際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PLAGIARIS 
ME 
Nanum Sofia 2013
Pengertian 
Secara etiologis 
plagiarisme berasal 
dari kata plagium 
yang artinya 
penculikan anak atau 
budak. 
Sebuah karya cipta, 
dianggap sebagai anak 
kandung. Dengan 
demikian, jika sebuah 
karya dijiplak oleh 
orang lain, maka 
penjiplak tersebut 
diibaratkan sebagai 
penculik.
Plagiarisme 
 Tindakan menjiplak ide, gagasan 
atau karya orang lain untuk diakui 
sebagai karya sendiri atau 
menggunakan karya orang lain 
tanpa menyebutkan sumbernya 
sehingga menimbulkan asumsi 
yang salah atau keliru mengenai 
asal muasal suatu ide, gagasan, 
atau karya.
Bentuk-bentuk Plagiarisme 
 Mengakui tulisan orang lain sebagai 
tulisan sendiri (copy paste dari internet, 
mengutip tanpa menuliskan sumber) 
 Mengakui gagasan orang lain sebagai 
pemikiran sendiri 
 Mengakui karya kelompok sebagai 
kepunyaan atau hasil sendiri 
 Meringkas dan memparafrase 
(mengutip tidak langsung) tanpa 
menyebutkan sumbernya 
 Penggunaan fakta (data, informasi, 
dokumentasi foto, video, tabel, data 
statistik, audio/wawancara, milik orang 
lain tanpa mengemukakan identitas 
sumbernya 
 Penggunaan uraian, ungkapan, 
atau penjelasan orang lain dalam 
karya tulis tanpa memberi tanda 
kutip atau tanpa menuliskan 
sumbernya. 
 Mengganti identitas penulis dari 
karya tulis orang lain sehingga 
seolah-olah menjadi miliknya 
 Mengambil materi audio, visual, 
materi test, software, maupun 
kode program tanpa 
menyebutkan sumbernya dan 
menampilkan seolah-olah karya 
sendiri.
Sanksi 
Sanksi hukum 
 Ancaman pidana 
maksimum 2 tahun 
 Dan atau denda 
maksimum Rp150 
juta 
Sanksi Moral 
 Pemecatan 
 Pencabutan Ijazah 
& gelar akademik
TIPE-TIPE PLAGIARIME
TIPE-TIPE PLAGIARISME 
Contoh film 
atau sinetron 
plagiasi 
ialah...??? 
?????? 
Banyak perilaku plagiat yang tidak kita sadari, di 
antaranya ialah: 
 Plagiarisme Ide (Plagiarism of Ideas) 
 Sulit dibuktikan karena ide atau gagasan itu abstrak yang 
kemungkinan memiliki persamaan dengan orang lain. 
 Sering terjadi dalam lingkup kesenian/budaya. Ex. Cerita 
sinetron, film, lagu dsb. 
 Plagiarisme kata demi kata (word for word 
plagiarism) 
 Sama dengan slavish copy, yaitu menjiplak kata demi 
kata tanpa menyebutkan sumbernya 
 Sering terjadi pada karya tulis puisi
TIPE-TIPE PLAGIARISME 
 Plagiarisme atas 
sumber (plagiarism of 
source) 
 Yaitu plagiasi yang 
dengan sengaja tidak 
mencantumkan referensi 
sumber kutipan secara 
lengkap 
 tidak menuliskan catatan 
perut yang merujuk 
sebagai sumber kutipan 
 Plagiarisme 
Kepengarangan 
(plagiarism of 
authorship) 
 Terjadi apabila seseorang 
secara sengaja dan sadar, 
mengakui sebagai 
pengarang atas sebuah 
karya tulis yang disusun 
oleh orang lain 
 Ex. Mengganti cover buku 
atau sampul makalah 
orang lain dan diganti atas
Self Plagiarism 
 Pengarang (ingin) membohongi pembaca 
 Ada 2 bentuk: 
 Publikasi ganda 
 Terjadi bila penulis mengirim artikelnya ke lebih dari satu media dan 
dimuat semua dalam waktu yang bersamaan maupun tidak bersamaan. 
 Ex. Sama-sama dimuat di Kompas dan KR hanya berselang 1 hari. 
Atau: pernah dimuat di Tempo tahun 2003 dan dikirim ulang pada tahun 
2012 dimuat di Kompas. 
 Mendaur ulang tulisan 
 Tulisan yang sama diganti judulnya, atau hanya diganti sedikit isinya 
dan dikirimkan ke media massa atau dikumpulkan ke dosen sebagai 
tugas 
 Ex. Tugas makalah psikologi umum, dikumpulkan lagi untuk tugas 
makalah psikologi sosial
Etika Akademik 
 Menuliskan sumber kutipan adalah 
wajib! 
 Jika kalimat yang ditulis bukan buatan 
sendiri maka wajib menuliskan catatan 
perut atau footnote yang menjelaskan 
sumber referensi. 
 Plagiarisme dalam dunia pendidikan 
adalah dosa! 
 Kedudukannya TIDAK DIMAAFKAN.
2 macam Plagiarisme 
 Plagiarisme tidak 
sengaja (inadvertent 
plagiarism) 
 Yaitu plagiarisme yang 
terjadi karena 
ketidaktahuan dalam 
cara menggunakan 
dokumentasi, cara 
mengutip atau 
memparafrase. 
 Plagiarisme yang 
disengaja (deliberate 
plagiarism) 
 Yaitu tindakan dengan 
niat jahat untuk 
mencuri atau secara 
sengaja menjiplak 
karya orang lain demi 
kepentingan diri 
sendiri
Bentuk Pelanggaran Etika 
 Intelektual pelacur 
 Cendekiawan (akademisi) yang berani memanipulasi kebenaran ilmiah. Ex. 
Memanipulasi data, manipulasi wawancara/observasi, memanipulasi tabel agar 
hasilnya sesuai dengan yang diharapkan/sesuai dengan hipotesis 
 Inteletual selebriti 
 Cendekiawan yang memanipulasi kebenaran untuk mengejar popularitas. Ex. 
Membuat banyak buku (supaya terkenal) tetapi banyak bukunya yang 
sebenarnya hanya daur ulang dari tulisan-tulisan sebelumnya (ditambah sedikit 
namun diganti judulnya). 
 Intelektual tukang 
 Orang yang memanfaatkan kebenaran ilmiah berdasarkan order atau pesanan. 
Ex. Menuliskan skripsi orang lain dengan bayaran tertentu: Skripsi Rp 4 juta, 
Tesis Rp 7 juta, disertasi Rp 10 juta.
Kecurangan Akademik 
 Menggunakan teks yang pernah dikumpulkan 
sebelumnya atau menggunakan teks yang mirip 
dengan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya 
untuk memenuhi tugas akademik dalam mata kuliah 
tertentu 
 Mengambil karya sesama mahasiswa dan 
menjadikannya sebagai karya sendiri (mengganti 
covernya) 
 Mengumpulkan paper yang dibuat dengan cara 
membeli atau membayar orang lain untuk 
membuatkannya atas nama dirinya
Penulisan sumber 
 Catatan perut (bodynote/insert) 
 Ex. Pandangan serupa juga dinyatakan An-Naff (2011) bahwa plagiarisme adalah bentuk 
tindakan ketidakjujuran karena menggunakan karya dan pikiran orang lain seolah-olah 
menjadi karya dan pikirannya. 
 Dalam tulisan ilmiah, catatan perut wajib ditulis jika kalimat tersebut merupakan kalimat 
kutipan, bukan kalimat bikinan sendiri. 
 Footnote (catatan kaki) 
 Ditulis untuk menjelaskan sumber rujukan kutipan. Kadangkala dapat menggantikan posisi 
catatan perut (dipakai salah satu saja, catatan perut atau footnote). 
 Kadang dalam satu tulisan ilmiah ada catatan perut dan juga footnote. Agar 
penggunaannya tidak tumpang tindih, maka: 
 Catatan perut difungsikan sebagai referensi sumber rujukan 
 Footnote difungsikan untuk menjelaskan kalimat atau kata yang memerlukan penjelasan lebih 
mendalam. Ex. Mutung: mutung merupakan istilah dalam bahasa Jawa yang berarti ngambeg, 
mogok, dan marah, menjadi satu.
Penulisan Sumber 
 Footnote 
 Sering digunakan dalam tulisan ilmiah di bidang ilmu-ilmu 
sosial terutama sosiologi, antropologi, hubungan international 
serta ilmu agama. Psikologi sangat jarang menggunakan 
footnote. 
 Endnote 
 Prinsipnya sama dengan footnote, hanya letak penempatannya 
saja yang berbeda. Jika footnote berada langsung di halaman 
bawah (di halaman yang sama dengan kutipan/istilah yang 
perlu penjelasan), maka endnote terletak di akhir tulisan 
sebelum daftar pustaka.
Parafrase 
 Menuliskan kembali apa yang dinyatakan oleh sumber 
rujukan dalam bahasa penulis yang mengutip 
 Langkah-langkah parafrase: 
1. baca secara keseluruhan 
2. cari kata kunci atau gagasan utama dari kalimat/ 
paragraf 
3. tuliskan dalam kalimat baru yang berbeda dan lebih 
ringkas 
 Jika hal itu tidak dapat dilakukan, maka cukup dituliskan 
apa adanya dengan menggunakan tanda kutip (kutipan 
langsung)
Contoh Parafrase (kutipan tidak 
langsung) 
 Asli 
 Perlu dicatat bahwa kewajiban 
yang sama juga berlaku dalam 
pengutipan data, baik berupa 
gambar maupun tabel. Demikian 
pula foto-foto jika ada. 
Kesemuanya harus ditulis 
sumbernya secara jelas dan 
sesuai dengan format penulisan 
yang baku. 
 Sumber: 
 Soelistyo, H. 2011. Plagiarisme: 
Pelanggaran Hak Cipta dan 
Etika.Yogyakarta: Kanisius. 
 Hasil parafrase 
 Selanjutnya, Soelistyo 
(2011)menegaskan bahwa 
kewajiban menuliskan 
sumber rujukan juga 
berlaku untuk pengutipan 
data yang berupa gambar 
maupun tabel, serta foto, 
yang harus ditulis dengan 
jelas menggunakan format 
penulisan yang baku.
Contoh Kutipan Langsung 
 Kutipan langsung adalah mengutip mentah-mentah kalimat 
dari sumber rujukan dengan memberi tanda petik dan spasi 
lebih masuk, serta font yang lebih kecil. Kadang ada yang 
menuliskan dengan huruf miring. 
 Contoh: 
 Berikut adalah penjelasan Soelistyo dalam buku Plagiarisme 
(2011: 25) tentang sanksi akademis bagi pelaku plagiat: 
 Di antaranya, dicabut hak-haknya atau dipecat dari perguruan tinggi. 
Sekali lagi, tindakan salah mengutip atau lupa menyebutkan 
sumbernya bukan saja persoalan sumir di seputar etika tetapi juga 
dalam domain hukum yang secara tegas mengancam akan 
mengenakan sanksi (pidana!).
Contoh Kutipan Rujukan dari Sumber 
Kedua 
 Maksudnya ialah mahasiswa mengutip dari salah satu sumber yang sumber tersebut 
ternyata juga mengutip dari orang lain (sumber sebelumnya). 
 Contoh penulisan saat kita mengutip dari Belinda: 
 Pengertian ini senafas dengan pemikiran Jaime S. Dursht, dalam Judical 
Plagiarism: It may be Fair Use but Is it Ethical? yang terbit tahun 1996 
sebagaimana dikutip Belinda (2010). 
 Selanjutnya, mengutip Alexander Lindsey, dalam tulisan Plagiarism and 
Originality, Belinda (2010) membuat catatan kaki tentang plagiarisme yang 
diartikan sebagai tindakan menjiplak ide, gagasan atau karya orang untuk diakui 
sebagai karya sendiri sehingga menimbulkan asumsi yang salah atau keliru 
mengenai asal muasal ide, gagasan, atau karya. 
 Berdasarkan pendapat Lindsey (dalam Belinda, 2010) plagiarisme diartikan 
sebagai tindakan menjiplak ide, gagasan atau karya orang untuk diakui sebagai 
karya sendiri sehingga menimbulkan asumsi yang salah atau keliru mengenai asal 
muasal ide, gagasan, atau karya.
Penulisan Daftar Pustaka 
 Sumber Buku 
(1 penulis) 
Purba, A.Z.U. 2005. Hak Kekayaan Intelektual Pasca TRIPS. Bandung: 
Alumni. 
(2 penulis atau lebih) 
Semiawan, C.R., Putrawan, I.M., & Setiawan. 2004. Dimensi Kreatif 
dalam Filsafat Ilmu. Bandung: Remaja Rosdakarya. 
 Sumber Internet 
Anggara. 2009. Mencermati UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, 
Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. 
Anggara.org. http//www.anggara.org/2009/ diakses tanggal 9 
Februari 2010.
 Sumber Media massa, Jurnal, Makalah 
(yang dimiringkan adalah medianya, bukan judulnya) 
Nugroho, A.A. 2011. Skandal Plagiarisme Global. Kompas, Edisi 14 
Maret 2011. 
Hartinah, S. 2011. Penulisan Karya Ilmiah Bagi Pustakawan. 
Makalah. Makalah disampaikan pada Diklat Alih Ajar se- 
Provinsi Jawa Tengah.

More Related Content

Plagiasi

  • 1. PLAGIARIS ME Nanum Sofia 2013
  • 2. Pengertian Secara etiologis plagiarisme berasal dari kata plagium yang artinya penculikan anak atau budak. Sebuah karya cipta, dianggap sebagai anak kandung. Dengan demikian, jika sebuah karya dijiplak oleh orang lain, maka penjiplak tersebut diibaratkan sebagai penculik.
  • 3. Plagiarisme Tindakan menjiplak ide, gagasan atau karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri atau menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya sehingga menimbulkan asumsi yang salah atau keliru mengenai asal muasal suatu ide, gagasan, atau karya.
  • 4. Bentuk-bentuk Plagiarisme Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri (copy paste dari internet, mengutip tanpa menuliskan sumber) Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri Meringkas dan memparafrase (mengutip tidak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya Penggunaan fakta (data, informasi, dokumentasi foto, video, tabel, data statistik, audio/wawancara, milik orang lain tanpa mengemukakan identitas sumbernya Penggunaan uraian, ungkapan, atau penjelasan orang lain dalam karya tulis tanpa memberi tanda kutip atau tanpa menuliskan sumbernya. Mengganti identitas penulis dari karya tulis orang lain sehingga seolah-olah menjadi miliknya Mengambil materi audio, visual, materi test, software, maupun kode program tanpa menyebutkan sumbernya dan menampilkan seolah-olah karya sendiri.
  • 5. Sanksi Sanksi hukum Ancaman pidana maksimum 2 tahun Dan atau denda maksimum Rp150 juta Sanksi Moral Pemecatan Pencabutan Ijazah & gelar akademik
  • 7. TIPE-TIPE PLAGIARISME Contoh film atau sinetron plagiasi ialah...??? ?????? Banyak perilaku plagiat yang tidak kita sadari, di antaranya ialah: Plagiarisme Ide (Plagiarism of Ideas) Sulit dibuktikan karena ide atau gagasan itu abstrak yang kemungkinan memiliki persamaan dengan orang lain. Sering terjadi dalam lingkup kesenian/budaya. Ex. Cerita sinetron, film, lagu dsb. Plagiarisme kata demi kata (word for word plagiarism) Sama dengan slavish copy, yaitu menjiplak kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya Sering terjadi pada karya tulis puisi
  • 8. TIPE-TIPE PLAGIARISME Plagiarisme atas sumber (plagiarism of source) Yaitu plagiasi yang dengan sengaja tidak mencantumkan referensi sumber kutipan secara lengkap tidak menuliskan catatan perut yang merujuk sebagai sumber kutipan Plagiarisme Kepengarangan (plagiarism of authorship) Terjadi apabila seseorang secara sengaja dan sadar, mengakui sebagai pengarang atas sebuah karya tulis yang disusun oleh orang lain Ex. Mengganti cover buku atau sampul makalah orang lain dan diganti atas
  • 9. Self Plagiarism Pengarang (ingin) membohongi pembaca Ada 2 bentuk: Publikasi ganda Terjadi bila penulis mengirim artikelnya ke lebih dari satu media dan dimuat semua dalam waktu yang bersamaan maupun tidak bersamaan. Ex. Sama-sama dimuat di Kompas dan KR hanya berselang 1 hari. Atau: pernah dimuat di Tempo tahun 2003 dan dikirim ulang pada tahun 2012 dimuat di Kompas. Mendaur ulang tulisan Tulisan yang sama diganti judulnya, atau hanya diganti sedikit isinya dan dikirimkan ke media massa atau dikumpulkan ke dosen sebagai tugas Ex. Tugas makalah psikologi umum, dikumpulkan lagi untuk tugas makalah psikologi sosial
  • 10. Etika Akademik Menuliskan sumber kutipan adalah wajib! Jika kalimat yang ditulis bukan buatan sendiri maka wajib menuliskan catatan perut atau footnote yang menjelaskan sumber referensi. Plagiarisme dalam dunia pendidikan adalah dosa! Kedudukannya TIDAK DIMAAFKAN.
  • 11. 2 macam Plagiarisme Plagiarisme tidak sengaja (inadvertent plagiarism) Yaitu plagiarisme yang terjadi karena ketidaktahuan dalam cara menggunakan dokumentasi, cara mengutip atau memparafrase. Plagiarisme yang disengaja (deliberate plagiarism) Yaitu tindakan dengan niat jahat untuk mencuri atau secara sengaja menjiplak karya orang lain demi kepentingan diri sendiri
  • 12. Bentuk Pelanggaran Etika Intelektual pelacur Cendekiawan (akademisi) yang berani memanipulasi kebenaran ilmiah. Ex. Memanipulasi data, manipulasi wawancara/observasi, memanipulasi tabel agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan/sesuai dengan hipotesis Inteletual selebriti Cendekiawan yang memanipulasi kebenaran untuk mengejar popularitas. Ex. Membuat banyak buku (supaya terkenal) tetapi banyak bukunya yang sebenarnya hanya daur ulang dari tulisan-tulisan sebelumnya (ditambah sedikit namun diganti judulnya). Intelektual tukang Orang yang memanfaatkan kebenaran ilmiah berdasarkan order atau pesanan. Ex. Menuliskan skripsi orang lain dengan bayaran tertentu: Skripsi Rp 4 juta, Tesis Rp 7 juta, disertasi Rp 10 juta.
  • 13. Kecurangan Akademik Menggunakan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya atau menggunakan teks yang mirip dengan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya untuk memenuhi tugas akademik dalam mata kuliah tertentu Mengambil karya sesama mahasiswa dan menjadikannya sebagai karya sendiri (mengganti covernya) Mengumpulkan paper yang dibuat dengan cara membeli atau membayar orang lain untuk membuatkannya atas nama dirinya
  • 14. Penulisan sumber Catatan perut (bodynote/insert) Ex. Pandangan serupa juga dinyatakan An-Naff (2011) bahwa plagiarisme adalah bentuk tindakan ketidakjujuran karena menggunakan karya dan pikiran orang lain seolah-olah menjadi karya dan pikirannya. Dalam tulisan ilmiah, catatan perut wajib ditulis jika kalimat tersebut merupakan kalimat kutipan, bukan kalimat bikinan sendiri. Footnote (catatan kaki) Ditulis untuk menjelaskan sumber rujukan kutipan. Kadangkala dapat menggantikan posisi catatan perut (dipakai salah satu saja, catatan perut atau footnote). Kadang dalam satu tulisan ilmiah ada catatan perut dan juga footnote. Agar penggunaannya tidak tumpang tindih, maka: Catatan perut difungsikan sebagai referensi sumber rujukan Footnote difungsikan untuk menjelaskan kalimat atau kata yang memerlukan penjelasan lebih mendalam. Ex. Mutung: mutung merupakan istilah dalam bahasa Jawa yang berarti ngambeg, mogok, dan marah, menjadi satu.
  • 15. Penulisan Sumber Footnote Sering digunakan dalam tulisan ilmiah di bidang ilmu-ilmu sosial terutama sosiologi, antropologi, hubungan international serta ilmu agama. Psikologi sangat jarang menggunakan footnote. Endnote Prinsipnya sama dengan footnote, hanya letak penempatannya saja yang berbeda. Jika footnote berada langsung di halaman bawah (di halaman yang sama dengan kutipan/istilah yang perlu penjelasan), maka endnote terletak di akhir tulisan sebelum daftar pustaka.
  • 16. Parafrase Menuliskan kembali apa yang dinyatakan oleh sumber rujukan dalam bahasa penulis yang mengutip Langkah-langkah parafrase: 1. baca secara keseluruhan 2. cari kata kunci atau gagasan utama dari kalimat/ paragraf 3. tuliskan dalam kalimat baru yang berbeda dan lebih ringkas Jika hal itu tidak dapat dilakukan, maka cukup dituliskan apa adanya dengan menggunakan tanda kutip (kutipan langsung)
  • 17. Contoh Parafrase (kutipan tidak langsung) Asli Perlu dicatat bahwa kewajiban yang sama juga berlaku dalam pengutipan data, baik berupa gambar maupun tabel. Demikian pula foto-foto jika ada. Kesemuanya harus ditulis sumbernya secara jelas dan sesuai dengan format penulisan yang baku. Sumber: Soelistyo, H. 2011. Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika.Yogyakarta: Kanisius. Hasil parafrase Selanjutnya, Soelistyo (2011)menegaskan bahwa kewajiban menuliskan sumber rujukan juga berlaku untuk pengutipan data yang berupa gambar maupun tabel, serta foto, yang harus ditulis dengan jelas menggunakan format penulisan yang baku.
  • 18. Contoh Kutipan Langsung Kutipan langsung adalah mengutip mentah-mentah kalimat dari sumber rujukan dengan memberi tanda petik dan spasi lebih masuk, serta font yang lebih kecil. Kadang ada yang menuliskan dengan huruf miring. Contoh: Berikut adalah penjelasan Soelistyo dalam buku Plagiarisme (2011: 25) tentang sanksi akademis bagi pelaku plagiat: Di antaranya, dicabut hak-haknya atau dipecat dari perguruan tinggi. Sekali lagi, tindakan salah mengutip atau lupa menyebutkan sumbernya bukan saja persoalan sumir di seputar etika tetapi juga dalam domain hukum yang secara tegas mengancam akan mengenakan sanksi (pidana!).
  • 19. Contoh Kutipan Rujukan dari Sumber Kedua Maksudnya ialah mahasiswa mengutip dari salah satu sumber yang sumber tersebut ternyata juga mengutip dari orang lain (sumber sebelumnya). Contoh penulisan saat kita mengutip dari Belinda: Pengertian ini senafas dengan pemikiran Jaime S. Dursht, dalam Judical Plagiarism: It may be Fair Use but Is it Ethical? yang terbit tahun 1996 sebagaimana dikutip Belinda (2010). Selanjutnya, mengutip Alexander Lindsey, dalam tulisan Plagiarism and Originality, Belinda (2010) membuat catatan kaki tentang plagiarisme yang diartikan sebagai tindakan menjiplak ide, gagasan atau karya orang untuk diakui sebagai karya sendiri sehingga menimbulkan asumsi yang salah atau keliru mengenai asal muasal ide, gagasan, atau karya. Berdasarkan pendapat Lindsey (dalam Belinda, 2010) plagiarisme diartikan sebagai tindakan menjiplak ide, gagasan atau karya orang untuk diakui sebagai karya sendiri sehingga menimbulkan asumsi yang salah atau keliru mengenai asal muasal ide, gagasan, atau karya.
  • 20. Penulisan Daftar Pustaka Sumber Buku (1 penulis) Purba, A.Z.U. 2005. Hak Kekayaan Intelektual Pasca TRIPS. Bandung: Alumni. (2 penulis atau lebih) Semiawan, C.R., Putrawan, I.M., & Setiawan. 2004. Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sumber Internet Anggara. 2009. Mencermati UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Anggara.org. http//www.anggara.org/2009/ diakses tanggal 9 Februari 2010.
  • 21. Sumber Media massa, Jurnal, Makalah (yang dimiringkan adalah medianya, bukan judulnya) Nugroho, A.A. 2011. Skandal Plagiarisme Global. Kompas, Edisi 14 Maret 2011. Hartinah, S. 2011. Penulisan Karya Ilmiah Bagi Pustakawan. Makalah. Makalah disampaikan pada Diklat Alih Ajar se- Provinsi Jawa Tengah.