際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Situasi dan kondisi kelas yang saya jadikan subyek dalam pelaksanaan
PTK adalah siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara tahun
pelajaran 2013/2014.
Jumlah siswa kelas IV ada 18 anak terdiri atas 10 laki-laki dan 8
perempuan. Dari 18 anak tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda,
baik sosial, ekonomi, budaya dsb, sehingga memiliki kemampuan belajar yang
berbeda pula, bahkan ada 3 anak yang mengalami kelainan pada kemampuan
belajarnya atau dikategorikan lambat belajar.
B. Rumusan Masalah dan pemecahannya
Proses pembelajaran yang berlangsung / dilaksanakan selama ini masih
banyak bersifat ekspositorik. Guru banyak menyajikan dengan metode ceramah,
kurang optimal dalam memanfaatkan media pembelajaran, sehingga anak kurang
terlibat secara aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, anak kurang antusias,
anak enggan bertanya kepada guru akibatnya materi yang disampaikan guru tidak
terserap dengan baik sehingga banyak anak yang memperoleh nilai dibawah KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal).
Strategi yang saya pakai dalam menyelesaikan masalah yaitu dengan
memanfaatkan alam sekitar dalam pembelajaran IPS. Dengan memanfaatkan
Sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar anak akan lebih termotivasi dan
minat belajar anak meningkat dengan demikian berbagai masalah yang muncul
akan teratasi dan tujuan tercapai sesuai yang saya harapkan.
Implementasinya :
- Anak diajak keluar kelas.
- Siswa mengamati Sumber Daya Alam yang ada disekitar
- Siswa bersama kelompok mendiskusikan hasil tugas
2
- Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusi
- Tiap kelompok menanggapi hasil kelompok lain.
- Siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi yang berkaitan dengan.
C. Tujuan Penelitin :
Meningkatkan prestasi belajar IPS ( kegiatan ekonomi dilingkungan
setempat ) pada siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara.
D. Manfaat Hasil Penelitian
a. Bagi Siswa :
1. Penelitian dapat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi
belajarnya.
2. Untuk membantu siswa memudahkan dalam memahami materi pelajaran
IPS dalam pembelajaran.
b. Bagi Guru :
Memudahkan dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai,
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah.
E. Hipotesis Tindakan
Melalui metode diskusi kelompok pretasi belajar IPS ( Kegiatan
Ekonomi di Lingkungan Setempat ) siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut
Kabupaten Buton Utara akan meningkat.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Masalah yang telah penulis rumuskan perlu dicari jawabannya, dan
untuk mencari jawabannya perlu dikaji dengan menggunakan teori-teori yang
cocok / relevan dengan masalah tersebut. Adapun teori-teori yang terkait dengan
alternatif pemecahan masalah dipaparkan sebagai berikut :
1. Metode Pembelajaran
a. Konsep Dasar Metode
Metode pembelajaran sebagai cara untuk menyampaikan materi atau
bahan yang akan diajarkan. Pemilihan metode yang tepat dalam kegiatan
pembelajaran akan sangat membantu guru dan peserta didik dalam mencapai
tujuan dan hasil pembelajaran yang telah dicanangkan. Adapun pengertian metode
menurut para ahli sebagai berikut :
Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI : 23 )
Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik  baik untuk
mencapai maksud dan tujuan.
Winarno Surakhmad ( 1978 : 212 )
Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan.
Misalnya : untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan
alat-alat tertentu.
Roestiyah N.K ( 1991 : 1 )
Teknik penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara
mengajar yang digunakan oleh guru atau instruktur untuk mengajar bahan
pelajaran kepada siswa dalam kelas agar pelajaran tersebut dapat ditangkap,
dipahami, dan digunakan oleh siswa.
Metode berasal dari bahasa Yunani dari asal kata methodus yang artinya
cara penyelidikan. Metode adalah cara melaksanakan sesuatu atau mencari
pengetahuan.
Dari berbagai pendapat para ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa
metode adalah suatu cara yang sudah dipersiapkan oleh guru dengan sebaik-
4
baiknya untuk mencapai suatu tujuan. Karena metode tersebut dipergunakan
dalam kegiatan pembelajaran, maka disebut metode pembelajaran.
b. Macam-macam metode pembelajaran
Guru tugas utamanya adalah mengajar, dengan demikian seorang guru
dituntut untuk menjawab pertanyaan ; bagaimana seorang guru dalam mengajar
agar peserta didiknya dapat memahami materi pelajaran secara maksimal ?
Moediono dan Moh. Dimyati ( 1993 : 28 ) mengemukakan ada beberapa
metode pembelajaran sebagai berikut :
- Metode Ceramah - Metode Demonstrasi
- Metode Tanya Jawab - Metode Eksperimen
- Metode Diskusi - Metode Simulasi
- Metode Kerja Kelompok - Metode Penemuan ( Inquiry )
- Metode Pemberian Tugas - Metode Pengajaran Unit
Mulyani Sumantri dan Johar Purnama ( 2001 : 115 ) menyebutkan bahwa
sebenarnya metode mengajar yang dapat dipelajari guru demikian banyak, tetapi
beliau memperkenalkan sepuluh metode mengajar yang paling pokok yaitu :
Metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode kerja kelompok,
metode pemberian tugas, metode demontrasi, metode eksperimen, metode
simulasi, metode penemuan ( inquiry ) dan metode pengajaran Unit.
2. Metode Diskusi
a. Pengertian
Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang
tergabung dalam suatu kelompok untuk saling tukar pendapat untuk membahas
suatu masalah secara bersama- sama dalam mencari pemecahan demi
mendapatkan jawaban dan kebenaran masalah yang dibicarakan.
Metode diskusi adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam
menyajikan bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada kelompok
siswa untuk mengadakan adu argumen secara ilmiah yang berguna untuk
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan maaupun untuk menyusun
berbagai alternatif pemecahan masalah.
5
Metode diskusi adalah sebagai metode pembelajaran yang melibatkan
dan mengaktifkan siswa untuk membicarakan sreta menemukan alternatif
pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat kompleks.
b. Bentuk-bentuk diskusi
Diskusi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan tujuan, berbagai
bentuk diskusi yang terkenal adalah :
The ocial Problema Meeting
Para siswa berbincang-bincang memecahkan masalah sosial di kelasnya
atau di sekolahnya dengan harapan setiap siswa akan merasa terpanggil untuk
mempelajari keadaan sekolahnya dan bertingkah laku sesuai dengan kaidah yang
The Open-Ended Meeting
Para siswa berbincang-bincang mengenai masalah apa saja yang
berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari, kehidupan di sekolah dan
kehidupan di lingkungan sekitar mereka.
The Educational-Diagnosis Meeting
Para siswa berbincang-bincang mengenai pelajaran di kelas dengan
maksud untuk mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran yang telah mereka
terima.
Tujuan metode diskusi adalah :
1. Untuk melatih siswa mengembangkan keterampilan bertanya, menafsirkan
dan membuat kesimpulan bahasan.
2. Melatih dan membentuk kestabilan sosio-emosional
3. Mengembangkan kemampuan berpikir sendiri dalam memecahkan
masalah, sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif.
4. Mengembangkan keberhasilan siswa dalam mengemukakan pendapat.
5. Menggambarkan sikap terhadap isu-isu kontroversial.
6. Melatih peserta didik berani berpendapat tentang suatu masalah. ( Mulyani
Sumantri dan Johan Purnama, 2001 : 124 )
6
c. Langkah-langkah penggunaan metode diskusi
1. Tahap sebelum pertemuan
a. Pemilihan topik diskusi
b. Membuat rancangan garis besar diskusi yang akan dilaksanakan.
c. Menentukan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.
d. Mengorganisasi siswa dan jenis kelas sesuai dengan jenis diskusi.
2. Tahap selama pertemuan
a. Guru menjelaskan tentang topik diskusi, tujuan dan kegiatan diskusi yang
akan dilaksanakan.
b. Siswa dan guru berdiskusi.
c. Pelaporan dan penyimpulan hasil diskusi oleh guru dan siswa
d. Pencatatan hasil diskusi oleh siswa.
3. Tahap setelah pertemuan
a. Membuat catatan tentang gagasan-gagasan yang belum ditanggapi dan
kesulitan yang timbul selama diskusi.
b. Mengevaluasi diskusi dari berbagai hasil diskusi dan mengumpulkan
evaluasi dari siswa serta lembaran komentar.
d. Keuntungan metode diskusi
Keuntungan dari metode diskusi antara lain adalah :
1. Metode diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses
belajar.
2. Setiap siswa dapat menguji tingkat kemampuan dan penguasaan bahan
pelajarannya masing-masing.
3. Metode diskusi dapat menumbuhkembangkan cara berpikir dan sikap
ilmiah.
4. Dengan mengajukan pertanyaan dan mempertahankan pendapatnya dalam
diskusi siswa diharapkan akan dapat memperoleh kepercayaan akan
kemampuan dirinya.
7
5. Metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial
dan sikap demokratis siswa.
6. Dapat mendorong partisipasi peserta didik secara aktif baik sebagai
partisipan, penanya, penyanggah, maupun sebagai ketua ataupun
moderator.
7. Menimbulkan kreativitas dalam ide, pendapat, gagasan, prakarsa, ataupun
terobosan-terobosan baru dalam pemecahan masalah.
8. Keputusan yang dihasilkan kelompok akan lebih baik dari pada berpikir
sendiri.
e. Kelemahan metode diskusi
Kelemahan metode diskusi antara lain adalah :
1. Hasil suatu diskusi tidak dapat diramalkan sebelumnya, tergantung kepada
kepemimpinan siswa dan partisipasi para anggotanya.
2. Diskusi memerlukan waktu-waktu tertentu.
3. Jalannya diskusi dapat dikuasai atau didominasi oleh anak myang
menonjol.
4. Tidak semua topik dapat dijadikan topik diskusi.
5. Diskusi yang ifatnya mendalam membutuhkan waktu yang lama.
6. Pembicaraan atau pembahasan sering meluas atau mengembang.
7. Memerlukan alat yang fleksibel untuk membentuk tempat yang sesuai.
8. Perbadaan pendapat dapat menimbulkan reaksi di luar kelas, bahkan dapat
menimbulkan bentrokkan.
B. Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan
Ada seorang siswa dari kegiatan awal hingga akhir siklus II nilai formatif
dibawah KKM ( Kreteria Ketuntasan Minimal ), untuk itu perlu penangan khusus
dalam belajar.
C. Kerangka Pikir
Dengan metode diskusi kelompok siswa tidak akan jenuh dalam
pembelajaran IPS ( kegiatan ekonomi dilingkungan setempat ) dan prestasi belajar
akan meningkat.
8
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara,
sedangkan waktu penelitian diawali pada tanggal 15 Agustus 2013 sampai dengan
September 2013.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut
Kabupaten Buton Utara, jumlahnya 18 anak yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan
8 anak perempuan dari keluarga yang beraneka ragam latar belakangnya.
C. Prosedur Penelitian
a. Siklus I
1. Rencana
Mencari data yang berhubungan dengan cara penggunaan metode diskusi
dan cara
penerapannya.
2. Tindakan
 Memberikan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan metode dalam
proses pembelajaran.
 Menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran IPS.
3. Observasi
 Melakukan observasi kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran IPS yang
disampaikan dengan metode diskusi.
 Pengamatan terhadap prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah
penggunaan metode diskusi.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan setelah mengadakan tindakan. Jika tindakan belum
tercapai secara optimal maka perlu adanya siklus berikutnya.
9
b. Siklus II
1. Rencana
Membaca sumber lain yang dapat membuat metode diskusi lebih
memotivasi dalam kegiatan pembelajaran IPS, kreatif dan menimbulkan keaktifan
siswa dalam proes pembelajaran.
2. Tindakan
Pemantapan penggunaan metode diskusi untuk mengetahui hambatan-
hambatan yang ada atau pemecahan masalah.
3. Observasi
Melakukan observasi kembali terhadap proses belajar mengajar IPS
dengan metode yang sama pula.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan setelah melakukan tindakan. Jika tindakan tercapai
secara optimal, maka siklus dihentikan.
10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pelaksanaan siklus 2 saya laksanakan pada hari Sabtu, 5 September 2014
Dari data di atas dengan responden sebanyak 18 siswa, pada kondisi awal ada 10
anak yaitu nomer absen 4,5,7,8,9,12,13,14,17,dan 18 mendapat nilai dibawah
KKM ( 60 ) dan pada siklus I dan siklus ke 2 meningkat, tetapi ada 1 anak yang
nilainya masih dibawah KKM.
PERBANDINGAN NILAI SISWA SEBAGAI BERIKUT :
NO NAMA HASIL TES
KONDISI
AWAL
SIKLUS I SIKLUS II
1 Sri Rahayu 62 65 70
2 Rasit Amini 60 60 65
3 Ahmad Hidayat 65 70 75
4 WD Fani 50 60 70
5 Hasan 40 50 55
6 Abdul Syukur 65 75 85
7 Ade Suwita 50 60 70
8 Husen 55 70 70
8 Murni 55 60 70
9 Firman 55 70 70
10 Restih 62 72 80
11 Ilsan 60 70 65
12 Herman 55 60 65
13 Asrina Apriana 50 60 65
14 WD Marnia 55 60 65
15 Sri Wayuni 60 65 70
16 Yusuf Arkian 60 65 70
17 Muarman Syah 50 60 65
18 Windi Wijayanti 55 60 65
JUMLAH NILAI 1.009 1.142 1.255
RATA-RATA 56.30 63 69.79
Nilai siklus 2 diambil setelah pelaksanaan analisis yang kedua.
1. Kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran pada
siklus adalah : ada beberapa anak yang kurang fokus terhadap pelajaran
11
2. Rancangan strategi penyelesaian masalah dalam siklus 2 :
1) Menyiapkan pertanyaan yang ada hubungannya dengan kegiatan orang
tuanya.
2) Menyiapkan soal-soal yang berkaitan dengan kegiatan petani dan
pedagang yang harus dijawab oleh anak-anak tersebut.
Langkah-langkah Implementasinya :
1) Menyiapkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban
2) Kartu pertanyaan dan jawaban dibagikan kepada siswa
3) Kartu pertanyaan dibaca, yang merasa cocok dengan pertanyaan terssebut
kartu jawabannya diangkat.
B. Pembahasan
 MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELA IV SD
NEGERI 7 WAKORUT KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2013 
Dari data yang diperoleh yaitu pada nilai awal sebesar 56,30 Pada siklus
I, meningkat menjadi sebesar 63,40 , dan pada siklus II dari nilai sebesar 63,40
naik menjadi 69,79 Peningkatan ini dapat dikatakan mendukung kegiatan
pembelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara
tahun pembelajaran 2013/ 2014, dan dapat dijadikan acuan untuk memberikan
strategi menyenangkan dan tidak membosankan, dan supaya anak tidak merasa
kesulitan untuk belajar IPS.
Pada siklus I, hasilnya beberapa anak yang melakukan pengamatan
terhadap lingkungan dan berdiskusi, ternyata siswa dapat menyelesaikan tugas,
tetapi hasilnya masih banyak yang dibawah KKM.
Pada siklus II, dilakukan pengamatan kembali dengan observasi
lingkungan secara langsung dan diskusi kelompok, ternyata hanya 1 anak yang
hasilnya dibawah KKM.
Jadi dari hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan belajar IPS
siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara Tahun
Pembelajaran 2013/ 2014 dengan ditandai meningkatkan perolehan nilai dan anak
lebih senang untuk belajar IPS melalui diskusi kelompok.
12
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dengan judul
 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS ( KEGIATAN EKONOMI DI
LINGKUNGAN SETEMPAT ) MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK
PADA SISWA KELA IV SD NEGERI 7 WAKORUT KABUPATEN BUTON
UTARA TAHUN 2013 
Terjadi peningkatan prestasi belajardalam pelajaran IPS siswa kelas IV
SDN 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara tahun pelajaran 2013 / 2014 ditandai
dengan rata rata sebesar 69,79 yang berarti mengalami kenaikan dari nilai awal
yang hanya mempunyai rata  rata nilai kelas 56,30.
B. Saran
1. Bagi Guru
Untuk mengembangkan dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran IPS SD
2. Bagi Siswa
Untuk menambah pemahaman dalam pembelajaran IPS tentang kegiatan
ekonomi di lingkungan sekitar.
3. Bagi Sekolah
Memberi gambaran tentang kompetensi siswa dalam belajar IPS
sehingga hasil pembelajaran dapat ditingkatkan.

More Related Content

What's hot (20)

Model pembelajaran yang berpusat pada guru
Model pembelajaran yang berpusat pada guruModel pembelajaran yang berpusat pada guru
Model pembelajaran yang berpusat pada guru
Mitha Ye Es
Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3
Operator Warnet Vast Raha
Ppt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranPpt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaran
Khusnul Kotimah
Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014
Asep Cell
Model-model Pembelajaran
Model-model PembelajaranModel-model Pembelajaran
Model-model Pembelajaran
Universitas Negeri Medan
Model Pembelajaran yang Berpusat Pada Guru
Model Pembelajaran yang Berpusat Pada GuruModel Pembelajaran yang Berpusat Pada Guru
Model Pembelajaran yang Berpusat Pada Guru
Dani Syahrial
Proposal ptk bab i ii iii
Proposal ptk bab i ii iiiProposal ptk bab i ii iii
Proposal ptk bab i ii iii
Zelda Gates
Buku saku model pembelajaran
Buku saku model pembelajaran Buku saku model pembelajaran
Buku saku model pembelajaran
Yan Chen
Model model pembelajaran yang efektif
Model model pembelajaran yang efektifModel model pembelajaran yang efektif
Model model pembelajaran yang efektif
Yusron Ayang
Pembelajaran terintegrasi
Pembelajaran terintegrasiPembelajaran terintegrasi
Pembelajaran terintegrasi
Noviana Ulfa
Model assure dan rph
Model assure dan rphModel assure dan rph
Model assure dan rph
Ryabbi Imp
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
PratiwiKartikaSari
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiJurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Nursidiq 92
Model model pembelajaran terbaru
Model model pembelajaran terbaruModel model pembelajaran terbaru
Model model pembelajaran terbaru
Key Anech
Power Point Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Power Point Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaranPower Point Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Power Point Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Lutfy Nikmah
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaUsaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Operator Warnet Vast Raha
Micro Teaching Materi S1
Micro Teaching Materi S1Micro Teaching Materi S1
Micro Teaching Materi S1
Danang Dirgantara
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Lilis indah Kurniawati
Model model pembelajaran versi 1
Model model pembelajaran versi 1Model model pembelajaran versi 1
Model model pembelajaran versi 1
Puryanto SS
Model pembelajaran yang berpusat pada guru
Model pembelajaran yang berpusat pada guruModel pembelajaran yang berpusat pada guru
Model pembelajaran yang berpusat pada guru
Mitha Ye Es
Ppt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranPpt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaran
Khusnul Kotimah
Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014
Asep Cell
Model Pembelajaran yang Berpusat Pada Guru
Model Pembelajaran yang Berpusat Pada GuruModel Pembelajaran yang Berpusat Pada Guru
Model Pembelajaran yang Berpusat Pada Guru
Dani Syahrial
Proposal ptk bab i ii iii
Proposal ptk bab i ii iiiProposal ptk bab i ii iii
Proposal ptk bab i ii iii
Zelda Gates
Buku saku model pembelajaran
Buku saku model pembelajaran Buku saku model pembelajaran
Buku saku model pembelajaran
Yan Chen
Model model pembelajaran yang efektif
Model model pembelajaran yang efektifModel model pembelajaran yang efektif
Model model pembelajaran yang efektif
Yusron Ayang
Pembelajaran terintegrasi
Pembelajaran terintegrasiPembelajaran terintegrasi
Pembelajaran terintegrasi
Noviana Ulfa
Model assure dan rph
Model assure dan rphModel assure dan rph
Model assure dan rph
Ryabbi Imp
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
PratiwiKartikaSari
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiJurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Nursidiq 92
Model model pembelajaran terbaru
Model model pembelajaran terbaruModel model pembelajaran terbaru
Model model pembelajaran terbaru
Key Anech
Power Point Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Power Point Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaranPower Point Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Power Point Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Lutfy Nikmah
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaUsaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Operator Warnet Vast Raha
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Lilis indah Kurniawati
Model model pembelajaran versi 1
Model model pembelajaran versi 1Model model pembelajaran versi 1
Model model pembelajaran versi 1
Puryanto SS

Similar to Pkp (20)

Pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalahPembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalah
Ig Fandy Jayanto
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxMODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
ssuser88b07c
3129-10223-1-PB.pdf
3129-10223-1-PB.pdf3129-10223-1-PB.pdf
3129-10223-1-PB.pdf
smk1kurikulum
LK 2.1.docx
LK 2.1.docxLK 2.1.docx
LK 2.1.docx
KonsolataKula
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Yoshiie Srinita (II)
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Yoshiie Srinita
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
NurulyDybala1
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
elissugiharti1
Pwer point evaluasi
Pwer point evaluasiPwer point evaluasi
Pwer point evaluasi
Margembug
KELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdfKELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdf
TanakGadang
Pembelajaran yang Berpihak pada Murid sesuai P3
Pembelajaran yang Berpihak pada Murid sesuai P3Pembelajaran yang Berpihak pada Murid sesuai P3
Pembelajaran yang Berpihak pada Murid sesuai P3
NurAiniWardah2
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
33335
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
noussevarenna
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
SiswatiSiswati5
Sip inquiry
Sip inquirySip inquiry
Sip inquiry
Zahrotun Nisa'
Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2
kurnia-0ne
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajaran
gawukbalap
Makalah metode pembelajaran pkn sd
                Makalah metode pembelajaran pkn sd                Makalah metode pembelajaran pkn sd
Makalah metode pembelajaran pkn sd
etto kono
Pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalahPembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalah
Ig Fandy Jayanto
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxMODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
ssuser88b07c
3129-10223-1-PB.pdf
3129-10223-1-PB.pdf3129-10223-1-PB.pdf
3129-10223-1-PB.pdf
smk1kurikulum
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Yoshiie Srinita (II)
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Yoshiie Srinita
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
NurulyDybala1
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
elissugiharti1
Pwer point evaluasi
Pwer point evaluasiPwer point evaluasi
Pwer point evaluasi
Margembug
KELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdfKELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdf
TanakGadang
Pembelajaran yang Berpihak pada Murid sesuai P3
Pembelajaran yang Berpihak pada Murid sesuai P3Pembelajaran yang Berpihak pada Murid sesuai P3
Pembelajaran yang Berpihak pada Murid sesuai P3
NurAiniWardah2
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
33335
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
noussevarenna
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
SiswatiSiswati5
Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2
kurnia-0ne
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajaran
gawukbalap
Makalah metode pembelajaran pkn sd
                Makalah metode pembelajaran pkn sd                Makalah metode pembelajaran pkn sd
Makalah metode pembelajaran pkn sd
etto kono

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha

Recently uploaded (7)

Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptxTugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
iqbalhadad517
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptxPengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
gintingdesiana
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
rhamset
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.pptMekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
iwankawank
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.pptpelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
rhamset
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
rhamset
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptxTugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
iqbalhadad517
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptxPengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
gintingdesiana
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
rhamset
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.pptMekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
iwankawank
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.pptpelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
rhamset
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
rhamset

Pkp

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Situasi dan kondisi kelas yang saya jadikan subyek dalam pelaksanaan PTK adalah siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara tahun pelajaran 2013/2014. Jumlah siswa kelas IV ada 18 anak terdiri atas 10 laki-laki dan 8 perempuan. Dari 18 anak tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik sosial, ekonomi, budaya dsb, sehingga memiliki kemampuan belajar yang berbeda pula, bahkan ada 3 anak yang mengalami kelainan pada kemampuan belajarnya atau dikategorikan lambat belajar. B. Rumusan Masalah dan pemecahannya Proses pembelajaran yang berlangsung / dilaksanakan selama ini masih banyak bersifat ekspositorik. Guru banyak menyajikan dengan metode ceramah, kurang optimal dalam memanfaatkan media pembelajaran, sehingga anak kurang terlibat secara aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, anak kurang antusias, anak enggan bertanya kepada guru akibatnya materi yang disampaikan guru tidak terserap dengan baik sehingga banyak anak yang memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Strategi yang saya pakai dalam menyelesaikan masalah yaitu dengan memanfaatkan alam sekitar dalam pembelajaran IPS. Dengan memanfaatkan Sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar anak akan lebih termotivasi dan minat belajar anak meningkat dengan demikian berbagai masalah yang muncul akan teratasi dan tujuan tercapai sesuai yang saya harapkan. Implementasinya : - Anak diajak keluar kelas. - Siswa mengamati Sumber Daya Alam yang ada disekitar - Siswa bersama kelompok mendiskusikan hasil tugas
  • 2. 2 - Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusi - Tiap kelompok menanggapi hasil kelompok lain. - Siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi yang berkaitan dengan. C. Tujuan Penelitin : Meningkatkan prestasi belajar IPS ( kegiatan ekonomi dilingkungan setempat ) pada siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara. D. Manfaat Hasil Penelitian a. Bagi Siswa : 1. Penelitian dapat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajarnya. 2. Untuk membantu siswa memudahkan dalam memahami materi pelajaran IPS dalam pembelajaran. b. Bagi Guru : Memudahkan dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah. E. Hipotesis Tindakan Melalui metode diskusi kelompok pretasi belajar IPS ( Kegiatan Ekonomi di Lingkungan Setempat ) siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara akan meningkat.
  • 3. 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori Masalah yang telah penulis rumuskan perlu dicari jawabannya, dan untuk mencari jawabannya perlu dikaji dengan menggunakan teori-teori yang cocok / relevan dengan masalah tersebut. Adapun teori-teori yang terkait dengan alternatif pemecahan masalah dipaparkan sebagai berikut : 1. Metode Pembelajaran a. Konsep Dasar Metode Metode pembelajaran sebagai cara untuk menyampaikan materi atau bahan yang akan diajarkan. Pemilihan metode yang tepat dalam kegiatan pembelajaran akan sangat membantu guru dan peserta didik dalam mencapai tujuan dan hasil pembelajaran yang telah dicanangkan. Adapun pengertian metode menurut para ahli sebagai berikut : Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI : 23 ) Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik baik untuk mencapai maksud dan tujuan. Winarno Surakhmad ( 1978 : 212 ) Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Misalnya : untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. Roestiyah N.K ( 1991 : 1 ) Teknik penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang digunakan oleh guru atau instruktur untuk mengajar bahan pelajaran kepada siswa dalam kelas agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan oleh siswa. Metode berasal dari bahasa Yunani dari asal kata methodus yang artinya cara penyelidikan. Metode adalah cara melaksanakan sesuatu atau mencari pengetahuan. Dari berbagai pendapat para ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa metode adalah suatu cara yang sudah dipersiapkan oleh guru dengan sebaik-
  • 4. 4 baiknya untuk mencapai suatu tujuan. Karena metode tersebut dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran, maka disebut metode pembelajaran. b. Macam-macam metode pembelajaran Guru tugas utamanya adalah mengajar, dengan demikian seorang guru dituntut untuk menjawab pertanyaan ; bagaimana seorang guru dalam mengajar agar peserta didiknya dapat memahami materi pelajaran secara maksimal ? Moediono dan Moh. Dimyati ( 1993 : 28 ) mengemukakan ada beberapa metode pembelajaran sebagai berikut : - Metode Ceramah - Metode Demonstrasi - Metode Tanya Jawab - Metode Eksperimen - Metode Diskusi - Metode Simulasi - Metode Kerja Kelompok - Metode Penemuan ( Inquiry ) - Metode Pemberian Tugas - Metode Pengajaran Unit Mulyani Sumantri dan Johar Purnama ( 2001 : 115 ) menyebutkan bahwa sebenarnya metode mengajar yang dapat dipelajari guru demikian banyak, tetapi beliau memperkenalkan sepuluh metode mengajar yang paling pokok yaitu : Metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode kerja kelompok, metode pemberian tugas, metode demontrasi, metode eksperimen, metode simulasi, metode penemuan ( inquiry ) dan metode pengajaran Unit. 2. Metode Diskusi a. Pengertian Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok untuk saling tukar pendapat untuk membahas suatu masalah secara bersama- sama dalam mencari pemecahan demi mendapatkan jawaban dan kebenaran masalah yang dibicarakan. Metode diskusi adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam menyajikan bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada kelompok siswa untuk mengadakan adu argumen secara ilmiah yang berguna untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan maaupun untuk menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.
  • 5. 5 Metode diskusi adalah sebagai metode pembelajaran yang melibatkan dan mengaktifkan siswa untuk membicarakan sreta menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat kompleks. b. Bentuk-bentuk diskusi Diskusi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan tujuan, berbagai bentuk diskusi yang terkenal adalah : The ocial Problema Meeting Para siswa berbincang-bincang memecahkan masalah sosial di kelasnya atau di sekolahnya dengan harapan setiap siswa akan merasa terpanggil untuk mempelajari keadaan sekolahnya dan bertingkah laku sesuai dengan kaidah yang The Open-Ended Meeting Para siswa berbincang-bincang mengenai masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari, kehidupan di sekolah dan kehidupan di lingkungan sekitar mereka. The Educational-Diagnosis Meeting Para siswa berbincang-bincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud untuk mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran yang telah mereka terima. Tujuan metode diskusi adalah : 1. Untuk melatih siswa mengembangkan keterampilan bertanya, menafsirkan dan membuat kesimpulan bahasan. 2. Melatih dan membentuk kestabilan sosio-emosional 3. Mengembangkan kemampuan berpikir sendiri dalam memecahkan masalah, sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif. 4. Mengembangkan keberhasilan siswa dalam mengemukakan pendapat. 5. Menggambarkan sikap terhadap isu-isu kontroversial. 6. Melatih peserta didik berani berpendapat tentang suatu masalah. ( Mulyani Sumantri dan Johan Purnama, 2001 : 124 )
  • 6. 6 c. Langkah-langkah penggunaan metode diskusi 1. Tahap sebelum pertemuan a. Pemilihan topik diskusi b. Membuat rancangan garis besar diskusi yang akan dilaksanakan. c. Menentukan jenis diskusi yang akan dilaksanakan. d. Mengorganisasi siswa dan jenis kelas sesuai dengan jenis diskusi. 2. Tahap selama pertemuan a. Guru menjelaskan tentang topik diskusi, tujuan dan kegiatan diskusi yang akan dilaksanakan. b. Siswa dan guru berdiskusi. c. Pelaporan dan penyimpulan hasil diskusi oleh guru dan siswa d. Pencatatan hasil diskusi oleh siswa. 3. Tahap setelah pertemuan a. Membuat catatan tentang gagasan-gagasan yang belum ditanggapi dan kesulitan yang timbul selama diskusi. b. Mengevaluasi diskusi dari berbagai hasil diskusi dan mengumpulkan evaluasi dari siswa serta lembaran komentar. d. Keuntungan metode diskusi Keuntungan dari metode diskusi antara lain adalah : 1. Metode diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses belajar. 2. Setiap siswa dapat menguji tingkat kemampuan dan penguasaan bahan pelajarannya masing-masing. 3. Metode diskusi dapat menumbuhkembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah. 4. Dengan mengajukan pertanyaan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi siswa diharapkan akan dapat memperoleh kepercayaan akan kemampuan dirinya.
  • 7. 7 5. Metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis siswa. 6. Dapat mendorong partisipasi peserta didik secara aktif baik sebagai partisipan, penanya, penyanggah, maupun sebagai ketua ataupun moderator. 7. Menimbulkan kreativitas dalam ide, pendapat, gagasan, prakarsa, ataupun terobosan-terobosan baru dalam pemecahan masalah. 8. Keputusan yang dihasilkan kelompok akan lebih baik dari pada berpikir sendiri. e. Kelemahan metode diskusi Kelemahan metode diskusi antara lain adalah : 1. Hasil suatu diskusi tidak dapat diramalkan sebelumnya, tergantung kepada kepemimpinan siswa dan partisipasi para anggotanya. 2. Diskusi memerlukan waktu-waktu tertentu. 3. Jalannya diskusi dapat dikuasai atau didominasi oleh anak myang menonjol. 4. Tidak semua topik dapat dijadikan topik diskusi. 5. Diskusi yang ifatnya mendalam membutuhkan waktu yang lama. 6. Pembicaraan atau pembahasan sering meluas atau mengembang. 7. Memerlukan alat yang fleksibel untuk membentuk tempat yang sesuai. 8. Perbadaan pendapat dapat menimbulkan reaksi di luar kelas, bahkan dapat menimbulkan bentrokkan. B. Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan Ada seorang siswa dari kegiatan awal hingga akhir siklus II nilai formatif dibawah KKM ( Kreteria Ketuntasan Minimal ), untuk itu perlu penangan khusus dalam belajar. C. Kerangka Pikir Dengan metode diskusi kelompok siswa tidak akan jenuh dalam pembelajaran IPS ( kegiatan ekonomi dilingkungan setempat ) dan prestasi belajar akan meningkat.
  • 8. 8 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian di SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara, sedangkan waktu penelitian diawali pada tanggal 15 Agustus 2013 sampai dengan September 2013. B. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara, jumlahnya 18 anak yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 8 anak perempuan dari keluarga yang beraneka ragam latar belakangnya. C. Prosedur Penelitian a. Siklus I 1. Rencana Mencari data yang berhubungan dengan cara penggunaan metode diskusi dan cara penerapannya. 2. Tindakan Memberikan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan metode dalam proses pembelajaran. Menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran IPS. 3. Observasi Melakukan observasi kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran IPS yang disampaikan dengan metode diskusi. Pengamatan terhadap prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah penggunaan metode diskusi. 4. Refleksi Refleksi dilakukan setelah mengadakan tindakan. Jika tindakan belum tercapai secara optimal maka perlu adanya siklus berikutnya.
  • 9. 9 b. Siklus II 1. Rencana Membaca sumber lain yang dapat membuat metode diskusi lebih memotivasi dalam kegiatan pembelajaran IPS, kreatif dan menimbulkan keaktifan siswa dalam proes pembelajaran. 2. Tindakan Pemantapan penggunaan metode diskusi untuk mengetahui hambatan- hambatan yang ada atau pemecahan masalah. 3. Observasi Melakukan observasi kembali terhadap proses belajar mengajar IPS dengan metode yang sama pula. 4. Refleksi Refleksi dilakukan setelah melakukan tindakan. Jika tindakan tercapai secara optimal, maka siklus dihentikan.
  • 10. 10 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pelaksanaan siklus 2 saya laksanakan pada hari Sabtu, 5 September 2014 Dari data di atas dengan responden sebanyak 18 siswa, pada kondisi awal ada 10 anak yaitu nomer absen 4,5,7,8,9,12,13,14,17,dan 18 mendapat nilai dibawah KKM ( 60 ) dan pada siklus I dan siklus ke 2 meningkat, tetapi ada 1 anak yang nilainya masih dibawah KKM. PERBANDINGAN NILAI SISWA SEBAGAI BERIKUT : NO NAMA HASIL TES KONDISI AWAL SIKLUS I SIKLUS II 1 Sri Rahayu 62 65 70 2 Rasit Amini 60 60 65 3 Ahmad Hidayat 65 70 75 4 WD Fani 50 60 70 5 Hasan 40 50 55 6 Abdul Syukur 65 75 85 7 Ade Suwita 50 60 70 8 Husen 55 70 70 8 Murni 55 60 70 9 Firman 55 70 70 10 Restih 62 72 80 11 Ilsan 60 70 65 12 Herman 55 60 65 13 Asrina Apriana 50 60 65 14 WD Marnia 55 60 65 15 Sri Wayuni 60 65 70 16 Yusuf Arkian 60 65 70 17 Muarman Syah 50 60 65 18 Windi Wijayanti 55 60 65 JUMLAH NILAI 1.009 1.142 1.255 RATA-RATA 56.30 63 69.79 Nilai siklus 2 diambil setelah pelaksanaan analisis yang kedua. 1. Kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus adalah : ada beberapa anak yang kurang fokus terhadap pelajaran
  • 11. 11 2. Rancangan strategi penyelesaian masalah dalam siklus 2 : 1) Menyiapkan pertanyaan yang ada hubungannya dengan kegiatan orang tuanya. 2) Menyiapkan soal-soal yang berkaitan dengan kegiatan petani dan pedagang yang harus dijawab oleh anak-anak tersebut. Langkah-langkah Implementasinya : 1) Menyiapkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban 2) Kartu pertanyaan dan jawaban dibagikan kepada siswa 3) Kartu pertanyaan dibaca, yang merasa cocok dengan pertanyaan terssebut kartu jawabannya diangkat. B. Pembahasan MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELA IV SD NEGERI 7 WAKORUT KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2013 Dari data yang diperoleh yaitu pada nilai awal sebesar 56,30 Pada siklus I, meningkat menjadi sebesar 63,40 , dan pada siklus II dari nilai sebesar 63,40 naik menjadi 69,79 Peningkatan ini dapat dikatakan mendukung kegiatan pembelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara tahun pembelajaran 2013/ 2014, dan dapat dijadikan acuan untuk memberikan strategi menyenangkan dan tidak membosankan, dan supaya anak tidak merasa kesulitan untuk belajar IPS. Pada siklus I, hasilnya beberapa anak yang melakukan pengamatan terhadap lingkungan dan berdiskusi, ternyata siswa dapat menyelesaikan tugas, tetapi hasilnya masih banyak yang dibawah KKM. Pada siklus II, dilakukan pengamatan kembali dengan observasi lingkungan secara langsung dan diskusi kelompok, ternyata hanya 1 anak yang hasilnya dibawah KKM. Jadi dari hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara Tahun Pembelajaran 2013/ 2014 dengan ditandai meningkatkan perolehan nilai dan anak lebih senang untuk belajar IPS melalui diskusi kelompok.
  • 12. 12 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dengan judul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS ( KEGIATAN EKONOMI DI LINGKUNGAN SETEMPAT ) MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELA IV SD NEGERI 7 WAKORUT KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2013 Terjadi peningkatan prestasi belajardalam pelajaran IPS siswa kelas IV SDN 7 Wakorut Kabupaten Buton Utara tahun pelajaran 2013 / 2014 ditandai dengan rata rata sebesar 69,79 yang berarti mengalami kenaikan dari nilai awal yang hanya mempunyai rata rata nilai kelas 56,30. B. Saran 1. Bagi Guru Untuk mengembangkan dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran IPS SD 2. Bagi Siswa Untuk menambah pemahaman dalam pembelajaran IPS tentang kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar. 3. Bagi Sekolah Memberi gambaran tentang kompetensi siswa dalam belajar IPS sehingga hasil pembelajaran dapat ditingkatkan.