際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
5
Most read
6
Most read
9
Most read
KONSEP
KEBUTUHAN
PERAWATAN DIRI
DOSEN PENGAMPU : Prahardian Putri,S.Kp M.Kes
TINGKAT/SEMESTER : 1 B/ II
KELOMPOK 1
TINGKAT 1 B
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KELOMPOK 1 TINGKAT 1 B
NAMA ANGGOTA
KHOFIFA PO7120119050
LATI LESTARI PO7120119051
LIDYA MARGARETA MAHULAE PO7120119052
LUSI OKTAVIANI PO7120119053
LUTFI RIDWINNIDA RAHMATULLAH PO7120119054
M. ZULFA RAMADHANI PO7120119055
MAUDINA PO7120119056
MAYANG KARTIKA PO7120119057
MEGA UTAMI PO7120119058
MIFTHA HULJANNAH PO7120119059
MIRANDA SARI PO7120119060
MSY. NABIILAH FAKHRUNNISAA PO7120119061
3
MULIYA PO7120119062
MUTHIARA RINJANY ANANTASYAH PUTRI PO7120119063
NADIA NURUL IZZATI PO7120119064
NADIYAH ZANNATI AZZAHRA PO7120119065
NIA JANIATI PO7120119066
NURUL HIDAYATI PO7120119067
NYS DWI PERMATA AZHARA PO7120119068
PATIMAH PO7120119069
PENI ANA SARI PO7120119070
PITIONO PO7120119071
PUTRI APRIYANDINI PO7120119072
Pengertian Kebersihan dan Perawatan Diri
Perawatan Diri
Perawatan diri merupakan perawatan diri sendiri yang
dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara
fisik maupun psikologis (Alimul, 2009). Menurut Depkes
(2000, dalam Scribd, 2011) perawatan diri adalah salah
satu Kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, seseorang dinyatakan terganggu keperawatan
dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri.
Perawatan diri berorientasi pada manusia, lingkungan,
kesehatan, dan keperawatan yang saling mempengaruhi
(Meleis, 2007 dala Herlina, 2013).
Kebersihan Diri
Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan
merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari, oleh
karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia untuk
selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan
kita agar terhindar dari berbagai macam penyakit.
Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yang
memadai mengenai kebersihan diri dan lingkungan ini,
sebagai bekal untuk merawat dirinya sendiri juga untuk
merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien, baik di
Rumah Sakit, Keluarga maupun di masyarakat.
4
Jenis-jenis Kebersihan dan Perawatan Diri
5
B. Kesehatan Gigi dan Mulut
Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna
makanan. Mulut berupa suatu rongga yang dibatasi oleh jaringan lunak,
dibagian belakang berhubungan dengan tengggorokan dan didepan
ditutup oleh bibir. Lidah terdapat didasar rongga mulut terdiri dari
jaringan yang lunak dan ujung-ujung syaraf pengecap. Gigi terdiri dari
jaringan kerasyang terdapat di rahang atas dan bawah yang tersusun
rapidalam lengkungan (Depdikbud, 1986:33).
C. Kesehatan Rambut dan kulit rambut
Rambut adalah bagian tubuh yang paling
banyak mengandung minyak. Karena itu
kotoran, debu, asap mudah melekat dengan
demikian maka pencucian rambut adalah
suatu keharusan. Pencucian rambut dengan
shampoo dipandang cukup apabila dilakukan
dua kali dalam seminggu (Depdikbud,
1986:12). Rambut yang sehat yaitu tidak
mudah rontok dan patah,tidak terlalu
berminyak dan terlalu kering serta tidak
berketombe dan berkutu.
A. Kebersihan diri (Personal hygiene)
Higiene adalah ilmu kesehatan. Personal hygiene berasal dari
bahasa Yunani yang berarti personal yang artinya perorangan dan
hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto & Wartonah, 2010). Cara
perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka
disebut higiene perorangan (Potter & Perry, 2005).
Jenis-jenis Kebersihan dan Perawatan Diri
6
E. Kesehatan Telinga
Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian
paling luar, bagian tengah, dan daun telinga. Telinga
bagian luar terdiri dari lubang telinga dan daun telinga.
Telinga bagiantengah terdiri dari ruang yang terdiri dari
tiga buah ruang tulang pendengaran. Ditelinga bagian
dalam terdapat alat keseimbangan tubuh yang terletak
dalam rumah siput(Depdikbud, 1986 : 30).
D. Kesehatan kulit
Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh. Secara garis
besar kulit dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian luar
yang disebut kulit ari dan bagian dalam yang disebut kulit
jangat. Kulit ari berlapis-lapis dan secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu lapisan luar yang
disebut lapisan tanduk dan lapisan dalam yang disebut
lapisan malpighi. Kulit jangat terletak disebelah bawah atau
sebelah dalam dari kulit ari (Depdikbud, 1986:16).Kulit
merupakan pelindung bagi tubuh dan jaringan dibawahnya.
Jenis-jenis Kebersihan dan Perawatan Diri
7
G. Perawatan Mata
Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan
melibatkan pembersihan dengan washlap bersih yang
dilembabkan kedalam air. Sabun yang menyebabkan panas
dan iritasi biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam
ke luar kantus mata untuk mencegah sekresi dari
pengeluaran ke dalam kantong lakrimal. Bagian yang
terpisah dari washlap digunakan sekali waktu untuk
mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki sekresi
kering yang tidak dapat diangkat dengan mudah dengan
menyeka, maka perawat dapat meletakkan kain yang
lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali
untuk melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan
digunakan diatas bola mata karena dapat meyebabkan
cedera serius.
F. Kesehatan Kuku
Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat
pada kulit yang terdiri dari sel-sel yang masih
hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung
dari kegunaannya ada yang pipih, bulat panjang,
tebal dan tumpul (Depdikbud, 1986:21).Guna kuku
adalah sebagai pelindung jari, alat kecantikan,
senjata , pengais dan pemegang (Depdikbud
,1986:22).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan
dan perawatan diri
8
1. Citra tubuh
2. Praktik social
3. Status sosio-ekonomi
4. Pengetahuan
5. Kebudayaan
6. Pilihan Pribadi
7. Kondisi Fisik
Tujuan kebersihan dan perawatan diri
 Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang
mati dan bakteri.
 Menghilangkan bau badan yang berlebihan.
 Memelihara integritas permukaan kulit.
 Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah.
 Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien.
 Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit
klien.
 Meningkatkan percaya diri seseorang
 Menciptakan keindahan.
 Meningkatkan derajat kesehatan sesorang.
9
Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000)
Penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai berikut:
1. Kelelahan fisik
2. Penurunan kesadaran
Menurut Dep Kes (2000: 20), penyebab kurang perawatan diri adalah :
1. Faktor prediposisi
2. Faktor presipitasi
Konsep asuhan keperawatan pemenuhan kebersihan dan
perawatan diri
Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
1. Pola kebersihan tubuh
2. Perlengkapan personal hygiene yang dipakai
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
Konsep asuhan keperawatan pemenuhan kebersihan dan
perawatan diri
b. Pemeriksaan fisik
1. Rambut
2. Kepala
3. Mata
4. Hidung
5. Mulut
6. Gigi
7. Telinga
8. Kulit
9. Kuku tangan dan kaki
10. Genetalia
11. Tubuh secara umum
Konsep asuhan keperawatan pemenuhan kebersihan dan
perawatan diri
Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan integritas kulit
Definisi : keadaan di mana kulit seseorang tidak utuh
b. Gangguan membrane mukosa mulut
Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka
c. Kurangnya perawatan diri / kebersihan diri
Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan
untuk dirinya.
Prosedur personal hygiene
a. Perawatan kulit kepala dan rambut
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien
yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
perawatan diri dengan cara mencuci dan menyisir
rambut.Tujuannya adalah membersihkan kuman
kuman yang ada pada kulit kepala ,menambaha rsa
nyaman,membasmi kutu atau ketombe yang
melekat pada kulit ,serta memperlancar system
peredaran darah di bawah kulit.
Menjaga kebersihan atau pemeliharaan rambut dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
1. Pencucian Rambut
Frekuensi pencucian rambut sangat tergantung pada hal  hal berikut:
a.Tebal atau tipisnya rambut, semakin tebal harus semakin sering dicuci.
b.Lingkungan atau tempat tinggal seseorang, misalnya pada lingkungan yang
berdebu orang tersebut harus sering mencuci rambutnya.
c.Seseorang yang memakai minyak rambut harus sering mencuci rambutnya.
15
Adapun cara  cara mencuci rambut adalah :
Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur pada pasien
2. Cuci tangan
3.Tutup jendela atau pasang sampiran
4. Kondisikan pasien dalam posisi tidur
5. Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala pasien
6.Pasang perlak atau pengalas di bawah kepala dan sambungkan ke arah bagian
baskom dengan pinggir di gulung
7.Tutup telinga dengan kapas
8.Tutup dada dengan handuk sampai ke leher
9. Kemudian,sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat ,selanjutnya
gunakan sampo dan bilas dengan air hangat sambil di pijat
10. Setelah selesai keringkan
11. Cuci tangan
16
b.Perawatan kulit seluruh tubuh
Kulit memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan
memelihara kesehatan tubuh. Cara membersihkan kulit secara
keseluruhan umumnya dengan mandi, karena mandi berguna
untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada permukaan
kulit, menghilangkan bau keringat, merangsang peredaran
darah dan syaraf dan mengembalikan kesegaran tubuh.
17
Prosedur personal hygiene
1.Jelaskan prosedur pada pasien
2.Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
3.Tutup pintu ruangan
4.Atur posisi pasien
5.Kaji ulang /kulit tertekan dengan memperhatikan warna ,kelembaban ,penampilan
,sekitar kulit,ukur diameter kulit,ukur kedalaman.
6.Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau sabun cuci secara menyeluruh dengan air.
7.Perlahan lahan keringkan kulit secara menyeluruh.
8.Bersihakan luka secara menyeluruh dengan cairan normal atau larutan pembersih
,gunakan ,semprit irigasi luka pada luka yang dalam.
9.Setelah selesai berikan obat atau agen topical.
10.Catat hasil
11.Cuci tangan
PROSEDUR MERAWAT KULIT
Prosedurnya Merawat Telinga:
1.Perawat membersihkan telinga klien merupakan bagian rutin dalam kegiatan mandi di tempat tidur.
Pembersihan berakhir dengan washlap yang dilembabkan, dirotasikan ke kanal telinga dengan lembut, kerja
terbaik untuk pembersihan.
2.Ketika serumen tampak, penarikan kembali ke bawah secara lembutpada jalan masuk kanal telinga dapat
menyebabkan lilin melonggar dan keluar.
3.Perawat menginstruksi klien untuk tidak pernah menggunakan benda tajam seperti peniti dan tusuk gigi
untuk mengeluarkan lilin telinga. Penggunaan benda itu dapat menyebabkan trauma pada kanal telinga dan
ruptur membran timpani. Penggunaan aplikator kapas bertangkai juga harus dihindari karena akan
menyebabkan lilin terjepit dalam kanal.
4.Anak-anak dan lasia umumnya mempunyai serumen yang keras. Serumen yang berlebihan atau terjepit
biasanya dapat dipindahkan hanya dengan irigasi. Prosedur pertama yaitu pemasukan tiga tetes gliserin pada
waktu tidur untuk melembutkan lilin, dan tiga tetes hidrogen peroksida dua kali sehari untuk melunakkan
lilin (Phipps, dkk, 1995).
5.Kemudian pemasukan kira-kira 250 ml air hangat (37o C) ke kanal telinga luar yang akan membersihkan
lilin yang telah lunak secara mekanis. Air dingin atau panas dapat menyebabkan normal atau muntah.
6.Klien dapat duduk atau berbaring di samping telinga yang terkena menghadap ke sebelah atas. Perawat
meletakkan mangkok piala ginjal di bawah telinga yang terkena untuk menangkap larutan irigasi. Water Pik
atau pentolan spuit irigasi dapat digunakan mengirigasi ke dalam kanal telinga. Ujung spuit atau Water Pik
seharusnya tidak mengoklusi kanal telinga untuk menghindari penggunaan tekanan terhadap membran
timpani. Irigasi ringan diarahkan pada atas kanal yang melunakkan serumen dari samping kanal telinga.
Setelah kanal bersih, perawat menyeka setiap pelembab dari telinga klien dan memeriksa kanal dari serumen
yang masih tertinggal. 19
THANK YOU..
SEMOGA BERMANFAAT : )

More Related Content

Similar to POWER POINT PERAWATAN DIRI DI RS .pptx (20)

PPT Teknologi Keperawatan
PPT Teknologi Keperawatan
aika_riste
Pedoman praktikum 2 kdk 1
Pedoman praktikum 2 kdk 1
pjj_kemenkes
Kebutuhan perawatan diri dan kebersihan lingkungan
Kebutuhan perawatan diri dan kebersihan lingkungan
Dea Laras Cynthia
Panduan pelaksanaan-uks-sd2
Panduan pelaksanaan-uks-sd2
Ariska Armaya
KEBERSIHAN DIRI.pptx
KEBERSIHAN DIRI.pptx
ShikaNandha1
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene
pjj_kemenkes
Serba COVID BPOM
Serba COVID BPOM
Maulana Iqbal
New Normal Cegah Covid 19 Sehat Untuk Semua
New Normal Cegah Covid 19 Sehat Untuk Semua
Iwan Sumantri
New normal for Indonesia fight Covid19
New normal for Indonesia fight Covid19
Andre Sianipar
Pencegahan Infeksi
Pencegahan Infeksi
pjj_kemenkes
Serba covid fix
Serba covid fix
William Yap
1. PERSONAL HYGIENE PADA MANUSIA 24.pptx
1. PERSONAL HYGIENE PADA MANUSIA 24.pptx
dyariwidya1
MATERI - Hygiene Sanitasi1234567890.pptx
MATERI - Hygiene Sanitasi1234567890.pptx
jkyvdytr6k
Makalah kdm
Makalah kdm
Operator Warnet Vast Raha
Sap
Sap
Warung Bidan
Kelompok 5 (personal hygiene)
Kelompok 5 (personal hygiene)
AdetyaWulandari
MATERI PENYULUHAN PENGUNJUNG.pptx
MATERI PENYULUHAN PENGUNJUNG.pptx
widarma atmaja i komang
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Warung Bidan
PERSONAL_HYGIENE.ppt
PERSONAL_HYGIENE.ppt
CynthiaRanindita
Alat pelindung diri.ppt
Alat pelindung diri.ppt
rizki801599
PPT Teknologi Keperawatan
PPT Teknologi Keperawatan
aika_riste
Pedoman praktikum 2 kdk 1
Pedoman praktikum 2 kdk 1
pjj_kemenkes
Kebutuhan perawatan diri dan kebersihan lingkungan
Kebutuhan perawatan diri dan kebersihan lingkungan
Dea Laras Cynthia
Panduan pelaksanaan-uks-sd2
Panduan pelaksanaan-uks-sd2
Ariska Armaya
KEBERSIHAN DIRI.pptx
KEBERSIHAN DIRI.pptx
ShikaNandha1
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene
pjj_kemenkes
New Normal Cegah Covid 19 Sehat Untuk Semua
New Normal Cegah Covid 19 Sehat Untuk Semua
Iwan Sumantri
New normal for Indonesia fight Covid19
New normal for Indonesia fight Covid19
Andre Sianipar
Pencegahan Infeksi
Pencegahan Infeksi
pjj_kemenkes
Serba covid fix
Serba covid fix
William Yap
1. PERSONAL HYGIENE PADA MANUSIA 24.pptx
1. PERSONAL HYGIENE PADA MANUSIA 24.pptx
dyariwidya1
MATERI - Hygiene Sanitasi1234567890.pptx
MATERI - Hygiene Sanitasi1234567890.pptx
jkyvdytr6k
Kelompok 5 (personal hygiene)
Kelompok 5 (personal hygiene)
AdetyaWulandari
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Warung Bidan
Alat pelindung diri.ppt
Alat pelindung diri.ppt
rizki801599

Recently uploaded (20)

4nsjclakjwdskcsadwfew92635849-KONSEP-HOME-VISIT.pptx
4nsjclakjwdskcsadwfew92635849-KONSEP-HOME-VISIT.pptx
UmmyKhairussyifa1
Monetizing Provider refferal PERUSAHAAN.pptx
Monetizing Provider refferal PERUSAHAAN.pptx
FatinAtikah22
PPT ETIKA BATUK KIC untuk PASIEN dan Karyawan
PPT ETIKA BATUK KIC untuk PASIEN dan Karyawan
aufiyaharizabudi
[PDF Materi] Antibiotik Rasional pada Anak.pdf
[PDF Materi] Antibiotik Rasional pada Anak.pdf
AldhiPutraPradana1
Case Report Session_ROTATOR CUFF SYNDROME.pdf
Case Report Session_ROTATOR CUFF SYNDROME.pdf
hipwettyy
Respon imun pengayaan.pptx imunologi apt
Respon imun pengayaan.pptx imunologi apt
atwazah1
Sulistyani Prabu Aji_Community Development.pptx
Sulistyani Prabu Aji_Community Development.pptx
SulistyaniPrabuAji
Ergonomic Practices in Dental Setting KKM
Ergonomic Practices in Dental Setting KKM
NursyafiqAliShibramu1
identifikasi sumber bahaya kimia bahan alam
identifikasi sumber bahaya kimia bahan alam
ssuser90ee59
NAPZA_Pengertian_Jenis_Cara_Mengenali.pptx
NAPZA_Pengertian_Jenis_Cara_Mengenali.pptx
chrleschandera12
Depressive Disorder Clinical Case by 際際滷sgo.pptx
Depressive Disorder Clinical Case by 際際滷sgo.pptx
danuazis90
Uji Statistik Metodologi Penelitian Kesehatan
Uji Statistik Metodologi Penelitian Kesehatan
25zihniz
Ferizal's Love Dwilogy + Trilogy Ana Maryana :: Ferizal The Pioneer of Indon...
Ferizal's Love Dwilogy + Trilogy Ana Maryana :: Ferizal The Pioneer of Indon...
Puskesmas Muara Satu Kota Lhokseumawe
Neopasla Nomenklatur Pada Kasus Cancer.
Neopasla Nomenklatur Pada Kasus Cancer.
zzeiddo
6jifdskxaewdcfio31699411-Home-Visit-PP.pptx
6jifdskxaewdcfio31699411-Home-Visit-PP.pptx
UmmyKhairussyifa1
Agen_Karsinogenik_Interaksi_Seluler.pptx
Agen_Karsinogenik_Interaksi_Seluler.pptx
zzeiddo
CTG-Dokterpost kardiotokografi obgyn.pdf
CTG-Dokterpost kardiotokografi obgyn.pdf
isiprsdk
BAB III. PKP 9 gizi KLINIK juni pptx.pdf
BAB III. PKP 9 gizi KLINIK juni pptx.pdf
FatinAtikah22
ppt tetes telinga.pptx..................
ppt tetes telinga.pptx..................
07ArdiansyahM112
Kelompok 1 Tugas 2_ Askeb Komunitas_ Asuhan Neonatal-1- -Read-Only-.pptx
Kelompok 1 Tugas 2_ Askeb Komunitas_ Asuhan Neonatal-1- -Read-Only-.pptx
fabian931271
4nsjclakjwdskcsadwfew92635849-KONSEP-HOME-VISIT.pptx
4nsjclakjwdskcsadwfew92635849-KONSEP-HOME-VISIT.pptx
UmmyKhairussyifa1
Monetizing Provider refferal PERUSAHAAN.pptx
Monetizing Provider refferal PERUSAHAAN.pptx
FatinAtikah22
PPT ETIKA BATUK KIC untuk PASIEN dan Karyawan
PPT ETIKA BATUK KIC untuk PASIEN dan Karyawan
aufiyaharizabudi
[PDF Materi] Antibiotik Rasional pada Anak.pdf
[PDF Materi] Antibiotik Rasional pada Anak.pdf
AldhiPutraPradana1
Case Report Session_ROTATOR CUFF SYNDROME.pdf
Case Report Session_ROTATOR CUFF SYNDROME.pdf
hipwettyy
Respon imun pengayaan.pptx imunologi apt
Respon imun pengayaan.pptx imunologi apt
atwazah1
Sulistyani Prabu Aji_Community Development.pptx
Sulistyani Prabu Aji_Community Development.pptx
SulistyaniPrabuAji
Ergonomic Practices in Dental Setting KKM
Ergonomic Practices in Dental Setting KKM
NursyafiqAliShibramu1
identifikasi sumber bahaya kimia bahan alam
identifikasi sumber bahaya kimia bahan alam
ssuser90ee59
NAPZA_Pengertian_Jenis_Cara_Mengenali.pptx
NAPZA_Pengertian_Jenis_Cara_Mengenali.pptx
chrleschandera12
Depressive Disorder Clinical Case by 際際滷sgo.pptx
Depressive Disorder Clinical Case by 際際滷sgo.pptx
danuazis90
Uji Statistik Metodologi Penelitian Kesehatan
Uji Statistik Metodologi Penelitian Kesehatan
25zihniz
Ferizal's Love Dwilogy + Trilogy Ana Maryana :: Ferizal The Pioneer of Indon...
Ferizal's Love Dwilogy + Trilogy Ana Maryana :: Ferizal The Pioneer of Indon...
Puskesmas Muara Satu Kota Lhokseumawe
Neopasla Nomenklatur Pada Kasus Cancer.
Neopasla Nomenklatur Pada Kasus Cancer.
zzeiddo
6jifdskxaewdcfio31699411-Home-Visit-PP.pptx
6jifdskxaewdcfio31699411-Home-Visit-PP.pptx
UmmyKhairussyifa1
Agen_Karsinogenik_Interaksi_Seluler.pptx
Agen_Karsinogenik_Interaksi_Seluler.pptx
zzeiddo
CTG-Dokterpost kardiotokografi obgyn.pdf
CTG-Dokterpost kardiotokografi obgyn.pdf
isiprsdk
BAB III. PKP 9 gizi KLINIK juni pptx.pdf
BAB III. PKP 9 gizi KLINIK juni pptx.pdf
FatinAtikah22
ppt tetes telinga.pptx..................
ppt tetes telinga.pptx..................
07ArdiansyahM112
Kelompok 1 Tugas 2_ Askeb Komunitas_ Asuhan Neonatal-1- -Read-Only-.pptx
Kelompok 1 Tugas 2_ Askeb Komunitas_ Asuhan Neonatal-1- -Read-Only-.pptx
fabian931271
Ad

POWER POINT PERAWATAN DIRI DI RS .pptx

  • 1. KONSEP KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI DOSEN PENGAMPU : Prahardian Putri,S.Kp M.Kes TINGKAT/SEMESTER : 1 B/ II KELOMPOK 1 TINGKAT 1 B TAHUN AKADEMIK 2019/2020
  • 2. KELOMPOK 1 TINGKAT 1 B NAMA ANGGOTA KHOFIFA PO7120119050 LATI LESTARI PO7120119051 LIDYA MARGARETA MAHULAE PO7120119052 LUSI OKTAVIANI PO7120119053 LUTFI RIDWINNIDA RAHMATULLAH PO7120119054 M. ZULFA RAMADHANI PO7120119055 MAUDINA PO7120119056 MAYANG KARTIKA PO7120119057 MEGA UTAMI PO7120119058 MIFTHA HULJANNAH PO7120119059 MIRANDA SARI PO7120119060 MSY. NABIILAH FAKHRUNNISAA PO7120119061
  • 3. 3 MULIYA PO7120119062 MUTHIARA RINJANY ANANTASYAH PUTRI PO7120119063 NADIA NURUL IZZATI PO7120119064 NADIYAH ZANNATI AZZAHRA PO7120119065 NIA JANIATI PO7120119066 NURUL HIDAYATI PO7120119067 NYS DWI PERMATA AZHARA PO7120119068 PATIMAH PO7120119069 PENI ANA SARI PO7120119070 PITIONO PO7120119071 PUTRI APRIYANDINI PO7120119072
  • 4. Pengertian Kebersihan dan Perawatan Diri Perawatan Diri Perawatan diri merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis (Alimul, 2009). Menurut Depkes (2000, dalam Scribd, 2011) perawatan diri adalah salah satu Kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, seseorang dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri. Perawatan diri berorientasi pada manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan yang saling mempengaruhi (Meleis, 2007 dala Herlina, 2013). Kebersihan Diri Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai kebersihan diri dan lingkungan ini, sebagai bekal untuk merawat dirinya sendiri juga untuk merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien, baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun di masyarakat. 4
  • 5. Jenis-jenis Kebersihan dan Perawatan Diri 5 B. Kesehatan Gigi dan Mulut Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna makanan. Mulut berupa suatu rongga yang dibatasi oleh jaringan lunak, dibagian belakang berhubungan dengan tengggorokan dan didepan ditutup oleh bibir. Lidah terdapat didasar rongga mulut terdiri dari jaringan yang lunak dan ujung-ujung syaraf pengecap. Gigi terdiri dari jaringan kerasyang terdapat di rahang atas dan bawah yang tersusun rapidalam lengkungan (Depdikbud, 1986:33). C. Kesehatan Rambut dan kulit rambut Rambut adalah bagian tubuh yang paling banyak mengandung minyak. Karena itu kotoran, debu, asap mudah melekat dengan demikian maka pencucian rambut adalah suatu keharusan. Pencucian rambut dengan shampoo dipandang cukup apabila dilakukan dua kali dalam seminggu (Depdikbud, 1986:12). Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah,tidak terlalu berminyak dan terlalu kering serta tidak berketombe dan berkutu. A. Kebersihan diri (Personal hygiene) Higiene adalah ilmu kesehatan. Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto & Wartonah, 2010). Cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka disebut higiene perorangan (Potter & Perry, 2005).
  • 6. Jenis-jenis Kebersihan dan Perawatan Diri 6 E. Kesehatan Telinga Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian paling luar, bagian tengah, dan daun telinga. Telinga bagian luar terdiri dari lubang telinga dan daun telinga. Telinga bagiantengah terdiri dari ruang yang terdiri dari tiga buah ruang tulang pendengaran. Ditelinga bagian dalam terdapat alat keseimbangan tubuh yang terletak dalam rumah siput(Depdikbud, 1986 : 30). D. Kesehatan kulit Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh. Secara garis besar kulit dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut kulit ari dan bagian dalam yang disebut kulit jangat. Kulit ari berlapis-lapis dan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu lapisan luar yang disebut lapisan tanduk dan lapisan dalam yang disebut lapisan malpighi. Kulit jangat terletak disebelah bawah atau sebelah dalam dari kulit ari (Depdikbud, 1986:16).Kulit merupakan pelindung bagi tubuh dan jaringan dibawahnya.
  • 7. Jenis-jenis Kebersihan dan Perawatan Diri 7 G. Perawatan Mata Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang menyebabkan panas dan iritasi biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam ke luar kantus mata untuk mencegah sekresi dari pengeluaran ke dalam kantong lakrimal. Bagian yang terpisah dari washlap digunakan sekali waktu untuk mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki sekresi kering yang tidak dapat diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat dapat meletakkan kain yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali untuk melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan diatas bola mata karena dapat meyebabkan cedera serius. F. Kesehatan Kuku Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang terdiri dari sel-sel yang masih hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung dari kegunaannya ada yang pipih, bulat panjang, tebal dan tumpul (Depdikbud, 1986:21).Guna kuku adalah sebagai pelindung jari, alat kecantikan, senjata , pengais dan pemegang (Depdikbud ,1986:22).
  • 8. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan dan perawatan diri 8 1. Citra tubuh 2. Praktik social 3. Status sosio-ekonomi 4. Pengetahuan 5. Kebudayaan 6. Pilihan Pribadi 7. Kondisi Fisik
  • 9. Tujuan kebersihan dan perawatan diri Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan bakteri. Menghilangkan bau badan yang berlebihan. Memelihara integritas permukaan kulit. Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah. Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien. Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien. Meningkatkan percaya diri seseorang Menciptakan keindahan. Meningkatkan derajat kesehatan sesorang. 9
  • 10. Etiologi Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai berikut: 1. Kelelahan fisik 2. Penurunan kesadaran Menurut Dep Kes (2000: 20), penyebab kurang perawatan diri adalah : 1. Faktor prediposisi 2. Faktor presipitasi
  • 11. Konsep asuhan keperawatan pemenuhan kebersihan dan perawatan diri Pengkajian a. Riwayat keperawatan 1. Pola kebersihan tubuh 2. Perlengkapan personal hygiene yang dipakai 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
  • 12. Konsep asuhan keperawatan pemenuhan kebersihan dan perawatan diri b. Pemeriksaan fisik 1. Rambut 2. Kepala 3. Mata 4. Hidung 5. Mulut 6. Gigi 7. Telinga 8. Kulit 9. Kuku tangan dan kaki 10. Genetalia 11. Tubuh secara umum
  • 13. Konsep asuhan keperawatan pemenuhan kebersihan dan perawatan diri Diagnosa Keperawatan a. Gangguan integritas kulit Definisi : keadaan di mana kulit seseorang tidak utuh b. Gangguan membrane mukosa mulut Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka c. Kurangnya perawatan diri / kebersihan diri Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.
  • 14. Prosedur personal hygiene a. Perawatan kulit kepala dan rambut Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri dengan cara mencuci dan menyisir rambut.Tujuannya adalah membersihkan kuman kuman yang ada pada kulit kepala ,menambaha rsa nyaman,membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit ,serta memperlancar system peredaran darah di bawah kulit.
  • 15. Menjaga kebersihan atau pemeliharaan rambut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Pencucian Rambut Frekuensi pencucian rambut sangat tergantung pada hal hal berikut: a.Tebal atau tipisnya rambut, semakin tebal harus semakin sering dicuci. b.Lingkungan atau tempat tinggal seseorang, misalnya pada lingkungan yang berdebu orang tersebut harus sering mencuci rambutnya. c.Seseorang yang memakai minyak rambut harus sering mencuci rambutnya. 15
  • 16. Adapun cara cara mencuci rambut adalah : Prosedur Kerja 1. Jelaskan prosedur pada pasien 2. Cuci tangan 3.Tutup jendela atau pasang sampiran 4. Kondisikan pasien dalam posisi tidur 5. Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala pasien 6.Pasang perlak atau pengalas di bawah kepala dan sambungkan ke arah bagian baskom dengan pinggir di gulung 7.Tutup telinga dengan kapas 8.Tutup dada dengan handuk sampai ke leher 9. Kemudian,sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat ,selanjutnya gunakan sampo dan bilas dengan air hangat sambil di pijat 10. Setelah selesai keringkan 11. Cuci tangan 16
  • 17. b.Perawatan kulit seluruh tubuh Kulit memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan memelihara kesehatan tubuh. Cara membersihkan kulit secara keseluruhan umumnya dengan mandi, karena mandi berguna untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada permukaan kulit, menghilangkan bau keringat, merangsang peredaran darah dan syaraf dan mengembalikan kesegaran tubuh. 17 Prosedur personal hygiene
  • 18. 1.Jelaskan prosedur pada pasien 2.Cuci tangan dan gunakan sarung tangan 3.Tutup pintu ruangan 4.Atur posisi pasien 5.Kaji ulang /kulit tertekan dengan memperhatikan warna ,kelembaban ,penampilan ,sekitar kulit,ukur diameter kulit,ukur kedalaman. 6.Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau sabun cuci secara menyeluruh dengan air. 7.Perlahan lahan keringkan kulit secara menyeluruh. 8.Bersihakan luka secara menyeluruh dengan cairan normal atau larutan pembersih ,gunakan ,semprit irigasi luka pada luka yang dalam. 9.Setelah selesai berikan obat atau agen topical. 10.Catat hasil 11.Cuci tangan PROSEDUR MERAWAT KULIT
  • 19. Prosedurnya Merawat Telinga: 1.Perawat membersihkan telinga klien merupakan bagian rutin dalam kegiatan mandi di tempat tidur. Pembersihan berakhir dengan washlap yang dilembabkan, dirotasikan ke kanal telinga dengan lembut, kerja terbaik untuk pembersihan. 2.Ketika serumen tampak, penarikan kembali ke bawah secara lembutpada jalan masuk kanal telinga dapat menyebabkan lilin melonggar dan keluar. 3.Perawat menginstruksi klien untuk tidak pernah menggunakan benda tajam seperti peniti dan tusuk gigi untuk mengeluarkan lilin telinga. Penggunaan benda itu dapat menyebabkan trauma pada kanal telinga dan ruptur membran timpani. Penggunaan aplikator kapas bertangkai juga harus dihindari karena akan menyebabkan lilin terjepit dalam kanal. 4.Anak-anak dan lasia umumnya mempunyai serumen yang keras. Serumen yang berlebihan atau terjepit biasanya dapat dipindahkan hanya dengan irigasi. Prosedur pertama yaitu pemasukan tiga tetes gliserin pada waktu tidur untuk melembutkan lilin, dan tiga tetes hidrogen peroksida dua kali sehari untuk melunakkan lilin (Phipps, dkk, 1995). 5.Kemudian pemasukan kira-kira 250 ml air hangat (37o C) ke kanal telinga luar yang akan membersihkan lilin yang telah lunak secara mekanis. Air dingin atau panas dapat menyebabkan normal atau muntah. 6.Klien dapat duduk atau berbaring di samping telinga yang terkena menghadap ke sebelah atas. Perawat meletakkan mangkok piala ginjal di bawah telinga yang terkena untuk menangkap larutan irigasi. Water Pik atau pentolan spuit irigasi dapat digunakan mengirigasi ke dalam kanal telinga. Ujung spuit atau Water Pik seharusnya tidak mengoklusi kanal telinga untuk menghindari penggunaan tekanan terhadap membran timpani. Irigasi ringan diarahkan pada atas kanal yang melunakkan serumen dari samping kanal telinga. Setelah kanal bersih, perawat menyeka setiap pelembab dari telinga klien dan memeriksa kanal dari serumen yang masih tertinggal. 19