2. Eksposisi adalah jenis teks yang berisi satu pendapat
pribadi tentang suatu hal yang di dalamnya terdapat
argumen-argumen untuk menguatkan pendapat tersebut.
Tujuan dari teks eksposisi adalah untuk memaparkan atau
menjelaskan infomasi-informasi tertentu sehingga
pengetahuan para pembaca bertambah.
Pengertian Teks Eksposisi
4. Struktur teks eksposisi adalah hubungan antara unsur-unsur yang
membentuk teks eksposisi sebagai satu kesatuan.
1.Pernyataan pendapat (tesis) : Berisikan gagasan utama atau
prediksi penulis tentang
sebuah permasalahan yang
berdasarkan fakta.
2.Argumentasi : Menjelaskan secara lebih mendalam
pernyataan pendapat (tesis) yang diyakini
kebenarannya oleh penulis melalui
pengungkapan fakta-fakta sebagai penjelasan
argumen penulis
3.Penegasan Ulang Pendapat : Berupa penguatan kembali
atas pendapat yang telah
ditunjang oleh fakta-fakta
dalam bagian argumentasi
bagian pertama.
Struktur Teks Eksposisi
5. Ciri Umum Teks Eksposisi
1. Menjelaskan pendapat tentang masalah tertentu
2. Diperjelas dengan fakta bisa berupa grafik
maupun penjelasan
3. Mempunyai analisis bukti
4. Diakhiri dengan penegasan pendapat
5. Menggunakan argumentasi satu sisi
6. Pernyataan ulang pendapat dinyatakan tidak
langsung
7. Bersifat informatif
8. Bersifat Objektif
6. Ciri Kebahasaan Teks Eksposisi
1. Menggunakan pronomina (kata ganti)
2. Menggunakan konjungsi
3. Terdapat kalimat langsung
4. Menggunakan istilah-istilah
5. Menggunakan bahasa yang baku
6. Penggunaan kata leksikal
7. Menginterpretasi makna sebuah teks
Menginterpretasi makna sebuah teks adalah suatu
keterampilan untuk menafsirkan makna-makna yan
terdapat dalam sebuah teks untuk menggambarkan
informasi yang terdapat di teks.
Langkah-langkahnya: -membaca berulang-ulang teks
-memahami isi teks
-menemukan makna istilah tertentu
-mengungkapkan dengan kata-kata
8. Contoh Teks Eksposisi
Kemacetan dan Masa Depan Kota
  Â
Tesis :
Transportasi didefinisikan oleh para ahli sebagai
kebutuhan turunan dari berbagai kegiatan ekonomi
maupun sosial (lihat misalnya Morlock, 1985). Tipe
kegiatan sosial ekonomi yang berbeda akan memiliki
dampak kegiatan transportasi yang berbeda pula.
9. Argumentasi :
Kegiatan transportasi harian relatif menimbulkan
pergerakan yang bersifat berulang, misalnya yang terjadi pada
para pekerja dan mereka yang menempuh pendidikan di
sekolah. Di Yogyakarta, kota kita tercinta ini, kemacetan terjadi
setiap hari pada titik-titik yang menjadi jalur pergerakan para
pekerja dan siswa dari tempat tinggal menuju lokasi kerja dan
sekolah.
Kemacetan yang berulang pada jangka lebih panjang
cenderung terjadi pada musim liburan maupun lebaran. Pada
tahap kedatangan dan kepulangan, kemacetan parah akan
terjadi pada jalan-jalan arah luar kota (misalnya Jalan
Magelang, Jalan Solo, Jalan Palagan dan Jalan Wates). Pada
rentang di antara masa tersebut, kemacetan dapat dirasakan di
pusat kota sebagai lokasi menginap dan tujuan wisata (seperti
Malioboro, Prawirotaman), serta jalan-jalan menuju objek
wisata, seperti Jalan Parangtritis.
10. Pengegasan Ulang Pendapat :
        Kemacetan harian yang dominan ditimbulkan olehÂ
aktivitas masyarakat dalam lingkup internal. KemacetanÂ
yang berulang setiap hari merupakan ekses dari polaÂ
tempat tinggal, bekerja dan bersekolah. UpayaÂ
mendekatkan lokasi tempat tinggal dengan lokasiÂ
kegiatan merupakan salah satu solusi yang dapatÂ
dilakukan. Bentuknya dapat berupa pemberian insentifÂ
tempat tinggal berupa rumah susun sewa maupun milikÂ
yang cukup nyaman untuk beraktivitas. Selama iniÂ
sepertinya belum ada upaya pengaturan polaÂ
berkegiatan yang sistematis.