際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
MAKALAH
                      TEORI-TEORI BELAJAR : SOCIAL LEARNING
                  TEORY, HUMANISTIK, GESTALT, DAN TEORI MEDAN
             Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Managemen Kelas
                         Dosen Pengampu : Wahiddin, M.Ag




                                     Oleh :
                            ANA SYARIFAH 12107052

                             JURUSAN TARBIYAH
                   PROGRAM STUDI PENDIDIKAM AGAMA ISLAM
                     SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
                               STAIN SALATIGA
                                    2012
15/06/2012                                                             1
TEORI-TEORI BELAJAR :
     TEORI PEMBELAJARAN
     SOSIAL, HUMANISTIK, GESTALT, DAN
     TEORI MEDAN

                        BY : ANA SYARIFAH



15/06/2012                                  2
TEORI PEMBELAJARAN
                    SOSIAL
 Pandangan teori belajar dari Badura tentang
  belajar, anak tidak didorong oleh tenaga dari
  dalam dan tidak ditekan dengan stimulus-stimilus
  dari luar, namun belajar merupakan interaksi
  timbal balik antara faktor intern dan faktor
  lingkungan. Pada dasarnya anak tidak sekedar
  mengamati perilaku orang lain kemudian
  mencontohnya, lebih dari itu, akan terjadi
  keterlibatan proses berpikir karena anak juga
  akan memperhatikan konsekuensi dari perilaku
  yang diamati.

15/06/2012                                       3
JENIS PEMBELAJARAN BADURA
 , pertama. Observational learning (OL) yaitu
  pembelajaran anak secara berangsur-angsur
  mencocokan perilaku dengan perilaku orang di
  sekitarnya, termasuk pada pembentukan
  perilaku yang bias gender.
 Kedua, operat conditioning yaitu belajar
  model yang mengandung sisi positif dan sisi
  negatif bila tanpa kontrol atau pengawasan
  dari orang dewasa.

15/06/2012                                   4
CIRI-CIRI TEORI BADURA
 1. Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan
  peniruan
 2. Tingkah laku model boleh dipelajari melalui
  bahasa, teladan, nilai dan lain  lain
 3. Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan
  yang didemonstrasikan guru sebagai model
 4. Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh
  kepuasan dan penguatan yang positif
 5. Proses pembelajaran meliputi
  perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku
  atau timbal balik yang sesuai, diakhiri dengan
  penguatan yang positif
15/06/2012                                              5
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
 Teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak
  dan lebih mendekati pada teori kepribadian
  dan psikoterapi. Teori humanistik sangat
  mementingkan isi yang dipelajari daripada
  proses belajar itu sendiri




15/06/2012                                          6
teori dari Blom dan khartwohl
 Teori ini dikenal dengan Taksonomi Bloom.
  Taksonomi Bloom ini telah membantu para
  pendidik dan guru untuk merumuskan tujuan-
  tujuan belajar yang akan dicapai dengan
  rumusan yang mudah dipahami. Setidaknya di
  Indonesia, Taksonomi Bloom ini banyak
  dikenal dan paling popular di lingkungan
  pendidikan

15/06/2012                                     7
ketiga kawasan dalam Taksonomi
                     Bloom
a. Domain Kognitif, terdiri dari 6 tingkatan, yaitu :
 Pengetahuan (mengingat, menghafal)
 Pemahaman (menginterpretasikan)
 Aplikasi (menggunakan konsep untuk
   memecahkan masalah)
 Analisis (menjabarkan suatu konsep)
 Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep
   menjadi suatu konsep utuh)
 Evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide
   , metode)

15/06/2012                                              8
b. Domain Psikomotor, terdiri dari 5
  tingkatan, yaitu :
 Peniruan (menirukan gerak)
 Penggunaan (menggunakan konsep untuk
  melakukan gerak)
 Ketepatan (melakukan gerak dengan benar)
 Perangkaian (melakukan beberapa gerakan
  sekaligus dengan benar)
 Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar)

15/06/2012                                      9
c. Domain Afektif, terdiri dari 5 tingkatan , yaitu :
 Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya
   sesuatu)
 Merespon (aktif berpartisipasi)
 Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia kepada
   nilai-nilai tertentu)
 Pengorganisasian (menghubung-hubungkan nilai-
   nilai yang dipercayainya)
 Pengalaman (menjadikan nilai-nilai sebagai
   bagian dari pola hidupnya)

15/06/2012                                          10
LANGKAH PEMBELAJARAN
                  HUMANISTIK
   Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
   Menentukan materi pembelajaran
   Mengidentifikasikan kemampuan awal siswa
   Mengidentifikasi topic-topik pelajaran yang memungkinkan siswa
    secar aktif melibatkan diri dalam atau mengalami dalam belajar
   Merancang fasilitas belajar seperti lingkungan dan media
    pembelajaran
   Membimbing siswa belajar secara aktif
   Membimbing siswa untuk memahami hakekat makna dari
    pengalaman belajarnya
   Membimbing siswa membuat konseptual pengalaman belajarnya
   Membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsep-konsep baru ke
    situasi nyata
   Mengevaluasi proses dan hasil belajar

15/06/2012                                                       11
TEORI GESTALT
 Max Wertheimer, Wolfgang dan Kurt Koffka
  merupakan tiga tokoh teori grstalt. Gestalt
  merupakan keseluruhan yang penuh arti.
  Manusia tidak dapat menghayati stimulus-
  stimulus secara terpisah, tetapi stimulus itu
  secara bersama-sama




15/06/2012                                        12
PENERAPAN TEORI GESTALT
 Penerapan teori gestalt dalam
  penyusunan Kurikulum
 Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP) untuk SD/MI
  juga dipengaruhi teori gestalt. Dala
  KTSP, kurikulum untuk kelas rendah, yakni kelas I-
  II dilaksanakan dengan pembelajaran
  tematik/terpadu, setiap mata poelajaran tidak
  dilaksanakan secara terpisah, akan tetapi
  dilaksanakan secara terpadu melalui tema
  tertentu
15/06/2012                                         13
 Penerapan teori gestalt dalam metode
  pembelajaran
 Metode pembelajaran yang menggunakan
  concept map (peta konsep)merupaka salah satu
  metode pembelajaran yang didasarkan pada teori
  gestalt. Guru menyampaikan materi secara
  rinci, guru menyampaikan peta konsep yang
  menunjukan hubungan antar pokok materi yang
  satu dengan lainnya, sehingga antar pokok materi
  membentuk satu kesatuan.
15/06/2012                                       14
PRINSIP TEORI GESTALT
 Principle of Proximity: bahwa unsur-unsur yang saling
  berdekatan (baik waktu maupun ruang) dalam bidang
  pengamatan akan dipandang sebagai satu bentuk
  tertentu.
 Principle of Similarity: bahwa unsur-unsur bidang
  pengamatan yang berada dalam arah yang sama
  cenderung akan dipersepsi sebagi suatu figure atau
  bentuk tertentu.
 Principle of Objective Set: Organisasi berdasarkan
  mental set yang sudah terbentuk sebelumnya
 Principle of Continuity: Organisasi berdasarkan
  kesinambungan pola

15/06/2012                                                15
 Principle of Closure/ Principle of Good Form: bahwa orang
  cenderung akan mengisi kekosongan suatu pola obyek atau
  pengamatan yang tidak lengkap.
 Principle of Figure and Ground: yaitu menganggap bahwa
  setiap bidang pengamatan dapat dibagi dua yaitu figure
  (bentuk) dan latar belakang. Penampilan suatu obyek
  seperti ukuran, potongan, warna dan sebagainya
  membedakan figure dari latar belakang. Bila figure dan
  latar bersifat samar-samar, maka akan terjadi kekaburan
  penafsiran antara latar dan figure. Contoh: perubahan nada
  tidak akan merubah persepsi tentang melodi.
 Principle of Isomorphism: Organisasi berdasarkan konteks.


15/06/2012                                                 16
TEORI MEDAN
 Bagi Lewin, teori medan bukan suatu sistem psikologi
  baru yang terbatas pada suatu isi yang khas: teori
  medan merupakan sekumpulan konsep dengan dimana
  seseorang dapat menggambarkan kenyataan psikologis.
  Konsep konsep ini harus cukup luas untuk dapat
  diterapkan dalam semua bentuk tingkah laku, dan
  sekaligus juga cukup spesifik untuk menggambarkan
  orang tertentu dalam suatu situasi konkret. Lewin juga
  menggolongkan teori medan sebagai suatu metode
  untuk menganalisis hubungan hubungan kausal dan
  untuk membangun konstruk-konstruk ilmiah

15/06/2012                                            17
CIRI-CIRI TEORI MEDAN

 1. Tingkah laku adalah suatu fungsi dari medan
  yang ada pada waktu tingkah laku itu terjadi
 2. Analisis mulai dengan situasi sebagai
  keseluruhan dari mana bagian bagian
  komponennya dipisahkan
 3. Orang yang kongkret dalam situasi yang
  kongkret dapat digambarkan secara matematis.

15/06/2012                                         18
TERIMA KASIH
          ATAS
      PERHATIANNYA
15/06/2012       19

More Related Content

Power

  • 1. MAKALAH TEORI-TEORI BELAJAR : SOCIAL LEARNING TEORY, HUMANISTIK, GESTALT, DAN TEORI MEDAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Managemen Kelas Dosen Pengampu : Wahiddin, M.Ag Oleh : ANA SYARIFAH 12107052 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAM AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI STAIN SALATIGA 2012 15/06/2012 1
  • 2. TEORI-TEORI BELAJAR : TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL, HUMANISTIK, GESTALT, DAN TEORI MEDAN BY : ANA SYARIFAH 15/06/2012 2
  • 3. TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL Pandangan teori belajar dari Badura tentang belajar, anak tidak didorong oleh tenaga dari dalam dan tidak ditekan dengan stimulus-stimilus dari luar, namun belajar merupakan interaksi timbal balik antara faktor intern dan faktor lingkungan. Pada dasarnya anak tidak sekedar mengamati perilaku orang lain kemudian mencontohnya, lebih dari itu, akan terjadi keterlibatan proses berpikir karena anak juga akan memperhatikan konsekuensi dari perilaku yang diamati. 15/06/2012 3
  • 4. JENIS PEMBELAJARAN BADURA , pertama. Observational learning (OL) yaitu pembelajaran anak secara berangsur-angsur mencocokan perilaku dengan perilaku orang di sekitarnya, termasuk pada pembentukan perilaku yang bias gender. Kedua, operat conditioning yaitu belajar model yang mengandung sisi positif dan sisi negatif bila tanpa kontrol atau pengawasan dari orang dewasa. 15/06/2012 4
  • 5. CIRI-CIRI TEORI BADURA 1. Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan 2. Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain lain 3. Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai model 4. Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang positif 5. Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku atau timbal balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif 15/06/2012 5
  • 6. TEORI BELAJAR HUMANISTIK Teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati pada teori kepribadian dan psikoterapi. Teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari daripada proses belajar itu sendiri 15/06/2012 6
  • 7. teori dari Blom dan khartwohl Teori ini dikenal dengan Taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom ini telah membantu para pendidik dan guru untuk merumuskan tujuan- tujuan belajar yang akan dicapai dengan rumusan yang mudah dipahami. Setidaknya di Indonesia, Taksonomi Bloom ini banyak dikenal dan paling popular di lingkungan pendidikan 15/06/2012 7
  • 8. ketiga kawasan dalam Taksonomi Bloom a. Domain Kognitif, terdiri dari 6 tingkatan, yaitu : Pengetahuan (mengingat, menghafal) Pemahaman (menginterpretasikan) Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan masalah) Analisis (menjabarkan suatu konsep) Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh) Evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide , metode) 15/06/2012 8
  • 9. b. Domain Psikomotor, terdiri dari 5 tingkatan, yaitu : Peniruan (menirukan gerak) Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak) Ketepatan (melakukan gerak dengan benar) Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar) Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar) 15/06/2012 9
  • 10. c. Domain Afektif, terdiri dari 5 tingkatan , yaitu : Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu) Merespon (aktif berpartisipasi) Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia kepada nilai-nilai tertentu) Pengorganisasian (menghubung-hubungkan nilai- nilai yang dipercayainya) Pengalaman (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidupnya) 15/06/2012 10
  • 11. LANGKAH PEMBELAJARAN HUMANISTIK Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran Menentukan materi pembelajaran Mengidentifikasikan kemampuan awal siswa Mengidentifikasi topic-topik pelajaran yang memungkinkan siswa secar aktif melibatkan diri dalam atau mengalami dalam belajar Merancang fasilitas belajar seperti lingkungan dan media pembelajaran Membimbing siswa belajar secara aktif Membimbing siswa untuk memahami hakekat makna dari pengalaman belajarnya Membimbing siswa membuat konseptual pengalaman belajarnya Membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsep-konsep baru ke situasi nyata Mengevaluasi proses dan hasil belajar 15/06/2012 11
  • 12. TEORI GESTALT Max Wertheimer, Wolfgang dan Kurt Koffka merupakan tiga tokoh teori grstalt. Gestalt merupakan keseluruhan yang penuh arti. Manusia tidak dapat menghayati stimulus- stimulus secara terpisah, tetapi stimulus itu secara bersama-sama 15/06/2012 12
  • 13. PENERAPAN TEORI GESTALT Penerapan teori gestalt dalam penyusunan Kurikulum Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP) untuk SD/MI juga dipengaruhi teori gestalt. Dala KTSP, kurikulum untuk kelas rendah, yakni kelas I- II dilaksanakan dengan pembelajaran tematik/terpadu, setiap mata poelajaran tidak dilaksanakan secara terpisah, akan tetapi dilaksanakan secara terpadu melalui tema tertentu 15/06/2012 13
  • 14. Penerapan teori gestalt dalam metode pembelajaran Metode pembelajaran yang menggunakan concept map (peta konsep)merupaka salah satu metode pembelajaran yang didasarkan pada teori gestalt. Guru menyampaikan materi secara rinci, guru menyampaikan peta konsep yang menunjukan hubungan antar pokok materi yang satu dengan lainnya, sehingga antar pokok materi membentuk satu kesatuan. 15/06/2012 14
  • 15. PRINSIP TEORI GESTALT Principle of Proximity: bahwa unsur-unsur yang saling berdekatan (baik waktu maupun ruang) dalam bidang pengamatan akan dipandang sebagai satu bentuk tertentu. Principle of Similarity: bahwa unsur-unsur bidang pengamatan yang berada dalam arah yang sama cenderung akan dipersepsi sebagi suatu figure atau bentuk tertentu. Principle of Objective Set: Organisasi berdasarkan mental set yang sudah terbentuk sebelumnya Principle of Continuity: Organisasi berdasarkan kesinambungan pola 15/06/2012 15
  • 16. Principle of Closure/ Principle of Good Form: bahwa orang cenderung akan mengisi kekosongan suatu pola obyek atau pengamatan yang tidak lengkap. Principle of Figure and Ground: yaitu menganggap bahwa setiap bidang pengamatan dapat dibagi dua yaitu figure (bentuk) dan latar belakang. Penampilan suatu obyek seperti ukuran, potongan, warna dan sebagainya membedakan figure dari latar belakang. Bila figure dan latar bersifat samar-samar, maka akan terjadi kekaburan penafsiran antara latar dan figure. Contoh: perubahan nada tidak akan merubah persepsi tentang melodi. Principle of Isomorphism: Organisasi berdasarkan konteks. 15/06/2012 16
  • 17. TEORI MEDAN Bagi Lewin, teori medan bukan suatu sistem psikologi baru yang terbatas pada suatu isi yang khas: teori medan merupakan sekumpulan konsep dengan dimana seseorang dapat menggambarkan kenyataan psikologis. Konsep konsep ini harus cukup luas untuk dapat diterapkan dalam semua bentuk tingkah laku, dan sekaligus juga cukup spesifik untuk menggambarkan orang tertentu dalam suatu situasi konkret. Lewin juga menggolongkan teori medan sebagai suatu metode untuk menganalisis hubungan hubungan kausal dan untuk membangun konstruk-konstruk ilmiah 15/06/2012 17
  • 18. CIRI-CIRI TEORI MEDAN 1. Tingkah laku adalah suatu fungsi dari medan yang ada pada waktu tingkah laku itu terjadi 2. Analisis mulai dengan situasi sebagai keseluruhan dari mana bagian bagian komponennya dipisahkan 3. Orang yang kongkret dalam situasi yang kongkret dapat digambarkan secara matematis. 15/06/2012 18
  • 19. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA 15/06/2012 19