Dokumen tersebut membahas kasus pasien dengan diabetes melitus tipe 2 dan komplikasi kaki diabetes. Pasien mengalami luka ulkus di kaki kiri yang meluas disertai infeksi. Berdasarkan pemeriksaan dan pemeriksaan penunjang, didiagnosis dengan diabetes melitus tipe 2, gangren kaki kiri, dan komplikasi lainnya seperti nefropati dan hipertensi. Penatalaksanaan dilakukan dengan rawat inap, pengobatan
1 of 38
Downloaded 349 times
More Related Content
Powerpoint dmdf
1. RESPONSI KASUS
DIABETES MELITUS TIPE 2
DENGAN KAKI DIABETES
OLEH:
NI MADE HINDRI ASTUTI
(0702005035)
R. YULI EKA DANIATI WIJI A
(0702005079 )
PEMBIMBING
DR. WIRA GOTERA, SP.PD-KEMD
2. PENDAHULUAN
• epidemiologi : peningkatan kejadian DM tipe-2 diseluruh
belahan dunia
• Komplikasi DM : komplikasi akut dan kronis.
• Diabetes melitus (DM) : sindrom yang disebabkan
peningkatan kadar glukosa darah akibat defisiensi insulin.
• dibagi menjadi dua : DM Tipe I dan DM Tipe II
.
3. • Biaya pengobatan membuat kaki diabetes menjadi
masalah kesehatan.
• Dapat dicegah melalui perawatan yang baik dan edukasi.
• Faktor yang berhubungan dengan perkembangan kaki
diabetik : Neuropati dan ko-eksis adanya penyakit
vaskuler perifer dan infeksi
• Morbiditas dari kaki diabetes tinggi, sering kambuh dan
diantaranya akan mengalami amputasi.
4. LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
•Nama : NKS
•Umur : 62 tahun
•Jenis Kelamin : Perempuan
•Suku : Bali
•Kewarganegaraan : Indonesia
•Agama : Hindu
•Status Perkawinan : Menikah
•Pekerjaan : Petani
•Pendidikan Terakhir : Tidak Tamat SD
•Alamat : Dusun Tegal Jadi Marga Tabanan
•Tanggal MRS : 15 Agustus2012
•Tanggal Pemeriksaan : 16 Agustus 2012
5. ANAMNESIS
•Sejak ±1 minggu SMRS
•Tidak mengetahui mengapa bisa luka, riwayat
trauma pd daerah luka (-)
•Berawal dari luka kecil berupa goresan di bawah
jari ke tiga kaki kiri, makin meluas ,berwarna
kehitaman,berbau busuk disertai nanah
•Riwayat berobat ke RSUD Tabanan, luka
dibersihkan tetapi malah semakin meluas.
6. • ±3 bulan SMRS
•Hilang timbul pd kedua kaki
•Merasa tebal pada ke dua kaki
•Masih bisa merasakan saat berpijak
…CON’T ANAMNESIS
7. …CON’T ANAMNESIS
•Demam : 1 minggu SMRS
•Sering merasa haus, sering buang air kecil > 10
x/hari, nafsu makan meningkat, BB turun 10 kg
•Penurunan daya penglihatan (-), mual(-), muntah (-)
•BAB Normal
10. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital
Kondisi umum : Baik
Gizi : Baik
GCS : E4V5M6
Tekanan Darah : 150/90 mmHg
Nadi : 100 x/menit
Respiratory rate : 20 x/menit
Suhu Axilla : 380
C
Berat Badan : 45 Kg
Tinggi Badan : 150 cm
BMI : 20 kg/m2
12. …CON’T PEMERIKSAAN FISIK
Thorax : Simetris
Cor : Inspeksi : Tidak tampak pulsasi iktus cordis
Palpasi : Teraba Iktus Cordis pada ICS V 1 cm dari MCL
kiri, irama teratur, thrill (-)
Perkusi : Batas atas jantung ICS II kiri
Batas bawah jantung setinggi ICS V
Batas kanan jantung 1 cm lateral PSL kanan
Batas kiri jantung 1 cm lateral MCL kiri
Auskultasi : S1S2 tunggal regular murmur (-)
13. …CON’T PEMERIKSAAN FISIK
Pulmo Inspeksi : Simetris, retraksi (-)
Palpasi : vokal fremitus N/N
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : Vesikuler +/+ , Rhonki -/-, Wheezing -/-
+/+ -/- -/-
+/+ -/- -/-
Abdomen Inspeksi: Distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi: Hepar/lien tidak teraba, ginjal tidak teraba, nyeri
tekan (-)
Perkusi : timpani, Ascites (-)
Ekstremitas : Hangat +/+ , Edema -/-
+/+ -/-
Â
Â
14. …CON’T PEMERIKSAAN FISIK
Status Lokalis :
Regio Pedis Sinistra.
Look : ulkus (+), tissue loss (+), jaringan nekrotik (+) di dorsum pedis
digiti III, pus (+),
bleeding (-)
Feel : aretri dorsalis pedis (+) teraba
Move : ROM (+) terbatas oleh karena nyeri.
15. PEMERIKSAANPENUNJANG
DL (15/08/2012)
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal Remarks
WBC 29.80 103
µL 4,10-11,00 Tinggi
% NEUT 91.30 % 47,00-80,00 Â
% LYMPH 3.90 % 13,00-40,00 Â
% MONO 4.70 % 2,00-11,00 Â
% EOS 0.04 % 0,00-5,00 Â
% BASO 0.15 % 0,00-2,00 Â
#NEUT 27.19 103
µL 2,50-7,50 Â
#LYMPH 1.39 103µL 1,00-4,00 Â
#MONO 0.00 103
µL 0,10-1,20 Â
#EOS 0.00 103
µL 0,00-0,50 Â
#BASO 0.10 103
µL 0,00-0,10 Â
RBC 3.60 106
µL 4,50 – 5,90 Rendah
Hemoglobin 10.00 g/dL 13,50-17,50 Rendah
Hematokrit 29.70 % 41,00-53,00 Rendah
MCV 82.50 103
µL 80,00-100,00 Â
MCH 27.90 fL 26,00-34,00 Â
MCHC 33.80 Pg 31,00-36,00 Â
RDW 11.50 g/dL 11,60-14,80 Rendah
PLT 431.80 % 140,00-440,00 Â
MPV 5,90 fL 6,80-10,00 Rendah
16. PEMERIKSAANPENUNJANG
KIMIA DARAH (15/08/2012)
Pemeriksaan Hasil Normal Interpretasi
Albumin 2,904 g/dL 3,40 – 4,80 Rendah
BUN 34,92 mg/dL 8,00 – 23,00 Tinggi
Creatinin 1,044 mg/dL 0,50 – 0,90 Tinggi
Natrium 121,00 mmol/L 136,00 – 145,00 Rendah
Kalium 5, 10 mmol/L 3,50 – 5,10 Â
SGOT 9,409 U/L 11,00 – 27,00 Rendah
SGPT 13,79 U/L 11,00 – 34,00 Â
Glukosa darah sewaktu 532,00 mg/dL 70 – 140 Tinggi
17. PEMERIKSAANPENUNJANG
ANALISA GAS DARAH (15/08/2012)
Pemeriksaan Hasil Normal Interpretasi
Albumin 2,904 g/dL 3,40 – 4,80 Rendah
BUN 34,92 mg/dL 8,00 – 23,00 Tinggi
Creatinin 1,044 mg/dL 0,50 – 0,90 Tinggi
Natrium 121,00 mmol/L 136,00 – 145,00 Rendah
Kalium 5, 10 mmol/L 3,50 – 5,10 Â
SGOT 9,409 U/L 11,00 – 27,00 Rendah
SGPT 13,79 U/L 11,00 – 34,00 Â
Glukosa darah sewaktu 532,00 mg/dL 70 – 140 Tinggi
18. PEMERIKSAANPENUNJANG
Urin Rutin (15/08/2012)
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal Remarks
pH 5,0 - 5-8 Â
Leucocyte Negatif Leu/µL Negatif Â
Nitrite Negatif - Negatif Â
Protein 25,00 mg/dL Negatif 1+
Glucose 1000 mg/dL Normal 4+
Ketone 5,00 mg/dL Negatif 1+
Urobilinogen Norm mg/dL 1 mg/dL Â
Bilirubin Neg mg/dL Negatif Â
Erythrocyte 25,00 Ery/µL Negatif 2+
Specific Gravity 1,01 - 1,005-1,020 Â
Colour P. yel - p. yellow- yellow Â
Sedimen Urine
-Lekosit
-Eritrosit
-Sel epitel
-Sel Gepeng
-Silinder
-Kristal
-Lain-lain
-
0-1
4-6
-
2-3
-
-
Yeast cell
(+)Bacteri (+)
Â
/lp
/lp
Â
/lp
/lp
/lp
/lp
Â
<6/lp
<3/lp
-
-
-
-
-
Â
21. RADIOLOGI
Foto Thorax AP (asimetris dan
kurang inspirasi) :
- Cor :besar dan bentuk kesan
normal, tampak kalsifikasi aorta
knob
- Pulmo : tak tampak
infiltrate/nodul, corakan
broncovascular normal
- Sinus pleura kanan kiri tajam
- Diaphragma kanan letak
tinggi,kiri normal
Kesan: Arterosklerotic aorta,
diafragma kanan letak tinggi
22. RADIOLOGI
Foto BOF (15/8/2012)
Deskripsi:
- Tak tampak batu radiopaque di
KUB
- Kontur ginjal kanan kiri tidak
tampak jelas
- Psoas line kanan kiri simetris
- Distribusi gas usus normal
bercampur fecal material
- Tulang – tulang : osteophyte VL
2-4 dan sacroiliac joint kanan
kiri,pedicle dan spatium
intervertebral baik
Kesan : Spondylosis Lumbalis,
Osteoarthritis Sacroiliac Joint
bilateral
23. RADIOLOGI
Foto Pedis kiri AP/Lateral:
- Tampak gas foarsing di soft
tissue regio pedis kiri
- Trabekulasi tulang porotik
Celah dan permukaan sendi baik
- Tak tampak erosi/destruksi tulang
Tampak soft tissue mass / swelling
Kesan : Gas gangren di soft
tissue region pedis kiri,
osteoporosis tulang-tulang
region pedis kiri.
24. DIAGNOSIS KERJA
DM type II
- DF Pedis Sinistra Wagner grade IV
ACKD ec suspect Prerenal on CKD ec suspect DKD
dd PNC
- Hipertensi stage I
Hiponatremi Isoosmoler kronik asimptomatik
Anemia Ringan Normokromik Normositer (Hb 10
mg/dL)
Metabolik Alkalosis
Hipoalbuminemia
Â
25. PENATALAKSANAAN
MRS
O2 nasal canul 4 liter permenit
IVFD NS 20 tetes/menit
Drip Reguler insulin 4 unit/jam, jika BS 200-250 ïƒ drip
Reguler insulin 2 unit/jam, jika BS < 200 ïƒ drip regular
insulin 1 unit/jam dalam D5 500cc sampai BS 140-180
Cefoperazon Sulbactam 2x1 gram iv
Metronodazole 3x500 mg iv
Paracetamol 3x500 mg PO
Asam folat 2x2 mg po
Captopril 2x25 mg PO
Rawat luka setiap hari
26. Planning
Konsul BTKV untuk debridement
Lipid profile, HbA1c, BSN, BSN 2JPP
Kultur pus/sensitivity test
Kultur darah/sensitivity test
Monitor
Keluhan
Vital Sign
Gula darah puasa dan 2 jam pp
28. TEORI (DIAGNOSIS DM)
1
Gejala klasik DM
+
glukosa darah sewaktu > 200 mg/dL (11,1 mmol/L)
(Glukosa sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa
memperhatikan waktu makan terahir), atau
2
Gejala klasik DM
+
Kadar glukosa darah puasa > 126 mg/dL (7,0 mmol/L)
(puasa diartikan pasien tak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam), atau
3
Kadar glukosa darah 2 jam pada TTGO > 200 mg/dL (11,1 mmol/L)
(TTGO dilakukan dengan standar WHO, yakni menggunakan beban glukosa yang setara
dengan 75 gram glukosa anhidrus yang dilarutkan ke air)
30. KOMPLIKASI DIABETES
Akut
- Ketoasidosis diabetik
- hyperosmollar hyperglicaemic syndrome,
- hipoglikemia
Kronis
- makroangiopati (pembuluh darah jantung, pembuluh
darah tepi dan pembuluh darah otak),
- mikroangiopati (pembuluh darah kapiler retina mata,
pembuluh darah kapiler ginjal), dan neuropati.
37. • Diabetes melitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh peningkatan kadar
glukosa darah akibat defisiensi insulin.
• Salah satu komplikasi dari DM adalah kaki diabetes yaitu
luka yamg tidak kunjung sembuh dengan pengobatan luka
biasa.
• Pilar penatalaksanaan DM adalah edukasi, terapi gizi
medis, latihan jasmani dan intervensi farmakologi (OHO
atau insulin).
• Prinsip penangan kaki diabetes adalah debridement
kombinasi dengan pemberian antibiotik.