際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Analisis Bisnis dan
Studi Kelayakan Usaha
Kompetensi Dasar
    Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini
mahasiswa akan dapat :

      Menjelaskan pentingnya studi kelayakan
      Menjelaskan proses dan tahapan dalam
penyusunan studi kelayakan usaha
      Menjelaskan berbagai aspek kelayakan usaha
      Menyusun analisis kelayakan usaha/bisnis
4.1. Pentingnya Studi Kelayakan Usaha
 Studi kelayakan usaha (analisis proyek bisnis)
  adalah penelitian tentang layak atau tidaknya
  suatu       bisnis    dilaksanakan       dengan
  menguntungkan secara terus-menerus.
 Dalam studi kelayakan usaha, pertimbangan
  teknis dan ekonomis sangat penting karena akan
  dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha
 Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya
  digunakan untuk :
d) Merintis usaha baru
e) Mengembangkan usaha yang sudah ada
f) Memilih jenis usaha atau investasi/ proyek yang paling
   menguntungkan
Pihak-pihak yang memerlukan & berkepentingan
dengan studi kelayakan usaha :
   Pihak Wirausaha (pemilik perusahaan)
Studi kelayakan usaha sangat penting dilakukan bagi wirausaha
   agar kegiatan usahanya tidak mengalami kegagalan dan
   memberi keuntungan sepanjang waktu.
   Investor dan penyandang dana
Studi kelayakan usaha penting bagi investor untuk menentukan
   jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai
   jaminan atas modal yang ditanamkan.
   Masyarakat dan Pemerintah
Bagi masyarakat, studi kelayakan usaha diperlukan sebagai
   bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan
   bermanfaat bagi masyarakat atau sebaliknya.
Bagi pemerintah, studi kelayakan usaha diperlukan dalam
   mempertimbangkan izin usaha atau penyediaan fasilitas
   lainnya.
4.2. Proses & Tahapan Studi
            Kelayakan Usaha
    Studi kelayakan usaha dapat dilakukan melalui tahap-
tahap sebagai berikut :
    Tahap   Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan
   Tahap penemuan ide adalah tahap dimana wirausaha
memiliki ide untuk merintis usaha baru. Ide tersebut
kemudian dirumuskan dan diidentifikasi.
    Tahap   Formulasi Tujuan
     Tahap formulasi tujuan merupakan tahap perumusan
visi dan misi bisnis yang hendak diemban setelah bisnis
tersebut diidentifikasi
    Tahap Analisis
Tahap analisis atau tahap penelitian adalah suatu proses
  sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan
  apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
Aspek-aspek yang harus dicermati dalam tahap analisis :
4) Aspek pasar
5) Aspek teknik produksi/operasi
6) Aspek manajemen/pengelolaan
7) Aspek finansial/keuangan

    Tahap Keputusan
Keputusan bisnis umumnya didasarkan pada beberapa
  kriteria investasi, seperti Benefit Cost Ratio (BCR), Pay
  Back of Period (PBP), Net Present Value (NPV), Internal
  Rate of Return (IRR)
Analisis/Evaluasi
2.Pasar
3.Produksi/operasi
4.Manajemen
5.Finansial/Keuangan
4.3. Analisis Kelayakan Bisnis/Usaha
A.    Analisis Aspek Pemasaran
Beberapa komponen yang harus dianalisis kaitannya
  dengan aspek pemasaran :
3.    Kebutuhan & keinginan konsumen
4.    Segmentasi pasar
5.    Target pasar
6.    Nilai tambah
7.    Masa hidup produk
8.    Struktur pasar
9.    Persaingan & strategi pesaing
10.   Ukuran pasar
11.   Pertumbuhan pasar
12.   Laba kotor
13.   Pangsa pasar
B. Analisis Aspek Produksi/Operasi

  Unsur-unsur dari aspek produksi/operasi yang
harus dianalisis :
  2)Lokasi   operasi
  3)Volume    operasi
  4)Mesin    & peralatan
  5)Bahan    baku & bahan penolong
  6)Tenaga    kerja
  7)Tata   letak pabrik
C. Analisis Aspek Manajemen
  Unsur-unsur yang harus dianalisis dari aspek manajemen :
  2)Kepemilikan
  3)Organisasi
  4)Tim manajemen
  5)Karyawan



D. Analisis Aspek Keuangan
  Analisis aspek keuangan meliputi :
  2)Kebutuhan  dana
  3)Sumber dana
  4)Proyeksi neraca
  5)Proyeksi laba rugi
  6)Proyeksi arus kas
Kriteria Investasi
Untuk mengetahui layak atau tidak suatu
investasi yang dilakukan & menguntungkan
secara ekonomis, digunakan beberapa kriteria,
antara lain :
b.Periode    Pembayaran Kembali (Payback Period)
c.Nilai   Bersih Sekarang (Net Present Value)
d.Rasio    Biaya-Manfaat (Benefit Cost Rasio-BCR)
Periode Pembayaran Kembali
   Periode pembayaran kembali adalah periode yang
    diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
    investasi.
   Jika payback period lebih pendek waktunya dari pada
    maksimum payback period, maka usulan investasi
    dapat diterima.
   Rumus

                                     Nilai Investasi
     Periode Pembayaran Kembali =                    x 1 Tahun
                                    Kas Masuk Bersih

   Perhitungan dengan menggunakan payback period
    seperti di atas masih memiliki kelemahan karena
    kurang memperhitungkan unsur waktu.
Contoh
   Suatu perusahaan menanamkan modalnya dalam
    bentuk investasi sebesar Rp 24.000.000. Dari
    investasi tersebut memperoleh keuntungan setelah
    pajak sebesar Rp. 5.000.000. Jika depresiasi
    sebesar Rp.3.000.000, maka periode pembayaran
    kembalinya adalah:
    Investasi                               Rp.24.000.000
    Keuntungan setelah pajak Rp. 5.000.000
    Depresiasi               Rp. 3.000.000
    Aliran Kas Masuk                   Rp. 8.000.000

                                    24.000.000
     Periode Pembayaran Kembali =              x 1 Tahun = 3 Tahun
                                    8.000.000
Kriteria Nilai Bersih Sekarang
   Nilai uang sebagai manfaat ekonomi dari usaha yang
    diperkirakan akan diterima di masa yang akan datang
    tidak sama dengan nilai uang yang diterima pada
    saat sekarang, karena adanya faktor suku bunga dan
    besarnya biaya yang dianalisis sepanjang waktu.
   Oleh sebab itu, dalam studi kelayakan usaha, unsur
    waktu dan suku bunga harus diperhitungkan.

                  錚 Bt 錚 錚                   錚 Ct 錚駈
    NPVi =       錚
                  錚 (1 + i) 錚 - 錚(C0 +
                  錚
                            錚
                            錚 錚
                                            錚
                                             錚 (1 + i) 錚件 atau
                                             錚
                                                       錚
                                                       錚醐
    NPV i =   PF (B ) - PF ( C ), dimana t = 1, 2, 3.........n
                     t    t          t   t
Dimana :
NPV = Nilai Bersih Sekarang
Bt = Benefit (aliran kas masuk pada periode t)
i   = Interest (tingkat bunga bank yang berlaku)
t   = Periode waktu
PFt = (1 + i) - t adalah factor nilai sekarang,
  PFt dapat dihitung sebagai berikut:
  PFt = (1 + i)  t
  PF2 = (1 + i)  2
  PF3 = (1 + i)  3 dan seterusnya.
  Bila dimisalkan bungan Bank yang berlaku 24%,
  maka:
  PF 2 = (1 + 0,24)  2 = 0,6504
Kriteria Rasio Biaya-Manfaat
   Rasio biaya-manfaat (benefit cost ratio-
    BCR) dihitung dengan persamaan :

           BCR (i) =
                            (Bt/(1 + i) t
                       (Co +  (Ct/(1 + i) ) t




   Manfaat ekonomis diperoleh apabila
    BCR > 1
Tugas
   Buat studi kelayakan usaha bidang
    agribisnis dg nilai investasi Rp.
    50.000.000
Pokok bahasan 5 kewirausahaan

More Related Content

Pokok bahasan 5 kewirausahaan

  • 1. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha
  • 2. Kompetensi Dasar Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini mahasiswa akan dapat : Menjelaskan pentingnya studi kelayakan Menjelaskan proses dan tahapan dalam penyusunan studi kelayakan usaha Menjelaskan berbagai aspek kelayakan usaha Menyusun analisis kelayakan usaha/bisnis
  • 3. 4.1. Pentingnya Studi Kelayakan Usaha Studi kelayakan usaha (analisis proyek bisnis) adalah penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-menerus. Dalam studi kelayakan usaha, pertimbangan teknis dan ekonomis sangat penting karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya digunakan untuk : d) Merintis usaha baru e) Mengembangkan usaha yang sudah ada f) Memilih jenis usaha atau investasi/ proyek yang paling menguntungkan
  • 4. Pihak-pihak yang memerlukan & berkepentingan dengan studi kelayakan usaha : Pihak Wirausaha (pemilik perusahaan) Studi kelayakan usaha sangat penting dilakukan bagi wirausaha agar kegiatan usahanya tidak mengalami kegagalan dan memberi keuntungan sepanjang waktu. Investor dan penyandang dana Studi kelayakan usaha penting bagi investor untuk menentukan jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan atas modal yang ditanamkan. Masyarakat dan Pemerintah Bagi masyarakat, studi kelayakan usaha diperlukan sebagai bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi masyarakat atau sebaliknya. Bagi pemerintah, studi kelayakan usaha diperlukan dalam mempertimbangkan izin usaha atau penyediaan fasilitas lainnya.
  • 5. 4.2. Proses & Tahapan Studi Kelayakan Usaha Studi kelayakan usaha dapat dilakukan melalui tahap- tahap sebagai berikut : Tahap Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan Tahap penemuan ide adalah tahap dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha baru. Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi. Tahap Formulasi Tujuan Tahap formulasi tujuan merupakan tahap perumusan visi dan misi bisnis yang hendak diemban setelah bisnis tersebut diidentifikasi
  • 6. Tahap Analisis Tahap analisis atau tahap penelitian adalah suatu proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Aspek-aspek yang harus dicermati dalam tahap analisis : 4) Aspek pasar 5) Aspek teknik produksi/operasi 6) Aspek manajemen/pengelolaan 7) Aspek finansial/keuangan Tahap Keputusan Keputusan bisnis umumnya didasarkan pada beberapa kriteria investasi, seperti Benefit Cost Ratio (BCR), Pay Back of Period (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR)
  • 8. 4.3. Analisis Kelayakan Bisnis/Usaha A. Analisis Aspek Pemasaran Beberapa komponen yang harus dianalisis kaitannya dengan aspek pemasaran : 3. Kebutuhan & keinginan konsumen 4. Segmentasi pasar 5. Target pasar 6. Nilai tambah 7. Masa hidup produk 8. Struktur pasar 9. Persaingan & strategi pesaing 10. Ukuran pasar 11. Pertumbuhan pasar 12. Laba kotor 13. Pangsa pasar
  • 9. B. Analisis Aspek Produksi/Operasi Unsur-unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis : 2)Lokasi operasi 3)Volume operasi 4)Mesin & peralatan 5)Bahan baku & bahan penolong 6)Tenaga kerja 7)Tata letak pabrik
  • 10. C. Analisis Aspek Manajemen Unsur-unsur yang harus dianalisis dari aspek manajemen : 2)Kepemilikan 3)Organisasi 4)Tim manajemen 5)Karyawan D. Analisis Aspek Keuangan Analisis aspek keuangan meliputi : 2)Kebutuhan dana 3)Sumber dana 4)Proyeksi neraca 5)Proyeksi laba rugi 6)Proyeksi arus kas
  • 11. Kriteria Investasi Untuk mengetahui layak atau tidak suatu investasi yang dilakukan & menguntungkan secara ekonomis, digunakan beberapa kriteria, antara lain : b.Periode Pembayaran Kembali (Payback Period) c.Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value) d.Rasio Biaya-Manfaat (Benefit Cost Rasio-BCR)
  • 12. Periode Pembayaran Kembali Periode pembayaran kembali adalah periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi. Jika payback period lebih pendek waktunya dari pada maksimum payback period, maka usulan investasi dapat diterima. Rumus Nilai Investasi Periode Pembayaran Kembali = x 1 Tahun Kas Masuk Bersih Perhitungan dengan menggunakan payback period seperti di atas masih memiliki kelemahan karena kurang memperhitungkan unsur waktu.
  • 13. Contoh Suatu perusahaan menanamkan modalnya dalam bentuk investasi sebesar Rp 24.000.000. Dari investasi tersebut memperoleh keuntungan setelah pajak sebesar Rp. 5.000.000. Jika depresiasi sebesar Rp.3.000.000, maka periode pembayaran kembalinya adalah: Investasi Rp.24.000.000 Keuntungan setelah pajak Rp. 5.000.000 Depresiasi Rp. 3.000.000 Aliran Kas Masuk Rp. 8.000.000 24.000.000 Periode Pembayaran Kembali = x 1 Tahun = 3 Tahun 8.000.000
  • 14. Kriteria Nilai Bersih Sekarang Nilai uang sebagai manfaat ekonomi dari usaha yang diperkirakan akan diterima di masa yang akan datang tidak sama dengan nilai uang yang diterima pada saat sekarang, karena adanya faktor suku bunga dan besarnya biaya yang dianalisis sepanjang waktu. Oleh sebab itu, dalam studi kelayakan usaha, unsur waktu dan suku bunga harus diperhitungkan. 錚 Bt 錚 錚 錚 Ct 錚駈 NPVi = 錚 錚 (1 + i) 錚 - 錚(C0 + 錚 錚 錚 錚 錚 錚 (1 + i) 錚件 atau 錚 錚 錚醐 NPV i = PF (B ) - PF ( C ), dimana t = 1, 2, 3.........n t t t t
  • 15. Dimana : NPV = Nilai Bersih Sekarang Bt = Benefit (aliran kas masuk pada periode t) i = Interest (tingkat bunga bank yang berlaku) t = Periode waktu PFt = (1 + i) - t adalah factor nilai sekarang, PFt dapat dihitung sebagai berikut: PFt = (1 + i) t PF2 = (1 + i) 2 PF3 = (1 + i) 3 dan seterusnya. Bila dimisalkan bungan Bank yang berlaku 24%, maka: PF 2 = (1 + 0,24) 2 = 0,6504
  • 16. Kriteria Rasio Biaya-Manfaat Rasio biaya-manfaat (benefit cost ratio- BCR) dihitung dengan persamaan : BCR (i) = (Bt/(1 + i) t (Co + (Ct/(1 + i) ) t Manfaat ekonomis diperoleh apabila BCR > 1
  • 17. Tugas Buat studi kelayakan usaha bidang agribisnis dg nilai investasi Rp. 50.000.000