dan kereaktifan.
b. Sifat Ekstensif
Sifat yang dipengaruhi oleh ukuran
materi.
Contoh: massa, berat, panjang, dan
volume.
Berdasarkan pengamatan terhadap
materi, sifat materi dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Sifat Fisika
Sifat dari materi yang dapat diamati
secara langsung dan tidak merusak
zat.
Contoh: warna, bau, massa, wujud,
titik beku, titik didih, tingkat kekerasan,
daya hantar baik panas maupun listrik
dan tingkat kekerasan.
Kelarutan
Jumlah maksimal suatu zat yang
dapat larut pada suhu tertentu.
Kecepatan kelarutan suatu zat
dipengaruhi oleh suhu, ukuran zat
50
3. terlarut, jumlah zat pelarut, dan
pengadukan.
Tingkat kekerasan
Kemampuan zat padat untuk tahan
terhadap goresan.
b. Sifat Kimia
Sifat yang dapat diamati ketika suatu
reaksi kimia terjadi pada suatu zat.
Contoh: mudah berkarat, mudah
terbakar, perubahan pH, dan
beracun.
Pemisahan Campuran
Memisahkan zat-zat penyusun suatu
campuran dengan tujuan mendapatakan
suatu zat murni yang kita perlukan.
Metode pemisahan campuran
berdasarkan sifat fisika:
Pengayakan
Metode ini dilakukan untuk memisahkan
campuran yang terdiri dari padatan dan
padatan dengan ukuran partikel
berbeda.
Contoh: memisahkan pasir dengan
batu kerikil.
51
4. Ukuran ayakan dinyatakan dalam mesh,
banyaknya lubang tiap inch persegi.
Dekantir
Metode ini digunakan untuk memisahkan
antara cairan dengan padatan berukuran
besar yang dapat mengendap.
Contoh: memisahkan beras dengan
air.
Metode ini di sebut juga metode tuang.
Penyaringan
Metode ini dilakukan untuk memisahkan
campuran antara cairan dengan padatan
yang biasanya berukuran kecil dan tidak
mengendap.
Contoh: penjernihan air
Residu, patikel yang tertinggal pada alat
saringan
Filtrat, zat cair yang lolos dari saringan.
Metode ini disebut juga metode filtrasi.
Sentrifugasi
Metode ini digunakan untuk memisahkan
campuran antara cairan dengan padatan
yang ukurannya sangat kecil dan
tersebar merata pada cairan.
52
5. Metode ini berkerja berdasarkan gaya
sentrifugal.
Campuran yang akan dipisahkan
dimasukan dalam tabung reaksi
kemudian tabung diletakan dalam alat
sentrifugasai lalu diputar.
Metode ini dikenal juga dengan nama
pemusingan
Contoh: pemisahan sel darah dan
pemurnian bakteri
Evaporasi
Metode ini digunakan untuk memisakan
padatan yang larut dalam cairan.
Metode ini disebut juga penguapan.
Contoh: proses pembuatan garam dari
air laut.
Sublimasi
Metode ini digunakan untuk memisahkan
campuran suatu zat dengan zat lain
yang dapat menyublim.
Contoh: zat yang tercampur dengan
kapur barus.
53
6. Destilasi
Metode ini digunakan untuk memisahkan
larutan yang terdiri dari zat-zat yang
memiliki perbedaan titik didih.
Contoh: pembuatan air tawar dari air
laut dan proses pengolahan minyak
bumi
Ekstraksi
Metode ini digunakan untuk memisahkan
campuran yang terdiri cairan-cairan yang
tidak bercampur.
Contoh: memisahkan minyak dengan
air.
Metode ini dikenal juga dengan nama
corong pisah.
Kromatografi
Metode ini digunakan untuk memisahkan
campuran yang terdiri dari zat-zat yang
memiliki perbedaan tingkat kelarutan.
Contoh: mengetahui warna-warna
dalam tinta.
Ferromagnet
54
7. Metode ini digunakan untuk memisahkan
serbuk besi yang tercampur dengan
larutan.
Contoh: pemisahan serbuk besi dari
lumpur bahan keramik.
Metode pemisahan campuran
berdasarkan sifat kimia
Koagulasi
Metode ini dilakukan dengan tujuan
pengendapan, penambahan bahan kimia
pada campuran akan mengikat salah
satu zat penyusun campuran untuk
membentuk flok sehingga terjadi
gumpalan dan pengendapan.
Contoh: untuk mempercepat proses
penjernihan air dari lumpur dilakukan
dengan cara menambahkan tawas.
Perbahan Materi
Perubahan materi dapat dibagi
menjadi dua, yaitu:
a. Perunbahan Fisika
Perubahan yang tidak menghasilkan
zat baru atau perubahan yang bersifat
timbal balik.
55
8. Perubahan yang terjadi hanya pada
wujud dan bentuk benda.
Contoh:es menjadi air, batu besar
menjadi kerikil, pencampuran zat.
Beberapa penyebab terjadinya
perubahan fisika:
- perubahan suhu
- pencampuran zat
- proses mekanik, misalnya
pemotongan
b. Perubahan Kimia/Reaksi Kimia
Perubahan yang menghasilkan zat
baru atau perubahan yang secara
umum tidak bersifat timbal balik.
Contoh:kertas terbakar, pembusukan
makanan, petasan meledak, besi
berkarat, dan lain-lain.
Beberapa penyebab terjadinya
perubahan kimia:
- pembakaran
- pencampuran zat
- aliran listrik
Reaksi Kimia
56
9. Disebut juga perubahan kimia yaitu
suatu bentuk perubahan yang dapat
menghasilkan zat baru.
Penulisan persamaan reaksi kimia
a. Reaksi berlangsung satu arah
Reaksi antara logam natrium dengan
air akan menghasilkan natrium
hidoksida dan gas hidrogen, tapi hal
ini tidak berlaku untuk proses
sebaliknya
(g)2H(aq)2NaOH(l)O22H(s)2Na +→+
reaktan produk
b. Reaksi berlangsung bolak-balik
Reaksi antara gas nitrogen dengan
hidrogen akan menghasilkan gas
amonia, hal ini nuga akan berlaku
pada proses sebaliknya.
(g)32NH(g)23H(g)2N ⇔+
reaktan produk
Arti notasi-notasi yang terdapat pada
persamaan reaksi
- wujud zat
s →solid atau padat
l →liquid atau cair
57
10. aq →aqua atau larut dal cair
g →gas
- reaktan artinya zat pereaksi, zat-zat
yang direaksikan
- produk artinya zat hasil, zat-zat
yang dihasilkan selam proses reaksi
kimia.
Ciri-Ciri Reaksi Kimia
Ciri-ciri adanya reaksi kimia:
- perubahan warna
- pembentukan gas
- perubahan suhu
- pembentukan endapan
Reaksi Eksotermis
Reaksi yang melepaskan energi atau
panas berlangsung spontan, dan
ditandai dengan kenaikan suhu.
Contoh: pembakaran kayu, proses
pernafasan, dan reaksi logam
magnesium dengan air.
Reaksi Endotermis
Reaksi yang membutuhkan energi,
umunya tidak berlangsung spontan, dan
ditanadai dengan penurunan suhu.
58
11. Kecepatan Reaksi Kimia
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan:
- ukuran partikel zat-zat pereaksi
- suhu
- konsentrasi atau kadar zat-zat
pereaksi.
- penambahan katalis
Enzim merupakan salah satu contoh
dari katalis biologi.
Reaksi Kimia Di Sekitar Kita
Korosi
Disebut juga karat hal ini terjadi pada
logam yang bereaksi dengan oksigen
(udara, air).
Usaha mencegah korosi:
- pengecatan
- melapisi dengan logam lain,
biasanya digunakan logam timah,
seng, krom.
- melapisi dengan plastik
- mengolesi dengan minyak
59