際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
GRAVITY METHODE
PRACTICAL EXAM
KAESAR DWI LAMBANG R1A120006
MISBAYANTI DIAN RATU R1A120008
SHELSYA FALSATIARA V R1A120024
AL FATHANAH R1A120026
PAHRUL FIL ARDI R1A120050
SEKMAWATI R1A120056
GROUP NAME
TOPIC
INTRODUCTION LITERATURE
DATA AND
PROCESSING
ANALYSIS
01 02
03 04
Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang
mempelajari bumi menggunakan kaidah atau
prinsip- prinsip fisika. Di dalamnya termasuk
juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan
fisika ionosfer. Penelitian geofisika dilakukan
untuk mengetahui kondisi di bawah
permukaan bumi melibatkan pengukuran di
atas permukaan bumi dari parameter-
parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di
dalam bumi.
 Bagaimana cara mengelolah data
gravitasi?
 Bagaimana cara melakukan
interpretasi kualitatif dan kuantitatif?
FORMULATION OF THE
PROBLEM
PURPOSE
 Mahasiswa mampu mengolah data
gravitasi lapangan hingga
mendapatkan Peta Anomali Bouguer
Lengkap.
 Mahasiswa mampu melakukan
interpretasi kualitatif berdasarkan
pengamatan dari Peta Anomali
Bouguer Lengkap dan interpretasi
kuantitatif.
LITERATURE
02
GEOLOGI DAERAH
PENELITIAN
TEORI DASAR
Menurut Telford dkk., (1990), prinsip dasar
metode gayaberat merupakan aplikasi dari
hukum Newton. Dua buah benda dengan massa
tertentu (m) yang dipisahkan oleh jarak
tertentu, maka akan terjadi gaya tarik menarik
(F) antara kedua benda tersebut.
KOREKSI-KOREKSI
1. Koreksi Pasang Surut (Tide Correction)
2. Koreksi Apungan (Drift Correction)
3. Koreksi Lintang
4. Koreksi Udara Bebas
5. Koreksi Bouguer
6. Koreksi Terrain
7. Anomali Gravitasi Bouguer Lengkap
FLOW CHART
ANALYSIS
Peta anomali bouger sederhana di mana
nilai ini dihasilkan dari selisih antara
anomali udara bebas dan nilai koreksi
bouger. Terlihat pada gambar bahwa nilai
anomali bouger sederhana pada wilayah
penelitian cukup variatif di mulai dari nilai
89 mGal yg ditandai dengan warna biru
hingga warna ungu cerah yang
mememiliki nilai anomali sebesar 98
mGal.
Peta anomali bouguer lengkap menunjukkan
bahwa persebaran nilai lebih terkelompok
ditunjukkan dengan area yang berwarna merah
dominan berada di biagna barat dan anomali nilai
rendah berada di bagian timur dan timur laut
daerah penelitian. Nilainya berkisar dari yang
paling rendah 90 mGal hingga yang paling tinggi
bernilai 100 mGal
Gambar di samping menunjukkan variasi ketinggian
dari lokasi penelitian yang berbanding lurus dengan
peningkatan nilai anomali dan densitasi. Nilai yang
paling tinggi ditandai dengan warna ungu cerah dan
memiliki nilai tertinggi 207 mGal dan anomali yang
rendah ditandai dengan warna biru dengan nilai
terendah 20 mGal.
Gambar disamping menunjukkan gambaran hasil grid
nilai anomali udara bebas di lokasi penelitian.
Terdapat gradasi warna yang menunjukkan
keberagaman densitas di bawah permukaan.
Wilayah dengan densitas dan nilai gravitasi tinggi
ditandai dengan warna ungu hingga merah.
Penurunan nilai seiring dengan gradasi warna yang
semakin biru. Nilai gravitasi tinggi terlihat berada di
bagian barat penelitian dan timur penelitian. Nilainya
berkisar antara 105 mGal hingga 120 mGal.
Sementara nilai dengan gravitasi rendah berada di
bagian utara penelitian yang nilainya berkisar antara
90 mGal hingga 100 mGal
Peta anomali regional didapatkan pemisahan
Anomali menggunakan metode Upward Continuation.
Metode ini dilakukan dengan prinsip dasar untuk
menaikkan ketinggian pengamatan untuk
mempermudah dalam meninjau objek regional.
Anomali yang terekstraksi dalam reduksi ini ialah
Anomali regional. Peta anomali regional
menunjukkan bahwa nilai anomali tinggi berada di
bagian barat lokasi penelitian dan semakin ke timur,
nilai anomali regionalnya semakin menurun. Nilai
anomali tertinggi berkisar 97 mGal yang ditandai
dengan warna ungu cerah. Sedangkan nilai anomali
regional rendah sekitar 90 mGalyang ditandai
dengan warna biru tua.
Gambar disamping menunjukkan bawah nilai anomai
residual sangat bervariasi di lokasi penelitian. Terlihat
adanya anomali rendah di tengah lokasi penelitian
yang berwarna biru dan bernilai -2.3 mGal. Nilai
anomali tertinggi ditandai dengan warna ungu cerah
yang berada di bagian barat area penelitian da di
sekitar wilayah timur penelitian. Nilainya berkisar dari
satu hingga 4.4 mGal.
Tahapan interpretasi kualitatif digunakan untuk
menentukan letak anomali yang menjadi faktor
penyebab kesenjangan harga gravitasi yang signifikan,
seluruh peta residual menunjukkan kontur anomali
gravitasi yang beragam. oleh karenanya itu kami
menentukan dua buah sumbu penampang yang ditarik
mulai dari anomali tinggi ke anomali rendah.
Setelahnya dilakukan tahapan interpretasi kuantitatif
dengan melakukan overlay peta residual yang telah
dibuatkan penampang A-A'dan B-B'
Penampang A-Amemiliki terdiri atas 5 formasi. Formasi
Karangsambung memiliki nilai densitas sekitar 3.2 yang terdiri
atas batulempung, batugamping, batupasir, dan konglomerat.
Batugamping terumbu yang diberi kode Tekl berwarna biru
memiliki nilai densitas 2.55. Sedangkan untuk formasi Totogan
memiliki variasi densitasi 2.1 hingga 2.5 gr/cm^3. Formasi
Waturanda yang terdiri atas batupasir kasar, breksi, napal, tuff,
dan andesit memilikinilai densitasi yang cukup variatif berkisar
2.89 yang paling tinggi hingga yang paling rendah adalah 1.8
gr/cm^3. Formasi Penosogan (Tmp) terdiri atas perselingan
batupasir gampingan, batulempung, tuf, dan napal memiliki nilai
densitas 2.35 hingga 2.43 gr/cm^3.
Penampang 2 atau Slice B-B hanya melalui dua formasi saja,
yaitu formasi Penosogan dan Formasi Waturanda. Formasi
Penosogan memiliki nilai densitasi 2.55 dan Formasi Waturanda
memiliki densitasi 2.1 hingga 3 gr/cm^3. Nilai error yang
didapatkan berada pada kisaran 0,997 untuk Slice A-A dan 0,456
untuk Slice B-B.
Penentuan rapat massa ini menggunakan Nettleton dan Parasnis. Setelah
mendapat anomali Bouguer, maka hasilnya kita plot dalam peta kontur. Anomali
Bouguer merupakan gabungan dari anomali regional dan anomali residual.
Anomali regional bersifat jangkauannya luas dan dalam, sedangkan anomali
residual jangkauannya sempit dan dangkal. Umumnya, dalam metode gravity,
kita membutuhkan anomali residual. Sehingga, kita harus memisahkan
anomali regional dan anomali residual. Anomali residual ini akan berupa peta
kontur sehingga dari peta kontur, kita dapat melakukan sayatan geologis atau
slicing, untuk mendapatkan penampang di bawah permukaan bumi secara 2D.
Hasil sayatan ini akan memunculkan grafik anomai residual pada garis
sayatan, dan hasil sayatan ini juga nantinya akan dimodelkan pada spftware
oasis. Pemodelan yang dilakukan pemodelan forward (langsung), dimana kita
langsung memilih modelnya dan mencocokkannya dengan nilai suseptibilitas
batuan yang ada pada formasi penelitian, jika belumcocok, maka akan diulang
kembali hingga nilainya sesusai, sehingga sifatnya trial and eror.
cconclusion
DANKE!!!!!!!!!
#DUTALEHA-LEHA23
Ad

Recommended

STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdf
STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdf
JoseDa4
GEOKIMIA_kelompok 7 perkuliahan mig.pptx
GEOKIMIA_kelompok 7 perkuliahan mig.pptx
jamaluddin983317
Gravity Methods
Gravity Methods
Sajida Rakhmah
163 308-1-sm
163 308-1-sm
Asri Wulandari
Bab i
Bab i
Antho Bluzer
FISBUM CICI
FISBUM CICI
diki darmawan
GEOLOGI DAERAH WARUNG KIARA, KECAMATAN WARUNG KIARA_1.pptx
GEOLOGI DAERAH WARUNG KIARA, KECAMATAN WARUNG KIARA_1.pptx
RainCollapse
Quiz geolistrik
Quiz geolistrik
Muhammad Faisal Latif
Hitung cadangan
Hitung cadangan
Munawir Akbar
Avo analysis and spectral decomposition
Avo analysis and spectral decomposition
FitrianiOxavia
際際滷 Presentasi_Aswar Syafnur S.Si, M.Si..pptx
際際滷 Presentasi_Aswar Syafnur S.Si, M.Si..pptx
GorkyWilliam
524 1351-1-pb
524 1351-1-pb
SeptianAdi13
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2 (1).pptx
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2 (1).pptx
zahrunQncy1
Evaluasi sifat dinamis dan potensi likuifaksi pada tanah berpasir
Evaluasi sifat dinamis dan potensi likuifaksi pada tanah berpasir
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
NanaCantik8
01. Konsep LNRT 07032025_final sklnprtpptx
01. Konsep LNRT 07032025_final sklnprtpptx
neracalobar
Analysis of the Influence of Average Length of Schooling and Life Expectancy ...
Analysis of the Influence of Average Length of Schooling and Life Expectancy ...
reisyanisrinadanti05
Pertemuan 1&2 (3).pptmdadmdqmdqmndmdmdmnemd
Pertemuan 1&2 (3).pptmdadmdqmdqmndmdmdmnemd
20randomm10
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektor
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektor
faizalecal1904
CASE PRESENTATION PPT ANALISIS HIV VIRAL LOAD
CASE PRESENTATION PPT ANALISIS HIV VIRAL LOAD
nanarulla7
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menang
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menang
lilinterbang5050
Inisiasi 8_Sistem Informasi Manajemen_EMBS4321.pptx
Inisiasi 8_Sistem Informasi Manajemen_EMBS4321.pptx
rahmadmudzaki321
Lapkas puskemas Koto Katik dr.Khairani.pptx
Lapkas puskemas Koto Katik dr.Khairani.pptx
khairani221
Presentasi baru pecahannn - 1750207487.pptx
Presentasi baru pecahannn - 1750207487.pptx
sukmaidi035
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdf
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdf
fitribangun24
makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektor
makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektor
faizalecal1904
revitalisasi-desentralisasi-otoda-map.ppt
revitalisasi-desentralisasi-otoda-map.ppt
achmadbudiarto

More Related Content

Similar to PPT KEL 6 GRAVITYyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy.pptx (7)

Hitung cadangan
Hitung cadangan
Munawir Akbar
Avo analysis and spectral decomposition
Avo analysis and spectral decomposition
FitrianiOxavia
際際滷 Presentasi_Aswar Syafnur S.Si, M.Si..pptx
際際滷 Presentasi_Aswar Syafnur S.Si, M.Si..pptx
GorkyWilliam
524 1351-1-pb
524 1351-1-pb
SeptianAdi13
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2 (1).pptx
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2 (1).pptx
zahrunQncy1
Evaluasi sifat dinamis dan potensi likuifaksi pada tanah berpasir
Evaluasi sifat dinamis dan potensi likuifaksi pada tanah berpasir
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
NanaCantik8
Avo analysis and spectral decomposition
Avo analysis and spectral decomposition
FitrianiOxavia
際際滷 Presentasi_Aswar Syafnur S.Si, M.Si..pptx
際際滷 Presentasi_Aswar Syafnur S.Si, M.Si..pptx
GorkyWilliam
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2 (1).pptx
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2 (1).pptx
zahrunQncy1
Evaluasi sifat dinamis dan potensi likuifaksi pada tanah berpasir
Evaluasi sifat dinamis dan potensi likuifaksi pada tanah berpasir
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
NanaCantik8

Recently uploaded (12)

01. Konsep LNRT 07032025_final sklnprtpptx
01. Konsep LNRT 07032025_final sklnprtpptx
neracalobar
Analysis of the Influence of Average Length of Schooling and Life Expectancy ...
Analysis of the Influence of Average Length of Schooling and Life Expectancy ...
reisyanisrinadanti05
Pertemuan 1&2 (3).pptmdadmdqmdqmndmdmdmnemd
Pertemuan 1&2 (3).pptmdadmdqmdqmndmdmdmnemd
20randomm10
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektor
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektor
faizalecal1904
CASE PRESENTATION PPT ANALISIS HIV VIRAL LOAD
CASE PRESENTATION PPT ANALISIS HIV VIRAL LOAD
nanarulla7
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menang
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menang
lilinterbang5050
Inisiasi 8_Sistem Informasi Manajemen_EMBS4321.pptx
Inisiasi 8_Sistem Informasi Manajemen_EMBS4321.pptx
rahmadmudzaki321
Lapkas puskemas Koto Katik dr.Khairani.pptx
Lapkas puskemas Koto Katik dr.Khairani.pptx
khairani221
Presentasi baru pecahannn - 1750207487.pptx
Presentasi baru pecahannn - 1750207487.pptx
sukmaidi035
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdf
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdf
fitribangun24
makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektor
makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektor
faizalecal1904
revitalisasi-desentralisasi-otoda-map.ppt
revitalisasi-desentralisasi-otoda-map.ppt
achmadbudiarto
01. Konsep LNRT 07032025_final sklnprtpptx
01. Konsep LNRT 07032025_final sklnprtpptx
neracalobar
Analysis of the Influence of Average Length of Schooling and Life Expectancy ...
Analysis of the Influence of Average Length of Schooling and Life Expectancy ...
reisyanisrinadanti05
Pertemuan 1&2 (3).pptmdadmdqmdqmndmdmdmnemd
Pertemuan 1&2 (3).pptmdadmdqmdqmndmdmdmnemd
20randomm10
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektor
Tugas makalah tentang analisis vektor sebagai tugas mata kuliah analisis vektor
faizalecal1904
CASE PRESENTATION PPT ANALISIS HIV VIRAL LOAD
CASE PRESENTATION PPT ANALISIS HIV VIRAL LOAD
nanarulla7
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menang
Rekomendasi Daftar Situs IDN Pusat Main Game Slot Paling Sering Menang
lilinterbang5050
Inisiasi 8_Sistem Informasi Manajemen_EMBS4321.pptx
Inisiasi 8_Sistem Informasi Manajemen_EMBS4321.pptx
rahmadmudzaki321
Lapkas puskemas Koto Katik dr.Khairani.pptx
Lapkas puskemas Koto Katik dr.Khairani.pptx
khairani221
Presentasi baru pecahannn - 1750207487.pptx
Presentasi baru pecahannn - 1750207487.pptx
sukmaidi035
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdf
rekap kehadiran fitria guru sd negeri .pdf
fitribangun24
makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektor
makalah analisis vektor sebsgai tugas mata kulias analisis vektor
faizalecal1904
revitalisasi-desentralisasi-otoda-map.ppt
revitalisasi-desentralisasi-otoda-map.ppt
achmadbudiarto
Ad

PPT KEL 6 GRAVITYyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy.pptx

  • 2. KAESAR DWI LAMBANG R1A120006 MISBAYANTI DIAN RATU R1A120008 SHELSYA FALSATIARA V R1A120024 AL FATHANAH R1A120026 PAHRUL FIL ARDI R1A120050 SEKMAWATI R1A120056 GROUP NAME
  • 4. Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip- prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika dilakukan untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter- parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi.
  • 5. Bagaimana cara mengelolah data gravitasi? Bagaimana cara melakukan interpretasi kualitatif dan kuantitatif? FORMULATION OF THE PROBLEM
  • 6. PURPOSE Mahasiswa mampu mengolah data gravitasi lapangan hingga mendapatkan Peta Anomali Bouguer Lengkap. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi kualitatif berdasarkan pengamatan dari Peta Anomali Bouguer Lengkap dan interpretasi kuantitatif.
  • 9. TEORI DASAR Menurut Telford dkk., (1990), prinsip dasar metode gayaberat merupakan aplikasi dari hukum Newton. Dua buah benda dengan massa tertentu (m) yang dipisahkan oleh jarak tertentu, maka akan terjadi gaya tarik menarik (F) antara kedua benda tersebut.
  • 10. KOREKSI-KOREKSI 1. Koreksi Pasang Surut (Tide Correction) 2. Koreksi Apungan (Drift Correction) 3. Koreksi Lintang 4. Koreksi Udara Bebas 5. Koreksi Bouguer 6. Koreksi Terrain 7. Anomali Gravitasi Bouguer Lengkap
  • 13. Peta anomali bouger sederhana di mana nilai ini dihasilkan dari selisih antara anomali udara bebas dan nilai koreksi bouger. Terlihat pada gambar bahwa nilai anomali bouger sederhana pada wilayah penelitian cukup variatif di mulai dari nilai 89 mGal yg ditandai dengan warna biru hingga warna ungu cerah yang mememiliki nilai anomali sebesar 98 mGal.
  • 14. Peta anomali bouguer lengkap menunjukkan bahwa persebaran nilai lebih terkelompok ditunjukkan dengan area yang berwarna merah dominan berada di biagna barat dan anomali nilai rendah berada di bagian timur dan timur laut daerah penelitian. Nilainya berkisar dari yang paling rendah 90 mGal hingga yang paling tinggi bernilai 100 mGal
  • 15. Gambar di samping menunjukkan variasi ketinggian dari lokasi penelitian yang berbanding lurus dengan peningkatan nilai anomali dan densitasi. Nilai yang paling tinggi ditandai dengan warna ungu cerah dan memiliki nilai tertinggi 207 mGal dan anomali yang rendah ditandai dengan warna biru dengan nilai terendah 20 mGal.
  • 16. Gambar disamping menunjukkan gambaran hasil grid nilai anomali udara bebas di lokasi penelitian. Terdapat gradasi warna yang menunjukkan keberagaman densitas di bawah permukaan. Wilayah dengan densitas dan nilai gravitasi tinggi ditandai dengan warna ungu hingga merah. Penurunan nilai seiring dengan gradasi warna yang semakin biru. Nilai gravitasi tinggi terlihat berada di bagian barat penelitian dan timur penelitian. Nilainya berkisar antara 105 mGal hingga 120 mGal. Sementara nilai dengan gravitasi rendah berada di bagian utara penelitian yang nilainya berkisar antara 90 mGal hingga 100 mGal
  • 17. Peta anomali regional didapatkan pemisahan Anomali menggunakan metode Upward Continuation. Metode ini dilakukan dengan prinsip dasar untuk menaikkan ketinggian pengamatan untuk mempermudah dalam meninjau objek regional. Anomali yang terekstraksi dalam reduksi ini ialah Anomali regional. Peta anomali regional menunjukkan bahwa nilai anomali tinggi berada di bagian barat lokasi penelitian dan semakin ke timur, nilai anomali regionalnya semakin menurun. Nilai anomali tertinggi berkisar 97 mGal yang ditandai dengan warna ungu cerah. Sedangkan nilai anomali regional rendah sekitar 90 mGalyang ditandai dengan warna biru tua.
  • 18. Gambar disamping menunjukkan bawah nilai anomai residual sangat bervariasi di lokasi penelitian. Terlihat adanya anomali rendah di tengah lokasi penelitian yang berwarna biru dan bernilai -2.3 mGal. Nilai anomali tertinggi ditandai dengan warna ungu cerah yang berada di bagian barat area penelitian da di sekitar wilayah timur penelitian. Nilainya berkisar dari satu hingga 4.4 mGal.
  • 19. Tahapan interpretasi kualitatif digunakan untuk menentukan letak anomali yang menjadi faktor penyebab kesenjangan harga gravitasi yang signifikan, seluruh peta residual menunjukkan kontur anomali gravitasi yang beragam. oleh karenanya itu kami menentukan dua buah sumbu penampang yang ditarik mulai dari anomali tinggi ke anomali rendah. Setelahnya dilakukan tahapan interpretasi kuantitatif dengan melakukan overlay peta residual yang telah dibuatkan penampang A-A'dan B-B'
  • 20. Penampang A-Amemiliki terdiri atas 5 formasi. Formasi Karangsambung memiliki nilai densitas sekitar 3.2 yang terdiri atas batulempung, batugamping, batupasir, dan konglomerat. Batugamping terumbu yang diberi kode Tekl berwarna biru memiliki nilai densitas 2.55. Sedangkan untuk formasi Totogan memiliki variasi densitasi 2.1 hingga 2.5 gr/cm^3. Formasi Waturanda yang terdiri atas batupasir kasar, breksi, napal, tuff, dan andesit memilikinilai densitasi yang cukup variatif berkisar 2.89 yang paling tinggi hingga yang paling rendah adalah 1.8 gr/cm^3. Formasi Penosogan (Tmp) terdiri atas perselingan batupasir gampingan, batulempung, tuf, dan napal memiliki nilai densitas 2.35 hingga 2.43 gr/cm^3. Penampang 2 atau Slice B-B hanya melalui dua formasi saja, yaitu formasi Penosogan dan Formasi Waturanda. Formasi Penosogan memiliki nilai densitasi 2.55 dan Formasi Waturanda memiliki densitasi 2.1 hingga 3 gr/cm^3. Nilai error yang didapatkan berada pada kisaran 0,997 untuk Slice A-A dan 0,456 untuk Slice B-B.
  • 21. Penentuan rapat massa ini menggunakan Nettleton dan Parasnis. Setelah mendapat anomali Bouguer, maka hasilnya kita plot dalam peta kontur. Anomali Bouguer merupakan gabungan dari anomali regional dan anomali residual. Anomali regional bersifat jangkauannya luas dan dalam, sedangkan anomali residual jangkauannya sempit dan dangkal. Umumnya, dalam metode gravity, kita membutuhkan anomali residual. Sehingga, kita harus memisahkan anomali regional dan anomali residual. Anomali residual ini akan berupa peta kontur sehingga dari peta kontur, kita dapat melakukan sayatan geologis atau slicing, untuk mendapatkan penampang di bawah permukaan bumi secara 2D. Hasil sayatan ini akan memunculkan grafik anomai residual pada garis sayatan, dan hasil sayatan ini juga nantinya akan dimodelkan pada spftware oasis. Pemodelan yang dilakukan pemodelan forward (langsung), dimana kita langsung memilih modelnya dan mencocokkannya dengan nilai suseptibilitas batuan yang ada pada formasi penelitian, jika belumcocok, maka akan diulang kembali hingga nilainya sesusai, sehingga sifatnya trial and eror. cconclusion