1. Dokumen tersebut membahas pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD di Kabupaten Buton Utara. 2. Metode diskusi kelompok diterapkan dalam dua siklus untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan meningkatkan partisipasi siswa. 3. Hasilnya menunjukkan peningkatan prestasi sebagian besar siswa, meskipun satu siswa mas
Dokumen tersebut membahas beberapa metode pembelajaran yaitu metode ceramah, diskusi, eksperimen, dan demonstrasi. Metode-metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode pembelajaran, strategi, kesulitan, masalah, dan taktik manajemen kelas yang digunakan oleh seorang dosen. 2. Metode yang digunakan adalah tanya jawab dan diskusi kelompok kecil, sedangkan strateginya adalah inquiry. 3. Kesulitan yang dihadapi adalah mahasiswa yang kurang termotivasi dan gangguan belajar berupa mahasiswa yang terlambat at
Kelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guruMitha Ye Es
油
Metode pembelajaran yang berpusat pada guru mencakup ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, pemberian tugas, dan tanya jawab. Metode-metode ini melibatkan penyampaian materi pelajaran secara langsung oleh guru kepada siswa. [/ringkasan]
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Vhentha Agabag
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
2. Peneliti berniat menggunakan model pembelajaran Talking Stick untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model Talking Stick dan model kon
Metode Pemmbelajaran yang Berpusat pada SiswaMitha Ye Es
油
Naskah ini membahas beberapa metode pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa, seperti metode kerja kelompok, karya wisata, penemuan, eksperimen, pembelajaran unit, dan pengajaran dengan modul. Metode-metode ini bertujuan untuk meningkatkan aktifitas dan motivasi belajar siswa serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kerja sama.
Macam macama metode dalam pembelajaranmaisya sarah
油
Makalah ini membahas tentang berbagai metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) seperti ceramah, diskusi kelompok, panel, studi kasus, permainan peran, dan brainstorming. Metode-metode tersebut dijelaskan keunggulan dan kelemahannya masing-masing dalam konteks pembelajaran agama.
Model pembelajaran yang berpusat pada guruMitha Ye Es
油
Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran interaktif yang berpusat pada peran guru dalam mengajar, meliputi penjelasan langkah-langkah dan tujuan dari model-model tersebut seperti picture and picture, talking stick, pengajaran langsung, contoh dan non-contoh, serta course review horay. Dokumen tersebut juga berisi tanggapan dari beberapa pembaca mengenai penyempurnaan isi dokumen tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. CTL adalah pendekatan pembelajaran yang menghubungkan materi pelajaran dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa untuk menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Dokumen ini juga membahas karakteristik CTL, landasan filosofis, pengertian keaktifan dan prestasi belajar
Tiga metode pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah metode ceramah, diskusi, dan kelompok. Metode ceramah melibatkan penjelasan guru secara lisan kepada siswa, diskusi melibatkan pembahasan kelompok untuk memecahkan masalah, sedangkan metode kelompok melibatkan siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip pembelajaran
Proposal penelitian tindakan kelas ini membahas tentang penerapan pendekatan contextual teaching and learning untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Kota Dalam. Tujuannya adalah meningkatkan aktivitas siswa, keterampilan guru, dan hasil belajar siswa tentang perubahan sifat benda. Penelitian akan dilakukan dalam dua siklus dengan menggunakan metode observasi, tes, dan wawancara.
Model Pembelajaran yang Berpusat Pada GuruDani Syahrial
油
Model pembelajaran yang berpusat pada guru ini menggunakan metode ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, pemberian tugas, dan tanya jawab, dimana guru berperan sebagai pusat dalam proses pembelajaran. Metode-metode ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang upaya peningkatan gemar membaca dan menulis siswa kelas 3 SD dengan kebiasaan membaca senyap. Tujuannya adalah meningkatkan minat baca dan tulis siswa serta menambah pengetahuan guru tentang metode pembelajaran. Manfaatnya adalah siswa lebih bersemangat belajar dan guru mendapat masukan untuk pemilihan metode.
Buku saku ini merangkum beberapa model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan proses pembelajaran, seperti Two Stay Two Stray, Concept Sentence, Cooperative Script, SAVI, Course Review Horay. Setiap model dijelaskan langkah-langkah pelaksanaannya secara singkat untuk memberikan gambaran umum.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran terintegrasi, meliputi pengertian, landasan, karakteristik, prinsip dasar, model, manfaat, dan implikasi pembelajaran terintegrasi. Pembelajaran terintegrasi dirancang berdasarkan tema-tema tertentu yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran.
Dokumen ini membahasikan model pengajaran ASSURE yang dirancang untuk pelajaran Bahasa Melayu Tahun 5. Model ini menganalisis pelajar, menetapkan objektif, memilih media pengajaran, melibatkan pelajar, dan menilai hasil pembelajaran. Rancangan ini menggunakan video, pembacaan, dan perbincangan kelompok untuk mengajar tentang pencemaran lingkungan dan bagaimana manusia dapat melindungi bumi.
Proposal ini membahas pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA pada pelajaran biologi. Penelitian ini akan menggunakan desain eksperimen semu dengan dua kelompok siswa, kelompok eksperimen yang menggunakan PBL dan kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil belajar akan diukur melalui tes tertulis."
Metode-metode pembelajaran terbaru yang disebutkan dalam dokumen tersebut meliputi Lesson Study, Examples Non Examples, dan Picture and Picture. Ketiga metode ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui diskusi kelompok, pengamatan gambar, dan pengurutan gambar secara logis.
Micro teaching adalah latihan mengajar dalam situasi laboratoris untuk meningkatkan keterampilan mengajar calon guru sebelum mengajar di sekolah. Tujuannya adalah membekali calon guru dengan berbagai keterampilan dasar mengajar seperti membuka dan menutup pelajaran, bertanya, memberi penguatan, dan mengajar kelompok kecil.
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran berbasis masalah yang menekankan pada proses pemecahan masalah secara ilmiah.
2. Pembelajaran berbasis masalah dimaksudkan untuk menantang siswa berpikir kritis, mengembangkan pengetahuan baru, dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam kehidupan nyata.
3. Metode yang digunakan dalam pembelajaran
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxssuser88b07c
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pembelajaran discovery learning memberikan penekanan pada keaktifan siswa dalam menemukan ide dan makna secara mandiri melalui pemecahan masalah. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa melalui berbagai langkah seperti stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan.
Model pembelajaran yang berpusat pada guruMitha Ye Es
油
Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran interaktif yang berpusat pada peran guru dalam mengajar, meliputi penjelasan langkah-langkah dan tujuan dari model-model tersebut seperti picture and picture, talking stick, pengajaran langsung, contoh dan non-contoh, serta course review horay. Dokumen tersebut juga berisi tanggapan dari beberapa pembaca mengenai penyempurnaan isi dokumen tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. CTL adalah pendekatan pembelajaran yang menghubungkan materi pelajaran dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa untuk menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Dokumen ini juga membahas karakteristik CTL, landasan filosofis, pengertian keaktifan dan prestasi belajar
Tiga metode pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah metode ceramah, diskusi, dan kelompok. Metode ceramah melibatkan penjelasan guru secara lisan kepada siswa, diskusi melibatkan pembahasan kelompok untuk memecahkan masalah, sedangkan metode kelompok melibatkan siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip pembelajaran
Proposal penelitian tindakan kelas ini membahas tentang penerapan pendekatan contextual teaching and learning untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Kota Dalam. Tujuannya adalah meningkatkan aktivitas siswa, keterampilan guru, dan hasil belajar siswa tentang perubahan sifat benda. Penelitian akan dilakukan dalam dua siklus dengan menggunakan metode observasi, tes, dan wawancara.
Model Pembelajaran yang Berpusat Pada GuruDani Syahrial
油
Model pembelajaran yang berpusat pada guru ini menggunakan metode ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, pemberian tugas, dan tanya jawab, dimana guru berperan sebagai pusat dalam proses pembelajaran. Metode-metode ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang upaya peningkatan gemar membaca dan menulis siswa kelas 3 SD dengan kebiasaan membaca senyap. Tujuannya adalah meningkatkan minat baca dan tulis siswa serta menambah pengetahuan guru tentang metode pembelajaran. Manfaatnya adalah siswa lebih bersemangat belajar dan guru mendapat masukan untuk pemilihan metode.
Buku saku ini merangkum beberapa model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan proses pembelajaran, seperti Two Stay Two Stray, Concept Sentence, Cooperative Script, SAVI, Course Review Horay. Setiap model dijelaskan langkah-langkah pelaksanaannya secara singkat untuk memberikan gambaran umum.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran terintegrasi, meliputi pengertian, landasan, karakteristik, prinsip dasar, model, manfaat, dan implikasi pembelajaran terintegrasi. Pembelajaran terintegrasi dirancang berdasarkan tema-tema tertentu yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran.
Dokumen ini membahasikan model pengajaran ASSURE yang dirancang untuk pelajaran Bahasa Melayu Tahun 5. Model ini menganalisis pelajar, menetapkan objektif, memilih media pengajaran, melibatkan pelajar, dan menilai hasil pembelajaran. Rancangan ini menggunakan video, pembacaan, dan perbincangan kelompok untuk mengajar tentang pencemaran lingkungan dan bagaimana manusia dapat melindungi bumi.
Proposal ini membahas pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA pada pelajaran biologi. Penelitian ini akan menggunakan desain eksperimen semu dengan dua kelompok siswa, kelompok eksperimen yang menggunakan PBL dan kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil belajar akan diukur melalui tes tertulis."
Metode-metode pembelajaran terbaru yang disebutkan dalam dokumen tersebut meliputi Lesson Study, Examples Non Examples, dan Picture and Picture. Ketiga metode ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui diskusi kelompok, pengamatan gambar, dan pengurutan gambar secara logis.
Micro teaching adalah latihan mengajar dalam situasi laboratoris untuk meningkatkan keterampilan mengajar calon guru sebelum mengajar di sekolah. Tujuannya adalah membekali calon guru dengan berbagai keterampilan dasar mengajar seperti membuka dan menutup pelajaran, bertanya, memberi penguatan, dan mengajar kelompok kecil.
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran berbasis masalah yang menekankan pada proses pemecahan masalah secara ilmiah.
2. Pembelajaran berbasis masalah dimaksudkan untuk menantang siswa berpikir kritis, mengembangkan pengetahuan baru, dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam kehidupan nyata.
3. Metode yang digunakan dalam pembelajaran
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxssuser88b07c
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pembelajaran discovery learning memberikan penekanan pada keaktifan siswa dalam menemukan ide dan makna secara mandiri melalui pemecahan masalah. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa melalui berbagai langkah seperti stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan.
Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran ke dalam kegiatan nyata. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan metode seperti tujuan, siswa, dan fasilitas. Metode yang dijelaskan antara lain ceramah, diskusi, demonstrasi, tanya jawab, resitasi, eksperimen, karyawisata, latihan ketrampilan, team teaching, dan perancangan proyek. Setiap metode memil
Rencana untuk meningkatkan motivasi siswa dengan berbagai gambaran yang diberikan mencakup:
1. Menggunakan berbagai model pembelajaran yang bervariatif dan berpusat pada siswa
2. Mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks nyata siswa
3. Memberikan penghargaan dan umpan balik untuk menumbuhkan semangat belajar"
Makalah ini membahas tentang metode pendidikan dan peranannya dalam proses pembelajaran. Beberapa metode yang dijelaskan adalah ceramah, diskusi, demonstrasi, ceramah plus, resitasi, eksperimen, study tour, dan latihan keterampilan. Metode pendidikan penting untuk menyampaikan materi pelajaran secara efektif sesuai tujuan dan karakteristik peserta didik.
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...noussevarenna
油
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP N 64 Bengkulu Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbicara (Speaking Skill) Siswa Dalam Bahasa Inggris
Penulis Siswati,S.Pd
Tanggal 27 Agustus 2022 dan 12 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1. Latar Belakang Masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalah dengan melakukan kajian literatur serta wawancara terhadap ahli, kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa teridentifikasi masalah yang perlu penanganan segera yaitu rendahnya motivasi belajar dan kemampuan berbicara (Speaking Skill) siswa dalam Bahasa Inggris. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
A. Kondisi Siswa
1. Lemahnya kosa kata siswa.
2. Lemahnya literasi dan numerasi siswa.
3. Siswa sulit memahami materi yang diajarkan.
4. Siswa kurang percaya diri pada saat presentasi atua mengemukakan pendapat.
5. Siswa malas ketika mengerjakan tugas dari guru.
6. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran.
7. Siswa sering ngobrol pada saat pembelajaran.
8. Siswa malas masuk kelas.
B. Kondisi Guru
1. Guru belum maksimal dalam merancang dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
2. Guru belum maksimal dalam mempersiapkan media pembelajaran.
3. Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan language exposure kepada siswa.
5. Guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran (TPACK).
Ada beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) sehingga melibatkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi dalam memecahkan masalah dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah yang mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran dari guru berdasarkan buku teks. Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berkelanjutan (continue).
Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kegiatan melalui problem solving dan investigasi.
Strategi pembelajaran inquiry adalah metode di mana guru membagi siswa menjadi kelompok untuk meneliti masalah tertentu. Prinsip utamanya adalah menekankan aktivitas siswa untuk belajar sendiri melalui pertanyaan dari guru dan diskusi kelompok. Langkah-langkahnya meliputi merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan menyimpulkan. Keunggulannya memotivasi siswa,
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene m叩s de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Situasi dan kondisi kelas yang saya jadikan subyek dalam pelaksanaan
PTK adalah siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara tahun
pelajaran 2013/2014.
Jumlah siswa kelas IV ada 18 anak terdiri atas 10 laki-laki dan 8
perempuan. Dari 18 anak tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda,
baik sosial, ekonomi, budaya dsb, sehingga memiliki kemampuan belajar yang
berbeda pula, bahkan ada 3 anak yang mengalami kelainan pada kemampuan
belajarnya atau dikategorikan lambat belajar.
B. Rumusan Masalah dan pemecahannya
Proses pembelajaran yang berlangsung / dilaksanakan selama ini masih
banyak bersifat ekspositorik. Guru banyak menyajikan dengan metode ceramah,
kurang optimal dalam memanfaatkan media pembelajaran, sehingga anak kurang
terlibat secara aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, anak kurang antusias,
anak enggan bertanya kepada guru akibatnya materi yang disampaikan guru tidak
terserap dengan baik sehingga banyak anak yang memperoleh nilai dibawah KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal).
Strategi yang saya pakai dalam menyelesaikan masalah yaitu dengan
memanfaatkan alam sekitar dalam pembelajaran IPS. Dengan memanfaatkan
Sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar anak akan lebih termotivasi dan
minat belajar anak meningkat dengan demikian berbagai masalah yang muncul
akan teratasi dan tujuan tercapai sesuai yang saya harapkan.
Implementasinya :
- Anak diajak keluar kelas.
- Siswa mengamati Sumber Daya Alam yang ada disekitar
- Siswa bersama kelompok mendiskusikan hasil tugas
2. 2
- Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusi
- Tiap kelompok menanggapi hasil kelompok lain.
- Siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi yang berkaitan dengan.
C. Tujuan Penelitin :
Meningkatkan prestasi belajar IPS ( kegiatan ekonomi dilingkungan
setempat ) pada siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara.
D. Manfaat Hasil Penelitian
a. Bagi Siswa :
1. Penelitian dapat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi
belajarnya.
2. Untuk membantu siswa memudahkan dalam memahami materi pelajaran
IPS dalam pembelajaran.
b. Bagi Guru :
Memudahkan dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai,
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah.
E. Hipotesis Tindakan
Melalui metode diskusi kelompok pretasi belajar IPS ( Kegiatan
Ekonomi di Lingkungan Setempat ) siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut
Kabupaten Buton Utara akan meningkat.
3. 3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Masalah yang telah penulis rumuskan perlu dicari jawabannya, dan
untuk mencari jawabannya perlu dikaji dengan menggunakan teori-teori yang
cocok / relevan dengan masalah tersebut. Adapun teori-teori yang terkait dengan
alternatif pemecahan masalah dipaparkan sebagai berikut :
1. Metode Pembelajaran
a. Konsep Dasar Metode
Metode pembelajaran sebagai cara untuk menyampaikan materi atau
bahan yang akan diajarkan. Pemilihan metode yang tepat dalam kegiatan
pembelajaran akan sangat membantu guru dan peserta didik dalam mencapai
tujuan dan hasil pembelajaran yang telah dicanangkan. Adapun pengertian metode
menurut para ahli sebagai berikut :
Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI : 23 )
Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik baik untuk
mencapai maksud dan tujuan.
Winarno Surakhmad ( 1978 : 212 )
Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan.
Misalnya : untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan
alat-alat tertentu.
Roestiyah N.K ( 1991 : 1 )
Teknik penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara
mengajar yang digunakan oleh guru atau instruktur untuk mengajar bahan
pelajaran kepada siswa dalam kelas agar pelajaran tersebut dapat ditangkap,
dipahami, dan digunakan oleh siswa.
Metode berasal dari bahasa Yunani dari asal kata methodus yang artinya
cara penyelidikan. Metode adalah cara melaksanakan sesuatu atau mencari
pengetahuan.
Dari berbagai pendapat para ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa
metode adalah suatu cara yang sudah dipersiapkan oleh guru dengan sebaik-
4. 4
baiknya untuk mencapai suatu tujuan. Karena metode tersebut dipergunakan
dalam kegiatan pembelajaran, maka disebut metode pembelajaran.
b. Macam-macam metode pembelajaran
Guru tugas utamanya adalah mengajar, dengan demikian seorang guru
dituntut untuk menjawab pertanyaan ; bagaimana seorang guru dalam mengajar
agar peserta didiknya dapat memahami materi pelajaran secara maksimal ?
Moediono dan Moh. Dimyati ( 1993 : 28 ) mengemukakan ada beberapa
metode pembelajaran sebagai berikut :
- Metode Ceramah - Metode Demonstrasi
- Metode Tanya Jawab - Metode Eksperimen
- Metode Diskusi - Metode Simulasi
- Metode Kerja Kelompok - Metode Penemuan ( Inquiry )
- Metode Pemberian Tugas - Metode Pengajaran Unit
Mulyani Sumantri dan Johar Purnama ( 2001 : 115 ) menyebutkan bahwa
sebenarnya metode mengajar yang dapat dipelajari guru demikian banyak, tetapi
beliau memperkenalkan sepuluh metode mengajar yang paling pokok yaitu :
Metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode kerja kelompok,
metode pemberian tugas, metode demontrasi, metode eksperimen, metode
simulasi, metode penemuan ( inquiry ) dan metode pengajaran Unit.
2. Metode Diskusi
a. Pengertian
Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang
tergabung dalam suatu kelompok untuk saling tukar pendapat untuk membahas
suatu masalah secara bersama- sama dalam mencari pemecahan demi
mendapatkan jawaban dan kebenaran masalah yang dibicarakan.
Metode diskusi adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam
menyajikan bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada kelompok
siswa untuk mengadakan adu argumen secara ilmiah yang berguna untuk
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan maaupun untuk menyusun
berbagai alternatif pemecahan masalah.
5. 5
Metode diskusi adalah sebagai metode pembelajaran yang melibatkan
dan mengaktifkan siswa untuk membicarakan sreta menemukan alternatif
pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat kompleks.
b. Bentuk-bentuk diskusi
Diskusi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan tujuan, berbagai
bentuk diskusi yang terkenal adalah :
The ocial Problema Meeting
Para siswa berbincang-bincang memecahkan masalah sosial di kelasnya
atau di sekolahnya dengan harapan setiap siswa akan merasa terpanggil untuk
mempelajari keadaan sekolahnya dan bertingkah laku sesuai dengan kaidah yang
The Open-Ended Meeting
Para siswa berbincang-bincang mengenai masalah apa saja yang
berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari, kehidupan di sekolah dan
kehidupan di lingkungan sekitar mereka.
The Educational-Diagnosis Meeting
Para siswa berbincang-bincang mengenai pelajaran di kelas dengan
maksud untuk mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran yang telah mereka
terima.
Tujuan metode diskusi adalah :
1. Untuk melatih siswa mengembangkan keterampilan bertanya, menafsirkan
dan membuat kesimpulan bahasan.
2. Melatih dan membentuk kestabilan sosio-emosional
3. Mengembangkan kemampuan berpikir sendiri dalam memecahkan
masalah, sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif.
4. Mengembangkan keberhasilan siswa dalam mengemukakan pendapat.
5. Menggambarkan sikap terhadap isu-isu kontroversial.
6. Melatih peserta didik berani berpendapat tentang suatu masalah. ( Mulyani
Sumantri dan Johan Purnama, 2001 : 124 )
6. 6
c. Langkah-langkah penggunaan metode diskusi
1. Tahap sebelum pertemuan
a. Pemilihan topik diskusi
b. Membuat rancangan garis besar diskusi yang akan dilaksanakan.
c. Menentukan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.
d. Mengorganisasi siswa dan jenis kelas sesuai dengan jenis diskusi.
2. Tahap selama pertemuan
a. Guru menjelaskan tentang topik diskusi, tujuan dan kegiatan diskusi yang
akan dilaksanakan.
b. Siswa dan guru berdiskusi.
c. Pelaporan dan penyimpulan hasil diskusi oleh guru dan siswa
d. Pencatatan hasil diskusi oleh siswa.
3. Tahap setelah pertemuan
a. Membuat catatan tentang gagasan-gagasan yang belum ditanggapi dan
kesulitan yang timbul selama diskusi.
b. Mengevaluasi diskusi dari berbagai hasil diskusi dan mengumpulkan
evaluasi dari siswa serta lembaran komentar.
d. Keuntungan metode diskusi
Keuntungan dari metode diskusi antara lain adalah :
1. Metode diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses
belajar.
2. Setiap siswa dapat menguji tingkat kemampuan dan penguasaan bahan
pelajarannya masing-masing.
3. Metode diskusi dapat menumbuhkembangkan cara berpikir dan sikap
ilmiah.
4. Dengan mengajukan pertanyaan dan mempertahankan pendapatnya dalam
diskusi siswa diharapkan akan dapat memperoleh kepercayaan akan
kemampuan dirinya.
7. 7
5. Metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial
dan sikap demokratis siswa.
6. Dapat mendorong partisipasi peserta didik secara aktif baik sebagai
partisipan, penanya, penyanggah, maupun sebagai ketua ataupun
moderator.
7. Menimbulkan kreativitas dalam ide, pendapat, gagasan, prakarsa, ataupun
terobosan-terobosan baru dalam pemecahan masalah.
8. Keputusan yang dihasilkan kelompok akan lebih baik dari pada berpikir
sendiri.
e. Kelemahan metode diskusi
Kelemahan metode diskusi antara lain adalah :
1. Hasil suatu diskusi tidak dapat diramalkan sebelumnya, tergantung kepada
kepemimpinan siswa dan partisipasi para anggotanya.
2. Diskusi memerlukan waktu-waktu tertentu.
3. Jalannya diskusi dapat dikuasai atau didominasi oleh anak myang
menonjol.
4. Tidak semua topik dapat dijadikan topik diskusi.
5. Diskusi yang ifatnya mendalam membutuhkan waktu yang lama.
6. Pembicaraan atau pembahasan sering meluas atau mengembang.
7. Memerlukan alat yang fleksibel untuk membentuk tempat yang sesuai.
8. Perbadaan pendapat dapat menimbulkan reaksi di luar kelas, bahkan dapat
menimbulkan bentrokkan.
B. Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan
Ada seorang siswa dari kegiatan awal hingga akhir siklus II nilai formatif
dibawah KKM ( Kreteria Ketuntasan Minimal ), untuk itu perlu penangan khusus
dalam belajar.
C. Kerangka Pikir
Dengan metode diskusi kelompok siswa tidak akan jenuh dalam
pembelajaran IPS ( kegiatan ekonomi dilingkungan setempat ) dan prestasi belajar
akan meningkat.
8. 8
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara,
sedangkan waktu penelitian diawali pada tanggal 15 Agustus 2013 sampai dengan
September 2013.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut
Kabupaten Buton Utara, jumlahnya 18 anak yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan
8 anak perempuan dari keluarga yang beraneka ragam latar belakangnya.
C. Prosedur Penelitian
a. Siklus I
1. Rencana
Mencari data yang berhubungan dengan cara penggunaan metode diskusi
dan cara
penerapannya.
2. Tindakan
Memberikan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan metode dalam
proses pembelajaran.
Menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran IPS.
3. Observasi
Melakukan observasi kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran IPS yang
disampaikan dengan metode diskusi.
Pengamatan terhadap prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah
penggunaan metode diskusi.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan setelah mengadakan tindakan. Jika tindakan belum
tercapai secara optimal maka perlu adanya siklus berikutnya.
9. 9
b. Siklus II
1. Rencana
Membaca sumber lain yang dapat membuat metode diskusi lebih
memotivasi dalam kegiatan pembelajaran IPS, kreatif dan menimbulkan keaktifan
siswa dalam proes pembelajaran.
2. Tindakan
Pemantapan penggunaan metode diskusi untuk mengetahui hambatan-
hambatan yang ada atau pemecahan masalah.
3. Observasi
Melakukan observasi kembali terhadap proses belajar mengajar IPS
dengan metode yang sama pula.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan setelah melakukan tindakan. Jika tindakan tercapai
secara optimal, maka siklus dihentikan.
10. 10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pelaksanaan siklus 2 saya laksanakan pada hari Sabtu, 5 September 2014
Dari data di atas dengan responden sebanyak 18 siswa, pada kondisi awal ada 10
anak yaitu nomer absen 4,5,7,8,9,12,13,14,17,dan 18 mendapat nilai dibawah
KKM ( 60 ) dan pada siklus I dan siklus ke 2 meningkat, tetapi ada 1 anak yang
nilainya masih dibawah KKM.
PERBANDINGAN NILAI SISWA SEBAGAI BERIKUT :
NO NAMA HASIL TES
KONDISI
AWAL
SIKLUS I SIKLUS II
1 Sri Rahayu 62 65 70
2 Rasit Amini 60 60 65
3 Ahmad Hidayat 65 70 75
4 WD Fani 50 60 70
5 Hasan 40 50 55
6 Abdul Syukur 65 75 85
7 Ade Suwita 50 60 70
8 Husen 55 70 70
8 Murni 55 60 70
9 Firman 55 70 70
10 Restih 62 72 80
11 Ilsan 60 70 65
12 Herman 55 60 65
13 Asrina Apriana 50 60 65
14 WD Marnia 55 60 65
15 Sri Wayuni 60 65 70
16 Yusuf Arkian 60 65 70
17 Muarman Syah 50 60 65
18 Windi Wijayanti 55 60 65
JUMLAH NILAI 1.009 1.142 1.255
RATA-RATA 56.30 63 69.79
Nilai siklus 2 diambil setelah pelaksanaan analisis yang kedua.
1. Kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran pada
siklus adalah : ada beberapa anak yang kurang fokus terhadap pelajaran
11. 11
2. Rancangan strategi penyelesaian masalah dalam siklus 2 :
1) Menyiapkan pertanyaan yang ada hubungannya dengan kegiatan orang
tuanya.
2) Menyiapkan soal-soal yang berkaitan dengan kegiatan petani dan
pedagang yang harus dijawab oleh anak-anak tersebut.
Langkah-langkah Implementasinya :
1) Menyiapkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban
2) Kartu pertanyaan dan jawaban dibagikan kepada siswa
3) Kartu pertanyaan dibaca, yang merasa cocok dengan pertanyaan terssebut
kartu jawabannya diangkat.
B. Pembahasan
MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELA IV SD
NEGERI 7 WAKORUT KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2013
Dari data yang diperoleh yaitu pada nilai awal sebesar 56,30 Pada siklus
I, meningkat menjadi sebesar 63,40 , dan pada siklus II dari nilai sebesar 63,40
naik menjadi 69,79 Peningkatan ini dapat dikatakan mendukung kegiatan
pembelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara
tahun pembelajaran 2013/ 2014, dan dapat dijadikan acuan untuk memberikan
strategi menyenangkan dan tidak membosankan, dan supaya anak tidak merasa
kesulitan untuk belajar IPS.
Pada siklus I, hasilnya beberapa anak yang melakukan pengamatan
terhadap lingkungan dan berdiskusi, ternyata siswa dapat menyelesaikan tugas,
tetapi hasilnya masih banyak yang dibawah KKM.
Pada siklus II, dilakukan pengamatan kembali dengan observasi
lingkungan secara langsung dan diskusi kelompok, ternyata hanya 1 anak yang
hasilnya dibawah KKM.
Jadi dari hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan belajar IPS
siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara Tahun
Pembelajaran 2013/ 2014 dengan ditandai meningkatkan perolehan nilai dan anak
lebih senang untuk belajar IPS melalui diskusi kelompok.
12. 12
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dengan judul
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS ( KEGIATAN EKONOMI DI
LINGKUNGAN SETEMPAT ) MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK
PADA SISWA KELA IV SD NEGERI 7 WAKORUT KABUPATEN BUTON
UTARA TAHUN 2013
Terjadi peningkatan prestasi belajardalam pelajaran IPS siswa kelas IV
SDN 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara tahun pelajaran 2013 / 2014 ditandai
dengan rata rata sebesar 69,79 yang berarti mengalami kenaikan dari nilai awal
yang hanya mempunyai rata rata nilai kelas 56,30.
B. Saran
1. Bagi Guru
Untuk mengembangkan dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran IPS SD
2. Bagi Siswa
Untuk menambah pemahaman dalam pembelajaran IPS tentang kegiatan
ekonomi di lingkungan sekitar.
3. Bagi Sekolah
Memberi gambaran tentang kompetensi siswa dalam belajar IPS
sehingga hasil pembelajaran dapat ditingkatkan.