2. Kompetensi Dasar
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini
mahasiswa akan dapat :
Menjelaskan pentingnya studi kelayakan
Menjelaskan proses dan tahapan dalam
penyusunan studi kelayakan usaha
Menjelaskan berbagai aspek kelayakan usaha
Menyusun analisis kelayakan usaha/bisnis
3. 4.1. Pentingnya Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha (analisis proyek bisnis)
adalah penelitian tentang layak atau tidaknya
suatu bisnis dilaksanakan dengan
menguntungkan secara terus-menerus.
Dalam studi kelayakan usaha, pertimbangan
teknis dan ekonomis sangat penting karena akan
dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya
digunakan untuk :
d) Merintis usaha baru
e) Mengembangkan usaha yang sudah ada
f) Memilih jenis usaha atau investasi/ proyek yang paling
menguntungkan
4. Pihak-pihak yang memerlukan & berkepentingan
dengan studi kelayakan usaha :
Pihak Wirausaha (pemilik perusahaan)
Studi kelayakan usaha sangat penting dilakukan bagi wirausaha
agar kegiatan usahanya tidak mengalami kegagalan dan
memberi keuntungan sepanjang waktu.
Investor dan penyandang dana
Studi kelayakan usaha penting bagi investor untuk menentukan
jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai
jaminan atas modal yang ditanamkan.
Masyarakat dan Pemerintah
Bagi masyarakat, studi kelayakan usaha diperlukan sebagai
bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan
bermanfaat bagi masyarakat atau sebaliknya.
Bagi pemerintah, studi kelayakan usaha diperlukan dalam
mempertimbangkan izin usaha atau penyediaan fasilitas
lainnya.
5. 4.2. Proses & Tahapan Studi
Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha dapat dilakukan melalui tahap-
tahap sebagai berikut :
Tahap Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan
Tahap penemuan ide adalah tahap dimana wirausaha
memiliki ide untuk merintis usaha baru. Ide tersebut
kemudian dirumuskan dan diidentifikasi.
Tahap Formulasi Tujuan
Tahap formulasi tujuan merupakan tahap perumusan
visi dan misi bisnis yang hendak diemban setelah bisnis
tersebut diidentifikasi
6. Tahap Analisis
Tahap analisis atau tahap penelitian adalah suatu proses
sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan
apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
Aspek-aspek yang harus dicermati dalam tahap analisis :
4) Aspek pasar
5) Aspek teknik produksi/operasi
6) Aspek manajemen/pengelolaan
7) Aspek finansial/keuangan
Tahap Keputusan
Keputusan bisnis umumnya didasarkan pada beberapa
kriteria investasi, seperti Benefit Cost Ratio (BCR), Pay
Back of Period (PBP), Net Present Value (NPV), Internal
Rate of Return (IRR)
8. 4.3. Analisis Kelayakan Bisnis/Usaha
A. Analisis Aspek Pemasaran
Beberapa komponen yang harus dianalisis kaitannya
dengan aspek pemasaran :
3. Kebutuhan & keinginan konsumen
4. Segmentasi pasar
5. Target pasar
6. Nilai tambah
7. Masa hidup produk
8. Struktur pasar
9. Persaingan & strategi pesaing
10. Ukuran pasar
11. Pertumbuhan pasar
12. Laba kotor
13. Pangsa pasar
9. B. Analisis Aspek Produksi/Operasi
Unsur-unsur dari aspek produksi/operasi yang
harus dianalisis :
2)Lokasi operasi
3)Volume operasi
4)Mesin & peralatan
5)Bahan baku & bahan penolong
6)Tenaga kerja
7)Tata letak pabrik
10. C. Analisis Aspek Manajemen
Unsur-unsur yang harus dianalisis dari aspek manajemen :
2)Kepemilikan
3)Organisasi
4)Tim manajemen
5)Karyawan
D. Analisis Aspek Keuangan
Analisis aspek keuangan meliputi :
2)Kebutuhan dana
3)Sumber dana
4)Proyeksi neraca
5)Proyeksi laba rugi
6)Proyeksi arus kas
11. Kriteria Investasi
Untuk mengetahui layak atau tidak suatu
investasi yang dilakukan & menguntungkan
secara ekonomis, digunakan beberapa kriteria,
antara lain :
b.Periode Pembayaran Kembali (Payback Period)
c.Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value)
d.Rasio Biaya-Manfaat (Benefit Cost Rasio-BCR)
12. Periode Pembayaran Kembali
Periode pembayaran kembali adalah periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi.
Jika payback period lebih pendek waktunya dari pada
maksimum payback period, maka usulan investasi
dapat diterima.
Rumus
Nilai Investasi
Periode Pembayaran Kembali = x 1 Tahun
Kas Masuk Bersih
Perhitungan dengan menggunakan payback period
seperti di atas masih memiliki kelemahan karena
kurang memperhitungkan unsur waktu.
13. Contoh
Suatu perusahaan menanamkan modalnya dalam
bentuk investasi sebesar Rp 24.000.000. Dari
investasi tersebut memperoleh keuntungan setelah
pajak sebesar Rp. 5.000.000. Jika depresiasi
sebesar Rp.3.000.000, maka periode pembayaran
kembalinya adalah:
Investasi Rp.24.000.000
Keuntungan setelah pajak Rp. 5.000.000
Depresiasi Rp. 3.000.000
Aliran Kas Masuk Rp. 8.000.000
24.000.000
Periode Pembayaran Kembali = x 1 Tahun = 3 Tahun
8.000.000
14. Kriteria Nilai Bersih Sekarang
Nilai uang sebagai manfaat ekonomi dari usaha yang
diperkirakan akan diterima di masa yang akan datang
tidak sama dengan nilai uang yang diterima pada
saat sekarang, karena adanya faktor suku bunga dan
besarnya biaya yang dianalisis sepanjang waktu.
Oleh sebab itu, dalam studi kelayakan usaha, unsur
waktu dan suku bunga harus diperhitungkan.
錚 Bt 錚 錚 錚 Ct 錚駈
NPVi = 錚
錚 (1 + i) 錚 - 錚(C0 +
錚
錚
錚 錚
錚
錚 (1 + i) 錚件 atau
錚
錚
錚醐
NPV i = PF (B ) - PF ( C ), dimana t = 1, 2, 3.........n
t t t t
15. Dimana :
NPV = Nilai Bersih Sekarang
Bt = Benefit (aliran kas masuk pada periode t)
i = Interest (tingkat bunga bank yang berlaku)
t = Periode waktu
PFt = (1 + i) - t adalah factor nilai sekarang,
PFt dapat dihitung sebagai berikut:
PFt = (1 + i) t
PF2 = (1 + i) 2
PF3 = (1 + i) 3 dan seterusnya.
Bila dimisalkan bungan Bank yang berlaku 24%,
maka:
PF 2 = (1 + 0,24) 2 = 0,6504
16. Kriteria Rasio Biaya-Manfaat
Rasio biaya-manfaat (benefit cost ratio-
BCR) dihitung dengan persamaan :
BCR (i) =
(Bt/(1 + i) t
(Co + (Ct/(1 + i) ) t
Manfaat ekonomis diperoleh apabila
BCR > 1
17. Tugas
Buat studi kelayakan usaha bidang
agribisnis dg nilai investasi Rp.
50.000.000