1. Titrasi konduktometri adalah metode analisis kimia berdasarkan perubahan daya hantar listrik suatu larutan seiring perubahan konsentrasinya.
2. Daya hantar larutan elektrolit bergantung pada jenis, konsentrasi, dan suhu larutan. Semakin besar ketiganya, semakin besar pula daya hantar larutan.
3. Uji coba menunjukkan bahwa konduktivitas larutan ionik bertambah seiring konsentras
2. Definisi Titrasi Konduktometri
Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan daya
hantar listrik suatu larutan
3. ALAT YANG DIBUTUHKAN PADA
TITRASI KONDUKTOMETRI
Gelas Beaker
Pipet tetes
Buret
Pipet takar
Elektroda : sebagai penghantar arus
Avometer : sebagai pengukur arus
Adaptor : sebagai pensuplai arus
5. ANALISIS KONDUKTOMETRI
Larutan elektrolit digunakan sebagai media penghantar listrik.
Perubahan konduktivitas elektrolit dapat menunjukkan
perubahan konsentrasi ion total
Metode ini didefinisikan sebagai Analisis Konduktometri
6. ANALISIS KONDUKTIVITAS
Larutan elektrolit dapat konduktif, ketika konsentrasi larutan berubah,
konduktivitas listriknya berubah. Konduktivitas listrik untuk
menunjukkan konsentrasi ion dalam larutan dikenal sebagai analisis
konduktivitas.
8. ANALISIS KONDUKTANSI EKUIVALEN
Kemampuan suatu zat terlarut untuk menghantarkan arus listrik
disebut daya hantar ekivalen ()
yang didefinisikan sebagai daya hantar satu gram ekivalen zat terlarut
di antara dua elektroda dengan jarak kedua electroda 1cm.
9. Berdasarkan tingkat kekuatan daya hantar listrik dari
yang paling rendah daya hantarnya
Larutan C2H5OH (non elektrolit)
Larutan CH3COOH ( larutan elektrolit lemah / asam lemah)
Larutan NaCl (larutan garam yang mempunyai kelarutan tinggi)
Larutan HCl (larutan elektrolit kuat / asam kuat)
10. Larutan Elektrolit Kuat
Asam kuat, : HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, : NaOH,
KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, : NaCl, KCl, KI,
Al2(SO4)3 dan lain-lain.
11. Larutan Elektrolit Lemah
Asam lemah, : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain.
Basa lemah, : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
Garam-garam yang sukar larut, : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.
13. JENIS LARUTAN
HANYA LARUTAN ELEKTROLIT YANG BISA MENGHANTARKAN ARUS
LISTRIK
LARUTAN ELEKTROLIT DIBAGI MENJADI :
ELEKTROLIT KUAT
ELEKTROLIT LEMAH
14. KONSENTRASI
Semakin besar konsentrasi maka semakin banyak jumlah ion-ion yang
berada dalam larutan akibatnya kemungkinan menghantarkan listrik
akan semakin meningkat.
Berdasarkan data pada kurva di soal, terbukti bahwa semakin besar
konsentrasi semakin besar pula nilai konduktansinya
15. SUHU
Ketika dipanaskan atau diberikan kenaikan suhu maka gerakan dari
ion-ion dalam larutan akan semakin acak sehingga kemampuan untuk
menghantarkan elektron atau listrik akan semakin meningkat
17. dari kurva bisa dilihat bahwa semakin besar konsentrasi larutan, maka
semakin kecil nilai konduktivitas ekuivalennya. Untuk mendapatkan
nilai konduktansi ekuivalennya, maka dimasukkan nilai 0 pada x pada
rumus yang dihasilkan di regresi linear. Nilai 0 disebabkan
, konsentrasi larutan pada pengenceran tak terhingga mendekati 0.
18. Hasil percobaan dengan larutan HCl, NaCl dan CH3COOH
menunjukkan bahwa arus yang terukur semakin meningkat seiring
dengan bertambahnya konsentrasi dari larutan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa konduktivitas larutan akan semakin tinggi bila
konsentrasinya juga semakin tinggi. Efek konsentrasi ini hampir
bersifat linier terhadap konduktansi larutan. Konduktansi larutan
sangat erat kaitannya dengan mobilitas ion.
19. Dalam titrasi HCl oleh NaOH secara konduktimetri, arus sebelum titik
ekivalen dihasilkan oleh mobilitas ion H+, sedangkan setelah titik
ekivalen arus listrik utamanya disebabkan oleh mobilitas ion
hidroksida
20. Menurut kami elektroda konduktansi yang dirancang dari pasta karbon
baterai bekas cukup efektif untuk digunakan sebagai elektroda konduktansi
dalam pengukuran secara konduktimetri. Hal ini memberikan suatu
alternatif yang mudah untuk analisa sampel tertentu yang berupa larutan
ionik.
Dengan demikian, analisa konduktimetri dapat dilakukan secara mudah
dan sederhana dengan memanfaatkan barang barang bekas untuk didaur
ulang menjadi bahan yang berguna khususnya dalam mendesain peralatan
elektroanalisis baik untuk analisa maupun untuk pengajaran di
kelas, Elektrode ini memiliki keunggulan oleh karena sifatnya yang inert
sehingga tidak mudah teroksidasi ataupun tereduksi. Atas dasar sifat inert
dari karbon, di dalam penelitian ini bahan karbon digunakan untuk
pembuatan elektrode konduktansi dalam metode analisiskonduktimetri
21. Prinsip Dasar dari Sifat Larutan Elektrolit
konduktivitas (G), konduktansi spesifik (), konduktansi ekuivalen ()
Nilai Konduktansi (konduktivitas) G:
Kebalikan resistensi (hambatan) disebut konduktansi, satuannya
adalah Siemens
G = 1 / R dengan satuan G adalah S, dimana 1S=1-1
22. Konduktivitas spesifik () :
=GL/A
Kebalikan dari hambatan jenis (p)
dengan satuan鐚S cm-1
Rasio L / A merupakan parameter intrinsik setiap konduktometri dan
disebut kapasitas resistif dalam konduktometri 慮
慮 = L / A (dimana : A = luas permukaan elektroda dan L
= jarak antara kedua elektroda)