2. Definisi
Pengemas diartikan sebagai wadah, tutup dan selubung
sebelah luar, artinya keseluruhan bahan kemas,
dengannya obat ditransportasikan dan/atau disimpan
(Voigt, 1995).
Pengemasan
Kemasan dapat membantu mencegah atau mengurangi
kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya,
melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan
fisik.
Kemasan
4. Elemen Kemasan
1. Warna (colour)
2. Bahan (material)
3. Bentuk (form)
4. Ukuran (size)
5. Logo (brand)
6. Topografi (text)
5. Desain Label
Label disebut juga etiket. Etiket tersebut harus cukup
besar agar dapat menampung semua keterangan yang
diperlukan mengenai produk, dan tidak boleh mudah
lepas, luntur atau lekang karena air, gosokkan atau
pengaruh sinar matahari (Luky Hartini, 1998).
6. Spesifikasi bahan pengemas
1. Nama dan kode produk yang ditentukan dan digunakan oleh
perusahaan.
2. Nama dan kode produk yang diberikan oleh pemasok.
3. Pemerian, antara lain jenis bahan, ketebalan, dimensi, warna,
kekuatan, dan teks.
4. Rujukan monografi atau metode pengujian yang digunakan untuk
pemeriksaan dan pengujian spesifikasi atau farmakope yang
digunakan.
5. Frekuensi pemeriksaan ulang untuk bahan yang disimpan jika
diperlukan.
6. Kondisi penyimpanan dan tindakan pengamanan lain yang diperlukan.
7. Masa pakai jika diperlukan.
8. Nama pemasok yang disetujui
9. Tanggal spesifikasi diterbitkan.
7. Syarat Bahan Pengemas
Memiliki permeabilitas terhadap udara (oksigen dan gas lain) yang
baik.
Harus bersifat tidak toksik dan tidak bereaksi (inert), sehingga tidak
terjadi reaksi kimia yang dapat menyebabkan atau menimbulkan
perubahan warna, flavor dan citarasa produk yang dikemas.
Harus mampu menjaga produk yang dikemas agar tetap bersih dan
merupakan pelindung terhadap pengaruh panas, kotoran dan
kontaminan lain.
Harus mampu melindungi produk yang dikemasnya dari kerusakan
fisik dan gangguan dari cahaya (penyinaran).
Harus mudah dibuka dan ditutup dan dapat meningkatkan kemudahan
penanganan, pengangkutan dan distribusi.
Harus mampu menjelaskan identifikasi dan informasi dari bahan yang
dikemasnya, sehingga dapat membantu promosi atau memperlancar
proses penjualan (BPOM,2006).
8. Pengemasan
Wadah harus diberi tanda yang menarik perhatian dengan
informasi berikut ini :
1. Nama produk
2. Mutunya, bila ditentukan
3. Nomor bets
4. Tanggal kadaluwarsa atau tanggal pengujian ulang, bila
ditentukan
5. Peringatan, bila dibutuhkan
6. Kondisi penyimpanan bila ditentukan
7. Nama pabrik dan nama pemasoknya (Fabiola, 2006).
9. Penyimpanan Bahan Kemasan
bahan kemas yang kontak langsung
dengan bahan yang dikemas (produk).
antara lain : stip/blister, botol, ampul, vial,
plastik dan lain-lain.
Kemasan
Primer
pembungkus selanjutnya, biasanya
dikenal dengan inner box.
Contoh : kardus
Kemasa
n
Sekunde
r
menggabungkan seluruh kemasan
sekunder untuk memudahkan
proses transportasi dan mencegah
kerusakan produk.
Kemasa
n Tersier
10. Teknik Pengemasan Produk Farmasi
1. Strip packaging
(Kemasan Strip)
Paling umum menggunakan
cara ini adalah tablet dan
capsul.
Mesin Pengemas Strip
Metodenya adalah
mengemas dengan dua
lapisan atas/bawah, dan
kemudian di seal dan di cut.
11. 2. Blister pack
(Kemasan Blister)
Bentuk kemasan ini mampu
merlindungi sangat baik
terhadap keadaan
sekitarnya, disertai dengan
penampilan estetis yang
menyenangkan dan efisien.
Alat pengemas blister
Bahan untuk bagian
belakangnya, atau tutupnya,
dapat dari jenis yang bisa
didorong atau jenis yang
dapat dikelupas.
12. 3. Pengemasan bulk
produk
Kemasan ini biasanya dibentuk
dengan menumpuk produk
seperti sandwich di antara lapisan
tipis plastic yang dapat diberi
bentuk dengan panas, dapat
memanjang atau dapat mengerut
dengan pemanasan dan bahan
yang kaku untuk bagian
belakangnya.
Mesin pengemas bulk
Digunakan untuk mengemas
barang yang cukup banyak atau
bulk material digunakan, multi
wall paper sack.
13. 4. Pengikat (Ban) yang Mengerut
Konsep ini menggunakan sifat polimer yang dapat
mengembang dan mengerut karena pemanasan, biasanya
PVC.
14. 5. Pembungkus Lapisan Tipis
untuk produk yang memerlukan kemasan yang utuh, atau
perlindungan terhadap keadaan sekelilingnya.
Pembungkus Lapisan Tipis dikategorikan dalam tipe-tipe
berikut:
1. Pembungkus yang ujungnya dilipat
2. Pembungkus yang disegel seperti sirip ikan
3. Pembungkus yang dapat mengerut
15. 6. Kertas Timah, Kertas, atau Kantung Plastik
Kantung yang fleksibel adalah konsep kemasan yang tidak
hanya mampu menyediakan kemasan yang tahan
gangguan, tetapi melalui seleksi bahan yang sesuai, juga
menyediakan kemasan yang dapat memberi perlindungan
yang sangat ampuh terhadap keadaan sekitarnya.
Mesinn yang digunakan
Mesin vertikal
Mesin horizontal
16. Mesin vertikal
Pada pelaksanaan membentuk/mengisi/menyegel secara
vertical, suatu jaringan lapis tipis ditarik meliputi cincin
logam dan mengelilingi pipa pengisi yang vertical, melalui
mana produk dijatuhkan kedalam kemasan yang
terbentuk.
17. Mesin horizontal
Sistem pembentuk/pengisi/penyegel secara horizontal
umumnya digunakan untuk produk dengan volume lebih
kecil, yang dapat lebih cocok untuk ukuran kemasan yang
lebih datar yang dihasilkan mesin jenis ini.