Dokumen tersebut membahas tentang banjir, termasuk pengertian banjir, faktor penyebab banjir, akibat banjir, pencegahan banjir, dan penanganan terhadap banjir. Dokumen tersebut juga menyimpulkan bahwa partisipasi masyarakat dalam menanggulangi masalah banjir masih sangat kurang, dan peran pemerintah masih dominan pada setiap tahap penanganan bencana banjir.
Dokumen tersebut membahas tentang pola pengelolaan sumber daya air di Wilayah Sungai Brantas. Ringkasannya adalah:
1. WS Brantas merupakan WS terbesar kedua di Pulau Jawa yang meliputi 14.103 km2 dan mengalir melalui 15 kabupaten/kota di Jawa Timur.
2. Visi pengelolaan SDA di WS Brantas adalah pengelolaan sumber daya air berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.
3
Wilayah pesisir merupakan kawasan transisi antara daratan dan laut yang saling mempengaruhi. Pengelolaan sumber daya pesisir dan laut perlu mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial secara berkelanjutan dengan mengintegrasikan sektor, wilayah, pemangku kepentingan, dan ilmu pengetahuan.
Pengembangan dan Perencanaan Sistem Jaringan Air Limbah TerpusatJoy Irman
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas perencanaan teknis unit pengumpulan (jaringan perpipaan) sistem pengelolaan limbah terpusat, khususnya mengenai pengembangan sistem jaringan air limbah, daerah dan tingkat pelayanan, serta penyusunan lay-out dan pemilihan paket pekerjaan prioritas.
(2) Dokumen tersebut juga membahas mengenai perancangan sistem jaringan air limbah
Metode Review Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) mencakup penelaahan atas area beresiko sanitasi, kerangka kerja logis (KKL), tahapan pembangunan, program dan penganggaran.
Lingkup Penataan dan Perencanaan Ruang & Profesi PerencanaFauzan Barnanda
Ìý
Dokumen tersebut merangkum lingkup penataan ruang di Indonesia yang mencakup kawasan lindung dan kawasan budidaya. Dokumen juga menjelaskan tahapan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk memastikan pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...Joy Irman
Ìý
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
Ìý
Pedoman ini membahas penyusunan perencanaan teknis pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM), mencakup ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, muatan perencanaan teknis, tenaga ahli penyusunan, tata cara penyusunan per komponen SPAM, keluaran perencanaan teknis, survei-survei yang dibutuhkan, serta tata cara perancangan anggaran biaya.
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotajopiwildani
Ìý
Dokumen ini membahas struktur keruangan dan perkembangan desa serta kota, termasuk pola, bentuk, tipe, dan teori perkembangan desa dan kota. Juga dibahas interaksi dan fungsi desa dan kota."
Dokumen tersebut membahas proyeksi kebutuhan air bersih di suatu kota untuk 20 tahun ke depan dengan mempertimbangkan proyeksi jumlah penduduk, kebutuhan air domestik dan non-domestik, serta metode proyeksi penduduk untuk menentukan kebutuhan air di masa mendatang.
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
Ìý
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota. Berisikan ketentuan teknis muatan rencana tata ruang wilayah, proses dan prosedur penyusunan rencana tata ruang wilayah.
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
Ìý
Fungsi jaringan transmisi adalah menyalurkan air bersih dari IPA (Instalasi Pengolahan Air) ke ground tank/reservoir.
Ada 3 jenis system transmisi, yaitu :
Sistem gravitasi
Memanfaatkan energy potensial akibat perbedaan elevasi sumber air dengan reservoir. Artinya, perbedaan tinggi yang dimiliki saja sudah cukup untuk mengalirkan air dari sumber air ke reservoir.
Sistem pompa
Digunakan apabila energy akibat beda elevasi tidak cukup untuk mengalirkan air ke tujuan, sehingga diperlukan daya tambahan.
Sistem gabungan
Gabungan dari kedua system diatas, yaitu penggunaan system gravitasi dan system pompa secara bersama-sama.
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Penataan Ruang
Ìý
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pembinaan penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Pembinaan meliputi koordinasi, pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, dan pengawasan terhadap penyelenggara pengembangan sistem penyediaan air minum agar dapat meningkatkan kinerjanya.
Komunitas kompleks bersiap menghadapi bencana banjir dengan merencanakan evakuasi, logistik darurat, dan latihan simulasi. Berbagai lembaga dan sumber daya dipersiapkan untuk bekerja sama dalam penanganan bencana.
Lingkup Penataan dan Perencanaan Ruang & Profesi PerencanaFauzan Barnanda
Ìý
Dokumen tersebut merangkum lingkup penataan ruang di Indonesia yang mencakup kawasan lindung dan kawasan budidaya. Dokumen juga menjelaskan tahapan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk memastikan pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...Joy Irman
Ìý
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
Ìý
Pedoman ini membahas penyusunan perencanaan teknis pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM), mencakup ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, muatan perencanaan teknis, tenaga ahli penyusunan, tata cara penyusunan per komponen SPAM, keluaran perencanaan teknis, survei-survei yang dibutuhkan, serta tata cara perancangan anggaran biaya.
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotajopiwildani
Ìý
Dokumen ini membahas struktur keruangan dan perkembangan desa serta kota, termasuk pola, bentuk, tipe, dan teori perkembangan desa dan kota. Juga dibahas interaksi dan fungsi desa dan kota."
Dokumen tersebut membahas proyeksi kebutuhan air bersih di suatu kota untuk 20 tahun ke depan dengan mempertimbangkan proyeksi jumlah penduduk, kebutuhan air domestik dan non-domestik, serta metode proyeksi penduduk untuk menentukan kebutuhan air di masa mendatang.
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
Ìý
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota. Berisikan ketentuan teknis muatan rencana tata ruang wilayah, proses dan prosedur penyusunan rencana tata ruang wilayah.
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
Ìý
Fungsi jaringan transmisi adalah menyalurkan air bersih dari IPA (Instalasi Pengolahan Air) ke ground tank/reservoir.
Ada 3 jenis system transmisi, yaitu :
Sistem gravitasi
Memanfaatkan energy potensial akibat perbedaan elevasi sumber air dengan reservoir. Artinya, perbedaan tinggi yang dimiliki saja sudah cukup untuk mengalirkan air dari sumber air ke reservoir.
Sistem pompa
Digunakan apabila energy akibat beda elevasi tidak cukup untuk mengalirkan air ke tujuan, sehingga diperlukan daya tambahan.
Sistem gabungan
Gabungan dari kedua system diatas, yaitu penggunaan system gravitasi dan system pompa secara bersama-sama.
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Penataan Ruang
Ìý
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pembinaan penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Pembinaan meliputi koordinasi, pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, dan pengawasan terhadap penyelenggara pengembangan sistem penyediaan air minum agar dapat meningkatkan kinerjanya.
Komunitas kompleks bersiap menghadapi bencana banjir dengan merencanakan evakuasi, logistik darurat, dan latihan simulasi. Berbagai lembaga dan sumber daya dipersiapkan untuk bekerja sama dalam penanganan bencana.
Dokumen ini membahas klasifikasi iklim menurut beberapa sistem seperti iklim Matahari, Koppen, Schmidt Ferguson, dan Junghuhn. Juga membahas soal tes lisan tentang dasar-dasar pembagian iklim tersebut dan soal tentang menentukan klasifikasi iklim menurut Schmidt Ferguson berdasarkan data curah hujan bulanan.
The document discusses climate change including definitions, causes, impacts, and ways to address it. It covers topics such as the meaning of climate change, reasons for climate change, and effects of climate change on the environment as well as methods for dealing with climate change issues.
Global Warming menjadi isu global, sudah saatnya kita selaku insan yang berakal memikirkan hal yang berkaitan dengan konservasi lingkungan layaknya ekodrainase untuk pengelolaan banjir.
Dokumen tersebut merangkum tentang banjir, yang dijelaskan sebagai peristiwa meluapnya air ke daratan akibat volume air yang meningkat. Dokumen tersebut menyebutkan penyebab banjir seperti curah hujan tinggi, pemukiman di sepanjang sungai, serta deforestasi, dan dampaknya seperti kerusakan infrastruktur dan gangguan kesehatan. Dokumen tersebut juga menyebutkan contoh terkini tentang banjir di Tebet dan Kar
Dokumen tersebut membahas tentang waduk, termasuk definisi, komponen, manfaat, dan permasalahan yang ditimbulkan oleh waduk. Waduk dijelaskan sebagai danau buatan yang besar yang digunakan untuk menampung air dan memiliki berbagai komponen seperti bendungan, pelimpah, dan rumah pembangkit listrik. Manfaat waduk meliputi penyediaan air, irigasi, pengendalian banjir, dan pariwisata. Namun waduk juga
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah banjir di Jakarta dan wilayah sekitarnya. Disebutkan bahwa Jakarta rawan banjir karena letaknya yang berada di dataran rendah. Beberapa penyebab banjir di Jakarta antara lain curah hujan tinggi, peluapan air yang berlebihan, dan pemukiman liar. Tujuan penulisan dokumen ini adalah untuk mengetahui tentang banjir, penyebabnya, dan cara mengatasiny
Dokumen ini membahas tentang banjir, termasuk definisi, jenis, penyebab, pencegahan, dampak positif dan negatif, serta kesimpulan dan saran. Banjir didefinisikan sebagai peristiwa ketika aliran air meluap dan merendam daratan akibat curah hujan tinggi, penggundulan hutan, atau pembangunan di sekitar sungai. Pencegahan banjir meliputi pengaturan pemukiman, saluran air, kebersihan lingkungan, dan
Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat penting karena menjadi penyebab kematian anak ketiga di berbagai negara termasuk Indonesia. Dokumen ini membahas tentang latar belakang, penyebab, gejala, tindakan saat kejadian luar biasa diare, serta organisasi yang terlibat dalam penanggulangannya.
1. Evaluasi program kesehatan masyarakat bertujuan untuk menilai pencapaian program terhadap tujuan, sasaran, dan target yang ditetapkan serta sumber daya yang digunakan.
2. Ada beberapa jenis evaluasi yang digunakan dalam kondisi darurat seperti real-time evaluations, participatory evaluations, self-evaluations, dan lessons-learned workshops.
3. Evaluasi program kesehatan dalam kondisi darurat bertujuan untuk memperbaiki penanggulangan masalah ke
BAB I membahas latar belakang tentang bencana dan kesehatan darurat serta rumusan masalah dan tujuan penulisan bab ini. BAB II membahas definisi evaluasi program kesehatan, tujuan evaluasi, sasaran evaluasi, indikator evaluasi, dan evaluasi program dalam keadaan darurat.
Dokumen tersebut membahas tentang nyeri punggung, termasuk definisi, jenis, gejala, mekanisme terjadinya, dan pencegahan untuk pekerja. Jenis nyeri punggung yang dijelaskan antara lain nyeri punggung bawah akut dan kronis, nyeri punggung atas, skiatika, slipped disc, dan lainnya. Risiko nyeri punggung meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan aktivitas sehari
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranElizabethFang1
Ìý
Ppt analisis kualiitas lingkungan tentang banjir di garut
1. Presen By :
KELOMPOK 6
Darliana Darwis
Elvira Yusuf
Devi Novianty
BANJIR DI GARUT
2. PENDAHULUAN
• Indonesia adalah
negara yang luas dan
memiliki sumber daya
alam yang melimpah.
• Salah satu peristiwa
alam yang merugikan
manusia dan sering
terjadi di Indonesia
adalah banjir.
3. Selain Disebabkan Oleh Faktor Alam,
Banjir Dan Longsor Ini Juga Disebabkan Ulah
Manusia.
• Pembangunan Gedung
6. Definisi Banjir
• Banjir adalah kondisi air yang
menenggelamkan atau
mengenangi suatu area atau
tempat yang luas.
• Banjir adalah bencana akibat
curah hujan yang tinggi dengan
tidak diimbangi dengan saluran
pembuangan air yang memadai
sehingga merendam wilayah-
wilayah yang tidak dikehendaki
oleh orang-orang yang ada di
sana.
7. Jenis – Jenis Banjir
• Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.
9. • Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain akibat
adanya badai dan gempa bumi
10. Penyebab Terjadinya
Banjir di Garut
A. Secara umum, penyebab terjadinya
banjir di Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Penebangan hutan secara liar tanpa
disertai reboisasi,
2. Pendangkalan sungai,
11. Penyebab Terjadinya
Banjir di Garut
3. Pembuangan sampah yang sembarangan,
baik ke aliran sungai maupun got.,
4. Pembuatan saluran air yang tidak
memenuhi syarat,
5. Pembuatan tanggul yang kurang baik,
6. Air laut, sungai, atau danau yang meluap
dan menggenangi daratan.
12. Penyebab Terjadinya
Banjir di Garut
B. Penyebab terjadinya banjir dan longsor di Garut,
sebagai berikut :
1. Faktor alam,
2. Rusaknya ekosistem alam
3. Perubahan tataguna lahan yang tidak sesuai
dengan kondisi alamnya,
4. Padat penduduk,
5. Perilaku masyarakat yang membuang
sampah sembarangan
13. Dampak yang Terjadi
Akibat Banjir dan Longsor
di Garut
• Bencana banjir yang terjadi di Indonesia
menimbulkan dampak yang sangat
merugika, baik kerugian yang bersifat
materi maupun kerugian yang bersifat
psikologis.
16. Pencegahan dan penanggulangan
banjir untuk wilayah hulu (atas) karena
air luapan sungai utama adalah:
• memperbaiki kondisi daerah aliran sungai
• memperbaiki kondisi hutan yang ada di
wilayah hulu;
• memperbaiki sistem pertanian lahan kering
yang ada di wilayah hulunya;
• menjaga dan memelihara kawasan kanan-kiri
sungai selebar 100 meter dan tanggul sungai
sepanjang sungai utama sebagai kawasan
hijau pohon-pohonan.
17. • membangun sistem pengairan yang
mampu mengalirkan air hujan
• membangun sistem pengairan yang
mampu mengalirkan air sungai
• meningkatkan kapasitas resapan air di
seluruh wilayah hilir;
• mengendalikan atau mengurangi volume
air sungai yang berasal dari wilayah
hulunya
Beberapa prinsip atau upaya utama
pencegahan banjir untuk tipe
wilayah hilir adalah:
18. KESIMPULAN
• Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak
bencana alam yang sering terjadi.
• Banjir sering terjadi terutama pada musim hujan
dengan intensitas yang sering dan lebat
Leptospirosis.
• Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di
Indonesia selama ini tidak semata-mata
disebabkan oleh alam, namun juga disebabkan
oleh perilaku manusia itu sendiri.