Dokumen tersebut membahas tentang ekologi sebagai dasar ilmu lingkungan. Ekologi mempelajari interaksi makhluk hidup dengan lingkungan biotik dan abiotik dalam kehidupannya. Ekologi mencakup berbagai tingkatan organisasi kehidupan seperti individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Faktor-faktor lingkungan seperti habitat, relung ekologi, dan adaptasi mempengaruhi keberlangsungan makhluk hidup.
Ekologi mempelajari hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Terdapat berbagai tingkatan organisasi biologi seperti individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Ahli ekologi mempelajari interaksi antara komponen-komponen tersebut. Terdapat berbagai cabang ilmu ekologi seperti ekologi ekosistem, ekologi populasi, dan ekologi tumbuhan.
Buku ini membahas konsep dasar ekologi hewan dan memperkenalkan ekologi hewan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan interaksi antara hewan dengan lingkungannya. Pembahasan mencakup sejarah perkembangan ekologi hewan, komponen ekosistem, hierarki makhluk hidup dalam ekosistem, dan penerapan ekologi hewan dalam berbagai bidang."
Buku ini membahas konsep dasar ekologi hewan dan memperkenalkan ekologi hewan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan interaksi antara hewan dengan lingkungannya. Buku ini juga menjelaskan konsep ekosistem, populasi, komunitas, dan metodologi penelitian ekologi hewan."
Ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkunganShoetiaone
油
1. Ekologi mempelajari hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya. 2. Ekosistem adalah level terkompleks dari organisasi alam yang terdiri dari komunitas dan lingkungan abiotik. 3. Terdapat berbagai bidang kajian ekologi seperti autekologi yang mempelajari interaksi satu spesies dengan lingkungan, dan sinekologi yang mempelajari interaksi kelompok organisme.
Ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkunganDesta_92
油
Dokumen ini membahas tentang ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkungan. Ekologi mempelajari hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Ekologi membahas tentang ekosistem, komunitas, populasi, dan interaksi antara komponen biotik dan abiotik dalam lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai konsep dasar dalam ekologi seperti ekosfera, biosistem, ekologi autekologi dan sinekologi.
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dan lingkungannya. Ekologi mempelajari sistem makhluk hidup dan lingkungan secara utuh. Dokumen juga membahas asas-asas ilmu lingkungan seperti asas energi, keanekaragaman, dan hubungan antara biomassa dan produktivitas dalam suatu ekosistem.
Dokumen tersebut merangkum tentang ekologi dan ilmu lingkungan. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya, sedangkan ilmu lingkungan adalah studi sistematis tentang lingkungan hidup dan hubungan manusia dengannya, dengan misi meningkatkan kesadaran lingkungan. Kedua ilmu saling terkait dan mempelajari interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan serta dampak tindakan manusia
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan hewan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, termasuk lingkungan biotik, abiotik, dan faktor pembatas. Faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi kehidupan dan distribusi hewan."
Ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkunganDesta_92
油
Dokumen ini membahas tentang ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkungan. Ekologi mempelajari hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Ekologi membahas tentang ekosistem, komunitas, populasi, dan interaksi antara komponen biotik dan abiotik dalam lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai konsep dasar dalam ekologi seperti ekosfera, biosistem, ekologi autekologi dan sinekologi.
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dan lingkungannya. Ekologi mempelajari sistem makhluk hidup dan lingkungan secara utuh. Dokumen juga membahas asas-asas ilmu lingkungan seperti asas energi, keanekaragaman, dan hubungan antara biomassa dan produktivitas dalam suatu ekosistem.
Dokumen tersebut merangkum tentang ekologi dan ilmu lingkungan. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya, sedangkan ilmu lingkungan adalah studi sistematis tentang lingkungan hidup dan hubungan manusia dengannya, dengan misi meningkatkan kesadaran lingkungan. Kedua ilmu saling terkait dan mempelajari interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan serta dampak tindakan manusia
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan hewan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, termasuk lingkungan biotik, abiotik, dan faktor pembatas. Faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi kehidupan dan distribusi hewan."
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
1. PPT EKOLOGI
TENTANG
SEJARAH DAN PENDEKATAN EKOLOGI
TUMBUHAN DAN KONSEP FAKTOR
LINGKUNGAN
RANA YARNI RASMELITA. S (2201010035)
AIIDIL FITRA SIDIK (2201010036)
LISA TANIA (2201010042)
NAMA KELOMPOK 7
DOSEN PEMGAMPU MATA KULIAH
ABIZAR, M. Si
2. A. Sejarah Perkembangan Ekologi
Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Makhluk hidup dalam kasus pertanian adalah tanaman, sedangkan lingkungannya dapat berupa air, tanah, unsur hara, dan
lain-lain. Kata ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau
tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi semula ekologi artinya ilmu yang mempelajari
organisme di tempat tinggalnya. Umumnya yang dimaksud dengan ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara organisme atau kelompok organisme dengan lingkungannya. Saat ini ekologi lebih dikenal sebagai ilmu yang
mempelajari struktur dan fungsi dari alam. Bahkan ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk
hidup.
3. B. Perkembangan Ekologi Tumbuhan
Perkembangan ekologi tumbuhan sebagi ilmu pengetahuan alam secara kualitatif dan kuantitatif relatif masih baru.
Sebagai bagian dari ilmu biologi, ekologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Ekologi tumbuhan sebagai salah satu cabang ilmu ekologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari secara spesifik interaksi tumbuhan dengan lingkungan hidupnya, yang berhubungan dengan berbagai proses
dan fenomena alam.
Perkembangan ekologi tumbuhan sebenarnya sama tuanya dengan peradaban manusia, karena dimulai sejak
keberadaan manusia di bumi. Namun, secara garis besar perkembangan ekologi tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi
tiga periode, yaitu: periode awal, periode abad 17-19, dan periode abad 21- sekarang. Ketiga periode perkembangan
tersebut memiliki karakteristik berbeda.
1. Periode Awal
Periode ini merupakan awal dari perkembangan ekologi tumbuhan, dipelopori oleh para pengumpul makanan dan para
dukun obat. Dengan pengalaman yang mereka miliki, para pengumpul dan pemburu di zaman dulu (purba) telah memiliki
pengetahuan yang tinggi mengenai distribusi berbagai jenis tumbuhan dan hewan liar yang menjadi makanan dan
buruannya.
4. 2. Periode Abad 17-19
Periode ini merupakan awal kemunculan ekologi tumbuhan secara formal, yang ditandai dengan munculnya beberapa
tulisan yang berkaitan dengan tumbuhan dan lingkungannya. Contoh tulisan itu diantaranya tentang suksesi komunitas
tumbuhan di daerah berair, yaitu danau dan bogs = suatu daerah yang permukaan tanahnya basah dan empuk (spongy).
3. Periode Abad 20 - Sekarang
Ekologi Tumbuhan menjadi bidang ilmu tersendiri, yang terpisah dari geografi tumbuhan, terjadi pada periode ini.
Pada periode ini muncul beberapa pionir Ekologi Tumbuhan sejati. Konsep-konsep ekologi tumbuhan yang berkembang
sejak tahun 1925-an merupakan tonggak bagi perkembangan ekologi tumbuhan modern. Beberapa konsep yang muncul
di era ini, di antaranya:
1. Konsep kontroversial adalah Henry Gleason (AS), penentang teori suksesi Clements,
2. Robert H. Whittaker (era 40-70-an) di Amerika Utara, mengembangkan sinekologi,
5. 3. Christen Raunkier (era 1925-an) di Benua Eropa, mengembangkan klasiikasi bentuk kehidupan (life form) tumbuhan dan
metode kuantitatif dalam sampling vegetasi, Arthur Tansley yang mengemukakan istilah ecosystem,
4. John Harper (1950-an) dari Wales, banyak mengembangkan spesialisasi demograi tumbuhan, khususnya weedy species &
Integrated Pest Management (IPM),
5. Josias Braun-Blanquet (1884-1980) dari Eropa mengembangkan metode dalam sampling komunitas tumbuhan, reduksi
data vegetasi dan nomenklatur asosiasi.
C. Definisi Dan Konsep Dasar Ekologi Tumbuhan
Ekosistem dapat didefinisikan sebagai suatu satuan lingkungan yang melibatkan unsur-unsur biotik (jenis-jenis makhluk)
dan faktor-faktor fisik (iklim, air, dan tanah) serta kimia (keasaman dan salinitas) yang saling berinteraksi satu sama
lainnya. Gatra yang dapat digunakan sebagai ciri keseutuhan ekosistem adalah energetika (taraf trofi atau makanan,
produsen, konsumen, dan redusen), pendauran hara (peran pelaksana taraf trofi), dan produktivitas (hasil keseluruhan
sistem). Jika dilihat komponen biotanya, jenis yang dapat hidup dalam ekosistem ditentukan oleh hubungannya dengan
jenis lain yang tinggal dalam ekosistem tersebut.
6. D. Pendekatan Ekologi Tumbuhan (Autekologi & Synekologi)
Pada pendekatan ekologi tumbuhan melibatkan dua pendekatan utama yaitu autekologi (mempelajari individu
tumbuhan) & synekologi (mempelajari komunitas tumbuhan). Autekologi merupakan studi hubungan timbal balik
suatu jenis organisme dengan lingkungannya yang pada umumnya bersifat eksperimental dan induktif. Contoh
autekologi adalah ekologi tikus yang diberi perlakuan tertentu, misalnya sebagian ruang geraknya terbatas, sebagian
yang lain ruang geraknya bebas, lalu diukur perkembangan otaknya setelah waktu tertentu dan dibandingkan satu
sama lain. Sedangkan Synekologi merupakan studi dari kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang lebih
bersifat filosofis, deduktif, dan umumnya deskriptif.
E. Manfaat Ilmu Ekologi Tumbuhan
Dalam ekologi tumbuhan pemanfaatan ekologi secara langsung atau tidak langsung berhubungan erat dengan masalah
kependudukan, pertanian, kehutanan, kesehatan, penyebaran penyakit, pencemaran lingkungan, dan masalah-masalah lain
yang sangat penting untuk kehidupan dan kesejahteraan manusia dan lingkungannya. Melalui kajian strategi pelestarian
dunia terungkap bahwa betapa pentingnya pemanfaatan kaidah kaidah ekologi bagi upaya pelestarian sumber daya alam
yang terpulihkan untuk pembangunan yang berkelanjutan.
7. F. Komponen Lingkungan
Lingkungan merupakan kompleks dari berbagai faktor yang saling berinteraksi satu sama lainnya, tidak hanya
antara faktor biotik dan non-biotik, tetapi juga antara biotik itu sendiri dan juga antara abiotik dengan abiotik.
Dengan demikian secara operasional sulit untuk memisahkan satu faktor dengan faktor terhadap faktor-faktor
yang lainnya tanpa mempengaruhi kondisi seluruhnya. Meskipun demikian untuk memahami sruktur atau
berfungsinya faktor lingkungan ini, secara abstrak kita bisa membagi faktor-faktor lingkungan ini terhadap
komponennya.
G. Hubungan antar faktor Lingkungan
Telah dipahami bahwa dalam kajian ekosistem adalah penting untuk menganali-sis bagaimana faktor-faktor
lingkungan beroperasi atau berfungsi. Dalam kenyataannya telah dipahami bahwa faktor-faktor lingkungan
saling berinteraksi satu sama lainnya, sehingga sangat sulit untuk memisahkan pengaruh hanya dari satu faktor
lingkungannya. Sebagai contoh bahwa kedua faktor iklim dan topografi akan mempengaruhi perkembangan
suatu tanah. Demikian juga iklim tanah akan berpengaruh secara kuat dalam pola kontrolnya terhadap
komponen biotik, menentukan jenis-jenis yang akan mampu menempati suatu tempat atau daerah tertentu.
Meskipun demikian karakteristik mendasar dari ekosistem apapun akan ditentukan atau diatur oleh komponen
biotiknya. Pengaruh dari variabel abiotik akan dimodifikasi oleh tumbuhan dan hewan, misalnya terciptanya
perlingdungan oleh pohon meskipun sifatnya terbatas.
8. H. Hukum minimum Liebig
Dalam tahun 1840 Justus Von Liebig, seorang pakar kimia dari Jerman, memprakarsai satu kajian dalam pengaruh
berbagai faktor terhadap pertumbuhan tanaman. Leibig berpendapat bahwa hasil dari suatu panen tanaman sering
dibatasi oleh nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang banyak seperti karbon dan air. Leibig menemukan bahwa
kekurangan fosfor sering kali merupakan faktor yang membatasi pertumbuhan tanaman tersebut. Penemuan ini
membawa pada pemikiran bahwa adanya faktor penentu yang mungkin membatasi produktifitas tanaman.
Hukum minimum hanya berperan dengan baik untuk materi kimia yang diperlu-kan untuk pertumbuhan dan
reproduksi. Liebig tidak mempertimbangkan peranan faktor lainnya, namun kemudian para peneliti lainnya
mengembangkan pertanyaannya yang menyangkut faktor suhu dan cahaya. Sebagai hasilnya mereka
menambahkan dua pertanyaan, yaitu:
a). Hukum ini berlaku hanya dalam kondisi keseimbangan yang dinamis (steady state). Apabila masukan
dan keluaran energi dan materi dari ekosistem tidak berada pada keseimbangan, jumlah berbagai substansi yang
diperlukan akan berubah terus dan hukum minimum tidak berlaku.
9. b). Hukum minimum harus memperhatikan juga adanya interaksi diantara faktor-faktor lingkungan. Konsentrasi yang
tinggi atau ketersediaan yang melimpah dari suatu substansi mungkin akan mempengaruhi laju pemakaian dari substansi
lain dalam jumlah yang minimum. Sering juga terjadi organisasi hidup memanfaatkan unsur kimia tambahan yang mirip
dengan yang diperlukan yang ternyata tidak ada di habitatnya.
I. Hukum Toleransi dari Shelford
Salah satu perkembangan yang paling berarti dalam kajian faktor lingkungan terjadi pada tahun 1913 ketika Victor
Shelford mengemukakan hukum toleransi, yang menyatakan bahwa untuk setiap faktor lingkungan suatu jenis mempunyai
suatu kondisi minimum dan maksimum yang dapat dipikulnya, diantaranya kedua harga ekstrim ini merupakan kisaran
toleransi dan termasuk kondisi optimum.
10. Kisaran toleransi dapat dinyatakan dalam bentuk kurva lonceng, dan akan ber-beda untuk setiap jenis terhadap
faktor lingkungan yang sama atau mempunyai kurva yang berbeda untuk satu jenis organisme terhadap faktor-
faktor lingkungan yang ber-beda. Misalnya jenis A mungkin mempunyai batas kisaran yang lebih luas terhadap
suatu suhu tetapi mempunyai kisaran yang sempat terhadap kondisi tanah.
Untuk memberikan gambaran terhadap kisaran toleransinya ini, biasanya dipa-kai awalan steno(kisaran
toleransi sempit), diawali yuri(kisaran toleransi luas). Shelford menyatakan bahwa jenis yang kisaran toleransi
yang luas untuk berbagai faktor lingku-ngan akan menyebar secara luas, dan menambahkan bahwa dalam fase
reproduksi da-ri daur hidup tumbuhan maka faktor-faktor lingkungan lebih membatasi: biji, telur, em-brio
mempunyai kisaran yang sempit jika dibandingkan dengan fasa dewasanya.
Hasil penelitian Shelford telah memberikan dorongan dalam kajian berbagai ekologi toleransi. Berbagai percobaan
dilakukan di laboratorium untuk mendapatkan atau menentukan kisaran toleransi dari individu suatu jenis makhluk hidup
terhadap berbagai faktor lingkungan. Hasilnya sangat berguna untuk aspek-aspek terapan, se-perti menentukan toleransi
jenis terhadap pencemaran air yang sedikit banyak akan memberikan gambaran dalam hal penyebaran tersebut. Shelford
sendiri memberikan penjelasan dalam hukumnya bahwa reaksi suatu organisme terhadap faktor lingkungan tertentu
mempunyai hubungan yang erat dengan kondisi lingkungan yang lainnya, misalnya apabila nitrat dalam tanah terbatas
jumlahnya maka resistensi rumput terha-dap kekeringan akan menurun.
11. J. Faktor Pembatas
Meskipun hukum Shelford ini pada dasarnya benar, tetapi sekarang para pakar ekologi berpendirian bahwa pendapat
ini terlalu kaku. Akan lebih bermanfaat apabila menggabungkan konsep minimum dengan konsep toleransi untuk
mendapatkan gambaran yang lebih umum. Hal ini didasarkan kenyataan gambaran yang lebih umum lagi. Hal ini di
dasarkan kenyataan bahwa kehadiaran dan keberhasilan dari organisme hidup itu tergantung pada kondisi-kondisi
yang tidak sederhana. Organisme hidup di alam dikontrol tidak hanya oleh suplai materi yang minimum diperlukan
tetapi juga oleh faktor-faktor lainnya yang keadaan kritis.
Para pakar ekologi sekarang menyadari bahwa terlalu banyak perhatian yang ditujukan pada kajian kisaran toleransi dan faktor-
faktor pembatas itu sendiri. Kajian hendaknya diarahkan untuk mempelajari bagaimana tumbuhan dan hewan berkembang untuk
menguasai habitat tertentu dan meng-hasilkan kisaran toleransi-toleransi terhadap faktor-faktor lingkungan untuk mempertahankan
diri. Kajian ekologi toleransi yang didasarkan oleh pemi-kiran Liebig dan Shelford pada umumnya tidak menjawab pertanyaan
mendasar ekologi, bagaimana jenis-jenis teradaptasi terhadap beberapa faktor pembatasnya. Pandangan ekologi yang lebih
berkembang adalah memikir-kan perkembangan jenis untuk mencapai suatu kehidupan dengan perhatik-an kisaran toleransi sebagai
hasil sampingan dari persyaratan yang dipilih dalam pola kehidupan. Pendekatan ini menekankan pentingnya evolusi yang
membawa pergantian yang lebih baik hubungannya antara individual suatu jenis dengan habitatnya.