ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Ppt diagnosa keperawatan
Kelompok 3
Nama Kelompok :
Darul Mulya
Lisnawati
Rezza Permana Putri
Widya Marwah
Ppt diagnosa keperawatan
Definisi Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
merupakan langkah kedua
dari proses keperawatan yang
menggambarkan penilaian
klinis tentang respon individu,
keluarga, kelompok maupun
masyarakat terhadap
permasalahan kesehatan baik
actual maupun potensial.
Diagnosa keperawatan
adalah pernyataan yang
menguraikan respon aktual
atau potensial klien terhadap
masalah kesehatan yang
perawat mempunyai izin dan
berkompeten untuk
mengatasinya.
Ppt diagnosa keperawatan
Persyaratan Penyusunan Diagnosis
Keperawatan :
• Perumusan harus jelas dan singkat dari respon
klien terhadap situasi atau keadaan yang
dihadapi.
• Spesifik dan akurat (pasti)
• Dapat merupakan pernyataan dari penyebab.
• Memberikan arahan pada asuhan keperawatan.
• Dapat dilaksanakan oleh perawat.
• Mencerminan keadaan kesehatan klien
Mengapa Penulisan Diagnosa
Keperawatan itu perlu ???
Alasan Penulisan Diagnosa Keperawatan :
1. Memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif.
2. Memberikan kesatuan bahasa dalam profesi keperawatan.
3. Meningkatkan komunikasi antar sejawat dan profesi kesehatan
lainnya.
4. Membantu merumuskan hasil yang diharapkan / tujuan yang tepat
dalam menjamin mutu asuhan keperawatan, sehingga pemilihan
intervensi lebih akurat dan menjadi pedoman dalam melakukan
evaluasi.
5. Menciptakan standar praktik keperawatan.
6. Memberikan dasar peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.
1. Diagnosa keperawatan
memfasilitasi komunikasi.
2. Diagnosa keperawatan juga
digunakan untuk pencatatan
dalam catatan perkembangan,
menuliskan rujukan, dan
memberikan transisi perawatan
yang efektif dari satu unit ke
unit lainnya.
3. Diagnosa keperawatan dapat
berfungsi sebagai fokus untuk
perbaikan kualitas
(Gordon,1994).
bahasa digunakan kadang
bertele- tele dan mengandung
selingkun ( Jargon).
Sumber Kesalahan Diagnostik
Dalam proses diagnostik, perawat
mengandalkan 4 bidang. Pertama,harus ada data
pengkajian dasar. kedua,perawat menganalisis dan
menginterpretasi data. Ketiga, data di kelompokan
kedalam kelompok yang mempunyai makna.
Terakhir, perwat mengidentifikasi masalah klien
yang menghasilkan identifikasi label diagnostik.
Masing_masing dari ke 4 bidang ini adalah sumber
potensial kesalahan diagnostik, yang dapat
mengubah hasil kesehatan klien.
• Kesalahan dalam Pengumpulan Data
Tipe kesalahan ini terjadi selama psoses
pengkajian. Jika data dikumpulan secara tidak
lengkap,dikurangi, salah interpretasi, maka
diagnostik ini tidak benar. Jika pengumpulan
data terorganisasi,maka proses diagnostik akan
jelas.
• Kesalahan dalam Interpretasi dan Analisis
Data
Setelah pengkajian perawat menelaah data
dasar, selama penelaahan ini perawat
menentukan apakah data sudah akurat dan
lengkap. Perawat menelaah data untuk
memvalidasi bahwa data subjektif telah
didukung oleh temuan fisik objektif jika
diperlukan.
• Kesalahan dalam Pengelompokan Data
Setelah data di interpretasi dan dianalisis,
maka terjadi pengelompokan data. Kesalahan
dalam pengelompokan data jika data
dikelompokan secara prematur, tidak tepat,
atau tidak sama sekali, (Gordon, 1982, 1994).
Pengelompokan tidak tepat terjadi ketika
perawat mencoba untuk membuat diagnosa
keperawatan sesuai dengan tanda dan gejala
yang didapat.
• Kesalahan dalam Pernyataan Diagnostik
Tipe kesalahan terakhir yang dapat terjadi
adalah dimana cara diagnosa keperawatan
dinyatakan.
Diagnosa Keperawatan dan Diagnosa
Medis
• Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan berfokus pada dan mendefinisikan
kebutuhan keperawatan dari klien (Gordon, 1994). Diagnosa
keperawatan mencerminkan tingkat kesehatan atau respon
terhadap penyakit atau proses patologis, status emosional,
fenomena sosio kultural, atau tahap perkembangan.
Sasaran diagnosa keperawatan adalah untuk
mengembangkan rencana asuhan yang bersifat individual sehingga
klien dan keluarganya mampu mengatasi perubahan dan untuk
menghadapi tantangan yang di akibatkan dari masalah kesehatan.
• Diagnosa Medis
Diagnosa medis secara menonjol
mengidentifikasi status penyakit spesifik.
Fokus medis adalah diagnosis dan pegobatan
terhadap penyakit.
Tujuan diagnosis medis adalah untuk
mengidentifikasi dan untuk merancang
rencana pengobatan untuk menyembuhkan
penyakit atau proses patologis. Sasaran dari
diagnosis medis adalah untuk meresepkan
pengobatan.
Kategori Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Aktual
2. Diagnosa Keperawatan Risiko atau RisikoTinggi
3. Diagnosa Keperawatan Kemungkinan
4. Diagnosa Keperawatan Sejahtera
5. Diagnosa Keperawatan Sindrom
1
Klasifikasi
dan
Analisis
Data
2
Mengidentifi
kasi Masalah
3
Memvalidasi
Diagnosis
Keperawatan
4
Menyusun
Diagnosis
Keperawata
n Sesuai
dengan
prioritasnya
1. Klasifikasi & Analisis Data
Pengelompokkan data adalah mengelompokkan data-
data klien atau keadaan tertentu dimana klien mengalami
permasalahan kesehatan atau keperawatan berdasarkan
kriteria permasalahannya.
2. Mengidentifikasi Masalah Klien
Masalah klien merupakan keadaan atau situasi dimana
klien perlu bantuan untuk mempertahankan atau
meningkatkan status kesehatannya, atau meninggal
dengan damai, yang dapat dilakukan oleh perawat sesuai
dengan kemampuan dan wewenang yang dimilikinya.
a. Menentukan Kelebihan Klien
b. Menentukan Masalah Klien
c. Menentukan Masalah yang Pernah di alami
oleh Klien
d. Penentuan Keputusan
• Tidak ada masalah, tetapi perlu peningkatan
status dan fungsi (kesejahteraan)
• Masalah kemungkinan (possible problem)
• Masalah aktual, resiko, atau sindrom
• Masalah kolaboratif
3. Memvalidasi diagnosis keperawatan
Adalah menghubungkan dengan klasifikasi gejala dan tanda-tanda
yang kemudian merujuk kepada kelengkapan dan ketepatan data.
Untuk kelengkapan dan ketepatan data, kerja sama dengan klien
sangat penting untuk saling percaya, sehingga mendapatkan data
yang tepat.
4. Menyusun diagnosis keperawatan sesuai dengan prioritasnya
Tugas perawat pada tahap ini adalah merumuskan suatu diagnosis
keperawatan. Diagnosa keperawatan dapat bersifat aktual, resiko,
sindrom, kemungkinan dan wellness.
Komponen Diagnosis
Keperawatan
1. Problem (P/masalah), merupakan gambaran
keadaan klien dimana tindakan keperawatan
dapat diberikan.
2. Etiologi (E/penyebab), keadaan ini
menunjukkan penyebab keadaan atau
masalah kesehatan yang memberikan arah
terhadap terapi keperawatan.
3. Sign & symptom (S/tanda & gejala), adalah
ciri, tanda atau gejala, yang merupakan
informasi yang diperlukan untuk merumuskan
diagnosis keperawatan.
Jadi rumus diagnosis keperawatan adalah :
PE / PES.
Metode Dokumentasi Diagnosa
Keperawatan
1. Gunakan format PES untuk semua masalh aktual dan PE untuk masalah risiko.
2. Catat diagnosa keperawatan risiko dan risiko tinggi ke dalam masalah atau
format diagnosa keperawatan.
3. Gunakan istilah diagnosa keperawatan yang dibuat dari daftar NANDA,atau
lainnya.
4. Mulai pernyataan diagnosa keperawatan dengan mengidentifikasi informasi
tentang data untuk diagnosa keperawatan.
5. Masukan pernyaatan diagnosa keperawatan ke dalam daftar masalah
6. Hubungkan setiap diagnosa keperawatan ketika menemukan masalah
perawatan.
7. Gunakan diagnose keperawatan sebagai pedoman untuk pengkajian ,
perencanaan, intervensi, dan evaluasi.
Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada
Perencanaan Perawatan
• Diagnosa keperawatan dirumuskan memberi arahan untuk proses
perencanaan dan pemilihan intervensi keperawatan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Rencana asuhan adalah suatu
mekanisme untuk menunjukkan pertanggunggugatan (
Carlson,1991; Carpenito, 1993).
• Selain itu, diagnosa keperawatan dan rencana asuhan yang
mengikutinya membantu dalam mengomunikasikan pada
profesional lain masalah yang berpusat pada klien melalui rencan
asuhan keperawatan, konsultasi,perencanaan pemulangan, dan
konferensi perawatan klien.
Wassalamualaikum
WrWb

More Related Content

Ppt diagnosa keperawatan

  • 2. Kelompok 3 Nama Kelompok : Darul Mulya Lisnawati Rezza Permana Putri Widya Marwah
  • 4. Definisi Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan merupakan langkah kedua dari proses keperawatan yang menggambarkan penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat terhadap permasalahan kesehatan baik actual maupun potensial. Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai izin dan berkompeten untuk mengatasinya.
  • 6. Persyaratan Penyusunan Diagnosis Keperawatan : • Perumusan harus jelas dan singkat dari respon klien terhadap situasi atau keadaan yang dihadapi. • Spesifik dan akurat (pasti) • Dapat merupakan pernyataan dari penyebab. • Memberikan arahan pada asuhan keperawatan. • Dapat dilaksanakan oleh perawat. • Mencerminan keadaan kesehatan klien
  • 7. Mengapa Penulisan Diagnosa Keperawatan itu perlu ??? Alasan Penulisan Diagnosa Keperawatan : 1. Memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif. 2. Memberikan kesatuan bahasa dalam profesi keperawatan. 3. Meningkatkan komunikasi antar sejawat dan profesi kesehatan lainnya. 4. Membantu merumuskan hasil yang diharapkan / tujuan yang tepat dalam menjamin mutu asuhan keperawatan, sehingga pemilihan intervensi lebih akurat dan menjadi pedoman dalam melakukan evaluasi. 5. Menciptakan standar praktik keperawatan. 6. Memberikan dasar peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.
  • 8. 1. Diagnosa keperawatan memfasilitasi komunikasi. 2. Diagnosa keperawatan juga digunakan untuk pencatatan dalam catatan perkembangan, menuliskan rujukan, dan memberikan transisi perawatan yang efektif dari satu unit ke unit lainnya. 3. Diagnosa keperawatan dapat berfungsi sebagai fokus untuk perbaikan kualitas (Gordon,1994). bahasa digunakan kadang bertele- tele dan mengandung selingkun ( Jargon).
  • 9. Sumber Kesalahan Diagnostik Dalam proses diagnostik, perawat mengandalkan 4 bidang. Pertama,harus ada data pengkajian dasar. kedua,perawat menganalisis dan menginterpretasi data. Ketiga, data di kelompokan kedalam kelompok yang mempunyai makna. Terakhir, perwat mengidentifikasi masalah klien yang menghasilkan identifikasi label diagnostik. Masing_masing dari ke 4 bidang ini adalah sumber potensial kesalahan diagnostik, yang dapat mengubah hasil kesehatan klien.
  • 10. • Kesalahan dalam Pengumpulan Data Tipe kesalahan ini terjadi selama psoses pengkajian. Jika data dikumpulan secara tidak lengkap,dikurangi, salah interpretasi, maka diagnostik ini tidak benar. Jika pengumpulan data terorganisasi,maka proses diagnostik akan jelas. • Kesalahan dalam Interpretasi dan Analisis Data Setelah pengkajian perawat menelaah data dasar, selama penelaahan ini perawat menentukan apakah data sudah akurat dan lengkap. Perawat menelaah data untuk memvalidasi bahwa data subjektif telah didukung oleh temuan fisik objektif jika diperlukan.
  • 11. • Kesalahan dalam Pengelompokan Data Setelah data di interpretasi dan dianalisis, maka terjadi pengelompokan data. Kesalahan dalam pengelompokan data jika data dikelompokan secara prematur, tidak tepat, atau tidak sama sekali, (Gordon, 1982, 1994). Pengelompokan tidak tepat terjadi ketika perawat mencoba untuk membuat diagnosa keperawatan sesuai dengan tanda dan gejala yang didapat. • Kesalahan dalam Pernyataan Diagnostik Tipe kesalahan terakhir yang dapat terjadi adalah dimana cara diagnosa keperawatan dinyatakan.
  • 12. Diagnosa Keperawatan dan Diagnosa Medis • Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan berfokus pada dan mendefinisikan kebutuhan keperawatan dari klien (Gordon, 1994). Diagnosa keperawatan mencerminkan tingkat kesehatan atau respon terhadap penyakit atau proses patologis, status emosional, fenomena sosio kultural, atau tahap perkembangan. Sasaran diagnosa keperawatan adalah untuk mengembangkan rencana asuhan yang bersifat individual sehingga klien dan keluarganya mampu mengatasi perubahan dan untuk menghadapi tantangan yang di akibatkan dari masalah kesehatan.
  • 13. • Diagnosa Medis Diagnosa medis secara menonjol mengidentifikasi status penyakit spesifik. Fokus medis adalah diagnosis dan pegobatan terhadap penyakit. Tujuan diagnosis medis adalah untuk mengidentifikasi dan untuk merancang rencana pengobatan untuk menyembuhkan penyakit atau proses patologis. Sasaran dari diagnosis medis adalah untuk meresepkan pengobatan.
  • 14. Kategori Diagnosa Keperawatan 1. Diagnosa Keperawatan Aktual 2. Diagnosa Keperawatan Risiko atau RisikoTinggi 3. Diagnosa Keperawatan Kemungkinan 4. Diagnosa Keperawatan Sejahtera 5. Diagnosa Keperawatan Sindrom
  • 16. 1. Klasifikasi & Analisis Data Pengelompokkan data adalah mengelompokkan data- data klien atau keadaan tertentu dimana klien mengalami permasalahan kesehatan atau keperawatan berdasarkan kriteria permasalahannya. 2. Mengidentifikasi Masalah Klien Masalah klien merupakan keadaan atau situasi dimana klien perlu bantuan untuk mempertahankan atau meningkatkan status kesehatannya, atau meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan oleh perawat sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang dimilikinya.
  • 17. a. Menentukan Kelebihan Klien b. Menentukan Masalah Klien c. Menentukan Masalah yang Pernah di alami oleh Klien d. Penentuan Keputusan • Tidak ada masalah, tetapi perlu peningkatan status dan fungsi (kesejahteraan) • Masalah kemungkinan (possible problem) • Masalah aktual, resiko, atau sindrom • Masalah kolaboratif
  • 18. 3. Memvalidasi diagnosis keperawatan Adalah menghubungkan dengan klasifikasi gejala dan tanda-tanda yang kemudian merujuk kepada kelengkapan dan ketepatan data. Untuk kelengkapan dan ketepatan data, kerja sama dengan klien sangat penting untuk saling percaya, sehingga mendapatkan data yang tepat. 4. Menyusun diagnosis keperawatan sesuai dengan prioritasnya Tugas perawat pada tahap ini adalah merumuskan suatu diagnosis keperawatan. Diagnosa keperawatan dapat bersifat aktual, resiko, sindrom, kemungkinan dan wellness.
  • 19. Komponen Diagnosis Keperawatan 1. Problem (P/masalah), merupakan gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatan dapat diberikan. 2. Etiologi (E/penyebab), keadaan ini menunjukkan penyebab keadaan atau masalah kesehatan yang memberikan arah terhadap terapi keperawatan. 3. Sign & symptom (S/tanda & gejala), adalah ciri, tanda atau gejala, yang merupakan informasi yang diperlukan untuk merumuskan diagnosis keperawatan. Jadi rumus diagnosis keperawatan adalah : PE / PES.
  • 20. Metode Dokumentasi Diagnosa Keperawatan 1. Gunakan format PES untuk semua masalh aktual dan PE untuk masalah risiko. 2. Catat diagnosa keperawatan risiko dan risiko tinggi ke dalam masalah atau format diagnosa keperawatan. 3. Gunakan istilah diagnosa keperawatan yang dibuat dari daftar NANDA,atau lainnya. 4. Mulai pernyataan diagnosa keperawatan dengan mengidentifikasi informasi tentang data untuk diagnosa keperawatan. 5. Masukan pernyaatan diagnosa keperawatan ke dalam daftar masalah 6. Hubungkan setiap diagnosa keperawatan ketika menemukan masalah perawatan. 7. Gunakan diagnose keperawatan sebagai pedoman untuk pengkajian , perencanaan, intervensi, dan evaluasi.
  • 21. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Perencanaan Perawatan • Diagnosa keperawatan dirumuskan memberi arahan untuk proses perencanaan dan pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Rencana asuhan adalah suatu mekanisme untuk menunjukkan pertanggunggugatan ( Carlson,1991; Carpenito, 1993). • Selain itu, diagnosa keperawatan dan rencana asuhan yang mengikutinya membantu dalam mengomunikasikan pada profesional lain masalah yang berpusat pada klien melalui rencan asuhan keperawatan, konsultasi,perencanaan pemulangan, dan konferensi perawatan klien.