際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
SELAYANG PANDANG
TENTANG MEDIA KOMUNIKASI GIZI
Hasil penelitian :
80% pembelajar menangkap materi pembelajaran melalui indera penglihatan10% melalui indera
pendengaran
Tiga Tingkat Pengalaman :
Tingkat 3. Kata-kata saja atau diucapkan atau ditulis
Tingkat 2. Pengganti pengalaman nyata, lebih dari kata-kata
Tingkat 1. Pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari
PengertianMedia/Alat Peraga/Alat Bantu
Media berasal dari bahasa Latin dan bentuk jamak dari medium berarti perantara atau
pengantar
Association of Education and Communication Technology (AECT) di Amerika : Media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
Gagne (1970) media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang
dapat merangsangnya untuk belajar.
Media promosi kesehatan (Soekidjo N., 2005), media adalah semua sarana atau upaya untuk
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui
media cetak, elektronika (TV, Radio, Komputer Dsb) dan media luar ruang sehingga sasaran
dapat meningkatkan pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya
kearah positif terhadap kesehatan.
 Semua alat, bahan atau apapun yang digunakan sebagai media untuk pesan-pesan
yang akan disampaikan dengan maksud untuk lebih memperjelas pesan-pesan tersebut bagi
penerima ataupun untuk lebih memperluas jangkauan pesan
1. Belajar sendiri
2. Belajar dari lingkungan
3. Belajar dari melihat, mendengar
4. Belajar dari meniru dari apa yang dilihat dan diingat
5. Belajar dengan guru
6. Belajar dengan guru, alat peraga, pengalaman dll.
Letak Peranan Alat Peraga
MEDIA VS ALAT PERAGA/ALAT BANTU
Media
Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke
penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat sasaran sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi
Alat Peraga/Alat Bantu
Semua alat atau bahan yang digunakan sebagai media penyampaian pesan dengan tujuan agar
pesan dapat diterima dengan jelas dan jangkauan penerima pesan lebih luas
Kesimpulan :
Peranan Media
* Instructor dependent
--- sebagai alat bantu/alat peraga
* Instructor independent
--- sebagai media instruksional
Beda fungsi bukan substansinya
Sumber belajar disebut alat peraga jika fungsinya hanya sebagai alat bantu
Sumber belajar disebut media jika fungsinya merupakan bagian integral dari kegiatan
penyuluhan dan ada
pembagian tanggungjawab antara penyuluh dan media
Kenapa kita harus menggunakan media ??
Mempermudah orang menyampaikan dan menerima pesan atau informasi serta dapat
menghindarkan
salah pengertian
Mendorong keinginan untuk mengetahui lebih banyak
Mengekalkan pengertian yang didapat
Sekarang orang gandrung menggunakan media
Anggapan salah tentang media
1. Sebagai hiburan dan pemborosan waktu
--- sebagai metode penyuluhan yang efektif
2. Hanya cocok untuk anak kecil
--- semua tingkat penyuluhan dan kecerdasan
3. Terpisah dari metode penyuluhan
--- menjadi bagian dari keseluruhan program penyuluhan
4. Pengganti penyuluh
--- penyuluh faktor utama untuk menyampaikan materi
5. Mudah menggunakannya
--- memerlukan kemahiran dan keterampilan membuat dan memakainya
Efektivitas media
l. Trampil
2. Media/Alat peraga yang tepat
3. Subyek/sasaran yang sesuai
4. Waktu yang cocok
5. Penampilan yang memikat
Fungsi pokok MEDIA :
1. Merangsang indera sesuai dengan domain
2. Mengurangi distorsi persepsi, pemahaman dan komunikasi
3. Menghasilkan daya lekat yang lama
4. Meningkatkan minat dan gairah
Manfaat Media
1. Mengkonkritkan materi
2. Memperbesar perhatian
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting agar menetap/mudah diingat
4. Memberikan pengalaman nyata
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu
6. Membantu tumbuhnya pengertian serta mengembangkan kemampuan berbahasa
7. Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain
8. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang dan daya indera
9. Menyamakan perangsang, pengalaman dan persepsi sasaran
Media untuk meningkatkan kualitas bagi seorang pengirim pesan
1. MEMAHAMI MEDIA
jenis, manfaat, kriteria memilih dan menggunakan media, tindak lanjut menggunakan media
2. TRAMPIL MEMBUAT MEDIA
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM MENILAI KEEFEKTIFAN
PENGGUNAAN MEDIA
KLASIFIKASI MEDIA (1)
1. ALAT-ALAT AUDIO
Alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi atau suara
Contoh : cassette tape recorder dan radio
2. ALAT-ALAT VISUAL
Alat-alat yang dapat memperlihatkan rupa atau bentuk
Contoh :
* Alat-alat visual dua dimensi
gambar, gambar pada opaque-projector, lembar balik,
wayang beber, grafik, diagram bagan, poster, gambar hasil cetak
saring dan foto, leaflet, booklet, pamplet, flanel graph, papan
magnetik, papan tulis, white board
slide, film strip, OHT
* Alat-alat visual tiga dimensi
memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi
benda asli, model, contoh barang/specimen, alat tiruan sederhana
atau mock-up, pameran, bak pasir
3. ALAT-ALAT AUDIO-VISUAL
Alat-alat yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam satu unit
contoh : film bersuara, televisi
a. VISUAL AIDS
Non projected :
papan tulis, buku/diktat, poster, leaflet, pamplet, flannel board, billboard, model, dll.
Projected :
際際滷s, film-strip, movie-film, transparancies
b. AUDIO AIDS
radio, cassette tape recorder
c. AUDIO VISUAL AIDS (AVA)
videotape, movie film, sound slides, tv, dll
KRITERIA MEMILIH MEDIA
Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
Sesuai dengan metode yang digunakan
Efek penyuluhan menjadi lebih baik
Prinsip efektifitas dan efisiensi
Sesuai dengan kemampuan penyuluh
Pentingkah media ?
Media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi
kualitas
penyuluhan
Media adalah alat dan sarana untuk mencapai tujuan penyuluhan serta media bukanlah tujuan
TUJUH TIDAK YANG DAPAT MENGGAGALKAN PENAMPILAN
1. Tidak berhasil mempersiapkan dan mengatur penyajian informasi dengan baik
2. Tidak berhasil memisahkan inti persoalan
3. Tidak berhasil menggunakan kata-kata atau alat peraga yang tepat
4. Tidak berhasil memilih informasi tepat
5. Tidak berhasil mengemukakan informasi secara objektif
6. Tidak berhasil memandang persoalan dari pandangan sasaran
7. Tidak berhasil menyajikan persoalan dengan baik dalam penampilan
Langkah-langkah Penyuluhan Dan Konsultasi Gizi
Langkah-langkah Penyuluhan Dan Konsultasi Gizi
I. Definisi
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan
pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi
juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan
prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa
yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan
(Effendy, 1998).
Konsultasi gizi merupakan serangkaian proses belajar untuk mengembangkan pengertian dan
sikap positif terhadap makanan agar penderita dapat membentuk dan memiliki kebiasaan makan
yang baik dalam hidup sehari-hari ( PGRS, 1991). Menurut Besty (1997), konsultasi gizi
merupakan suatu proses dalam membantu seseorang mengerti tentang keadaan dirinya,
lingkungannya dan hubungan dengan keluarganya dalam membangun kebiasaan yang baik
termasuk makan sehingga menjadi sehat dan produktif.
II. Langkah-Langkah Persiapan Penyuluhan Gizi
Langkah-langkah persiapan penyuluhan gizi :
1. Mengenal masalah, masyarakat, dan wilayah
a. Mengenal masalah
1. Mengenal program yang akan akan ditunjang dengan penyuluhan.
2. Mengenal masalah yang akan ditanggulangi.
3. Dasar pertimbangan untuk menentukan masalah.
4. Pelajari masalah tersebut : pengertian, sikap, dan perilaku.
b. Mengenal masyarakat
1. Jumlah penduduk khususnya golongan rawan.
2. Sosial dan ekonomi masyarakat.
3. Pola konsumsi di masyarakat.
4. Sumber daya.
5. Pengalaman masyarakat terhadap program.
6. Pengalaman masyarakat di masa lalu.
c. Mengenal wilayah
1. Lokasi : memperhatikan terpencil, penggunungan atau datar, jalur transportasi.
2. Sifatnya : memperhatikan kapan musim hujan dan kemarau, daerah kering atau cukup air,
banjir, daerah perbatasan.
2. Menentukan prioritas
Setelah mengenal masalah, masyarakat, dan wilayah adalah penentuan tema sebagai dasar acuan
penyuluhan. Kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu berbeda-beda, demikian juga
tahap perkembangan mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya berbeda-beda sehingga
diperlukan penentuan prioritas untuk menjadi acuan penjelasan.
3. Menentukan tujuan
Tujuan penyuluhan sebaiknya meliputi :
a. Jangka pendek : diharapkan terciptanya pengertian, sikap, norma.
b. Jangka menengah : perilaku sehat
c. Jangka panjang : status kesehatan yang optimal
4. Menentukan sasaran
Yang harus diperhatikan penyuluh dari segi sasaran antara lain :
a. Tingkat pengetahuan, ketrampilan dan sikap sasaran
Penyuluh harus mengetahui dalam tingkat mana sebagian besar dari sasaran itu berada. Setelah
itu harus menghubungkannya dengan tujuan yang akan dicapai. Hal ini penting untuk dapat
menentukan metode mana yang paling tepat.
b. Sosial budaya
Penyuluh harus mengetahui adat kebiasaan sasaran, norma-norma yang berlaku dan status
kepemimpinan yang ada. Hal ini penting bukan saja dalam pemilihan metode penyuluhan tetapi
juga dalam menentukan teknik-teknik penyuluhannya.
c. Banyaknya sasaran yang hendak dicapai oleh seorang penyuluh pada suatu waktu tertentu
akan menentukan metode penyuluhan yang akan dicapai.
5. Menentukan isi
Yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini antara lain:
a. Kemampuan penyuluh
Pengalaman dan kemampuan penyuluh yang meliputi penguasaan ilmu dan keterampilan serta
sikap yang dimilikinya perlu dipertimbangkan.
b. Materi penyuluhan
Setelah menentukan sasaran maka yang penting selanjutnya adalah penentuan materi penyuluhan
yang sesuai dengan tema, dan tujuan. Dengan itu maka dalam penentuan metode akan lebih jelas.
6. Menentukan metode
Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah
(Notoatmodjo, 2002 ) :
a. Metode Ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian
atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang
kesehatan.
b. Metode Diskusi Kelompok Adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan
tentang suatu topik pembicaraan diantara 5  20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin
diskusi yang telah ditunjuk.
c. Metode Curah Pendapat adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota
mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh peserta, dan
evaluasi atas pendapat tadi dilakukan kemudian.
d. Metode Panel adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta
tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin.
e. Metode Bermain peran adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan
tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk dipakai sebagai bahan
pemikiran oleh kelompok.
f. Metode Demonstrasi adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur
tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara
melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan
terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.
g. Metode Simposium adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang dengan
topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat
h. Metode Seminar adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas
suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.
7. Memilih media
Media penyuluhan kesehatan adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan
kesehatan karena alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan kesehatan bagi
masyarakat yang dituju.
Menurut Notoatmodjo (2005), media penyuluhan didasarkan cara produksinya dikelompokkan
menjadi :
a. Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak
terdiri dari :
1) Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesan kesehatan dan bentuk buku, baik
tulisan ataupun gambar.
2) Leaflet adalah suatu bentuk penyampaian informasi melalui lembar yang dilipat. Isi informasi
dapat berupa kalimat maupun gambar.
3) Selebaran adalah suatu bentuk informasi yang berupa kalimat maupun kombinasi.
4) Flip chart adalah media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk lembar
balik berisi gambar dan dibaliknya berisi pesan yang berkaitan dengan gambar tersebut.
5) Rubrik atau tulisan pada surat kabar mengenai bahasan suatu masalah kesehatan.
6) Poster adalah bentuk media cetak berisi pesan kesehatan yang biasanya ditempel di tempat
umum.
7) Foto yang mengungkap informasi kesehatan yang berfungsi untuk member informasi dan
menghibur.
b. Media Elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam
menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika.adapun macam media elektronik :
1) Televisi
2) Radio
3) Video
4) 際際滷
5) Film
c. Luar ruangan yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar
ruangan secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya :
1) Pameran
2) Banner
3) TV Layar Lebar
4) Spanduk
5) Papan Reklame
8. Menyusun kriteria penilaian
Menyusun kriteria penilaian sebagai penentuan pemahaman sasaran dan evaluasi dari
penyuluhan yang diselenggarakan.
9. Menyusun rencana pelaksanaannya
Dalam rencana pelaksanaan penyuluhan dapat memperhatikan :
a. Waktu dan tempat penyuluhan
b. Rencana kegiatan penyuluhan yang sesuai dengan tema, tujuan, sasaran serta metode dan
media.
III. Langkah-Langkah Persiapan Konsultasi
Langkah-langkah persiapan konsultasi merupakan tahap awal yang meliputi :
1. Membangun dasar-dasar konsultasi
Pada umumnya klien datang ke pelayanan konseling gizi karena membutuhkan dukungan gizi
untuk upaya penyembuhan penyakitnya. Gunakan ketrampilan komunikasi, sambutlah klien
dengan baik dan ramah, berdiri serta berikan salam kepada klien. Persilahkan klien untuk duduk
dan buat klien merasa nyaman. Beri waktu klien untuk menceritakan identitiasnya, catat bila
belum ada dalam status (nama, umur, alamat, pekerjaan, dll) serta jangan lupa, perkenalkan nama
anda sebagai konselor. Ciptakan hubungan yang positif, berdasarkan rasa percaya, keterbukaan
dan kejujuran berekspresi, konselor harus menunjukkan dirinya dapat dipercaya dan kompeten
dalam memberikan konseling gizi. Setelah tercipta hubungan yang baik antara konselor dan
klien, maka konselor harus menjelaskan tujuan dari konseling gizi yang akan diberikan.
2. Menggali permasalahan
Konsultasi gizi merupakan suatu proses yang didalamnya terdapat kegiatan pengumpulan,
verifikasi, dan interpretasi data yang sistematis dalam upaya mengidentifikasi masalah gizi dan
penyebabnya. Dalam kegiatan ini bukan hanya melakukan pengumpulan data awal tetapi juga
bisa melakukan pengkajian dat ulang serta menganalisis intervensi gizi yang telah diberikan
sebelumnya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan informasi atau data yang lengkap
dan sesuai dalam upaya mengidentifikasi masalah gizi yang terkait dengan masalah asupan
energi dan zat gizi atau faktor lain yang dapat menimbulkan masalah gizi.
Data yang harus dikumpulkan untuk kemudian dikaji meliputi data antropometri, data biokimia,
data klinis dan fisik, data riwayat makan serta data riwayat personal. Data yang diperoleh
selanjutnya dibandingkan dengan standar baku / nilai normal, sehingga dapat dikaji dan
diidentifikasi seberapa besar masalahnya.
Kegiatan ini merupakan landasan dasar untuk dapat memberikan konsultasi gizi yang optimal
kepada klien.Oleh karena itu data-data yang dikumpulkan untuk dilakukan pengkajian sampai
ditemukan adanya permasalahan harus benar-benar tepat.Sumber data dapat diperoleh dari
rujukan oleh tenaga kesehatan, melakukan pengukuran dan wawancara langsung dengan klien,
hasil rekam medis, serta data administratif.
Data riwayat makan dan riwayat personal diperoleh langsung melalui wawancara dengan klien.
Untuk itu seorang konselor perlu memahami cara bertanya yang tepat, dengan menggunakan
ketrampilan konseling mendengar dan mempelajari diharapkan informasi yang diperoleh akan
akurat atau mendekati informasi yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
PERSAGI. 2010. Penuntun Konseling Gizi. Pt. Abadi, Jakarta
Yuli Kusumawati, dkk. 2006. Konsultasi Gizi Untuk Meningkatkan Terapi Diet Bagi
Penderita Penyakit Degeneratif Pada Kelompok Ibu-Ibu Pkk Dusun Prayan Gumpang
Kecamatan Kartasura.Universitas Muhammadiyah Surakarta. Vol .9, No. 2, September 2006:
139  145
Aswita Amir. 2008. Pengaruh Penyuluhan Model Pendampingan Terhadap
Perubahan Status Gizi Anak Usia 6  24 Bulan. Universitas Diponegoro Semarang

More Related Content

Pkgl media

  • 1. SELAYANG PANDANG TENTANG MEDIA KOMUNIKASI GIZI Hasil penelitian : 80% pembelajar menangkap materi pembelajaran melalui indera penglihatan10% melalui indera pendengaran Tiga Tingkat Pengalaman : Tingkat 3. Kata-kata saja atau diucapkan atau ditulis Tingkat 2. Pengganti pengalaman nyata, lebih dari kata-kata Tingkat 1. Pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari
  • 2. PengertianMedia/Alat Peraga/Alat Bantu Media berasal dari bahasa Latin dan bentuk jamak dari medium berarti perantara atau pengantar Association of Education and Communication Technology (AECT) di Amerika : Media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne (1970) media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsangnya untuk belajar. Media promosi kesehatan (Soekidjo N., 2005), media adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronika (TV, Radio, Komputer Dsb) dan media luar ruang sehingga sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap kesehatan. Semua alat, bahan atau apapun yang digunakan sebagai media untuk pesan-pesan yang akan disampaikan dengan maksud untuk lebih memperjelas pesan-pesan tersebut bagi penerima ataupun untuk lebih memperluas jangkauan pesan 1. Belajar sendiri 2. Belajar dari lingkungan 3. Belajar dari melihat, mendengar
  • 3. 4. Belajar dari meniru dari apa yang dilihat dan diingat 5. Belajar dengan guru 6. Belajar dengan guru, alat peraga, pengalaman dll. Letak Peranan Alat Peraga MEDIA VS ALAT PERAGA/ALAT BANTU Media Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat sasaran sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi Alat Peraga/Alat Bantu Semua alat atau bahan yang digunakan sebagai media penyampaian pesan dengan tujuan agar pesan dapat diterima dengan jelas dan jangkauan penerima pesan lebih luas Kesimpulan : Peranan Media * Instructor dependent --- sebagai alat bantu/alat peraga * Instructor independent --- sebagai media instruksional Beda fungsi bukan substansinya
  • 4. Sumber belajar disebut alat peraga jika fungsinya hanya sebagai alat bantu Sumber belajar disebut media jika fungsinya merupakan bagian integral dari kegiatan penyuluhan dan ada pembagian tanggungjawab antara penyuluh dan media Kenapa kita harus menggunakan media ?? Mempermudah orang menyampaikan dan menerima pesan atau informasi serta dapat menghindarkan salah pengertian Mendorong keinginan untuk mengetahui lebih banyak Mengekalkan pengertian yang didapat Sekarang orang gandrung menggunakan media Anggapan salah tentang media 1. Sebagai hiburan dan pemborosan waktu --- sebagai metode penyuluhan yang efektif 2. Hanya cocok untuk anak kecil --- semua tingkat penyuluhan dan kecerdasan 3. Terpisah dari metode penyuluhan --- menjadi bagian dari keseluruhan program penyuluhan 4. Pengganti penyuluh --- penyuluh faktor utama untuk menyampaikan materi
  • 5. 5. Mudah menggunakannya --- memerlukan kemahiran dan keterampilan membuat dan memakainya Efektivitas media l. Trampil 2. Media/Alat peraga yang tepat 3. Subyek/sasaran yang sesuai 4. Waktu yang cocok 5. Penampilan yang memikat Fungsi pokok MEDIA : 1. Merangsang indera sesuai dengan domain 2. Mengurangi distorsi persepsi, pemahaman dan komunikasi 3. Menghasilkan daya lekat yang lama 4. Meningkatkan minat dan gairah Manfaat Media 1. Mengkonkritkan materi
  • 6. 2. Memperbesar perhatian 3. Meletakkan dasar-dasar yang penting agar menetap/mudah diingat 4. Memberikan pengalaman nyata 5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu 6. Membantu tumbuhnya pengertian serta mengembangkan kemampuan berbahasa 7. Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain 8. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang dan daya indera 9. Menyamakan perangsang, pengalaman dan persepsi sasaran Media untuk meningkatkan kualitas bagi seorang pengirim pesan 1. MEMAHAMI MEDIA jenis, manfaat, kriteria memilih dan menggunakan media, tindak lanjut menggunakan media 2. TRAMPIL MEMBUAT MEDIA 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM MENILAI KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA KLASIFIKASI MEDIA (1) 1. ALAT-ALAT AUDIO Alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi atau suara Contoh : cassette tape recorder dan radio
  • 7. 2. ALAT-ALAT VISUAL Alat-alat yang dapat memperlihatkan rupa atau bentuk Contoh : * Alat-alat visual dua dimensi gambar, gambar pada opaque-projector, lembar balik, wayang beber, grafik, diagram bagan, poster, gambar hasil cetak saring dan foto, leaflet, booklet, pamplet, flanel graph, papan magnetik, papan tulis, white board slide, film strip, OHT * Alat-alat visual tiga dimensi memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi benda asli, model, contoh barang/specimen, alat tiruan sederhana atau mock-up, pameran, bak pasir 3. ALAT-ALAT AUDIO-VISUAL Alat-alat yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam satu unit contoh : film bersuara, televisi a. VISUAL AIDS Non projected :
  • 8. papan tulis, buku/diktat, poster, leaflet, pamplet, flannel board, billboard, model, dll. Projected : 際際滷s, film-strip, movie-film, transparancies b. AUDIO AIDS radio, cassette tape recorder c. AUDIO VISUAL AIDS (AVA) videotape, movie film, sound slides, tv, dll KRITERIA MEMILIH MEDIA Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai Sesuai dengan metode yang digunakan Efek penyuluhan menjadi lebih baik Prinsip efektifitas dan efisiensi Sesuai dengan kemampuan penyuluh Pentingkah media ? Media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas penyuluhan Media adalah alat dan sarana untuk mencapai tujuan penyuluhan serta media bukanlah tujuan
  • 9. TUJUH TIDAK YANG DAPAT MENGGAGALKAN PENAMPILAN 1. Tidak berhasil mempersiapkan dan mengatur penyajian informasi dengan baik 2. Tidak berhasil memisahkan inti persoalan 3. Tidak berhasil menggunakan kata-kata atau alat peraga yang tepat 4. Tidak berhasil memilih informasi tepat 5. Tidak berhasil mengemukakan informasi secara objektif 6. Tidak berhasil memandang persoalan dari pandangan sasaran 7. Tidak berhasil menyajikan persoalan dengan baik dalam penampilan Langkah-langkah Penyuluhan Dan Konsultasi Gizi Langkah-langkah Penyuluhan Dan Konsultasi Gizi I. Definisi Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan (Effendy, 1998). Konsultasi gizi merupakan serangkaian proses belajar untuk mengembangkan pengertian dan sikap positif terhadap makanan agar penderita dapat membentuk dan memiliki kebiasaan makan yang baik dalam hidup sehari-hari ( PGRS, 1991). Menurut Besty (1997), konsultasi gizi
  • 10. merupakan suatu proses dalam membantu seseorang mengerti tentang keadaan dirinya, lingkungannya dan hubungan dengan keluarganya dalam membangun kebiasaan yang baik termasuk makan sehingga menjadi sehat dan produktif. II. Langkah-Langkah Persiapan Penyuluhan Gizi Langkah-langkah persiapan penyuluhan gizi : 1. Mengenal masalah, masyarakat, dan wilayah a. Mengenal masalah 1. Mengenal program yang akan akan ditunjang dengan penyuluhan. 2. Mengenal masalah yang akan ditanggulangi. 3. Dasar pertimbangan untuk menentukan masalah. 4. Pelajari masalah tersebut : pengertian, sikap, dan perilaku. b. Mengenal masyarakat 1. Jumlah penduduk khususnya golongan rawan. 2. Sosial dan ekonomi masyarakat. 3. Pola konsumsi di masyarakat. 4. Sumber daya. 5. Pengalaman masyarakat terhadap program. 6. Pengalaman masyarakat di masa lalu. c. Mengenal wilayah 1. Lokasi : memperhatikan terpencil, penggunungan atau datar, jalur transportasi. 2. Sifatnya : memperhatikan kapan musim hujan dan kemarau, daerah kering atau cukup air, banjir, daerah perbatasan. 2. Menentukan prioritas Setelah mengenal masalah, masyarakat, dan wilayah adalah penentuan tema sebagai dasar acuan penyuluhan. Kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu berbeda-beda, demikian juga tahap perkembangan mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya berbeda-beda sehingga
  • 11. diperlukan penentuan prioritas untuk menjadi acuan penjelasan. 3. Menentukan tujuan Tujuan penyuluhan sebaiknya meliputi : a. Jangka pendek : diharapkan terciptanya pengertian, sikap, norma. b. Jangka menengah : perilaku sehat c. Jangka panjang : status kesehatan yang optimal 4. Menentukan sasaran Yang harus diperhatikan penyuluh dari segi sasaran antara lain : a. Tingkat pengetahuan, ketrampilan dan sikap sasaran Penyuluh harus mengetahui dalam tingkat mana sebagian besar dari sasaran itu berada. Setelah itu harus menghubungkannya dengan tujuan yang akan dicapai. Hal ini penting untuk dapat menentukan metode mana yang paling tepat. b. Sosial budaya Penyuluh harus mengetahui adat kebiasaan sasaran, norma-norma yang berlaku dan status kepemimpinan yang ada. Hal ini penting bukan saja dalam pemilihan metode penyuluhan tetapi juga dalam menentukan teknik-teknik penyuluhannya. c. Banyaknya sasaran yang hendak dicapai oleh seorang penyuluh pada suatu waktu tertentu akan menentukan metode penyuluhan yang akan dicapai. 5. Menentukan isi Yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini antara lain: a. Kemampuan penyuluh Pengalaman dan kemampuan penyuluh yang meliputi penguasaan ilmu dan keterampilan serta sikap yang dimilikinya perlu dipertimbangkan. b. Materi penyuluhan Setelah menentukan sasaran maka yang penting selanjutnya adalah penentuan materi penyuluhan yang sesuai dengan tema, dan tujuan. Dengan itu maka dalam penentuan metode akan lebih jelas.
  • 12. 6. Menentukan metode Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah (Notoatmodjo, 2002 ) : a. Metode Ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan. b. Metode Diskusi Kelompok Adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5 20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk. c. Metode Curah Pendapat adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh peserta, dan evaluasi atas pendapat tadi dilakukan kemudian. d. Metode Panel adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin. e. Metode Bermain peran adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok. f. Metode Demonstrasi adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya. g. Metode Simposium adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat h. Metode Seminar adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya. 7. Memilih media Media penyuluhan kesehatan adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan karena alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan kesehatan bagi masyarakat yang dituju.
  • 13. Menurut Notoatmodjo (2005), media penyuluhan didasarkan cara produksinya dikelompokkan menjadi : a. Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak terdiri dari : 1) Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesan kesehatan dan bentuk buku, baik tulisan ataupun gambar. 2) Leaflet adalah suatu bentuk penyampaian informasi melalui lembar yang dilipat. Isi informasi dapat berupa kalimat maupun gambar. 3) Selebaran adalah suatu bentuk informasi yang berupa kalimat maupun kombinasi. 4) Flip chart adalah media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik berisi gambar dan dibaliknya berisi pesan yang berkaitan dengan gambar tersebut. 5) Rubrik atau tulisan pada surat kabar mengenai bahasan suatu masalah kesehatan. 6) Poster adalah bentuk media cetak berisi pesan kesehatan yang biasanya ditempel di tempat umum. 7) Foto yang mengungkap informasi kesehatan yang berfungsi untuk member informasi dan menghibur. b. Media Elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika.adapun macam media elektronik : 1) Televisi 2) Radio 3) Video 4) 際際滷 5) Film c. Luar ruangan yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruangan secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya : 1) Pameran 2) Banner 3) TV Layar Lebar 4) Spanduk 5) Papan Reklame
  • 14. 8. Menyusun kriteria penilaian Menyusun kriteria penilaian sebagai penentuan pemahaman sasaran dan evaluasi dari penyuluhan yang diselenggarakan. 9. Menyusun rencana pelaksanaannya Dalam rencana pelaksanaan penyuluhan dapat memperhatikan : a. Waktu dan tempat penyuluhan b. Rencana kegiatan penyuluhan yang sesuai dengan tema, tujuan, sasaran serta metode dan media. III. Langkah-Langkah Persiapan Konsultasi Langkah-langkah persiapan konsultasi merupakan tahap awal yang meliputi : 1. Membangun dasar-dasar konsultasi Pada umumnya klien datang ke pelayanan konseling gizi karena membutuhkan dukungan gizi untuk upaya penyembuhan penyakitnya. Gunakan ketrampilan komunikasi, sambutlah klien dengan baik dan ramah, berdiri serta berikan salam kepada klien. Persilahkan klien untuk duduk dan buat klien merasa nyaman. Beri waktu klien untuk menceritakan identitiasnya, catat bila belum ada dalam status (nama, umur, alamat, pekerjaan, dll) serta jangan lupa, perkenalkan nama anda sebagai konselor. Ciptakan hubungan yang positif, berdasarkan rasa percaya, keterbukaan dan kejujuran berekspresi, konselor harus menunjukkan dirinya dapat dipercaya dan kompeten dalam memberikan konseling gizi. Setelah tercipta hubungan yang baik antara konselor dan klien, maka konselor harus menjelaskan tujuan dari konseling gizi yang akan diberikan. 2. Menggali permasalahan Konsultasi gizi merupakan suatu proses yang didalamnya terdapat kegiatan pengumpulan, verifikasi, dan interpretasi data yang sistematis dalam upaya mengidentifikasi masalah gizi dan penyebabnya. Dalam kegiatan ini bukan hanya melakukan pengumpulan data awal tetapi juga bisa melakukan pengkajian dat ulang serta menganalisis intervensi gizi yang telah diberikan sebelumnya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan informasi atau data yang lengkap
  • 15. dan sesuai dalam upaya mengidentifikasi masalah gizi yang terkait dengan masalah asupan energi dan zat gizi atau faktor lain yang dapat menimbulkan masalah gizi. Data yang harus dikumpulkan untuk kemudian dikaji meliputi data antropometri, data biokimia, data klinis dan fisik, data riwayat makan serta data riwayat personal. Data yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan standar baku / nilai normal, sehingga dapat dikaji dan diidentifikasi seberapa besar masalahnya. Kegiatan ini merupakan landasan dasar untuk dapat memberikan konsultasi gizi yang optimal kepada klien.Oleh karena itu data-data yang dikumpulkan untuk dilakukan pengkajian sampai ditemukan adanya permasalahan harus benar-benar tepat.Sumber data dapat diperoleh dari rujukan oleh tenaga kesehatan, melakukan pengukuran dan wawancara langsung dengan klien, hasil rekam medis, serta data administratif. Data riwayat makan dan riwayat personal diperoleh langsung melalui wawancara dengan klien. Untuk itu seorang konselor perlu memahami cara bertanya yang tepat, dengan menggunakan ketrampilan konseling mendengar dan mempelajari diharapkan informasi yang diperoleh akan akurat atau mendekati informasi yang sesungguhnya. DAFTAR PUSTAKA PERSAGI. 2010. Penuntun Konseling Gizi. Pt. Abadi, Jakarta Yuli Kusumawati, dkk. 2006. Konsultasi Gizi Untuk Meningkatkan Terapi Diet Bagi Penderita Penyakit Degeneratif Pada Kelompok Ibu-Ibu Pkk Dusun Prayan Gumpang Kecamatan Kartasura.Universitas Muhammadiyah Surakarta. Vol .9, No. 2, September 2006: 139 145 Aswita Amir. 2008. Pengaruh Penyuluhan Model Pendampingan Terhadap Perubahan Status Gizi Anak Usia 6 24 Bulan. Universitas Diponegoro Semarang