Definisi Haji dan Umrah memberikan definisi haji dan umrah secara etimologi dan terminologi. Dokumen ini juga membahas syarat wajib dan syarat sah haji dan umrah, rukun dan wajib haji dan umrah, larangan-larangan dan hal-hal yang membatalkan haji dan umrah, serta perbedaan antara haji dan umrah.
2. Definisi Haji dan Umrah
Syarat Wajib dan Syarat Sah Haji dan Umrah
Rukun dan Wajib Haji dan Umrah
Larangan-larangan dan Hal-hal yang
Membatalkan Haji dan Umrah
Haji dan Umrah
Perbedaan Haji dan Umrah
3. • Secara etimologi:
haji menurut arti bahasa berarti
al-qashd ila mu’azhzham yaitu
pergi menuju sesuatu yang
diagungkan.
• Secara terminologi:
menurut Ibn Al-Humam, haji
adalah pergi menuju Baitul
Haram untuk menunaikan
aktivitas tertentu pada waktu
tertentu. Dalil yang mewajibkan
haji adalah QS Ali Imran ayat 97
• Secara etimologi
Umrah berasal dari bahasa arab
adalah salah satu kegiatan
ibadah dalam agama Islam
• Secara terminologi
Pada istilah teknis syari'ah,
Umrah berarti melaksanakan
Tawaf di Ka'bah dan Sa'i antara
Shofa dan Marwah, setelah
memakai ihram yang diambil dari
Miqat. Dalil yang mewajibkan
umrah adalah QS Al-Baqarah ayat
196
Definisi Haji Definisi Umrah
Definisi Haji dan Umrah:
4. Syarat Wajib dan Syarat Sah
Haji dan Umrah
Syarat Wajib Haji dan Umrah
• . Islam
• Berakal
• Baligh
• Mampu:
1. mampu mengerjakan haji dengan
sendirinya, syarat:
a. Mempunyai bekal yang cukup untuk
pergi ke Mekah dan kembalinya
b. Mampu dari segi alat transportasi
c. Mampu dari segi fisik
d. Mampu dari segi keamanan.
e. Bagi perempuan hendaklah ia
berjalan bersama mahramnya.
2. mampu mengerjakan haji yang bukan
dikerjakan oleh yang bersangkutan
Syarat Sah Haji dan Umrah
• Waktu tertentu
Haji : pada bulan-bulan haji
yaitu Syawal, Dzul Qa’dah dan
10 hari pertama Dzul Hijjah
Umrah: tidak ada ketentuan
waktu
• Tempat tertentu
Haji: Tanah Arafah untuk
wukuf dan Ka’bah untuk Tawaf
Umrah: sama dengan haji
hanya tidak ada Wukuf di
Arafah.
5. Rukun Haji dan Umrah
Rukun Haji Rukun Umrah
1. Ihram Haji
2. Wuquf di Padang Arafah
3. Tawaf Ifadah
4. Tahallul
5. Tertib
1. Niat Ihram
2. Thawaf
3. Sa’i
4. Tahallul
5. Tertib
6. Wajib Haji dan Umrah
Wajib Haji
• Memulai Ihram dari Miqat
• Kehadiran di Muzdalifah
walaupun hanya sesaat
• Melontar jumrah Aqobah
• Melontar 3 Jumrah
• Bermalam di Mina
• Tawaf Wada’
• Menjauhkan diri dari segala
larangan atau yang
diharamkan.
Wajib Umrah
• Ihram dari tempat yang
telah ditentukan (Miqat
Makani).
• Menjauhkan diri dari hal
yang diharamkan.
7. • Mencabut rambut
• Menggunting kuku
• Memakai wangi-wangian
• Membunuh binatang buruan (darat,adapun binatang laut maka
dibolehkan)
• Mengenakan pakaian berjahit (bagi laki-laki dan tidak mengapa
bagi wanita)
• Menutupi kepala atau wajah dengan sesuatu yang menempel
(bagi laki-laki), seperti peci, penutup kepala, serban, topi dan
yang sejenisnya.
• Memakai tutup muka dan kaos tangan bagi wanita
• Melangsungkan pernikahan
• Bersetubuh
• Bercumbu
• Mengeluarkan mani dengan onani atau bercumbu
8. Diadaptasi dari 'Abdul 'Azhim bin Badawi al-Khalafi, Al-Wajiz Fi
Fiqhis Sunnah Wal Kitabil 'Aziz, atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih
Islam dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah Ash-Shahihah, terj.
Ma'ruf Abdul Jalil Ibadah haji bisa batal disebabkan oleh salah
satu dari kedua hal berikut:
1. Jima’(senggama) bila dilakukan sebelum melontar
jamrah ’aqabah.
2. Meninggalkan salah satu rukun haji.
9. Perbedaan Haji dan Umrah
HAJI
• Dari segi waktu haji
mempunyai waktu-waktu
tertentu
• Dari segi manasik dalam
ibadah haji terdapat wukuf
di arafah, mait di
mudzdalifah dan di mina,
melempar jumrah
UMRAH
• Dari segi waktu hari-hari
dalam setahun merupakan
waktu diperbolehkan niat
ibadah umrah
• Dari segi manasik umrah
hanya teridiri dari niat
ihram, tawaf dan sa’i, halq
ataupun tahallul