Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kurikulum secara etimologis, tradisional, modern, dan perbedaan antara kurikulum lama dan baru.
2. Dibahas pula tentang peran, fungsi, dan sejarah perjalanan kurikulum pendidikan di Indonesia termasuk kurikulum matematika.
3. Secara keseluruhan dokumen tersebut memberikan gambaran menyeluruh tentang
1 of 13
Downloaded 63 times
More Related Content
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Makalah Pengembangan Kurikulum)
2. Pengertian Kurikulum Secara
Etimologis
Berawal dari makna curere (Dalam Websters
Third New International Dictionary) kurikulum
berdasarkan istilah diartikan sebagai Jarak yang
harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start
sampai finish untuk memeroleh medali atau
penghargaan.
Dalam dunia pendidikan, diartikan sebagai
sejumlah maa pelajaran yang harus ditempuh oleh
seorang siswa dari awal sampai hingga akhir program
demi memperoleh ijazah.
3. Perngertian Kurikulum Secara
Tradisional
Dalam pandangan tradisional, merumuskan
bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh murid untuk memeroleh ijazah.
Pengertian tadi mempunyai implikasi sebagai berikut:
1. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran.
2. Mata pelajaran adalah sejumlah informasi atau
pengetahuan
3. Mata pelajaran menggambarkan kebudayaan masa
lampau.
4. Tujuan mempelajarinya, untuk mendapatkan ijazah.
5. Adanya aspek keharusan bagi setiap siswa untuk
mempelajari mata pelajaran yang sama.
4. Pengertian Kurikulum Secara
Modern
Kurikulum adalah seperangkat mata pelajaran
dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu
lembaga penyelenggara pendidikan yang berisis
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada
peserta pelajaran dalam satu periode jenjang
pendidikan.
Oleh Romine (1954) mengenai kurikulum
dirumuskan sebagai berikut Curriculum is interpreted
to mean all of the organized courses, activities, and
experiences wich pupils have under direction of the
school, whether in the classroom or not.
5. Pengertian Kurikulum Secara
Modern
Implikasi perumusan diatas adalah sebagai berikut:
1. Tafsiran tentang kurikulum bersifat luas.
2. Sesuai dengan pandangan ini, berbagai kegiatan di
luar kelas (yang dikenal dengan ekstrakurikulum)
sudah tercakup dalam pengertian kurikulum.
3. Pelaksanaan kurikulum tidak hanya dibatasi pada
keempat dinding kelas saja.
4. Sistem penyampaian yang digunakan oleh guru
disesuaikan dengan kegiatan atau pengalaman yang
akan disampaikan
5. Tujuan pendidikan bukanlah untuk menyapaikan
mata pelajaran (courses) atau bidang pengetahuan
yang tersusun (subjetc),
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (19) yang berbunyi:
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
6. Beberapa Pandangan Mengenai
Kurikulum
Kurikulum sebagai suatu program kegiatan yang
terencana.
Kurikulum sebagai hasil belajar yang diharapkan.
Kurikulum sebagai Reproduksi Kultural (Cultural
Reproduction)
Kurikulum sebagai kumpulan tugas dan konsep
diskrit.
Kurikulum sebagai agenda rekonstruksi sosial
Kurikulum sebagai Curerre
7. Kurikulum Lama
Berorientasi pada masa lampau.
Tidak berdasarkan filsafat
pendidikan.
Mengutamakan perkembangan
segi pengetahuan akademik dan
keterampilan.
Berpusat pada mata pelajaran
yang diajarkan secara terpisah.
Buku pelajaran sebagai sumber
bahan dalam mengaarkan mata
pelajaran .
Dikembangakn oleh masing-
masing guru (perorangan)
Perbedaan Antara Kurikulum Lama
dan Kurikulum Baru
Kurikulum Baru
Berorientasi pada masa sekarang.
Berdasarkan pada filsafat
pendidikan.
Mengutamakan perkembangan
keseluruhan pribadi siswa.
Disusun berdasarkan masalah aau
topik tertentu.
Sumber pelajaran berdasarkan
kehidupan masyarakat sehari-hari
Dikembangkan oleh
sekelompok guru secara
bersama-sama.
8. Ada tiga peran kurikulum yang sangat penting, yaitu:
1. Peranan Konservaif : Menekankan bahwa kurikulum
itu dapat dijadikan sebagai sarana untuk
mentrasmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu
yang dianggap masih relevan dengan masa kini
kepada generasi muda.
2. Peranan Kritis atau Evaluatif. Menekankan bahwa
kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu
yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi
dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa
sekarang dan masa mendatang.
Peranan Kurikulum
9. 3. Peranan Kreatif: Peranan ini dilatarbelakangi oleh
adanya budaya yang hidup dalam masyarakat
senantiasa mengalami perubahan, sehingga
pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada
siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi
pada masa sekarang. Menekankan kurikulum harus
turut aktif berfatisipasi dalam kontrol atau filter
sosial.
Peranan Kurikulum
10. 1. Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive
function): Kurikulum harus mampu mengarahkan
siswa agar mampu menyesuiaankan dirinya dengan
lingkunagn baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial
2. Fungsi Integrasi (the integrating function): Kurikulum
bermakna sebagai alat pendidikan harus mampu
menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh, untuk dapat
hidup dan berintegrasi dengan masyarakat.
3. Fungsi Diferensiasi (the differenting function):
Kurikulum bermakna sebagai alat pendididkan harus
mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan
individu siswa.
Fungsi Kurikulum
11. 4. Fungsi Persiapan ( the propedeutic function )
Kurikulum bermakana sebagai alat pendidikan harus
mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan
studi kejenjang pendidikan selanjutnya
5. Fungsi Pemilihan ( the selective function )
Kurikulum bermakna sebagai alat pendidikan harus
mampu memberi kesempatan kepada siswa untuk
memilih program belajar yang sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.
6. Fungsi Diagnostik ( the diagnostic function )
Kurikulum bermakna sebagai alat pendidikan harus
mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk
dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi)
dan kelemahan yang dimilikinya.
Fungsi Kurikulum
12. Suatu kurikulum matematika adalah suatu kurikulum
yang berhubungan dengan matematika dan cara
mengorganisasikan materi matematika menggunakan
jawab pertanyaan: mengapa, apa, bagaimana, dan
kepada siapa matematika diajarkan disekolah ( Isman N.
Muhammad, 2014: 301). Adapun perjalanan kurikulum
pendidikan di Indonesia meliputi:
1. Kurikulum 1975.
2. Kurikulum 1984.
3. Kurikulum 1994.
4. Kurikulum 2004 (KBK).
5. Kurikulum 2006 (KTSP)
6. Kurikulum 2013
Kurikulum Matematika