Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, gejala, faktor penyebab, penatalaksanaan, pencegahan, dan konsep dasar asuhan keperawatan pada klien post partum dengan komplikasi blues. Beberapa poin penting adalah blues post partum adalah depresi ringan sementara setelah melahirkan yang berlangsung 3-7 hari, didukung dengan komunikasi terapeutik dan dukungan keluarga, serta skrining dengan EPDS untuk mencegah ganggu
1 of 18
Downloaded 23 times
More Related Content
post partum bues
1. Asuhan Keperawatan pada
Klien Post Partum dengan
Komplikasi :
POST PARTUM BLUES
Kelompok 10
Habibah Apriliani
Hanny Septiani
2. Pengertian
Postpartum blues merupakan keadaan
yang terjadi setiap waktu setelah perempuan
melahirkan, tetapi sering terjadi pada hari ketiga
atau ke-4 yang memuncak pada hari kelima dan
ke-14 postpartum (Bobak, 2005).
Post partum blues merupakan sebagai
bentuk gejala ringan atau depresi sementara
dengan durasi 3-7 11 hari pasca melahirkan.
Gale & Harlow, (2003)
3. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa postpartum blues merupakan gejala
seperti depresi ringan yang terjadi sementara
atau salama beberapa jam setelah melahirkan
dengan durasi 3- 7 hari dan dapat memuncak
pada hari yang ke-14 postpartum
4. Faktor-Faktor Penyebab Post Partum
Blues
(Bobak, 2005; Fatimah, 2009; Afiyanti, 2002).
1. Faktor internal yang berperan salah satunya
adalah adanya perubahan kadar hormon
2. Faktor fisik
3. Jenis Persalinan
4. Faktor pengalaman ibu
5. Faktor eksternal
6. Pendidikan
7. Dukungan sosial seperti suami dan keluarga.
5. Gejala-Gejala Post Partum Blues
1. Sering tiba-tiba menangis karena merasa tidak
bahagia,
2. Tidak sabar,
3. Penakut,
4. Tidak mau makan,
5. Tidak mau bicara,
6. Sakit kepala sering berganti mood,
7. Mudah tersinggung ( iritabilitas),
8. Merasa terlalu sensitif dan cemas berlebihan,
9. Tidak bergairah,
10. Tidak percaya diri
6. 11. Tidak mampu berkonsentrasi dan sangat
sulit membuat keputusan.
12. Merasa tidak mempunyai ikatan batin
dengan si kecil yang baru saja dilahirkan.
13. Merasa tidak menyayangi bayinya.
14. Insomnia yang berlebihan.
7. Penatalaksanaan/Cara Mengatasi
Post Partum Blues
1. Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik,
tujuan dari komunikasi terapeutik adalah
menciptakan hubungan baik antara perawat dengan
pasien dalam rangka kesembuhannya dengan cara
• Mendorong pasien mampu meredakan segala
ketegangan emosi
• Dapat memahami dirinya
• Dapat mendukung tindakan konstruktif.
• Dengan cara peningkatan support mental
8. 2. Beberapa cara peningkatan support mental yang
dapat dilakukan keluarga diantaranya :
• Sekali-kali ibu meminta suami untuk membantu
dalam mengerjakan pekerjaan rumah seperti :
membantu mengurus bayinya, memasak,
menyiapkan susu dll.
• Memanggil orangtua ibu bayi agar bisa
menemani ibu dalam menghadapi kesibukan
merawat bayi
• Suami seharusnya tahu permasalahan yang
dihadapi istrinya dan lebih perhatian terhadap
istrinya
9. Lanjutan..
• Menyiapkan mental dalam menghadapi anak pertama
yang akan lahir
• Memperbanyak dukungan dari suami
• Suami menggantikan peran isteri ketika isteri kelelahan
• Ibu dianjurkan sering sharing dengan teman-temannya
yang baru saja melahirkan
• Bayi menggunakan pampers untuk meringankan kerja
ibu
• mengganti suasana, dengan bersosialisasi
• Suami sering menemani isteri dalam mengurus bayinya
10. 3. Selain hal diatas, penanganan pada klien postpartum
blues pun dapat dilakukan pada diri klien sendiri,
diantaranya dengan cara :
• Belajar tenang dengan menarik nafas panjang dan
meditasi
• Tidurlah ketika bayi tidur
• Berolahraga ringan
• Ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu
• Tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi
• Bicarakan rasa cemas dan komunikasikan
• Bersikap fleksibel
• Kesempatan merawat bayi hanya datang 1 x
• Bergabung dengan kelompok ibu
11. Cara Mencegah Post Partum Blues
1. Skrining untuk mendeteksi gangguan mood
dengan Endinburgh Posnatal Depression
Scale (EPDS)
2. Berikut ini beberapa kiat yang mungkin dapat
mengurangi resiko Postpartum Blues yaitu :
1) Pelajari diri sendiri
2) Tidur dan makan yang cukup
3) Diet nutrisi
12. 4) Olahraga
5) Hindari perubahan hidup sebelum atau
sesudah melahirkan
6) Beritahukan perasaan
7) Dukungan keluarga dan orang lain
diperlukan
8) Persiapkan diri dengan baik
9) Senam Hamil
10) Lakukan pekerjaan rumah tangga
11) Dukungan emosional
12) Dukungan kelompok Postpartum Blues
14. Pengkajian pada pasien post partum blues
menurut Bobak ( 2004 ) dapat dilakukan pada
pasien dalam beradaptasi menjadi orang tua
baru.
Pengkajiannya meliputi ;
1. Dampak pengalaman melahirkan
2. Citra diri ibu
3. Interaksi Orang tua – Bayi
4. Perilaku Adaptif dan Perilaku Maladaptif
15. 5. Struktur dan fungsi keluarga
6. 1. Aktivitas / istirahat
Insomnia mungkin teramati.
7. Sirkulasi
Episode diaforetik lebih sering terjadi pada malam
hari.
8. Integritas Ego
Peka rangsang, takut / menangis ( " Post partum
blues " sering terlihat kira – kira 3 hari setelah
kelahiran ).
9. Eliminasi
Diuresis diantara hari ke-2 dan ke-5.
16. 10. Makanan / cairan
Kehilangan nafsu makan mungkin dikeluhkan mungkin hari –
hari ke-3.
11. Nyeri / ketidaknyamanan
Nyeri tekan payudara / pembesaran dapat terjadi diantara hari
ke-3 sampai ke-5 pascapartum.
12. Seksualitas
Uterus 1 cm diatas umbilikus pada 12 jam setelah kelahiran,
menurun kira – kira 1 lebar jari setiap harinya. Lokhia rubra
berlanjut sampai hari ke-2- 3, berlanjut menjadi lokhia serosa
dengan aliran tergantung pada posisi ( misalnya ; rekumben
versus ambulasi berdiri ) dan aktivitas ( misalnya ; menyusui ).
Payudara : Produksi kolostrum 48 jam pertama, berlanjut pada
susu matur, biasanya pada hari ke-3; mungkin lebih dini,
tergantung kapan menyusui dimulai
17. Diagnosa Keperawatan
1. Koping individu tidak efektif b.d sistem
pendukung yang tidak adekuat.
2. Perubahan peran orang tua b.d perasaan
yang tidak adekuat
3. Risiko mencederai diri sendiri dan bayi b.d
psikis post partum
4. Ansietas b.d kontak interpersonal