2. -2-
Cholocasia esculenta (Araceae)
Talas/Keladi (Cholocasia esculenta) Herba, dengan semacam umbi yang disebut bonggol yang
tumbuh di bawah tanah; tingginya 0,4-1,5 m. Daun 2-5 helai; dengan tangkai berwarna hijau
bergaris-garis hijau tua atau keunguan setinggi 23-150 cm, pangkalnya berbentuk pelepah; helaian
daun 6,60 7,53 cm, bundar telur, lonjong dengan ujung meruncing, kadang-kadang berwarna
keunguan di sekitar menancapnya tangkai, sisi bawahnya berlilin, taju pangkalnya membulat.
Perbungaan terjadi di dalam tongkol di ketiak, bertangkai 15-60 cm. Seludang bunga 10-30 cm,
terdiri atas dua bagian, yang atas lebih panjang, kuning oranye dan rontok. Tongkol berwarna
mentega pada bagian jantannya. Buah buni berwarna hijau. Biji berbentuk gelendong, beralur
membujur.
3. -3-
Cyclosorus aridus (Thelypteridaceae)
Paku kadal (Cyclosorus aridus); Akar berbentuk rimpang, akar banyak dan halus, sebagian besar
tertanam di dalam tanah, kerapkali bersisik, berwarna coklat sampai kehitam-hitaman; Batang
bulat, berwarna kecoklatan, pangkal batang berlekatan dengan rimpang akar, terkadang bersisik
lebat dan halus, arah tumbuh batang mendatar, permukaan batang halus; Daun majemuk,
permukaan daun kasar, daun steril dengan panjang daun 0,2-2 cm, ujung daun tumpul, tulang daun
lateral tidak jelas; Spora pada paku dewasa, terdapat spora yang dapat hidup dan berkembang pada
tempat yang lembab, spora dihasilkan dari sporangium yang berada di bawah daun fertile.
4. -4-
Nephrolepis biserrata (Oleandroideae)
Paku harupat (Nephrolepis biserrata) merupakan sekelompok tumbuhan paku karena entalnya
memanjang berbentuk pedang. Terna epifit atau setengah epifit, mudah dijumpai tumbuh di tepi-
tepi sungai, tebing, atau pada batang palem serta pohon lain. Rimpangnya tipis, menyerupai akar.
Dari rimpangnya tumbuh ental yang memanjang, dapat mencapai 1,5m panjang, dengan anak-anak
daun tersusun menyirip tunggal, mirip pedang atau mata tombak. Tumbuhan ini mudah beradaptasi
karena bersifat epifit dan memiliki rimpang yang tahan kering yang menjalar ke mana-mana.
5. -5-
Ophioglossum reticulatum (Ophioglossaceae)
Ophioglossum reticulatum adalah marga tumbuhan paku. Nama Ophioglossum berarti "lidah ular"
mengacu pada bentuk daun fertil (daun berspora) yang khas. Wujud fisiknya biasanya memiliki satu
atau dua daun steril tunggal dengan peruratan jala yang tumbuh pada satu tangkai yang sama
dengan daun steril di bagian ujung. Di pangkalnya terdapat struktur mirip bonggol yang menjadi
tempat tumbuh akar yang menyebar. Tumbuhan ini tidak selalu menghasilkan daun fertil, bahkan
juga daun steril. Pada kondisi tanpa daun, ia hidup tersembunyi dengan bonggol dan akar yang
berasosiasi dengan cendawan tanah (mikoriza).
6. -6-
Stenochlaena palustris (Blechnales)
Lemidi, lemiding, atau ramiding (Stenochlaena palustris) adalah sejenis paku-pakuan anggota
suku Blechnaceae. Pucuk dan daun muda pakis ini biasa dijadikan sayuran di pelbagai wilayah
sebarannya. Karena itu, paku ini juga dikenal dengan banyak nama seperti miding, mlat, akar pakis
(Mly.); lambiding (Ac.); lamidin (Sim.); pau rara (Mand.); paku limb竪h (Min.); paku hurang
(Sd.);[5]
pakis bang (Jw.); lemiding, remiding, pakis m辿rah (Mly. Ptk.); bamp竪su, maja-majang
(Mak.); bemp竪su, w竪w竪su (Bug.)[6]
. Di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah tumbuhan ini
disebut kelakai atau kalakai.
8. -8-
Mucuna bracteata (Leguminoceae)
Mucuna bracteata termasuk jenis kacangan menjalar/memanjat yang berdaun relatif lebar dan
menghasilkan banyak serasah dan pertumbuhannya sangat cepat. Berbeda dengan Mucuna
cochinchinensis, jenis kacangan ini berumur panjang, tahan terhadap naungan dan sulit
menghasilkan biji di Indonesia. Akibatnya harga biji kacangan ini sangat mahal. Tanaman ini
adalah tanaman penutup tanah yang sangat optimal dalam mendukung pertumbuhan tanaman utama
karena kemampuan fiksasi nitrogen, meninggalkan bahan organik yang sangat baik bagi mutu
tanah, tahan terhadap kekeringan, dan mampu menciptakan kelembaban tanah ideal. Dia tumbuh
sangat cepat dan menutup lahan sangat cepat, karena itu dia menekan pertumbuhan gulma-gulma
lainnya. MB sebagai kacang-kacangan akan menyediakan mulsa organic yang tebal yang mana
dapat membantu untuk mengurangi pupuk yang hilang mengalir, karena hujan deras. Lapisan tebal
dari sampah daunnya juga akan membantu untuk mengurangi erosi tanah sehingga kondisi tanah
tidak akan memburuk dari waktu ke waktu.
9. -9-
Ageratum conyzoides (Asteraceae)
Bandotan (Ageratum conyzoides) adalah sejenis gulma pertanian anggota suku Asteraceae.
Tanaman semusim ini berasal dari Amerika tropis, khususnya Brasil, akan tetapi telah lama masuk
dan meliar di wilayah Nusantara. Disebut juga sebagai babandotan atau babadotan (Sd.); wedusan
(Jw.); dus-bedusan (Md.); rumput balam (Ptk.); serta Billygoat-weed, Goatweed, Chick weed, atau
Whiteweed dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini mendapatkan namanya karena bau yang
dikeluarkannya menyerupai bau kambing.
10. -10-
Asystasia intrusa (Acanthaceae)
Akar Rumput Ganda Rusa (Asystasia intrusa) melekat pada cabang. Akarnya berakar tunggang,
memiliki bulu-bulu akar, mempunyai cabang-cabang kecil dan serabut-serabut akar; Batangnya
bercabang, berwarna hijau, berkambium, tidak keras dan basah, permukaan batangnya kasar;
susunan tulang daun menjari, tidak memiliki vagina sehingga termasuk daun tidak lengkap,
merupakan daun tunggal, permukaan daun yang kasar, tepi daun bergelombang dengan ujung daun
runcing, pertulangan daun menyirip, daun berbentuk bulat telur dan tangkai daun 1-3 cm; Bunga
berwarna putih dan ungu, mempunyai putik dan kelopak, bunga berada di ujung batang dan jumlah
bunga berkelipatan 4 dan 5; memiliki sepasang kotiledon. Bijinya mempunyai embrio, berkeping
dua, berwarna kehijauan dan mengandung endosperm.
11. -11-
Borreria alata (Rubiaceae)
Goletrak/Babadotan lalaki (Borreria alata) synonim Spermacoce alata; merupakan jenis herba,
bunga keputihan, tubular dan memiliki polimorfisme dalam kaitannya dengan ukuran mereka.
Boreria alata termasuk kedalam famili Rubiaceae dan merupakan tumbuhan semusim (annual).
Gulma ini berakar tunggang, batang segiempat dan berambut, dan memiliki daun yang letaknya
saling berhadapan.
13. -13-
Clidemia hirta (Melastomataceae)
Harendong Bulu (Clidemia hirta) biasa disebut soapbush atau kutukan Koster, adalah semak
abadi. Ini adalah spesies tanaman invasif di banyak wilayah tropis di dunia, menciptakan kerusakan
serius; daunya berbentuk hati simetris dan dapat menutup pada malam hari. Mudah ditemui di areal
terbuka dan terkadang tumbuh menutupi tepian hutan bahkan menjadi gulma. Dapat dikenali
melalui batang dan daunnya yang dihiasi oleh duri-duri halus menyerupai rambut. Harendong bulu
memiliki buah buni dengan ukuran kecil dan mengelompok. Anda dapat membedakan buah yang
sudah masak dan belum dari warnanya. Buah muda berwana hijau dan buah yang masak berwarna
keunguan. Bila anda iseng, anda dapat coba mencicipi buah tersebut.Buah yang sudah masak akan
terasa manis dan gurih.
14. -14-
Dieffenbachia seguine (Araceae)
Daun bahagia (Dieffenbachia seguine) merupakan tanaman hias populer yang biasa ditanam di
pekarangan. Keindahannya berasal dari bentuk tajuk dan juga warna daunnya yang bervariasi: hijau
dengan bercak-bercak hijau muda atau kuning. Di kalangan penjual tanaman hias. Getah daun dan
batang Dieffenbachia mengandung kalsium oksalat yang berbentuk jarum di dalam sel-selnya dan
dapat menyebabkan gatal-gatal maupun kejang pada bibir dan lidah. Meskipun setelah beberapa
waktu dapat pulih kembali, gejala ini dapat menyebabkan syok, dan walaupun langka, kematian
apabila kejang mengganggu saluran pernapasan. Anak-anak dan hewan peliharaan rentan akan
bahaya in
15. -15-
Lantana camara (Verbenaceae)
Tembelekan/Saliara (Lantana camara) adalah jenis tumbuhan berbunga yang berasal dari wilayah
tropis di Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini tumbuh di daerah dengan ketinggian 1.700 m
dpl dan memiliki banyak percabangan dengan tinggi antara 0,5-4 meter. Saliara dapat digunakan
sebagai obat memar, keracunan makanan, serta untuk penghentian pendarahan pada penderita
penyakit kanker rahim.
16. -16-
Melastoma malabathricum (Melastomataceae)
Senggani/Karamunting (Melastoma malabathricum) adalah jenis tumbuhan perdu. tegak, tinggi
0,5 - 4 m, banyak bercabang, bersisik dan berambut. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan
bersilang. Helai daun bundar telur memanjang sampai lonjong, ujung lancip, pangkal membulat,
tepi rata, permukaan berambut pendekyang jarang dan kaku sehingga teraba kasar dengan 3 lubang
daun melengkung, panjang 2-20 cm, lebar 0,75-8,5cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk
keluar diujung cabang berupa malai rata dengan jumlah bunga tiap malai 4-18 mahkota 5, warnanya
ungu kemerahan. Buah masak akan merekah dan berbagi dalam beberapa bagian, warnanya ungu
tua kemerahan. Biji kecil-kecil, warna coklet. Buahnya dapat dimakan, daun mudanya bisa dimakan
sebagai lalap atau disayur. Perbanyakan dengan biji.
17. -17-
Mimosa pudica (Fabaceae)
Putri malu (Mimosa pudica) adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan yang mudah
dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/layu dengan sendirinya saat
disentuh. Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Rangsang
tersebut juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh. Gerak ini disebut seismonasti, yang
walaupun dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai contoh, gerakan tigmonasti daun
putri malu tidak peduli dari mana arah datangnya sentuhan. Walaupun sejumlah anggota polong-
polongan dapat melakukan hal yang sama, putri malu bereaksi lebih cepat daripada jenis lainnya.
Kelayuan ini bersifat sementara karena setelah beberapa menit keadaannya akan pulih seperti
semula. Seluruh bagian tanaman putri malu meliputi batang dan cabang berduri, bunga, bunga
kering, polong biji, serta daun yang terbuka dan tertutup.
18. -18-
Peperomia pellucida (Piperaceae)
Tumpangan air (Peperomia pellucida) adalah tanaman kecil semusim dan berakar dangkal yang
mudah ditemukan tumbuh liar di tepi saluran air atau pematang dan taman. Ukurannya 15-45 cm.
Batangnya sukulen (berair), cerah, berdaging, demikian pula daunnya yang agak tebal tapi lunak.
19. -19-
Phyllanthus urinaria (Phyllanthaceae)
Meniran (Phyllanthus urinaria) synonim Phyllanthus niruri tumbuh setinggi 50-70 cm; Kulitnya
halus dan hijau muda; memiliki banyak bunga hijau pucat yang sering merah padam. Buahnya
mungil, kapsul halus mengandung biji.
20. -20-
Axonopus compressus (Poaceae)
Jukut pahit/Rumput gajah paitan (Axonopus compressus) adalah spesies dari rumput. Hal ini
sering digunakan sebagai padang rumput permanen, groundcover, dan rumput di lembab, tanah
kesuburan rendah, terutama dalam situasi yang teduh. Hal ini umumnya terlalu rendah tumbuh
berguna dalam sistem cut and carry atau konservasi makanan ternak.
21. -21-
Centotheca lappacea (Poaceae)
Jukut kidang/Rumput lilit kain (Centotheca lappacea) adalah tanaman berjenis rumput. Daun :
berbentuk bulat telur atau bulat panjang, pangkal tidak simetris, ujungnya runcing, tepi daun
berombak dan bewarna keunguan; Lidah daun : lebar membran berukuran 2-3 mm; Susunan
buliran : buliran panjang tangkai 1-5 mm tersusun agak longgar dan merapat ke sumbu; Buliran :
warna hijau kemerahan, terdapat 1-3 floret (5-8 mm), ujungnya runcing dan sekam kelopak tumpul;
Batang : tegak membentuk rumpun yang kokoh, bentuknya bulat atau agak pipih, tidak berongga,
tidak ditumbuhi bulu, panjang berkisar 25-125 cm (biasanya 賊 50 cm), bukunya berwarna ungu dan
tidak berbulu; Pembungaan : terdapat malai pada ujung batang dengan tinggi 5-40 cm, cabang
primer tumbuh satu-satu atau tergabung 2-3 dari satu titik, tersebar, bercabang pendek dan buliran
agak longgar.
22. -22-
Cyperus brevifolius = Kyllinga (Cyperaceae)
Jukut pendul/Rumput kenop (Cyperus brevifolius) synonim Kyllinga brevifolia = Cyperus
Kyllingia = Kyllinga monocephala adalah tanaman rumput yang tergolong familia Cyperaceae yang
memiliki bunga menyerupai bola-bola berukuran kecil; tanaman menahun ini dapat tumbuh dengan
tinggi hingga 20 cm dan beraroma wangi, jukut pendul tumbuh dengan baik pada tanah lembab di
sisi jalan, tanah telantar, padang rumput, dari dataran rendah sampai ketinggian 2.600 m di atas
permukaan laut; tumbuh bergerombol dengan rimpang yang pendek dan merayap, letaknya sedikit
kebawah permukaan tanah, mengeluarkan batang tegak persegi tiga, pejal, dan hanya berdaun di
dekat pangkalnya; daun pada pangkal batang berjumlah 2 - 4 helai berbangun baris, panjang
menyempit berujung runcing dengan panjang 3-10 cm, lebar 1,3-4 mm berwarna hijau tua; bunga
dari tanaman ini berbentuk bundar memanjang dengan warna hijau muda dengan ukuran 4-8 mm.
23. -23-
Cyperus rotundus (Cyperaceae)
Rumput Teki ladang (Cyperus rotundus) adalah gulma pertanian yang biasa dijumpai di lahan
terbuka. Apabila orang menyebut "teki", biasanya yang dimaksud adalah jenis ini, walaupun ada
banyak jenis Cyperus lainnya yang berpenampilan mirip. Teki sangat adaptif dan karena itu menjadi
gulma yang sangat sulit dikendalikan. Ia membentuk umbi (sebenarnya adalah tuber, modifikasi
dari batang) dan geragih (stolon) yang mampu mencapai kedalaman satu meter, sehingga mampu
menghindar dari kedalaman olah tanah (30 cm). Teki menyebar di seluruh penjuru dunia, tumbuh
baik bila tersedia air cukup, toleran terhadap genangan, mampu bertahan pada kondisi kekeringan.
24. -24-
Cyrtococcum patens (Poaceae)
Cyrtococcum patens adalah rumput menjalar, buluh bagian bawah berakar, bagian atas tegak atau
merambat, tinggi mencapai 1,65 cm. Gulma ini merupakan gulma tahunan. Buluh berongga, licin.
Daun lanset, pangkal membulat, bentuk jantung, ujung runcing, permukaan gundul atau berbulu
panjang dan jarang pada pangkalnya. Perbungaan malai, anak bulir hijau atau keunguan.
Berkembang biak dengan biji.
25. -25-
Echinochloa colona (Poaceae)
Rumput bebek/rumput deccan (Echinochloa colona) = Panicum colonum L. adalah jenis rumput
liar; Akar serabut, rumput berumur pendek; Batang silindris, tegak. Daun berbentuk pita,
bergaris. anak bulir tersusun berseling.
26. -26-
Eleusine indica (Poaceae)
Rumput Belulang (Eleusine indica) merupakan salah satu tumbuhan gulma berumpun dengan
sistem perakaran serabut dan berserat. Perakarannya tidak dalam namun lebat dan kokoh merekat
kuat pada tanah sehingga sulit untuk mencabutnya; Permukaan daun pada tumbuhan ini berwarna
hijau, sedangkan pada bagian dasarnya seperti perak. Bentuk daun seperti pita memanjang dan
memiliki helaian daun yang berlipat, bagian permukaan daun hampir tidak memiliki bulu; bunga
berbentuk malai yang tampak bergerigi. Biji-biji tersusun seperti tandan pada tangkai bunga.
Permalai memiliki 3-7 tandan pada ujung batang dan lebih dari 50.000 biji; rumput ini berkembang
biak dengan menggunakan biji.
27. -27-
Imperata cyllindrica (Poaceae)
Rumput Ilalang (Imperata cyllindrica) ialah sejenis rumput berdaun tajam, mengacu pada malai
bunganya yang berambut putih halus, dan kerap menjadi gulma di lahan pertanian. Rumput
menahun dengan tunas panjang dan bersisik, merayap di bawah tanah. Ujung (pucuk) tunas yang
muncul di tanah runcing tajam, serupa ranjau duri. Batang pendek, menjulang naik ke atas tanah
dan berbunga, sebagian kerapkali (merah) keunguan, kerapkali dengan karangan rambut di bawah
buku. Tinggi 0,2 1,5 m, di tempat-tempat lain mungkin lebih. Helaian daun berbentuk garis (pita
panjang) lanset berujung runcing, dengan pangkal yang menyempit dan berbentuk talang, panjang
12-80 cm, bertepi sangat kasar dan bergerigi tajam, berambut panjang di pangkalnya, dengan tulang
daun yang lebar dan pucat di tengahnya. Karangan bunga dalam malai, 628 cm panjangnya,
dengan anak bulir berambut panjang (putih) lk. 1 cm, sebagai alat melayang bulir buah bila masak.
28. -28-
Ottochloa nodosa (Poaceae)
Akar rumput sarang buaya (Ottochloa nodosa (Kunth) Dandy adalah serabut, system perakarannya
tidak kuat, akar bewarna cokelat, memiliki banyak serabut-serabut akar, panjang akar kurang lebih
5-20 cm; Batangnya barbaring, tidak berkambium, akan tumbuh akar diruas-ruas batang, batang
berair, bewarna hijau; Daun berbentuk lanset, memiliki bulu-bulu halus pada permukaan daunnya,
merupakan daun lengkap karena memiliki vagina (pelepah), lamina (helaian daun) dan petioles
(tangkai), daun tunggal, pangkal daunnya runcing, bangun daun berbentuk pita; buah berukuran
kecil, bewarna cokelat, terkumpul dalam bulir, merupakan buah sejati, dan buah berlekatan dengan
dinding biji.
29. -29-
Paspalum scrobiculatum (Poaceae)
Jukut kidang/Rumput lilit kain (Paspalum scrobiculatum) adalah tanaman berjenis rumput. Daun
: berbentuk bulat telur atau bulat panjang, pangkal tidak simetris, ujungnya runcing, tepi daun
berombak dan bewarna keunguan; Lidah daun : lebar membran berukuran 2-3 mm; Susunan
buliran : buliran panjang tangkai 1-5 mm tersusun agak longgar dan merapat ke sumbu; Buliran :
warna hijau kemerahan, terdapat 1-3 floret (5-8 mm), ujungnya runcing dan sekam kelopak tumpul;
Batang : tegak membentuk rumpun yang kokoh, bentuknya bulat atau agak pipih, tidak berongga,
tidak ditumbuhi bulu, panjang berkisar 25-125 cm (biasanya 賊 50 cm), bukunya berwarna ungu dan
tidak berbulu; Pembungaan : terdapat malai pada ujung batang dengan tinggi 5-40 cm, cabang
primer tumbuh satu-satu atau tergabung 2-3 dari satu titik, tersebar, bercabang pendek dan buliran
agak longgar.
30. -30-
Pennisetum purpureum (Poaceae)
Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) adalah rumput berukuran besar bernutrisi tinggi yang
biasanya dipakai sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing, gajah, dll; Karakteristik morfologi
rumput gajah adalah tumbuh tegak lurus, merumpun lebat, tinggi tanaman dapat mencapai 7 meter,
berbatang tebal dan keras, daun panjang, dan berbunga seperti es lilin; Kandungan zat gizi rumput
gajah terdiri dari 19,9% bahan kering; 10,2 % protein kasar; 1,6% lemak; 34%,2 serat kasar; 11,7%
abu; dan 42,3% bahan esktrak tanpa nitrogen; Rumput gajah tumbuh subur di permukaan tanah
dengan ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut.
31. -31-
Setaria plicata (Poaceae)
Jambe-jambean (Setaria plicata) synonim Setaria verticillata; merupakan anggota tumbuhan
Poaceae dan termasuk gulma musiman; Akar serabut tumbuh dibuku-buku batang; batang
menjalar, dan bagian atas tegak panjang 45-130 cm; daun berambut dengan ujung meruncing,
bergaris; bunga majemuk tersusun atas anak bulir berseling.