4. REGULASI
• Peraturan Pemerintah Nomor 12/2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43/2019 tentang
Puskesmas
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79/2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44/2016 tentang
Manajemen Puskesmas
5. PENGERTIAN
BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh Unit
Pelaksana Teknis (UPT) dinas/badan daerah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan
keuangan dengan menerapkan praktik bisnis yang
sehat untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat
6. TUJUAN
Sebagai upaya percepatan pemenuhan sarana, prasarana, alat
kesehatan dan sumber daya manusia di puskesmas untuk
pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Untuk memberikan layanan umum secara lebih efektif, efisien,
ekonomis, transparan dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat sejalan
dengan praktik bisnis yang sehat, untuk membantu pencapaian
tujuan pemerintah daerah yang pengelolaannya dilakukan
berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh kepala daerah
11. Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia
Meningkatkan kesehatan
ibu, anak, keluarga
Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat
Memperkuat sistem
kesehatan &
berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
kesehatan reproduksi makanan
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
6 pilar
transformas
i
Outcome
RPJMN
bidang
kesehatan
Edukasi
penduduk
Penguatan peran
kader, kampanye,
dan membangun
gerakan, melalui
platform digital dan
tokoh masyarakat
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14
antigen dan
perluasan
cakupan di
seluruh Indonesia.
Pencegahan
sekunder
Screening 14 penyakit
penyebab kematian
tertinggi di tiap
sasaran usia,
screening stunting, &
peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu &
bayi.
Transformasi
layanan
rujukan
Meningkatkan
akses dan mutu
layanan
sekunder &
tersier
Pengembangan
jejaring layanan
penyakit prioritas,
perbaikan tata kelola
RS pemerintah.
Memperkuat
ketahanan
tanggap
darurat
Tenaga cadangan
tanggap darurat,
table top exercise
kesiapsiagaan
krisis.
Transformasi SDM
Kesehatan
Penambahan kuota mahasiswa,
beasiswa dalam & luar negeri,
kemudahan penyetaraan nakes
lulusan luar negeri.
Transformasi teknologi
kesehatan
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
1 Transformasi layanan
primer
2 3 Transformasi sistem
ketahanan
kesehatan
4 Transformasi sistem
pembiayaan
kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan
3 tujuan: tersedia, cukup, dan
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
Meningkatka
n
ketahanan
sektor farmasi &
alat kesehatan
Produksi dalam negeri
14 antigen vaksin
imunisasi rutin, top 10
bahan baku obat, top
10 alkes by volume &
by value.
5 6
a b c a b
a Teknologi informasi b Bioteknologi
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan
primer
Revitalisasi jejaring
dan standardisasi
layanan Puskesmas,
Posyandu,
Labkesmas &
kunjungan rumah
d
7
pada 6 pilar transformasi penopang sistem kesehatan
Indonesia
UU no 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan
12. 8
3 Program Utama Penguatan Upaya Preventif di Layanan Primer
8
Imunisasi rutin:
dari 11 menjadi 14 jenis vaksin
BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR,
Polio (OPV-IPV), TT/DT/td, JE,
HPV,
PCV, Rotavirus
Kanker Serviks merupakan
kanker yang bisa dicegah
dengan imunisasi Human
Papillomavirus (HPV)
Pneumonia dan diare merupakan
2 dari 5 penyebab tertinggi
kematian balita di Indonesia*
yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PCV dan Rotavirus)
Screening penyakit penyebab
kematian tertinggi di setiap
sasaran usia:
1. Hipotiroid kongenital
2. Talasemia
3. Anemia
4. Stroke
5. Serangan jantung
6. Hipertensi
7. Penyakit paru obstruksi kronik
8. Tuberkulosis
9. Kanker paru
10. Hepatitis
11. Diabetes
12. Kanker payudara
13. Kanker serviks
14. Kanker usus
Peningkatan kesehatan ibu
dan anak
Pemantauan tumbuh kembang
anak di Posyandu dengan alat
antropometri terstandar
Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4
kali menjadi 6 kali, termasuk 2 kali
USG dengan dokter pada trimester 1
dan 3
Screening kanker Payudara
dengan
USG
Screening Penyakit Jantung Bawaan
di Puskesmas dengan Pulse
Oxymetry Neonatus
14 Screening
Penyakit Prioritas
13. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
Kemenkes telah menetapkan 3 fokus
Integrasi Pelayanan Kesehatan
Primer
1.Siklus hidup sebagai fokus integrasi
pelayanan kesehatan sekaligus sebagai fokus
penguatan promosi dan pencegahan
2.Mendekatkan layanan kesehatan melalui
jejaring hingga tingkat desa dan dusun,
termasuk untuk memperkuat promosi dan
pencegahan serta resiliensi terhadap pandemi
3.Memperkuat Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS) melalui digitalisasi dan
pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan
per desa, serta kunjungan keluarga/kunjungan
rumah
+270 juta penduduk
Indonesia mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Primer berkualitas
+300 ribu unit penyedia
pelayanan kesehatan rimer
dengan fasilitas dan SDM
terstandardisasi
100% wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk
termonitor secara berkala
1100
14. 11
Salah satu Penguatan Penting dalam Transformasi Pelayanan Kesehatan
Primer adalah Penguatan Struktur yang Menjangkau Masyarakat
PUSKESMAS
KELUARGA / MASYARAKAT
Berbagai jenis UKBM (belum
terintegrasi)
Posyandu
Posyandu
Remaja
Pos Malaria
Posbindu PTM
Posyandu
Lansia
Pos
UKK
Pos
TB
POSKESDES
PUSTU
PPUUSSKTE
USMAS
PEMBANTU
POLINDES
POSKESRI
KECAMATAN
7,281
DESA/
KELURAHAN
83,794
DUSUN/
RT/RW
~300,0
00
~273.5 juta
penduduk
PUSKESMAS
Unit Pelayanan
Kesehatan di
Desa/Kelurahan (PUSTU)
POSYANDU
KUNJUNGAN RUMAH
Kondisi Eksisting Kondisi yang diharapkan
Masih terfragmentasi
16. 1
3
Puskesmas
(Kecamatan)
Klaster Manajemen
Klaster Ibu -
Anak
Klaster Usia
Dewasa-Lansia
Klaster Penanggulangan
Penyakit Menular
Laboratorium
Dusun/RT/RW
Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Dashboard hingga
tingkat desa
Pust
u
1
ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
Cakupan imunisasi rendah
Puskesmas melakukan evaluasi
cakupan berdasar wilayah
2
Puskesmas meneruksan data
evaluasi capaian ke unit di Desa
3
Posyandu meneruskan data
evaluasi capaian ke Kader di
Dusun/RT/RW
5
Kunjungan terjadwal untuk kader
melakukan pengecekan catatan
home based record (buku KIA)
saat kunjungan rumah dan
mengidentifikasi missing services
Dusun/RT/RW
4
Kader menindaklanjuti
permasalahan evaluasi capaian
dan masalah yang ditemukan dari
kegiatan Posyandu dengan
melakukan kunjungan rumah
6
Unit di Desa dan Dusun
melakukan evaluasi mingguan
7
Puskesmas dan Unit di Desa
melakukan evaluasi bulanan
Tindak
lanjut
Tindak
lanjut
hidup
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-
Unit Kesehatan
Desa/Kelurahan
Posyandu
Kegiatan Posyandu
melayani semua siklus
FKTP Lain
Klinik
Pratama
Praktik
Mandiri
Puskesmas berkolaborasi
dengan FKTP lain dalam
memberikan pelayanan
sesuai kompetensi
Penyampaian data secara berkala
dari FKTP Lain ke Puskesmas
Ilustrasi Pola Kerja Sistem
Pelayanan Kesehatan Primer
18. Sasaran Masalah
Kesehatan
Unit Pemberi Pelayanan
Puskesmas
(Kecamatan)
Pustu (Desa/Kelurahan) Posyandu (Dusun/RT/RW)
Ibu hamil, bersalin,
nifas
1.ANC Terpadu (6x + USG oleh dokter)
2.Kelas ibu hamil
3.Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi
Kronik (KEK)
4.Persalinan normal
5.Pelayanan Pasca Persalinan (nifas)
6.Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA)
7.Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
8.Pengobatan
1.ANC Terpadu (K2,K3, K4, K6)
2.Kelas ibu hamil
3.Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil
Kurang Energi Kronik (KEK)
4.Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas)
5.Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
(KtPA)
6.Pengobatan sederhana
1.Kelas ibu hamil
2.Pemberian Tambahan
Asupan Gizi pada Ibu
Hamil Kurang Energi
Kronik (KEK)
Bayi dan anak pra-
sekolah
1.Pelayanan Neonatal Esensial
2.Kelas Ibu Balita
3.Pelayanan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
4.Pengambilan dan pengiriman sampel SHK
5.Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
6.Imunisasi Rutin Lengkap
7.Pemberian Vitamin A dan obat cacing
8.Pencegahan, deteksi dini , Tatalaksana dan rujukan
balita
weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi buruk dan stunting
9.Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
10.Skrining kasus TBC
11.Skrining Talasemia
12.Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA)
13.Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
14.Pengobatan
1.Pelayanan Neonatal Esensial
2.Kelas Ibu Balita
3.Pemantauan Bayi dengan Berat Lahir Rendah
(BBLR)
4.Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
5.Imunisasi Rutin Lengkap
6.Pemberian Vitamin A dan obat cacing
7.Pencegahan, deteksi dini, tatalaksana dan rujukan
balita weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi
buruk dan stunting
8.Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
9.Skrining kasus TBC
10.Skrining Talasemia
11.Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
(KtPA)
12.Pengobatan sederhana
1.Kelas Ibu Balita
2.Pemantauan
Pertumbuhan dan
Perkembangan
3.Imunisasi Rutin
Lengkap
4.Pemberian Vitamin A
dan obat cacing
5.Deteksi dini,
Pendampingan serta
rujukan balita weight
faltering, underweight,
gizi kurang, gizi buruk
dan stunting
6.Skrining kasus TBC
Usia sekolah dan
remaja
1.Skrining kesehatan (PTM & PM)
2.Vaksinasi / Imunisasi
3.Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
4.Fasilitasi UKS
5.Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA)
6.Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
1.Skrining kesehatan
2.Vaksinasi / Imunisasi
3.Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
4.Pencegahan anemia
5.Pengobatan sederhana
1.KIE Kesehatan Remaja
2.Pencegahan anemia
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup
Penguatan Struktur disertai Standardisasi Paket Pelayanan
Kesehatan
19. Sasaran
Masalah Kesehatan
Unit Pemberi Pelayanan
Puskesmas
(Kecamatan)
Pustu
(Desa/Kelurahan) Posyandu (Dusun/RT/RW)
Usia Dewasa dan
Lansia
1.Skrining Obesitas
2.Skrining Hipertensi
3.Skrining DM
4.Skrining faktor risiko stroke
5.Skrining faktor risiko penyakit jantung
6.Skrining kanker ( Kanker Leher Rahim, Kanker Payudara,
Kanker Kolorektal, Kanker Paru)
7.Skrining PPOK
8.Skrining TBC
9.Skrining Indera Penglihatan
10.Skrining Malaria
11.Skrining kebugaran
12.Skrining Talasemia
13.Skrining kasus kekerasan terhadap perempuan
14.Skrining masalah kesehatan jiwa
15.Pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin
16.Skrining layak hamil bagi PUS
17.Pelayanan KB
18.Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
19.Skrining Geriatri
20.Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
21.Pelayanan Pengobatan
1.Skrining Obesitas
2.Skrining Hipertensi
3.SKrining DM
4.Skrining kanker (Kanker payudara,
Kanker Leher Rahim, Kanker Paru)
5.Skrining Talasemia
6.Skrining PPOK
7.Skrining TBC
8.Skrining Malaria
9.Skrining Indera Penglihatan
10.Skrining masalah kesehatan jiwa
11.Skrining layak hamil bagi PUS
12.Skrining kasus kekerasan terhadap
perempuan
13.Pelayanan KB
14.Skrining Geriatri
15.Pengobatan sederhana
1.Skrining Obesitas
2.Skrining Hipertensi
3.Skrining DM
4.Skrining TBC
5.Skrining PPOK
6.Skrining Malaria
7.Skrining Indera Penglihatan
8.Skrining masalah kesehatan jiwa
9.Skrining layak hamil bagi PUS
10.Pelayanan KB
11.Skrining Geriatri
Pengendalian
Penyakit Menular
1. Pencegahan, Kewaspadaan Dini, Respon
2. Pengawasan Kualitas Lingkungan
Layanan lain
1.Laboratorium
2.Farmasi
3.Kegawatdaruratan
4.Rawat inap
1.Laboratorium dengan RDT 1.Laboratorium dengan RDT
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup
20. Penataan organisasi dan sumber daya Puskesmas berdasarkan klaster
1
7
ï‚· Klaster 1 mengkoordinir
manajemen dan
ketatausahaan
ï‚· Klaster 2 dan 3 memberikan
pelayanan komprehensif
(prom,prev, kuratif, rehab
dan/atau paliatif) serta
PWS
ï‚· Klaster 4 menghentikan
penularan penyakit dengan
surveilans dan pengawasan
kualitas lingkungan
ï‚· Dalam hal keterbatasan
SDM, pelayanan dapat
diberikan oleh petugas dari
klaster lainnya yang
memiliki kompetensi dan
kewenangan yang sesuai.
ï‚· Pembagian ruang
pelayanan mengikuti sistem
klaster dan sasaran
pelayanan, diutamakan
ruangan tersebut
berdekatan dalam 1 klaster.
Kepala Puskesmas
Klaster 1
(Manajemen)
Klaster 2
(Ibu dan Anak)
Klaster 3
(Usia Dewasa dan
Lansia)
Klaster 4
(Penanggulangan
Penyakit Menular)
Lintas
Klaster
Manajemen
Sumber Daya
Manajemen
Puskesmas
Manajemen
Mutu dan
Keselamatan
Manajemen
Jejaring dan
Jaringan
Puskesmas
Sistem Informasi
Puskesmas dan
Dashboard PWS
Ketatausahaan
Balita dan Anak
Pra-sekolah
Anak Usia
Sekolah dan
Remaja
Ibu Hamil,
Bersalin, Nifas
Lanjut Usia
Usia Dewasa
Surveilans
Kesehatan
Lingkungan
Rawat Inap1
Kegawatdarura
tan
Laboratorium
Kefarmasian
1. Pada Puskesmas Rawat Inap
21. 18
Kepala
Puskesma
s
Penanggun
g Jawab
Penanggun
g Jawab
Penanggun
g Jawab
Kepala
Tata
Usaha
Puskesmas kawasan perkotaan dan perdesaan:
1) PJ UKM Esensial dan Perkesmas
2) PJ UKM Pengembangan
3) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
4) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Puskesmas
5) PJ Bangunan, Prasarana, dan Peralatan
6) PJ Mutu
Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil:
1) PJ UKM Esensial, UKM Pengembangan, dan Perkesmas
2) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
3) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Puskesmas
4) PJ Mutu
Kepala
Puskesmas
Kepala TU
Pj. Klaster
1
(Manajem
en)
Pj. Klaster 2
(Ibu dan Anak)
Pj. Klaster
3
(Usia Dewasa
dan Lansia)
Pj. Klaster 4
(Penanggulangan
Penyakit Menular)
Pj.
Lintas
Klaster
• Masing-masing klaster terdiri atas penanggung jawab (Pj) dan anggota sebagai pelakana teknis.
• Khusus untuk Penanggung jawab klaster 1 adalah Kepala Tata Usaha.
• Penataan organisasi Puskesmas diarahkan untuk menjamin terselenggaranya tugas dan fungsi
Puskesmas secara efektif, efisien dan akuntabel, serta elaras dengan kebijakan pemerintah daerah dan
perundang- undangan.
• Dapatditunjuk penanggung jawab lainnya berdasarkan kebutuhan Puskesmas dengan
persetujuan kepala dinas kesehatan daerah kabupaten/kota.
Permenkes 43 Tahun 2019
Rancangan revisi
Permenkes 43 Tahun 2019
22. 19
Kepala Puskesmas akan menetapkan pembagian seluruh petugas
Puskesmas ke dalam klaster-klaster dan lintas klaster
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
1 Manajemen ï‚· Ketatausahaan: kepegawaian,
keuangan dan sistem informasi
ï‚· Manajemen Sumber Daya
ï‚· Manajemen Puskesmas
ï‚· Manajemen mutu pelayanan dan
keselamatan bagi masyarakat,
pasien, dan petugas
ï‚· Manajemen Jaringan dan Jejaring
Puskesmas
ï‚· Manajemen pengelolan sediaan
farmasi dan BMHP.
ï‚· Sistem Informasi Puskesmas
ï‚· PJ: Kepala Tata Usaha
ï‚· Manajemen data dan sistem
informasi
ï‚· Manajemen keuangan
ï‚· Manajemen aset
ï‚· Manajemen sumber daya
(SDM,
sarpras, obat dan BMHP)
ï‚· Manajemen program/klaster
ï‚· Mengoordinir manajemen
Puskesmas
ï‚· Mengoordinir manajemen
mutu
ï‚· Manajemen pemberdayaan
masyarakat
23. 20
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
2 Ibu dan
Anak
ï‚· Menyelenggarakan pelayanan
Kesehatan bagi ibu hamil, bersalin,
nifas
ï‚· Menyelenggarakan pelayanan
bagi Kesehatan anak balita dan
anak prasekolah
ï‚· Menyelenggarakan pelayanan bagi
Kesehatan anak usia sekolah dan
remaja
Mampu memberikan pelayanan:
ï‚· Antenatal Care (ANC)
ï‚· ibu hamil
ï‚· persalinan normal dan nifas.
ï‚· Neonatal esensial
ï‚· Pelayanan gizi bagi ibu dan anak
ï‚· Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK)
ï‚· Imunisasi
ï‚· Skrining penyakit
ï‚· Skrining Kesehatan jiwa
ï‚· Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
ï‚· Pengobatan umum
ï‚· Kesehatan gigi dan mulut
ï‚· Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
ï‚· Gadar Matneo
ï‚· Perkesmas
ï‚· Skrining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
(KtPA)
24. 21
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
3 Usia Dewasa
dan Lansia
ï‚· Menyelenggarakan pelayanan
Kesehatan bagi usia dewasa
ï‚· Menyelenggarakan pelayanan
Kesehatan bagi lanjut usia
Mampu memberikan pelayanan:
ï‚· Skrining penyakit menular
ï‚· Skrining Penyakit Tidak Menura (PTM)
ï‚· Skrining Kesehatan jiwa
ï‚· Skrining kebugaran
ï‚· Skrining layak hamil
ï‚· Skrining geriatri
ï‚· Kespro bagi catin
ï‚· Keluarga Berencana
ï‚· Pelayanan gizi bagi uspro dan lansia
ï‚· Pengobatan umum
ï‚· Kesehatan gigi dan mulut
ï‚· Kesehatan kerja
ï‚· Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
ï‚· Perkesmas
ï‚· Skrining KtPA
25. 22
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
4 Pengendalian
Penyakit
Menular
ï‚· Pencegahan, Kewaspadaan
Dini dan Respon
ï‚· Pengawasan kualitas
lingkungan
Mampu melakukan:
ï‚· Surveilans
ï‚· Penemuan kasus
ï‚· Penyelidikan epidemiologi (PE)
ï‚· Pengendalian vektor
ï‚· Outbreak Respon Imunization (ORI)
ï‚· Pelayanan Kesehatan lingkungan
ï‚· Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
5 Lintas Klaster ï‚· Pelayanan gawat darurat
ï‚· Pelayanan rawat inap *)
ï‚· Pelayanan kefarmasian
ï‚· Pelayanan Laboratorium
Mampu melakukan pelayanan:
ï‚· Kegawatdaruratan
ï‚· Rawat inap*)
ï‚· Kefarmasian
ï‚· Pemeriksaan laboratorium spesimen manusia, zoonosis
*) Pada Puskesmas Rawat
Inap
26. Alur pelayanan kesehatan yang komprehensif untuk seluruh siklus hidup
ï‚· Pasien dilakukan identifikasi masalah
kesehatan dan ditentukan skrining
sesuai siklus kehidupan yang perlu
dilakukan pada saat kunjungan
tersebut.
ï‚· Pasien diarahkan ke petugas di klaster
pelayanan siklus hidup yaitu Klaster ibu
dan anak atau klaster usia dewasa dan
Lansia untuk dilakukan skrining
tersebut dan dilakukan penanganan
terhadap masalah Kesehatan yang
dialami sesuai paket pelayanan.
ï‚· Penanganan di klaster
komprehensif
terIntegrasi berbagai program
ï‚· Pelayanan yang dilakukan di ke-2
klaster tersebut didukung dengan
pelayanan laboratorium,
kefarmasian
dan lainnya.
ï‚· Petugas di Klaster
melakukan
pencatatan pelayanan di
sistem
informasi Puskesmas. Variabel penting
yang dipantau akan muncul dalam
dashboard situasi kesehatan
wilayahnya.
ï‚· Dashboard PWS dipantau dan dianalisis mortalitas, morbiditas dan
cakupan pelayanan/program. Notifikasi ke Pustu jika ada yang
perlu di tindaklanjuti di desa/kelurahan.
ï‚· Puskesmas melakukan evaluasi bulanan atas hasil PWS bersama
seluruh perwakilan Pustu.
ï‚· Dapat melibatkan FKTP lain.
P
W
S
27. • Petugas memantau data PWS: morbiditas
dan mortalitas penyakit menular dan
cakupan pelayanan di wilayah kerja
Puskesmas.
• Data penyakit menular dinilai apakah
berpotensi KLB atau bukan.
• Penyakit berpotensi KLB dilaporkan ke
dalam aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini
dan Respon (SKDR).
• Dilakukan tindak lanjut
epidemiologi, penelusuran
pengendalian faktor
penyelidikan
kontak erat,
risiko dan
lingkungan/vektor/binatang pembawa
penyakit termasuk pemeriksaan
laboratorium serta pemberian imunisasi
(untuk KLB Penyakit yang Dapat Dicegah
dengan Imunisasi/PD31).
• Klaster 4 melakukan kegiatan dengan
melibatkan Pustu dan kader serta lintas
sektor terkait lainnya.
24
Alur pelayanan klaster penanggulangan penyakit menular
28. Daftar Layanan Kesehatan di Puskesmas berdasarkan Klaster
Integrasi Data Dalam Gedung dan Luar Gedung dari Beragam Data Entry
SATU SEHAT
LUAR
GEDUNG
Posyandu
Kunjungan
Rumah
Penanggulangan Penyakit
Menular
ASIK
Nakes
Whatsapp
Kader
DALAM GEDUNG KLASTER 4
Integrasi data dengan API
terstandarisasi
SITB,SIHA, SISMAL, SIARVI, SIHEPI,
SILANTOR, SITASIA, E-filc a, PWS DBD, PWS
C ampak, PWS ISPA, SKDR, NAR, SILAC AK
DALAM GEDUNG KLASTER 2
Integrasi data dengan API
terstandarisasi
E-Kohort, MPDN, SIMATNEO, e-
PPGBM,
Komdat Kesmas, PWS Imunisasi
DALAM GEDUNG KLASTER 3
Integrasi data dengan API
terstandarisasi
SITKO, Aplikasi Kescatin, SIPGAR, SIPTM,
SIMKESWA, Selaras, Sinapza
STANDAR METADATA
(penyederhanaan dan
integrasi data) diadopsi
untuk
masuk ke dalam SIMPUS
dto.kemkes.go.id
Transformasi Digital dalam IntegrasiLayanan
30. 27
Unit Pelayanan Kesehatan
di Desa/Kelurahan tersedia
di seluruh desa/kelurahan
Kegiatan
pemberdayaan
masyarakat di
bidang kesehatan
Ruangan untuk evaluasi
mingguan kunjungan rumah kader dan
kegiatan
partisipasi
masyarakat
Kegiatan pemberdayaan di bidang kesehatan:
1. Perencanaan desa & pemberdayaan
masyarakat desa
2. Manajemen kader Posyandu
3. Kunjungan rumah
4. PWS
Layanan kesehatan
setiap hari
Sarana, prasarana, dan alkes sesuai standar
Paket layanan terstandar sesuai siklus
hidup:
1. Skrining, edukasi kesehatan
2. Pengobatan terbatas
3. Laboratorium dengan PoCT1
4. Perencanaan desa dan pendampingan
Posyandu
5. Kunjungan rumah
6. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
1. Point-of-Care Testing
Waktu buka:
• Pk. 08.00 – 11.00: Pelayanan
• Pk. 11.00 – 15.00:
Pemberdayaan masyarakat atau
kunjungan rumah—atau sesuai
dengan kondisi setempat
SDM / tenaga pelaksana
Minimal :
• 2 Tenaga
Kesehatan (1
perawat dan 1
bidan),dan
• 2 Kader
Unit Pelayanan Kesehatan di Desa/Kelurahan memberikan pelayanan kesehatan dan
mengoordinasikan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
32. Skema alur pelayanan Pustu meliputi alur pelayanan di dalam
gedung maupun luar gedung sebagai berikut:
Pelayanan Kesehatan dalam gedung
Pasien dan klien melakukan pendaftaran di bagian registrasi.
Selanjutnya pasien/klien diarahkan untuk mendapatkan pelayanan
sesuai siklus hidup. Pelayanan yang diberikan komprehensif
mencakup promosi kesehatan (edukasi, konseling), pencegahan
penyakit (skrining, imunisasi dll), dan pengobatan. Pelayanan
diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai kompetensinya.
Pelayanan kesehatan luar gedung
Petugas bidang kesehatan melakukan PWS, dan
menentukan
sasaran dan tindak lanjut intervensi yang diperlukan untuk
menjaga
kesehatan masyarakat desa/kelurahannya. Tindak lanjut dilakukan
bekerja sama dengan posyandu dan para kader dalam
melakukan kunjungan rumah. Selain itu, dengan menggerakkan
stakeholder terkait di desa/kelurahan melalui kegiatan sosialisasi
dan advokasi.
Selanjutnya berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan di tingkat
desa yang dilakukan Pustu dan Posyandu dievaluasi setiap minggu
Dan menjadi feedback ke data PWS Desa / Kelurahan.
24
Pasien/Klien
Registrasi
Pelayanan kesehatan sesuai siklus
hidup
1.Ibu Hamil, bersalin, nifas oleh
bidan
2.Anak dan remaja oleh
perawat/bidan
3.Usia Dewasa oleh
perawat/bidan
4.Lansia oleh perawat
Data PWS
Pelayanan
selesai
Tindak Lanjut
Posyandu Kunjungan
rumah Nakes,
kader
Sosialisasi,
advokasi
stakeholder
Evaluasi
mingguan
A. Pelayanan Dalam
Gedung
B. Pelayanan Luar Gedung
Skema Pelayanan di Pustu
34. 34
Posyandu adalah salah satu jenis Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/K), merupakan
wadah partisipasi masyarakat bertugas membantu kepala desa/lurah di bidang pelayanan
kesehatan dan bidang lainnya sesuai kebutuhan.
• Penyuluhan Imunisasi,
• Deteksi dini Suplementasi
• Rapid test
Layanan promotif preventif
Sasaran seluruh siklus hidup
Layanan kesehatan terintegrasi:
• Ibu hamil Usia Dewasa
• Balita Lanjut Usia
• Remaja
Setiap bulan
1
2
3
Kader sedikitnya 5
orang
Didampingi oleh
Tenaga kesehatan
1
2
​
Hari Buka Posyandu ​
Di Luar Hari Buka Posyandu
Pelaksanaan serentak atau terjadwal untuk
menjangkau seluruh sasaran:
• Ibu hamil Usia Dewasa
• Balita Lanjut Usia
• Remaja
Kunjungan rumah pendekatan keluarga
1
Pemberdayaan masyarakat
2
Koordinasi dengan Puskesmas Pembantu
3
Membantu kader kesehatan/fasilitator
pemberdayaan masyarakat dalam melakukan:
• Survey mawas diri
• Musyawarah masyarakat desa
• Manajemen kader
• Pemantauan wilayah setempat (Digitalisasi)
• Mencatat sasaran yang tidak akses pelayanan
kesehatan (missing services), ketidakpatuhan
pengobatan (non compliance), tanda
bahaya (danger sign), dan memberikan
edukasi.
• Hasil kunjungan disampaikan kepada petugas
Pustu untuk ditindaklanjuti dan digunakan
sebagai bahan evaluasi mingguan serta
pemutakhiran data Keluarga Sehat.
Posyandu di Era
Transformasi
Layanan Primer
• Dibentuk berdasarkan
prakarsa pemerintah
desa/kelurahan dan
Masyarakat.
• Ditetapkan dalam peraturan
desa atau peraturan
bupati/walikota.
• Posyandu berbasis program
menjadi posyandu
terintegrasi.
Pelaksana
39. 39
Pengertian:
Kegiatan memantau kesehatan masyarakat yang dilakukan
oleh kader dengan mendatangi rumah warga di wilayah kerja
Posyandu.
KUNJUNGAN RUMAH
Tujuan dan Manfaat:
1. Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang
sesuai standar dan sesuai kelompok siklus hidup
2. Mengidentifikasi sasaran yang tidak patuh dalam
pengobatan (termasuk minum obat)
3. Mengidentifikasi sasaran yang memiliki tanda bahaya (ibu
hamil, nifas, bayi dan balita)
Sasaran:
Anggota keluarga di wilayah Posyandu
Tugas Kader:
1. Melakukan kunjungan rumah secara rutin dan terencana
2. Memberikan penyuluhan/edukasi kesehatan
3. Mendampingi sasaran yang mempunyai masalah
kesehatan.
4. Melakukan pendataan dan pencatatan sederhana.
5. Menggerakkan masyarakat untuk periksa kesehatan
dengan memanfaatkan Posyandu, Pustu, Puskesmas, dan
pelayanan kesehatan terdekat lainnya.
6. Melaporkan hasil kunjungan rumah kepada tenaga
kesehatan di Pustu dan Pokja tingkat Desa/Kelurahan
seminggu sekali.
40. Peran Lintas Sektor
Unit Kerja Kegiatan
Puskesmas
•Menyusun kebijakan transformasi layanan primer
•Menyusun perencanaan kebutuhan SDM, sarana prasarana alat
•Mengkoordinasikan pelaksanaan integrasi layanan primer
•Melakukan pelatihan tenaga Kesehatan dan pelatihan Kader
•Integrasi sistem informasi pelaporan real-time layanan primer
Kecamatan
•Menyusun regulasi terkait penguatan Posyandu menjadi Pustu
•Memberikan instruksi kepada kepala desa untuk berkomitmen
mendukung transformasi layanan primer
•Memastikan ketersediaan anggaran untuk kegiatan Pustu dan
posyandu
•Mendorong Pokjanal untuk berperan aktif dalam memperkuat
Posyandu sebagai LKD
•Melakukan pembinaan dan pengawasan secara berjenjang terhadap
Posyandu
•Memastikan dan mengawal pemenuhan nakes di Puskesmas dan Pustu
oleh Pemda
41. Peran Lintas Sektor
Unit Kerja Kegiatan
Desa
•Memberi dukungan regulasi dalam pengalokasian dana desa
untuk mendukung kegiatan Posyandu dan pemberdayaan
masyarakat desa lainnya
•Membina perencanaan desa agar layanan primer
menjadi salah satu prioritas
TP-PKK
• Melakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan PKK
mendukung pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
• Melakukan pembinaan kegiatan PKK secara berjenjang
sampai tingkat desa/kelurahan dalam mendukung Posyandu
dan kegiatan pemberdayaan masyarakat lainnya di bidang
kesehatan
44. POLI PELAYANAN INTEGRASI
Di tahun 2025, UOBF Puskesmas Pohjentrek membuka Poli
Integrasi (Fisioterapi, Komplementer dan Khitan)
Selain itu, UOBF Puskesmas Pohjentrek akan memberikan sertifikat
Imunisasi Dasar Lengkap bagi balita yang sudah lulus dan lengkap
Imunisasi untuk mendaftar di Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar
45. FISIOTERAPI
Fisioterapi adalah layanan kesehatan yang bertujuan untuk
memulihkan, memelihara, dan mengembangkan fungsi dan gerak
tubuh. Fisioterapi dapat dilakukan pada berbagai usia dan kondisi,
seperti:
 Gangguan otot dan sendi
 Gangguan saraf
 Gangguan pernafasan
 Cedera olahraga program kebugaran fisik
47. KOMPLEMENTER
1. Konsultasi Herbal : Konsultasi untuk membahas penggunaan tanaman
herbal dan obat-obatan lainnya untuk mengobati, mencegah, atau
menangani penyakit.
2. Akupresur : Teknik/cara memberikan rangsangan (stimulus) pada titik-
titik pada tubuh dengan teknik penekanan atau teknik mekanik.
Akupresur bisa meredakan rasa nyeri, seperti nyeri punggung, sakit
kepala.
53. Kegiatan Inovasi Gethuk Manis Madu tetap dilaksanakan di
Tahun 2025 karena masyarakat wilayah Kecamatan Pohjentrek
antusias.
Tiap Desa melaksanakan kegiatan Gethuk Manis Madu 1 tahun
sekali.
55. PEMBERIAN IDCARD
UNTUK KADER KESEHATAN
Bagi kader kesehatan yang telah melaksanakan penilaian 25
keterampilan dasar akan mendapatkan IDCARD sebagai bukti
fisik bahwa telah melakukan penilaian. Pada kalung IDCARD
akan membedakan hasil penilaian kader kesehatan.
Warna Hijau = Untuk Kader Kesehatan PURWA
Warna Kuning = Untuk Kader Kesehatan MADYA
Warna Merah = Untuk Kader Kesehatan UTAMA