Dokumen tersebut membahas tentang ketunanetraan pada anak, mencakup definisi, klasifikasi, penyebab, gejala, dampak, dan pencegahan ketunanetraan. Secara khusus membahas tentang pengertian ketunanetraan secara legal dan edukasional, klasifikasi berdasarkan waktu terjadinya dan tingkat kemampuan penglihatan, serta penyebab-penyebab seperti kelainan bawaan, cedera, vitamin, infeksi, dan penyak
5. KB 1. Pengertian,klasifikasi, Penyebab Serta
Cara Pencegahan Terjadinya Ketunanetraan
A. A. Definisi dan Klasifikasi Tunanetra
1. 1. Definisi legal berdasarkan Peraturan Perundang Undangan
Digunakan pada profesi Medis untuk menentukan apakah seseorang
berhak memperoleh akses keuntungan tertentu seperti :
asuransi tertentu, bebas bea transportasi dan untuk
menentukan perangkat alat bantu yang sesuai dengan
kebutuhannya. Ada 2 aspek yang diukur :
a. ketajaman penglihatan (Visual actuaty)
b. medan pandang (Visual field)
7. Cara yang paling umum untuk mengukur
ketajaman mata dengan Kartu Snelen yg
terdiri dari huruf huruf atau angka angka
yang tersusun berbaris berdasarkan ukuran
besarnya.
Klasifikasi ketajaman penglihatan menurut
WHO:
Mata normal : 6/6 hingga 6/18
Mata kurang awas: <6/18 hingga >3/60
Buta : <3/60
DEVENISI LEGAL
9. Meminta pasien duduk atau
berdiri dengan jarak 5-6
meter atau 20 kaki dari
katu snellen
Meminta pasien membaca atau
menyebutkan huruf yang ada
pada kartu snellen, pembacaan
dimulai dari huruf terbesar
sampai ke huruf terkecil
Jika masih salah,berarti pada baris
tersebut ketajaman matanya
sudah menurun. Dan visus
(ketajaman mata) dibaca dibaris
terakhir pasien masih bisa
menyebutkan seluruh baris
tersebut.
Jika ada kesalah pasien dalam
membaca, mintalah pasien untuk
mengulanginya hingga 3 kali
Disetiap baris huruf, terdapat kode
angka yang menunjukkan
beberapa meter huruf sebesar itu
oleh orang bermata normal
masih bisa dibaca
Contoh visus 20/40 maka dibaca : pasien dapat
menyebutkan huruf pada kartu snellen pada
jarak 20 kaki sedangkan orang dengan mata
normal dapat menyebutkan huruf pada kartu
snellen pada jarak 40 kaki.
Langkah - langkah pemeriksaan menggunakan kartu snellen
11. Klasifikasi Ketunanetraan
1. 1. Klasifikasi berdasarkan
waktu
a. Tunanetra sebelum dan sejak
lahir
b. Tunanetra setelah lahir dan atau
pada usia kecil
c. Tunenatra pada usia sekolah
atau pada masa remaja
d. Tunanetra pada usia dewasa
e. Tunanetra dalam usia lajut.
2. Berdasarkan kemampuan daya
penglihatan:
a. Tunanetra ringan
b. Tunanetra setengah berat.
c. Tunanetra berat.
12. a. Myopia
Myopia, adalah
penglihatan jarak dekat,
bayangan tidak terfokus
dan jatuh di belakang
retina.
b. Hyperopia
Hyperopia, adalah
penglihatan jarak jauh,
bayangan tidak
terfokus dan jatuh di
depan retina
3. Berdasarkan kelainan-kelainan pada mata
Astigmatisme, adalah penyimpangan atau
penglihatan kabur yang disebabkan karena
ketidak beresan pada kornea mata.
Astigmatisme
13. CIRI CIRI ANAK TUNANETRA
1. Fisik
Keadan fisik anak tunanetra tidak berbeda dengan anak
sebaya lainnya.Perbedaan nyata diantaranya mereka
hanya terdapat pada organ penglihatannya. Gejala
tunanetra yang dapat diamati dari segi fisik antara lain:
mata juling, sering berkedip, menyipitkan mata, kelopak
mata merah, gerakan mata tak beraturan dan cepat,
mata selalu berair dan sebagainya.
14. CIRI CIRI ANAK TUNANETRA
2. perilaku
a. Beberapa gejala tingkah laku pada
anak yang mengalami gangguan
penglihatan dini antara lain; berkedip
lebih banyak dari biasanya.
menyipitkan mata, tidak dapat melihat
benda-benda yang agak jauh.
b. Adanya keluhan-keluhan antara lain :
mata gatal, panas, pusing, kabur atau
penglihatan ganda
3. Psikis.
a) Mental/Intelektual
Tidak berbeda jauh dengan anak normal.
Kecenderungan IQ anak tunanetra ada
pada batas atas sampai batas bawah.
b) Sosial
Kadangkala ada keluarga yang belum siap
menerima anggota keluarga yang tuna
netra sehingga menimbulkan
ketegangan/gelisah di antara keluarga.
Seorang tunanetra biasanya mengalami
hambatan kepribadian seperti curiga
terhadap orang lain, perasaan mudah
tersinggung dan ketergantungan yang
berlebihan.
15. 2. Low Vision (kurang awas)
Ciri-ciri antara lain :
a. Menulis dan membaca dengan
jarak yang sangat dekat
b. Hanya dapat membaca huruf
yang berukuran besar
c. Memicingkan mata atau
mengerutkan kening terutama di
cahaya terang atau saat
mencoba melihat sesuatu.
16. Alat PendidikanTunanetra
a. Alat pendidikan khusus,
- Reglet dan pena
- Mesin tik Baille
- Printer Braille
- abacus
b. alat peraga.
Alat peraga tactual atau
audio yaitu alat peraga yang
dapat diamati melalui
perabaan atau
pendengaran.(patung
hewan, patung tubuh
manusia , peta timbul)
c. alat Bantu peraga
Alat bantu perabaan (buku-buku, air
panas/dingin, batu, dsb)
Alat Bantu pendengaran (kaset,
CD, talkingbooks)
17. Alat Bantu Pendidikan Bagi Anak Low Vision
terdiri dari :
a. Alat Bantu optic,
- Kaca mata
- Kaca mata perbesaran
- Hand magnifer
b. Alat Bantu kacamata,
-kaca mata pembesaran
C. Alat Bantu
- Kertas bergaris besar
- Spidol hitam
- Lampu meja
- Penyangga buku
d. Alat Peraga
- Gambar yang diperbesar
- Benda asli yang diawetkan
- Patung / benda model tiruan
21. 04
PENYEBAB KETUNANETRAAN
Cedera dan radiasi
Perlu pelindung mata pada saat bekerja :
a. Tukang las
b. Karyawan pabrik
c. Petugas foto sinar X pada laboratorium
23. 06
Glaukoma
Cairan pada bagian depan mata tidak
mengalir ke luar.
Gejala :
Sering salah lihat
Perut mual
PENYEBAB KETUNANETRAAN
24. 07
Katarak
Penderita katarak akan mengalami
pengelihatan yang buram,
ketajaman pengelihatan berkurang,
sensitivitas kontras juga hilang,
sehingga kontur, warna bayangan
dan visi kurang jelas karena cahaya
tersebar oleh katarak ke mata.
PENYEBAB KETUNANETRAAN
25. 08
Kelainan Mata Bawaan
Yaitu kelainan mata yang berasal dari bawaan lahir:
Anirida : tidak ada iris
Microphthalmos : mata yg sangat kecil
Megalophthalmos : mata yg sangat besar dari lahir
Anophthalmos : tidak ada bola mata
Coloboma : retakan/celah pada iris
PENYEBAB KETUNANETRAAN
26. 09
mata Myopia adalah cacat mata tidak bisa
melihat jauh, hal ini karena bayangan
jatuh pada depan retaina.
Dapat ditolong dng kaca mata minus
PENYEBAB KETUNANETRAAN
28. 11
PENYEBAB KETUNANETRAAN
Ophthalmia neonatorum
Yaitu peradangan pada mata bayi yang baru
lahir.
Penyakit ini merupakan penyebab umum
ketunanetraan
Penyakit ini bukan turunan, disebabkan oleh
bakteri dari rongga rahim ibu ke dalam
mata bayi
29. 12
PENYEBAB KETUNANETRAAN
Penyakit kornea dan pencangkokan kornea
Kornea mata merupakan bagian mata yg terdepan
berfungsi sbg selaput jendela dan pelindung
tempat lewatnya sinar.
Bila kornea mata rusak dapat dilakukan
pertolongan dengan pencakokan kornea mata
30. 13
PENYEBAB KETUNANETRAAN
Retinitis Pigmentosa
Retinitis pigmentosa adalah sederetan penyakit yang
diwariskan secara genetik. Salah satu ciri dari
penyakit ini adalah degenerasi retina mata. Indikasi
penyakit tersebut pada awalnya adalah kesulitan
melihat dengan jelas pada kondisi pencahayaan yang
kurang terang (temaram).
Gejala ini akan berlanjut dengan penyempitan jarak
pandang hingga puncaknya adalah terjadi kebutaan
pada usia paruh baya.
31. 14
PENYEBAB KETUNANETRAAN
Retinopati Diabetika
Retinopati diabetika merupakan komplikasi
kronis diabetes melitus berupa mikroangiopati
progresif yang ditandai oleh kerusakan mikro
vaskular pada retina dengan gejala
penurunan atau perubahan penglihatan
secara perlahan.
32. 15 Retinopati of Prematurity
Retina adalah selembar tipis
"aringan sara yang
semitransparan, dan multilapis
yangmelapisi bagian dalam dua
per tiga posterior dinding bola
mata.
Penderita ini terjadi akibat
persalinan dng pembedahan ,
luka pada jaringan bola mata,
dapat pula karena pembesaran
pembuluh darah pada mata
PENYEBAB KETUNANETRAAN
33. PENYEBAB KETUNANETRAAN
16. Sobek & lepasnya
Retina
Ablasio retina memisahkan sel-sel
neurosensori retina dari lapisan pembuluh
darah yang menyediakan oksigen dan nutrisi.
Jika kondisi tersebut tidak segera diobati,
maka semakin besar risiko kehilangan
penglihatan permanen pada mata
17. Strabismus
Kondisi ini, yang lebih
dikenal sebutan
mata juling
18. Trakhoma
Trakhoma adalah
penyakit menular,
disebabkan oleh sejenis
virus yang menyerang
kelopak mata dan kornea
19. Tumor
Retinoblastoma adalah
kanker yang menyerang
retina
20. Uveitis
Peradangan pada uvea,
laitu lapisan tengah mata
antara sclera dan retina
34. Pencegahan Terjadinya ketunanetraan
Upaya WHO untuk menghindari
kebutaan dapat dilakukan
dengan :
1. Memperkuat program kesehatan
dasar mata
2. Mengembangkan pelayanan
terapi dan pembedahan ntuk
menangani gangguan mata
yang dapat disembuhkan
3. Mendirikan pusat pelayanan
optik dan pelayanan
penyandang tunanetra
35. Strategi pencegahan terhadap ketunanetraan
1. Pencegahan primer
yaitu pencegahan terjangkitnya penyakit
2. Pencegahan sekunder
yaitupencegahan timbulnya komplikasi yg
mengancam penglihatan
3. Pencegahan tersier
yaitu meminimalisir ketunanetraan
36. 10 Strategi utama mencegah ketunanetraan
1. Penggunaan prosedur yang sistematis
2. Pemberian imunisasi
3. Perawatan kehamilan yg tepat
4. Perawatan bayi yg baru lahir
5. Perbaikan gizi
6. Pendidikan kpd masyarakat
7. Penyuluhan genetika
8. Perundang undangan
9. Deteksi dini
10. Meningkatkan higinis dan perawatan
kesehatan
37. A. Proses Penginderaan
Organ pengindraan berfungsi memperoleh informasi dari luar diproses dalam otak.
Semua informasi yang akan diproses diotak melewati 3 prosesor dalam bentuk:
a. Linguistik c. afektif
b. Non linguistik
Outside sensori linguistik
World perseption Non Linguistik memory
afektif
Dampak Ketunanetraan thd kehidupan seseorang
38. A. Indera
Pendengaran
Pengembangan ketrampilan
mendengarkan secara bertahab
akan membantu anda sadar pola
perilaku tetangga anda dan
kegiatan rutin mereka. Jika
dilatih anak tunanetra akan peka
bunyi bunyi kecil di dalam
rumahnya, seperti tetesan air,
kran bocor dsb.
B. Latihan Ketrampilan Penginderaan
B. Indera
Perabaan
Anak tunanetra perlu dikenalkan indera
perabasehingga ia dapatmengenal
berbagai bentuk benda : kancing baju,
uang, karpet, tikar dsb.
Dapat juga dibantu dengan tongkat untuk
mengetahui sekitarnya: tanah becek,
rumput, got, trotoar dsb.
By kelompok 4
39. Catatan Tentang Penggunaan Tongkat
Presentase by Kelompok 4
a. Panjat tongkat setinggi ulu hati
penggunanya
b. Pada saat pegang tongkat lengan
membentuk sudut 900
c. Tongkat diayun kiri kanan selebar badan
Pada saat tongkat diayun ke kiri kaki kanan
melangkah
40. 3. Indera Penciuman
Latihlah anak untuk membedakan
barang, makanan, minuman dari
baunya agar dapat diketahui
barang/benda dihadapannya.
4. Sisa indera Penglihatan
Sisa indra penglihatan perlu
dilatih agar dapat
membantu penderita dalam
mengenal lingkungannya.
41. C. Visualisasi, Ingatan Kinestetik, dan Persepsi obyek
a. Visualisasi
Perlu dilatih dalam ingatan
visualisasi agar ia dapat
mengenal :
- Benda disekelilingnya
- Mengingat letak benda
disekelilingnya
- Jika masukke ruangan
perlu disampaikan
gambaran tentang ruangan
itu.
42. b. Ingatan kinestetik
Perlu dilatih gerakan mengenai
jalan belok lurus dengan tepat
tanpa memakai tongkat
c. Persepsi obyek
Yaitu kemampuan yang memungkinkan
individu tunanetra itu menyadari bahwa
suatu benda hadir disampingnya
meskipun tidak memiliki penglihatannya.
43. 1. Cara menuntun orang
tunanetra
- Kontak pertama
- Cara memegang
- Posisi pegangan
- Jalan sempit
- Membuka/menutup pintu
- Melewati tangga
- Melangkahi lubang
- Duduk di kursi
- Naik ke dalam mobil
D. Bagaimana Membantu seorang tunanetra
44. Kegiatan 3
Pendidikan Bagi siswa Tunanetra di sekolah
umum
Kebutuhan khusus pend siswa tunanetra
a. Perlu mendapat intervensi efektif agar perkembangan
sosial emosi dan akademiknya optimal
b. Berikan cara belajar melalui media alternatif
menggunakan indera lain
c. Memerlukan pengajaran individual
d. Membutuhkan ketrampilankhusus serta buku materi
dan peralatan khusus
e. Terbebas dalam memperoleh info melalui belajar
secara insidental.