Dokumen tersebut membahas tentang administrasi pendidikan dan peran pemimpin dalam pendidikan. Secara khusus membahas tentang definisi administrasi pendidikan dan peranannya, fungsi manajemen dan supervisi dalam administrasi pendidikan, serta ciri-ciri pembelajaran menggunakan modul."
Ringkasan dokumen tersebut adalah administrasi merupakan proses kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dan mencakup kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Administrasi dapat diartikan secara luas maupun sempit, dengan arti luasnya meliputi pengambilan keputusan.
Kepemimpinan dalam pendidikan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti kepala sekolah, guru, dan orang tua/masyarakat. Kepala sekolah bertanggung jawab atas pengelolaan pendidikan secara keseluruhan di sekolah, sementara guru bertugas menciptakan siswa berkualitas di kelas. Orang tua berperan sebagai motivator siswa untuk hadir dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam pendidikan dan peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan. Terdapat penjelasan mengenai konsep dasar manajemen dan supervisi pendidikan serta ciri-ciri pelaksanaan pembelajaran menggunakan modul.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam pendidikan, yang mencakup tiga fungsi kepemimpinan dalam mengajar, tiga model kepemimpinan, dan tiga pendekatan kepemimpinan. Dokumen ini juga membahas peran pemimpin dalam pendidikan, stakeholder yang berperan dalam pendidikan, serta hubungan antara sekolah dan masyarakat.
Tugas kelompok ini membahas tentang peran guru dalam administrasi sekolah menengah. Terdiri dari pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pembahasan meliputi administrasi kurikulum, pengembangan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, administrasi kesiswaan, administrasi prasarana dan sarana, administrasi personal, administrasi keuangan, dan administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai organisasi dan kepimpinan di sekolah. Terdapat daftar nama pelajar dan guru, definisi organisasi dan kepimpinan, serta peranan dan tanggungjawab pengetua, penolong kanan, guru dan panitia mata pelajaran dalam sekolah.
Supervisi merupakan pembinaan yang diberikan kepada staf sekolah untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengembangkan situasi pembelajaran yang lebih baik. Tujuan supervisi pendidikan adalah membantu guru dalam mengembangkan proses pembelajaran dan meningkatkan mutu mengajar. Teknik supervisi meliputi kunjungan kelas, rapat guru, dan penataran.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi pendidikan yang mencakup peran kepala sekolah, pengelolaan murid, personal, kurikulum, keuangan, layanan khusus, serta hubungan sekolah dengan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam pendidikan dan peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan. Terdapat definisi kepemimpinan, fungsi kepemimpinan dalam mengajar, syarat guru sebagai pemimpin, pendekatan dan model kepemimpinan, serta peran dan fungsi kepala sekolah dalam organisasi pendidikan.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas berbagai teori pembelajaran seperti behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme serta prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa dan strategi-strategi pembelajaran aktif bagi siswa. Dokumen tersebut juga membahas pengelolaan kelas, masalah individu dan kelompok, serta metode-metode interaksi pembelajaran umum beserta kelebihan dan
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam pendidikan, yang mencakup tiga fungsi kepemimpinan dalam mengajar, tiga model kepemimpinan, dan tiga pendekatan kepemimpinan. Dokumen ini juga membahas peran pemimpin dalam pendidikan, stakeholder yang berperan dalam pendidikan, serta hubungan antara sekolah dan masyarakat.
Tugas kelompok ini membahas tentang peran guru dalam administrasi sekolah menengah. Terdiri dari pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pembahasan meliputi administrasi kurikulum, pengembangan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, administrasi kesiswaan, administrasi prasarana dan sarana, administrasi personal, administrasi keuangan, dan administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai organisasi dan kepimpinan di sekolah. Terdapat daftar nama pelajar dan guru, definisi organisasi dan kepimpinan, serta peranan dan tanggungjawab pengetua, penolong kanan, guru dan panitia mata pelajaran dalam sekolah.
Supervisi merupakan pembinaan yang diberikan kepada staf sekolah untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengembangkan situasi pembelajaran yang lebih baik. Tujuan supervisi pendidikan adalah membantu guru dalam mengembangkan proses pembelajaran dan meningkatkan mutu mengajar. Teknik supervisi meliputi kunjungan kelas, rapat guru, dan penataran.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi pendidikan yang mencakup peran kepala sekolah, pengelolaan murid, personal, kurikulum, keuangan, layanan khusus, serta hubungan sekolah dengan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam pendidikan dan peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan. Terdapat definisi kepemimpinan, fungsi kepemimpinan dalam mengajar, syarat guru sebagai pemimpin, pendekatan dan model kepemimpinan, serta peran dan fungsi kepala sekolah dalam organisasi pendidikan.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas berbagai teori pembelajaran seperti behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme serta prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa dan strategi-strategi pembelajaran aktif bagi siswa. Dokumen tersebut juga membahas pengelolaan kelas, masalah individu dan kelompok, serta metode-metode interaksi pembelajaran umum beserta kelebihan dan
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori pembelajaran, strategi pembelajaran, dan metode-metode interaksi pembelajaran. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tentang pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran, prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa, serta kelebihan dan kekurangan berbagai metode pembelajaran seperti ceramah, diskusi, dan tugas.
Implementasi coaching dalam kegiatan supervisi bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui proses pembinaan. Kegiatan pelatihan meliputi diskusi mengenai model coaching dan strategi GROW serta praktik merencanakan program supervisi dan pelaksanaan coaching.
Dokumen tersebut membahas empat komponen supervisi pendidikan yaitu supervisi bidang personil, tata usaha, akademik, dan operasional. Komponen-komponen tersebut meliputi pengawasan terhadap kepala sekolah, guru, staf, siswa, sarana prasarana, dan pelaksanaan kurikulum dan pembelajaran.
2. ADMINISTRASI PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN DALAM
PENDIDIKAN
Macam macam Peran Pemimpin
1. Peran Pemimpin dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia (MMSDM)
2. Peran Pemimpin Sebagai Pembangkit
Semangat
3. Peran Menyampaikan Informasi
3. Peran Pemimpin dalam Pendidikan
tujuh peran utama kepala sekolah
yaitu, sebagai:
Educator (pendidik)
Manajer
Administrator
Supervisor (penyelia)
Leader (pemimpin)
Pencipta iklim kerja
Wirausahawan
4. BIDANG GARAPAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
MURID, PERSONAL, KURIKULUM, MATERIAL, KEUANGAN DAN
PELAYANAN KHUSUS
Cakupan administrasi kesiswaan
pengelolaan penerimaan siswa baru
pengelolaan bimbingan dan penyuluhan
pengelolaan kelas
pengelolaan organisasi siswa intra sekolah (OSIS)
pengelolaan data tentang siswa
5. Administrasi Personal Sekolah
Administrasi Personalia adalah proses yang paling
dasar dalam pengumpulan informasi yang
berhubungan dengan sistem kepegawaian
1. Proses perekaman data umum kepegawaian seperti :
2. Biodata Pegawai
3. Sejarah Kepangkatan
4. Sejarah jabatan
5. Sejarah Pendidikan Formal
6. Sejarah Pendidikan Substantial
7. Keahlian berbahasa asing
8. Penggunaan fasilitas perusahaan
6. Lanjutan..
9. Sejarah kunjungan ke luar negeri
10 . Daftar Keluarga
11. Sejarah hukuman dan penghargaan yang diperoleh
12. Sejarah Pendidikan Penjenjangan
ADMINISTRASI KURIKULUM
Kegiatan administrasi kurikulum
Berhubungan dengan tugas guru atau pendidik
Berhubungan dengan peserta didik
Berhubungan dengan seluruh sivitas akademika atau
warga sekolah.
Menyangkut proses belajar mengajar (PBM)
7. ADMINISTRASI KEUANGAN
Tujuan administrasi keuangan
penyelenggaraan pendidikan yang
dilaksanakan secara efisien
terjaminnya kelangsungan hidup dan
perkembangan sekolah
tercegahnya kekeliruan, kebocoran atau
penyimpangan penggunaan dana
terjaminnya akuntabilitas perkembangan
sekolah
8. ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS
RUANG LINGKUP Administrasi Pelayanan Khusus
Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan Perpustakaan
Layanan Kantin atau Kafetaria
Layanan Kesehatan
Layanan Transportasi Sekolah
Layanan Asrama
Layanan Koperasi
Layanan Laboratorium
9. ADMINISTRASI SEBAGAI PROSES KEGIATAN MANAJEMEN DAN
SUPERVISI DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Fungsi Manajement
perencanaan (Planning),
pengorganisasian (Organizing),
Penggerakan (Actuating),
pengawasan (Controling),
pengarahan (Directing),
koordinasi (Coordinating),
staf (Staffing),
penilaian (Evaluating)
10. Supervisi
Sebagai salah satu dari fungsi
manajemen, pengertian supervisi telah
berkembang secara khusus. Secara umum
yang dimaksud dengan supervisi adalah
melakukan pengamatan secara langsung dan
berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang
dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian
apabila ditemukan masalah, segera diberikan
petunjuk atau bantuan yang bersifatlangsung
guna mengatasinya
11. Ciri-ciri supervisi yang efektif
Pendelegasian
Dalam hal ini supervisor harus dapat membawa timnya
kearah target yang telah ditetapkan. Dengan
keterbatasan waktu dan tenaga akan lebih efektif, jiks
ia mendelegasikan sebagian tugas-tugasnya, terutama
yang bersifat teknis lapangan, kepada anak buahnya
atau anggota timnya.
Keseimbangan
Seorang pemimpin diberikan otoritas untuk mengambil
keputusan dan memberikan tugas kepada orang-orang
dibawah tanggung jawabnya..
12. Jembatan
Supervisor atau manajer merupakan jembatan
antara staf yang mereka pimpin dan manajemen
puncak. Jadi, ia harus dapat menyampaikan
keinginan atau usulan karyawan pada pihak
manajemen. Sebaliknya, ia pun harus dapat
menyampaikan visi dan misi yang telah
ditetapkan, serta keputusan-keputusan lalin yang
telah dibuat manajemen puncak untuk diketahui
oelh para karyawan yang menjadi anggota
timnya.
13. Lanjutan..
Komunikasi
Komunikasi disini bukan komunikasi satu arah
(memberikan tugas-tugas saja) tapi yang lebih
utama adalah komunikasi multiarah, yang juga
mencakup kemampuan mendengarkan
keluhan, masukan, dan pertanyaan dai karyawan.
Dalam mengkomunikasikan tugas-
tugas, supervisor perlu menggunakan bahasa-
bahasa yang dimengerti oleh orang yang harus
mlaksanakan tugas tersebut, yakni bahasa yang
sejajar dengan kemampuan dan cara berfikir anak
buah.
14. Pelaksana Supervisi
Sebaiknya pelaksana supervisi adalah atasan langsung dari yang
disupervisi. Atau apabila hal ini tidak mungkin, dapat ditunjuk staf
khusus dengan batas-batas wewenang dan tanggung jawab yang
jelas.
Pelaksana supervisi harus memilki pengetahuan dan keterampilan
yang cukup untuk jenis pekerjaan yang akan disupervisi.
Pelaksana supervisi harus memiliki keterampilam melakukan
supervisi artinya memahami prinsip-prinsip pokok serta tehnik
supervisi.
Pelaksana supervisi harus memilki sifat edukatif dan suportif, bukan
otoriter.
Pelaksana supervisi harus mempunyai waktu yang cukup, sabar dan
selalu berupaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
perilaku bawahan yang disupervisi.
15. ADMINISTRASI PENDIDIKAN CIRI
CIRI PENGAJARAN MODUL
TUJUAN PEMBELAJARAN MODUL
Dapat belajar sesuai dengan kesanggupan dan
menurut lamanya waktu yang digunakan mereka
masing-masing.
Dapat belajar sesuai dengan cara dan teknik mereka
masing-masing.
Memberikan peluang yang luas untuk memperbaiki
kesalahan dengan remedial
dan banyaknya ulangan.
Siswa dapat belajar sesuai dengan topik yang diminati
16. KEUNTUNGAN PEMBELAJARAN
MODUL
Meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali
mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi
dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan.
Setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa
mengetahui benar, pada modul yang mana
siswa telah berhasil dan pada bagian modul yang
mana mereka belum berhasil.
Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu
semester.
Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan
pelajaran disusun menurut jenjang akademik.
17. HAMBATAN PEMBELAJARAN MODUL
Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang
dibutuhkan
Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin
kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya dan siswa
yang belum matang pada khususnya.
Membutuhkan ketekunan yang lebih
tinggi dari fasilitator untuk terus menerus
memantau proses belajar siswa, memberi
motivasi dan konsultasi secara individu
setiap waktu siswa membutuhkan.
18. BELAJAR TUNTAS
Model belajar tuntas akan terlaksana
apabila, (1) siswa menguasai semua bahan
pelajaran yang disajikan secara penuh
, (2) bahan pengajaran dibetulkan secara
sistematis.
19. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
ADMINISTRATOR
Dalam menjalankan fungsinya sebagai
administrator, kepala sekolah harus mampu
menguasai tugas-tugasnya dan melaksanakan
tugasnya dengan baik yaitu
Membuat perencanaan
Kepala sekolah bertugas menyusun struktur
organisasi sekolah
Kepala sekolah sebagai koordinator dalam
organisasi sekolah
Kepala sekolah mengatur kepegawaian dalam
organisasi sekolah
20. PARTISIPASI GURU DALAM
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Kegiatan kepemimpinan ini meliputi :
1. Kegiatan mengorganisasi personel dan
material,
2. Merencanakan program/kegiatan-kegiatan,
3. Membangun semangat guru-guru dan inisiatif
perseorangan/kelompok ke arah tercapainya
tujuan-tujuan.
4. Menilai hasil-hasil dari rencana-
rencana, prosedur-prosedur, serta
pelaksanaannya oleh perseorangan dan
kelompok.
21. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ORGANISASI
SEKOLAH
1. Tingkat Sekolah
Berdasarkan tingkatnya sekolah yang ada di
Indonesia dapat dibedakan atas Sekolah Dasar
(SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA), Perguruan Tinggi.
22. 2. Jenis Sekolah
Berdasarkan jenis sekolah, kita membedakan ada
sekolah umum dan sekolah kejuruan. Sekolah
umum adalah sekolah-sekolah yang program
pendidikannya bersifat umum dan bertujuan
utam untuk melajutkan studi ketingkat yang lebih
tinggi lagi. Sedangkan yang dimaksud sekolah
kejuruan adalah sekolah-sekolah yang
pendidikannya mengarah kepada pemberian
bekal kecakapan atau keterampilan khusus
setelah selesai studinya, anak didik dapat
langsung memasuki dunia kerja dalam masyrakat.
23. LANJUTAN..
3. Besar Kecilnya Sekolah
Sekolah yang besar tentulah memiliki jumlah
mirid, jumlah kelas, jumlah tenaga guru, dan karyawan
serta fasilitas yang memadai. Sekolah yang kecil adalah
sekolah yang cukup memenuhi syarat minimal dari
ketentuan yang berlaku.
Tipe sekolah secara implisit menunjukkan besar kecilnya
sekolah yang bersangkutan. Dengan begitu akan
mempengaruhi penyusunan struktur organisasi sekolah
karena makin besar jumlah murid tentu saja semakin
beraneka ragam kegiatan yang dapat dilakukan baik yang
bersifat kurikuler maupun kegiatan-kegiatan penunjang
pendidikan.
24. 4. Letak dan Lingkungan Sekolah
Letak sebuah sekolah dasar yang ada di daerah
pedesaan akan mempengaruhi kegiatan sekolah
tersebut, berbeda dengan sekolah dasar yang ada
di kota, demikian pula sekolah lanjutan pertama
yang kini mulai didirikan hampir di setiap daerah
kecamatan, kegiatan dan programnya tentulah
berbeda dengan sekolah-sekolah lanjutan di kota
apalagi di kota besar. Ada kecenderungan yang
nyata, bahwa sekolah-sekolah di pedesaan lebih
berintegrasi dengan masyarakat sekitarnya.
25. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Iklim Organisasi
faktor-faktor penentu iklim organisasi sekolah terdiri
dari
(1). Ekologi yaitulingkungan fisik seperti
gedung, bangku, kursi, alat elektronik, dan lain-lain,
2). Hubungan sosial,
(3). Sistem sosial yakni
ketatausahan, perorganisasian,pengambilan keputusan
dan pola komunikasi,
(4). Budaya yakni nilai-nilai,kepercayaan, norma dan
cara berpikir orang-orang dalam organisasi.
26. PROGRAM ORGANISASI BIMBINGAN
SEKOLAH
Implikasi2 programBimbingan
Hal yg harus diperhatikan dlm implikasi
program bimbingan :
Fasilitas
Tersedianya perangkat elektronik
Buku-buku panduan
Kelengkapan administrasi
Tersedianya tenaga guru-guru pembimbing
27. Prinsip Hubungan Sekolah dan
Masyarakat
bentuk hubungan sekolah dengan masyarakat adalah
sebagai berikut:
1. Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas.
2. Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru-guru satu
bidang studi.
3. Media masa
4. Kunjungan warga masyarakat atau orangtua siswa ke
sekolah.
5. Pertemuan dengan kelompok masyarakat yang
menaruh perhatian kepada pendidikan di sekolah.