2. Jagat raya atau alam semesta (the universe) merupakan
ruang tidak terbatas yang di dalamnya terdiri atas semua
materi, termasuk tenaga dan radiasi. Jagat raya tidak
dapat diukur, dalam arti batas-batasnya tidak dapat
diketahui dengan jelas.
Galaksi, bintang, matahari, nebula, planet, meteor,
asteroid, komet, dan bulan, hanyalah sebagian kecil dari
materi di jagat raya yang dikenal manusia yang hidup di
Bumi. Akan tetapi, secara lebih mendalam semua yang ada
di jagat raya masih merupakan rahasia yang sama sekali
belum terungkap. Hal ini antara lain disebabkan karena
tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki
manusia dalam mengungkap rahasia alam semesta masih
sangat terbatas.
3. Rahasia mengenai bagaimana terbentuknya asal mula
jagat raya telah melahirkan asumsi dan teori yang
dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai
berikut :
a. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)
b. Teori Keadaan Tetap (Creatio Continua
Theory)
c. Teori Ekspansi dan Kontraksi (The Oscillating
Theory)
4. Menurut Teori Ledakan Besar, jagat raya berawal dari
adanya suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis
yang besar pula dan mengalami ledakan yang sangat
dahsyat karena adanya reaksi pada inti massa. Ketika
terjadi ledakan besar, bagian-bagian dari massa tersebut
berserakan dan terpental menjauhi pusat dari ledakan.
Setelah miliaran tahun kemudian, bagian-bagian yang
terpental tersebut membentuk kelompok-kelompok yang
dikenal sebagai galaksi-galaksi dalam sistem tata surya.
5. Teori Keadaan Tetap dikemukakan oleh Fred Hoyle,
Bendi, dan Gold. Teori ini menyatakan bahwa saat
diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini
selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain
alams semesta tidak pernah bermula dan tidak akan
berakhir. Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan
dan ada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian
mengembun menjadi kabut-kabut sepiral dengan
bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Partikel
yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehingga
mengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan
mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan
ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun
lagi. Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan
kabut-kabut baru.
6. Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi
dan konstraksi. Menurut teori ini jagat raya
terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang
diawali dengan massa ekspansi (mengembang) yang
disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen. Pada
tahap ini terbentuklah galaksigalaksi. Tahap ini
diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun.
Selanjutnya, galaksi-galaksi dan bintang yang telah
terbentuk akan meredup kemudian memampat
didahului dengan keluarnya pancaran panas yang
sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka tahap
berikutnya adalah tahap mengem bang dan
kemudian pada akhirnya memampat lagi.
7. Sejak zaman dahulu manusia telah dibuat takjub
dengan berbagai fenomena yang ada di alam
semesta. Berbagai fenomena alam tersebut
menyebabkan timbulnya keingintahuan untuk
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada
di benak manusia. Berikut ini adalah anggapan-
anggapan manusia tentang jagat raya dan alam
semesta sejak dahulu hingga sekarang.
8. Anggapan ini dimulai pada tingkat awal manusia
atau pada masa manusia primitif yang
menganggap bahwa manusia sebagai pusat alam
semesta. Manusia Pada waktu ini menyadari ada
Bumi dan langit, manusia menganggap matahari,
bulan, bintang, dan Bumi serupa dengan hewan,
tumbuhan, dan dengan dirinya sendiri.
9. Anggapan ini menempatkan Bumi sebagai pusat dari alam
semesta. Geosentris (geo = Bumi; centrum = titik pusat).
Anggapan ini dimulai sekitar abad VI Sebelum Masehi (SM),
saat pandangan geosentris mulai ditinggalkan. Salah seorang
yang mengemukakan anggapan geosentris adalah Claudius
Ptolomeus. Ia melakukan observasi di Alexandria, kota pusat
budaya Mesir pada masa lalu. Ia menganggap bahwa pusat
jagat raya adalah Bumi, sehingga Bumi ini dikelilingi oleh
matahari dan bintang-bintang.
10. Semakin majunya alat penelitian dan sifat ilmuwan yang semakin
kritis, menyebabkan bergesernya anggapan geosentris. Pandangan
heliosentris (helios = matahari) dianggap sebagai pandangan yang
revolusioner yang menempatkan matahari sebagai pusat alam
semesta.
Seorang mahasiswa kedokteran, ilmu pasti dan Astronomi, Nicholas
Copernicus (14731543) pada tahun 1507 menulis buku De
Revolutionibus Orbium Caelestium (tentang revolusi peredaran
benda-benda langit). Ia mengemukakan bahwa matahari merupakan
pusat jagat raya yang dikelilingi planet-planet, bahwa bulan
mengelilingi Bumi dan bersama-sama mengitari matahari, dan
bahwa Bumi berputar ke timur yang menyebabkan siang dan malam.
11. Galaktosentris (Galaxy = kumpulan jutaan bintang)
merupakan anggapan yang menempatkan galaksi
sebagai pusat Tata Surya. Galaktosentris dimulai
tahun 1920 yang ditandai dengan pembangunan
teleskop raksasa di Amerika Serikat, sehingga dapat
memberikan informasi yang lebih banyak mengenai
galaksi.
12. Telah dikemukakan bahwa galaxi terdiri dari berjuta juta bintang
dengan segala jenis, dan ukuran. Salah satu diantara jutaan
bintang tersebut adalah Matahari yang mempunyai sejumlah
anggota dan membentuk suatu susunan yang disebut Tata surya.
Jadi sebuah tata surya terdiri dari satu matahari dan semua benda
angkasa yang beredar mengelilinginya. Tata surya dikelilingi oleh
delapan planet, termasuk planet Bumi.
Planet planet dalam tata surya dibagi dalam dua golongan, yaitu
planet dalam dan planet luar.
Planet dalam yaitu: BUMI,VENUS DAN MARKURIUS.
Planet luar yaitu : MARS,JUPITER,SATURNUS,URANUS DAN
NEPTUNUS.
13. Seorang ahli astronomi berpendapat lain dan
menyatakan bahwa yang dimaksud planet dalam
adalah:
MARKURIUS,VENUS,BUMI,MARS sedangkan planet luar
adalah:
JUPITER, SATURNUS ,URANUS NEPTUNUS.
14. a. Planet planet tidak mempunyai cahaya sendiri.
b. Planet planet tidak berkelap kelip layaknya bintang
sejati,tetapi berkilauan.
c. Dengan teropong kecil, planet planet itu terlihat sebagai
keping atau cakaram bersinar.
d. Lintasan lintasan planet ini merupakan bidang bidang yang
berbentuk elips.
e. Planet planet beredar mengelilingi matahari dengan arah yg
sama.
f. Kebanyakan planet planet mempunyai satelit {pengiring} atau
bulan.
15. Permulaan terjadinya bumi merupakan sebagian dari segumpalan gas
dari matahari.gumpalan gas yang besar tersebut selalu dalam keadaan
berputar. Dikarenakan sesuatu hal, terlepaslah sebagian gumpalan
itu.gumpalan gumpalan yg terpisah dan masih tetap berputar tersebut
setelah mengalami pendinginan akan menjadi padat.sehingga terjadilah
planet planet yang jumlahnya delapan .
Kejadian tersebut memakan waktu yang sangat lama.jadi,bumi yang
kita lihat sekarang ini baru terjadi setelah berjuta juta tahun.
Berikut ini dijelaskan beberapa hipotesis terjadinya bumi dan tata surya:
16. Hipotesis yang sering dinamakan hipotesis solar nebula ini merupakan
hipotesis yang paling tua dan paling terkenal .Imanuel Kant (1724-
1804} ,seorang ahli filsafat berkebangsaan jerman, membuat suatu
hipotesis tentang terjadinya tata surya. Dikatakannya bahwa dijagat
raya terdapat gumpalan kabut yang berputar perlahan lahan. Bagian
tengah kabut itu lama kelamaan menjadi gumpalan gas yang kemudian
menjadi matahari dan bagian kabut sekitarnya menjadi planet planet
dan satelitnya.
17. Thomas C. Chamberlin {1843-1928} seorang ahli geologi dan ilmuwan
asal amerika menyampaikan teory yang dikenal sebagai teory
planetesimal {planet kecil} dalam penelitiannya The Origin of the Earth
{ asal mula bumi } pada tahun 1916.
Menurut teory ini matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang
bintang yang banyak . Pada suatu masa, ada sebuah bintang
berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya ,terjadilah
peristiwa pasang naik pada permukaan matahari dan sebagian dari
masa matahari itu tertarik ke arah bintang.
Pada waktu bintang itu menjauh , sebagian dari masa matahari itu jatuh
kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang
angkasa sekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetesimal yang
kemudian menjadi planet planet kecil dan beredar pada orbitnya.
18. Pada tahun 1917 sarjana inggris, James jeans {1877-1946} dan Herald
jeffries , menggunakan teory tentang terjadinya planet planet.
Hipotesisnya dikenal dengan nama hipotesis tidal james-
jeffries.menurut hipotesis ini pada suatu saat sebuah bintang yang
hampir sama besarnya dengan matahari melintas didekat matahari. Hal
ini menimbulkan terjadinya pasang pada matahari.pasang itu berbentuk
seperti cerutu yang sangat besar. Bentuk cerutu yang besar ini
kemudian bergerak mengelilingi matahari dan mengalami perpecahan
menjadi butir butir tetes kecil,sehingga akhirnya membentuk gumpalan
gumpalan sebesar planet planet yang ada sekarang. Hal yang sama juga
terjadi pada pe,bentukan satelit dari planet.
19. Teory ini dikemukakan oleh ahli astronomi dari Inggris Freed
Hoyle pada tahun 1956. kemungkinan matahari memiliki kawan
sebuah bintang {matahari juga bintang} dan pada mulanya
berevolusi satu sama lain. Ada juga yang memadat dan
mungkin terjerat kedalam orbit keliling matahari.banyak bintang
meledak akan bebas di ruang angkasa.teory ini didukung banyak
ahli astronomi,karena banyak bintang ganda atau bintang
kembar telah diketahui memang ternyata ada.
20. Astronom bernama Gerard P.Kuiper ( 1905-1973} mengemukakan
bahwa semesta terdiri dari formasi bintang bintang. Menurut dia,dua
pusat yang memadat berkembang dalam suatu awan antar bintang dari
gas hidrogen. Pusat yang satu lebih besar daripada pusat yang lainnya
dan kemudian memadat menjadi bintang tunggal,yaitu matahari.
Peristiwa berikutnya kabut menyelimuti pusat yg lebih kecil yang di
sebabkan oleh gaya tarik dari masa yang lebih besar. Gaya ini yang
menyebabkan awan yang lebih kecil terpecah pecah menjadi awan awan
yang lebih kecil lagi yang disebut protoplanet.setelah periode waktu
yang lama,protoplanet tersebut menjadi planet planet seperti yang
dilihat sekarang ini. Jika kedua awan itu mempunyai ukuran yang
sama,maka akan terbentuk bintang ganda.