1. Konfigurasi elektron menggambarkan penataan elektron-elektron dalam suatu atom. Pada
penulisan konfigurasi elektron perlu dipertimbangkan tiga aturan (asas), yaitu prinsip Aufbau,
asas Larangan Pauli, dan kaidah Hund.
1. Aturan Aufbau
Aufbau berarti membangun. Menurut prinsip Aufbau ini elektron di dalam suatu atom akan
berada dalam kondisi yang stabil bila mempunyai energi yang rendah, sedangkan elektron-elektron
akan berada pada orbital-orbital yang bergabung membentuk subkulit. Jadi, elektron
mempunyai kecenderungan akan menempati subkulit yang tingkat energinya rendah.
Secara kasar besarnya tingkat energi dari suatu subkulit dapat diketahui dari nilai bilangan
kuantum utama (n) dan bilangan kuantum azimut (l) dari orbital tersebut. Dapat dilihat pada
tabel berikut :
Secara umum, orbital yang mempunyai harga n+l lebih besar akan mempunyai tingkat
energi yang lebih tinggi, dan sebaliknya bila n+l kecil tingkat energinya juga kecil. Untuk
harga n+l yang sama, maka orbital dengan harga n lebih besar akan mempunyai tingkat energi
yang besar. Berdasarkan tabel di atas, maka urutan tingkat energi dari yang paling rendah ke
yang paling tinggi adalah sebagai berikut :
2. Urutan-urutan tingkat energi di tujukan pada gambar di
samping kanan. Jadi pengisian orbital dimulai dari orbital 1s, 2s, 2p, dan seterusnya. Pada
gambar dapat dilihat bahwa subkulit 3d mempunyai energi lebih tinggi daripada subkulit 4s.
Oleh karena itu, setelah 3p terisi penuh maka elektron berikutnya akan mengisi subkulit 4s, baru
kemudian akan mengisi sub kulit 3d.
Langkah-langkah penulisan konfigurasi elektron:
1. Menentukan jumlah elektron dari atom tersebut. Jumlah elektron dari atom unsur sama
dengan nomor atom unsur tersebut.
2. Menuliskan jenis subkulit yang dibutuhkan secara urut berdasarkan diagram curah hujan
pada gambar 2 yaitu : 1s- 2s- 2p- 3s- 3p- 4s- 3d- 4p- 5s- 4d- 5p- 6s- 4f- 5d- 6p- 7s- 5f-
6p- 7p- 8s
3. Mengisikan elektron pada masing-masing subkulit dengan memperhatikan jumlah
elektron maksimumnya, maka sisa elektron dimasukan pada subkulit berikutnya.
4. Aturan Membangun (Aufbau)
5. Aturan pengisian elektron ke dalam orbital-orbital dikenal dengan prinsip Aufbau (bahasa
Jerman, artinya membangun). Menurut aturan ini, elektron dalam atom harus memiliki
energi terendah, artinya elektron harus terlebih dahulu menghuni orbital dengan energi
terendah, lihat diagram tingkat energi orbital berikut.
6.
7.
8. Tingkat energi elektron ditentukan oleh bilangan kuantum utama. Bilangan kuantum
utama dengan n = 1 merupakan tingkat energi paling rendah, kemudian meningkat ke
3. tingkat energi yang lebih tinggi, yaitu n = 2, n = 3, dan seterusnya. Jadi, urutan kenaikan
tingkat energi elektron adalah (n = 1) < (n = 2) < (n =3) < … < (n = n).
9. Setelah tingkat energi elektron diurutkan berdasarkan bilangan kuantum utama, kemudian
diurutkan lagi berdasarkan bilangan kuantum azimut sebab orbital-orbital dalam atom
berelektron banyak tidak terdegenerasi. Berdasarkan bilangan kuantum azimut, tingkat
energi terendah adalah orbital dengan bilangan kuantum azimut terkecil atau l= 0. Jadi,
urutan tingkat energinya adalah s < p < d < f < [ l = (n–1)].
10. Terdapat aturan tambahan, yaitu aturan (n+l). Menurut aturan ini, untuk nilai (n+ l) sama,
orbital yang memiliki energi lebih rendah adalah orbital dengan bilangan kuantum utama
lebih kecil, contoh: 2p (2+1 = 3) < 3s (3+0 =3), 3p (3+1 = 4) < 4s (4+0 =4), dan
seterusnya. Jika nilai (n+ l) berbeda maka orbital yang memiliki energi lebih rendah
adalah orbital dengan jumlah (n+ l) lebih kecil, contoh: 4s (4+0 = 4) < 3d (3+2 =5).
11. Dengan mengacu pada aturan aufbau maka urutan kenaikan tingkat energi elektron-elektron
dalam orbital adalah sebagai berikut.
12. 1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < …