ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Paku
Pengertian
Tanaman Paku
Dahulu, tanaman paku dimasukan ke
dalam divisi dari kingdom Plantae
dinamai dengan Pteridophyta atau
Filicophyta.
Pteridophyta tidak lagi diakui sebagai
takson yang valid karena bersifat
parafiletik.
Pada presetasi ini akan membahas paku
dari divisio Pteridophyta
Morfologi
Pada beberapa jenis paku yang hidup di
tanah, batang tumbuhan paku sejajar
dengan tanah. Karena tumbuhnya
menyerupai akar maka batang tersebut
dinamakan rizoma. Batang ini sering
tertutup oleh rambut atau sisik berfungsi
sebagai pelindungnya. Dari rizoma ini
pula tumbuh akar – akar yang lembut.
Daun paku ada yang berbentuk tunggal, majemuk ataupun
menyirip ganda. Helaian daun secara menyeluruh disebut ental,
terkadang tumbuh dua macam ental, yaitu yang subur dan
mandul. Pada ental yang subur tumbuh sporangia pada
permukaan daun bagian bawah. Kumpulan dari sporangia disebut
sorus sedangkan sekumpulan sorus itu sendiri disebut dengan sori.
Spora terletak pada kotak spora (sporangium) dan tidak jarang
sorus tersebut dilindungi oleh suatu lapisan penutup yang disebut
indusium yang umumnya berbentuk ginjal. (Setijati Sastrapradja,
dkk.1979:8)
Sorus
Ental mandul Indusium Daun Adiantum sp.
Reproduksi
Tanaman Paku
Tumbuhan paku berkembang biak secara
aseksual dan seksual. Reproduksi
aseksual dan seksual pada tumbuhan
paku terjadi seperti pada lumut.
Reproduksi tumbuhan paku
menunjukkan adanya pergiliran antara
generasi gametofit dan generasi sporofit
(metagenesis).
Reproduksi
Tanaman Paku
Pada tumbuhan paku, generasi sporofit
merupakan generasi yang dominan
dalam daur hidupnya. Generasi gametofit
dihasilkan oleh reproduksi aseksual
dengan spora. Spora dihasilkan oleh
pembelahan sel induk spora yang terjadi
di dalam sporangium. Sporangium
terdapat pada sporofit (sporogonium)
yang terletak di daun atau di batang.
Spora haploid (n) yaitu protalium,
sedangkan sporofitnya adalah generasi
diploid yaitu tumbuhan paku.
Bila spora jatuh di tempat yang sesuai maka akan menghasilkan alat kelamin jantan (anteridium) dan alat
kelamin betina (arkegonium). Masing – masing alat kelamin akan menghasilkan spermatozoid dan ovum.
Bila terjadi pembuahan ovum oleh spermatozoid maka akan dihasilkan zigot. Selanjutnya zigot akan
tumbuh menjadi embrio dan akhirnya menjadi tanaman paku. Setelah dewasa, sporofil dari sporofit akan
menghasilkan spora yang terdapat di dalam kotak spora. Kotak spora ini akan berkumpul di dalam
sorus.
Reproduksi
Tanaman Paku
Reproduksi Tanaman Paku
Spermatozoid (n) Ovum (n)
Zigot (2n)
Tumbuhan Paku (2n)
Sporofil (2n)
Sporangium (2n)
Sel induk spora (2n)
Spermatozoid (n) Ovum (n)
Zigot (2n)
Tumbuhan Paku (2n)
Sporofil (2n)
Sporangium (2n)
Sel induk mikrospora (2n)
Anteridium (n) Arkegonium (n)
Protalium (n) Protalium (n)
Spora (n) Spora (n)
Spermatozoid (n) Ovum (n)
Zigot (2n)
Tumbuhan Paku (2n)
Mikrosporofil
(2n)
Mikrosporangiu
m (2n)
Sel induk mikrospora (2n)
Anteridium (n) Arkegonium (n)
Mikroprotalium (n) Makroprotalium (n)
Mikrospora (n) Makrospora (n)
Makrosporofil
(2n)
Makrosporangiu
m (2n)
Sel induk mikrospora (2n)
Metagenesis paku homospora Metagenesis paku peralihan Metagenesis paku heterospora
Habitat
Tanaman Paku
Menurut Campbell, Neil A. 1999, habitat
tumbuhan paku di darat, terutama pada
lapisan bawah tanah di dataran rendah,
tepi pantai, lereng gunung, 350 meter
diatas permukaan laut terutama di
daerah lembab, dan ada juga yang
bersifat epifit pada tumbuhan lain.
Habitat
Habitat tanaman paku
Air Epifit Tempat lembab
Ciri-ciri tumbuhan paku adalah sebagai berikut (Muspiroh, 2010) :
a) Lapisan pelindung sel yang terdapat di sekeliling organ
reproduksi.
b) Embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium.
c) Lapisan kutikula pada bagian luar tubuh.
d) Sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut
air dan zat-zat mineral dari dalam tanah.
Cross section fern stem
Cross section fern leaf Rhizome Fern gametophyte
e) Struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun,
f) Akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan
ujung dilindungi kaliptra.
g) Batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali tumbuhan paku
tiang) karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar,
atau sedikit tegak.
h) Daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung.
Perakaran paku pedang
Rhizoma Paku tiang Daun paku muda
Paku dibedakan menjadi
Paku Ekor Kuda
Paku Purba
Paku Kawat
Paku Sejati
Psilophytinae (Yunani, psilos = telanjang) merupakan
tumbuhan paku purba (primitif) yang sebagian besar
anggotanya sudah punah dan ditemukan sebagai fosil.
Paku purba ada pula yang belum memiliki struktur
akar dan sebagian besar tidak memiliki daun. Pada
batang paku purba terdapat sporangia. Anggota paku
purba merupakan paku telanjang (tidak berdaun) atau
mempunyai daun-daun kecil (mikrofil) yang belum
terdifrensiasi. Ada di antaranya yang belum
mempunyai akar.
Psilophytinae
Paku Purba
Paku purba dibedakan menjadi dua ordo
Psilophytales Psilotales
Tumbuhan yang tergolong
dalam ordo ini termasuk
tumbuhan darat yang tertua,
ditemukan sekitar 350 juta tahun
lalu dalam zaman silur akhir dan
devon sebagai semak-semak.
Paku telanjang merupakan
tumbuhan paku yang paling
rendah tingkat
perkembangannya.
Psilophytales
Ordo Psilophytales berupa terna,
belum memiliki akar (hanya
rhizoid), tidak berdaun, atau
berdaun-daun kecil (mikrofil), serta
batang telah memiliki berkas
pengangkut bercabang-cabang
menggarpu dengan sporangium
pada ujung cabang-cabang tadi.
Contohnya yaitu Rhynia major
(Tjitrosoepomo, 2011).
Psilophytales
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Psilophytinae
Ordo : Psilophytales
Famili : Rhyniaceae
Genus : Rhynia
Spesies : Rhynia major
Klasifikasi
Rhynia – sekarang ditempatkan di kelas Rhyniopsida pada tahun 1997 oleh Kenrick, Paul & Crane, Peter R.
Anggota ordo ini yang
sekarang masih hidup
ialah genus Psilotum,
yang berupa terna
kecil rendah dan
bercabang-cabang
menggarpu.
Contohnya yaitu
Psilotum nudum
(Tjitrosoepomo, 2011).
Hidup di daerah tropis
dan subtropis serta
hidup pada tanah
lembab yang cukup air.
Psilotales
Tumbuhan ini sama sekali
tidak berakar, hanya
mempunyai tunas-tunas
tanah dengan rizoid, dan
pada batangnya terdapat
mikrofil atau daun-daun kecil
berbentuk sisik, tidak
bertulang, serta tersusun
jarang - jarang dalam garis
spiral.
Paku purba dapat
dimanfaatkan sebagai
tanaman hias.
Psilotales
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Psilophytinae
Ordo : Psilotales
Famili : Psilotaceae
Genus : Psilotum
Spesies : Psilotum nudum
Klasifikasi
Lycopodiinae adalah tumbuhan paku
heterospora yang menghasilkan dua jenis spora
yaitu mikrospora dan makrospora. Tumbuhan ini
biasanya di sebut paku kawat atau paku rambut
karena memiiki daun yang sangat kecil. Subdivisi
Lycopsida contohnya adalah tanaman
Lycopodium cernuum (paku kawat) serta
Selaginella (paku rane).
Lycopodiinae
Paku Kawat
Paku kawat dibedakan menjadi 3 ordo
Lycopodiales SelaginellalesIsoetales
Tumbuhan yang tergolong
dalam bangsa ini berupa
terna, sebagian hidup
tenggelam dalam air,
sebagian hidup pada tanah-
tanah yang basah.
Isoetales
Batang memperlihatkan
pertumbuhan membesar
sekunder biasa. Dari batang
keluar akar-akar yang
bercabang menggarpu.
Isoetales dianggap berasal dari
Lycopodiinae yang telah
mengalami reduksi.
Isoetes sp.
Ordo ini terdiri kurang lebih atas
200 jenis tumbuhan yang hampir
semua tergolong dalam suku
Lycopodiacea dari marga
Lycopodium.
Batang mempunyai berkas
pengangkut yang masih
sederhana, tumbuh tegak lurus
atau berbaring dengan cabang-
cabang yang menjulang ke atas.
Lycopodiales
Daun-daun berambut berbentuk
garis atau jarum, yang dianggap
homolog dengan mikrofil atau
jarum Psilophytinae dan hanya
mempunyai satu lubang yang tidak
bercabang. Akar biasanya
bercabang-cabang menggarpu.
Bagian-bagian batang yang berdiri
tegak, di atas bagian yang agak
jarang daun-daunnya dan
mempunyai rangkaian sporofil.
Lycopodium dubium
Lycopodiales
Lycopodium dubium
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Lycopodiinae
Ordo : Lycopodiales
Famili : Lycopodiaceae
Genus : Lycopodium
Spesies : Lycopodium dubium
Klasifikasi
. Sebagian mempunyai batang
berbaring dan sebagian berdiri
tegak, bercabang-cabang
menggarpu anistom, tidak
memperlihatkan pertumbuhan
menebal sekunder.
Ada yang tumbuhnya
membentuk rumpun, ada yang
memanjat dan tunasnya dapat
mencapai panjang sampai
beberapa meter.
Selaginellales
Pada batang terdapat daun-daun
kecil yang tersusun dalam garis
spiral atau berhadapan.
Daun-daunnya hanya mempunyai
satu tulang tengah dan tidak
bercabang, daan jarang
memperlihatkan diferensiasi dalam
jaringan tiang dan jaringan bunga
karang.
Selaginella sp.
Kelas Equisetinae memiliki ciri yaitu
bercabang berkarang dan berbuku-buku dan
beruas-ruas, daun kecil seperti selaput dan
tersusun berkarang.
Equisetinae
Paku Ekor kuda
Bentuk jenis paku Lycopodium cernuum dan paku rane (Selaginella sp.) memiliki bentuk unik dan
biasa dijadikan tanaman hias dan digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan rangkaian
bunga. Sedangkan jenis yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pil adalah
spesies Lycopodium clavatum.
Manfaat paku kawat
Paku ekor kuda dibedakan menjadi 3 ordo
Equisetales Sphenophyllales Protoarticulatales
Tumbuhan paku golongan
equisetales habitatnya sebagian
di darat dan sebagian di rawa-
rawa.
Tumbuhan paku yang memiliki
habitat di dalam tanah
tumbuhan ini mempunyai
rimpang yang merayap dengan
cabang berdiri tegak.
Equisetales
Daun berukuran mikrofil,
batang dan cabang-cabangnya
mempunyai fungsi sebagai
asimilator mempunyai warna
hijau karena mengandung
klorofil.
Contohnya yaitu Equisetum
debile
Equisetum sp.
Equisetales
Equisetum sp.
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Equisetinae
Ordo : Equisetinales
Famili : Equisetinaceae
Genus : Equisetum
Spesies : Equisetum sp.
Klasifikasi
Equisetales
Ciri dari tumbuhan paku ordo
sphenophyllales yaitu daun
menggarpu atau berentuk
pasak dengan tulang – tulang
yang bercabang menggarpu,
tersusun berkarang, dan tiap
karang biasanya terdiri atas 6
daun.
Sphenophyllales
Contohnya yaitu
Sphenophyllum cuneifolium
Sphenophyllum sp.
Anggota ordo
protoarticulatales saat ini sudah
berupa fosil (Tjitrosoepomo,
2009)
Protoarticulatales
Tumbuhan ini berupa semak-
semak kecil yang bercabang
menggarpu, daunya tersusun
berkarang tidak beraturan,
helaian daun sempit, sporofil
tersusun dalam satu bulir dan
bercabang menggarpu tidak
beraturan dengan sporangium
yang bergantungan. Contohnya
yaitu Hyenia elegans
Hyenia sp.
Sporofit Pteropsida memiliki akar,batang, dan daun.
Ukuran batang pteropsida itu sendiri bervariasi ada
yang kecil dan besar seperti pohon, pada batang paku
sejati ini berada dibawah permukaan tanah (rizom)
pada umumnya daun paku sejati memiliki bentuk
seperti lembaran yang berukuran besar (makrofil) yang
majemuk atau terbagi menjadi beberapa lembaran
dengan tulang daun yang bercabang-cabang.
Gametofit pterospsida memiliki klorofil yang
berukuran bervariasi yang disebtu dengan protalium.
Gametofit bersifat biseksual dan uniseksual.
Pteridopsida
Paku Sejati
Banyak digunakan dalam industri florist (large et al., 2006.; sapie et al., 2007)
Bahan obat-obatan
Sebagai tanman hias
Bahan makanan
Bahan penggosok ( ampelas)
Manfaat paku ekor kuda
SalvinialesPolypodiales Schizaeales
Gleicheniales Hymenophyllales Osmundales
Paku sejati dibedakan menjadi 7 ordo
Cyatheales
Ordo Cyatheales mencakup
berbagai paku pohon atau paku
tiang yang sejati. Ciri sebagian
besar anggota tumbuhan paku ini
adalah adanya "batang" yang
tumbuh tegak, sampai beberapa
meter tingginya, yang menopang
pertumbuhan entalnya. Yang
disebut batang ini sebenarnya
rimpang, suatu modifikasi batang
Cyatheales
Meskipun sulit dikenali
kesamaan morfologinya,
berdasarkan
analisis filogeni molekuler
diketahui bahwa ordo ini bersifat
monofiletik. Paku pohon ada yang
mampu mencapai ketinggian
sekitar 20 m, terutama di hutan-
hutan basah tropika dan
subtropika. Pada zaman Karbon,
paku pohon pernah menjadi
vegetasi dominan.
Cyathea sp.
Gleicheniales
Atau sering disebut paku resam
merupakan jenis paku yang besar
yang biasa tumbuh pada tebing-
tebing di tepi jalan di pegunungan.
Tumbuhan ini mudah dikenal
karena peletakan daunnya yang
menyirip berjajar dua dan
tangkainya bercabang mendua
(dikotom).
Gleicheniales
Resam dikenal sebagai tumbuhan
invasif di beberapa tempat karena
mendominasi permukaan tanah
menyebabkan tumbuhan lain
terhambat pertumbuhannya.
Tumbuhan ini dapat ditemukan di
hampir semua daerah tropik dan
subtropis di Asia dan Pasifik.
Habitatnya adalah tebing teduh
dan lembap mulai pada ketinggian
200m hingga 1500m di atas
permukaan laut.
Gleichenia sp.
Ordo Hymenophyllales kebanyakan
hidup di daerah tropis, merupakan
pakis kecil yang kebanyakan adalah
epifit.
Sori berada di ujung atau di
sepanjang tepi segmen daun dan
tertutup dalam cangkir yang
berbentuk kerucut untuk menutup
pelindung jaringan (indusium).
Hymenophyllales
Daunnya tipis sehingga rentan
terhadap kekeringan, sangat cocok
di tempat yang lembab.
Contoh spesies dari ordo
Hymenophyllales adalah
Hymenophyllum sp., Abrodictyum
sp., dan Polyphlebium sp.
Hymenophyllum sp.
Ordo Osmundales dicirikan oleh
struktur penghasil spora
(sporangia) yang tersebar atau
berkelompok (sori) di sisi bawah
selebaran (pinnae) atau di kedua
sisi wilayah subur khusus dari
beberapa daun.
Osmundales
Secara ekonomi, akar dan rimpang
(batang horizontal) spesies
Osmunda adalah sumber serat
(osmundine, atau serat Osmunda)
yang digunakan sebagai media
tumbuh untuk anggrek dan epifit
lainnya.
Osmunda sp.
Polypodiales unik dalam menahan
sporangia dengan annulus vertikal
yang terganggu oleh tangkai dan
stomium.
fotoreseptor yang disebut
neochrome, yang memungkinkan
mereka melakukan fotosintesis
dengan lebih baik dalam kondisi
cahaya rendah, seperti pada
bayangan di lantai hutan.
Polypodiales
Gametofit berwarna hijau, biasanya
berbentuk hati, dan tumbuh di
permukaan.
Ordo Polypodiales mencakup garis
keturunan utama paku polipoda,
yang terdiri lebih dari 80% spesies
pakis modern.
Polypodium sp.
Salviniales, pakis ordo yang
mengandung dua keluarga pakis
kecil yang mengapung di atas air:
Salviniaceae, Azollaceae, dan
Marsileaceae.
Terdapat symbiosis pada
Azollaceae genus azolla
Salviniales
Azolla dan alga biru-hijau
Anabaena azollae memelihara
hubungan simbiosis: alga
memberikan nitrogen ke paku, dan
paku menyediakan habitat bagi
alga. Sifat fiksasi nitrogen ini telah
menjadikan Azolla sangat penting
secara ekonomi dalam penanaman
padi, khususnya di Asia.
Azolla sp.
Schizaeales merupakan ordo dari
paku sejati, mereka tumbuh di
lingkungan tropis, beberapa dari
mereka memiliki bentuk yang aneh.
Ordo Schizaeales terdiri dari 3
family yaitu : Anemiaceae,
Lygodiaceae, dan Schizaeaceae.
Anemiaceae memiliki morfologi
khas pakis dan spesiesnya
umumnya terestrial atau epifit.
Schizaeales
Famili Schizaeaceae umumnya
termasuk spesies dengan daun
dibagi menjadi fragmen dengan
bentuk linier dan penampilan yang
sangat khas. Sporangia muncul di
ujung daun.
Famili Lygodiaceae memiliki daun
yang terbagi banyak dan sporangia
yang tersusun menonjol di akhir.
Schizae sp.
TERIMA KASIH
Kami mengucapkan
Jenis tumbuhan paku yang di manfaatkan bagi kepentingan manusia antara lain semanggi
(Marsilea crenata) di makan sebagai sayur, paku rane (Selaginella plana) sebagai obat untuk
menyembuhkan luka, Azolla pinnata sebagai pupuk hijau tanaman padi di sawah, paku sarang
burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum cuneatum), dan paku tanduk rusa (Platycerum
bifurcatum) sebagai tanaman hias.
Manfaat paku sejati

More Related Content

PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN PAKU SEJATI

  • 2. Pengertian Tanaman Paku Dahulu, tanaman paku dimasukan ke dalam divisi dari kingdom Plantae dinamai dengan Pteridophyta atau Filicophyta. Pteridophyta tidak lagi diakui sebagai takson yang valid karena bersifat parafiletik. Pada presetasi ini akan membahas paku dari divisio Pteridophyta
  • 3. Morfologi Pada beberapa jenis paku yang hidup di tanah, batang tumbuhan paku sejajar dengan tanah. Karena tumbuhnya menyerupai akar maka batang tersebut dinamakan rizoma. Batang ini sering tertutup oleh rambut atau sisik berfungsi sebagai pelindungnya. Dari rizoma ini pula tumbuh akar – akar yang lembut.
  • 4. Daun paku ada yang berbentuk tunggal, majemuk ataupun menyirip ganda. Helaian daun secara menyeluruh disebut ental, terkadang tumbuh dua macam ental, yaitu yang subur dan mandul. Pada ental yang subur tumbuh sporangia pada permukaan daun bagian bawah. Kumpulan dari sporangia disebut sorus sedangkan sekumpulan sorus itu sendiri disebut dengan sori. Spora terletak pada kotak spora (sporangium) dan tidak jarang sorus tersebut dilindungi oleh suatu lapisan penutup yang disebut indusium yang umumnya berbentuk ginjal. (Setijati Sastrapradja, dkk.1979:8) Sorus Ental mandul Indusium Daun Adiantum sp.
  • 5. Reproduksi Tanaman Paku Tumbuhan paku berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dan seksual pada tumbuhan paku terjadi seperti pada lumut. Reproduksi tumbuhan paku menunjukkan adanya pergiliran antara generasi gametofit dan generasi sporofit (metagenesis).
  • 6. Reproduksi Tanaman Paku Pada tumbuhan paku, generasi sporofit merupakan generasi yang dominan dalam daur hidupnya. Generasi gametofit dihasilkan oleh reproduksi aseksual dengan spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan sel induk spora yang terjadi di dalam sporangium. Sporangium terdapat pada sporofit (sporogonium) yang terletak di daun atau di batang. Spora haploid (n) yaitu protalium, sedangkan sporofitnya adalah generasi diploid yaitu tumbuhan paku.
  • 7. Bila spora jatuh di tempat yang sesuai maka akan menghasilkan alat kelamin jantan (anteridium) dan alat kelamin betina (arkegonium). Masing – masing alat kelamin akan menghasilkan spermatozoid dan ovum. Bila terjadi pembuahan ovum oleh spermatozoid maka akan dihasilkan zigot. Selanjutnya zigot akan tumbuh menjadi embrio dan akhirnya menjadi tanaman paku. Setelah dewasa, sporofil dari sporofit akan menghasilkan spora yang terdapat di dalam kotak spora. Kotak spora ini akan berkumpul di dalam sorus. Reproduksi Tanaman Paku
  • 8. Reproduksi Tanaman Paku Spermatozoid (n) Ovum (n) Zigot (2n) Tumbuhan Paku (2n) Sporofil (2n) Sporangium (2n) Sel induk spora (2n) Spermatozoid (n) Ovum (n) Zigot (2n) Tumbuhan Paku (2n) Sporofil (2n) Sporangium (2n) Sel induk mikrospora (2n) Anteridium (n) Arkegonium (n) Protalium (n) Protalium (n) Spora (n) Spora (n) Spermatozoid (n) Ovum (n) Zigot (2n) Tumbuhan Paku (2n) Mikrosporofil (2n) Mikrosporangiu m (2n) Sel induk mikrospora (2n) Anteridium (n) Arkegonium (n) Mikroprotalium (n) Makroprotalium (n) Mikrospora (n) Makrospora (n) Makrosporofil (2n) Makrosporangiu m (2n) Sel induk mikrospora (2n) Metagenesis paku homospora Metagenesis paku peralihan Metagenesis paku heterospora
  • 9. Habitat Tanaman Paku Menurut Campbell, Neil A. 1999, habitat tumbuhan paku di darat, terutama pada lapisan bawah tanah di dataran rendah, tepi pantai, lereng gunung, 350 meter diatas permukaan laut terutama di daerah lembab, dan ada juga yang bersifat epifit pada tumbuhan lain. Habitat
  • 10. Habitat tanaman paku Air Epifit Tempat lembab
  • 11. Ciri-ciri tumbuhan paku adalah sebagai berikut (Muspiroh, 2010) : a) Lapisan pelindung sel yang terdapat di sekeliling organ reproduksi. b) Embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium. c) Lapisan kutikula pada bagian luar tubuh. d) Sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral dari dalam tanah. Cross section fern stem Cross section fern leaf Rhizome Fern gametophyte
  • 12. e) Struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun, f) Akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan ujung dilindungi kaliptra. g) Batangnya pada umumnya tidak tampak (kecuali tumbuhan paku tiang) karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar, atau sedikit tegak. h) Daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung. Perakaran paku pedang Rhizoma Paku tiang Daun paku muda
  • 13. Paku dibedakan menjadi Paku Ekor Kuda Paku Purba Paku Kawat Paku Sejati
  • 14. Psilophytinae (Yunani, psilos = telanjang) merupakan tumbuhan paku purba (primitif) yang sebagian besar anggotanya sudah punah dan ditemukan sebagai fosil. Paku purba ada pula yang belum memiliki struktur akar dan sebagian besar tidak memiliki daun. Pada batang paku purba terdapat sporangia. Anggota paku purba merupakan paku telanjang (tidak berdaun) atau mempunyai daun-daun kecil (mikrofil) yang belum terdifrensiasi. Ada di antaranya yang belum mempunyai akar. Psilophytinae Paku Purba
  • 15. Paku purba dibedakan menjadi dua ordo Psilophytales Psilotales
  • 16. Tumbuhan yang tergolong dalam ordo ini termasuk tumbuhan darat yang tertua, ditemukan sekitar 350 juta tahun lalu dalam zaman silur akhir dan devon sebagai semak-semak. Paku telanjang merupakan tumbuhan paku yang paling rendah tingkat perkembangannya. Psilophytales Ordo Psilophytales berupa terna, belum memiliki akar (hanya rhizoid), tidak berdaun, atau berdaun-daun kecil (mikrofil), serta batang telah memiliki berkas pengangkut bercabang-cabang menggarpu dengan sporangium pada ujung cabang-cabang tadi. Contohnya yaitu Rhynia major (Tjitrosoepomo, 2011).
  • 17. Psilophytales Kingdom : Plantae Divisi : Pteridophyta Kelas : Psilophytinae Ordo : Psilophytales Famili : Rhyniaceae Genus : Rhynia Spesies : Rhynia major Klasifikasi Rhynia – sekarang ditempatkan di kelas Rhyniopsida pada tahun 1997 oleh Kenrick, Paul & Crane, Peter R.
  • 18. Anggota ordo ini yang sekarang masih hidup ialah genus Psilotum, yang berupa terna kecil rendah dan bercabang-cabang menggarpu. Contohnya yaitu Psilotum nudum (Tjitrosoepomo, 2011). Hidup di daerah tropis dan subtropis serta hidup pada tanah lembab yang cukup air. Psilotales Tumbuhan ini sama sekali tidak berakar, hanya mempunyai tunas-tunas tanah dengan rizoid, dan pada batangnya terdapat mikrofil atau daun-daun kecil berbentuk sisik, tidak bertulang, serta tersusun jarang - jarang dalam garis spiral. Paku purba dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
  • 19. Psilotales Kingdom : Plantae Divisi : Pteridophyta Kelas : Psilophytinae Ordo : Psilotales Famili : Psilotaceae Genus : Psilotum Spesies : Psilotum nudum Klasifikasi
  • 20. Lycopodiinae adalah tumbuhan paku heterospora yang menghasilkan dua jenis spora yaitu mikrospora dan makrospora. Tumbuhan ini biasanya di sebut paku kawat atau paku rambut karena memiiki daun yang sangat kecil. Subdivisi Lycopsida contohnya adalah tanaman Lycopodium cernuum (paku kawat) serta Selaginella (paku rane). Lycopodiinae Paku Kawat
  • 21. Paku kawat dibedakan menjadi 3 ordo Lycopodiales SelaginellalesIsoetales
  • 22. Tumbuhan yang tergolong dalam bangsa ini berupa terna, sebagian hidup tenggelam dalam air, sebagian hidup pada tanah- tanah yang basah. Isoetales Batang memperlihatkan pertumbuhan membesar sekunder biasa. Dari batang keluar akar-akar yang bercabang menggarpu. Isoetales dianggap berasal dari Lycopodiinae yang telah mengalami reduksi. Isoetes sp.
  • 23. Ordo ini terdiri kurang lebih atas 200 jenis tumbuhan yang hampir semua tergolong dalam suku Lycopodiacea dari marga Lycopodium. Batang mempunyai berkas pengangkut yang masih sederhana, tumbuh tegak lurus atau berbaring dengan cabang- cabang yang menjulang ke atas. Lycopodiales Daun-daun berambut berbentuk garis atau jarum, yang dianggap homolog dengan mikrofil atau jarum Psilophytinae dan hanya mempunyai satu lubang yang tidak bercabang. Akar biasanya bercabang-cabang menggarpu. Bagian-bagian batang yang berdiri tegak, di atas bagian yang agak jarang daun-daunnya dan mempunyai rangkaian sporofil. Lycopodium dubium
  • 24. Lycopodiales Lycopodium dubium Kingdom : Plantae Divisi : Pteridophyta Kelas : Lycopodiinae Ordo : Lycopodiales Famili : Lycopodiaceae Genus : Lycopodium Spesies : Lycopodium dubium Klasifikasi
  • 25. . Sebagian mempunyai batang berbaring dan sebagian berdiri tegak, bercabang-cabang menggarpu anistom, tidak memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder. Ada yang tumbuhnya membentuk rumpun, ada yang memanjat dan tunasnya dapat mencapai panjang sampai beberapa meter. Selaginellales Pada batang terdapat daun-daun kecil yang tersusun dalam garis spiral atau berhadapan. Daun-daunnya hanya mempunyai satu tulang tengah dan tidak bercabang, daan jarang memperlihatkan diferensiasi dalam jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Selaginella sp.
  • 26. Kelas Equisetinae memiliki ciri yaitu bercabang berkarang dan berbuku-buku dan beruas-ruas, daun kecil seperti selaput dan tersusun berkarang. Equisetinae Paku Ekor kuda Bentuk jenis paku Lycopodium cernuum dan paku rane (Selaginella sp.) memiliki bentuk unik dan biasa dijadikan tanaman hias dan digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan rangkaian bunga. Sedangkan jenis yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pil adalah spesies Lycopodium clavatum. Manfaat paku kawat
  • 27. Paku ekor kuda dibedakan menjadi 3 ordo Equisetales Sphenophyllales Protoarticulatales
  • 28. Tumbuhan paku golongan equisetales habitatnya sebagian di darat dan sebagian di rawa- rawa. Tumbuhan paku yang memiliki habitat di dalam tanah tumbuhan ini mempunyai rimpang yang merayap dengan cabang berdiri tegak. Equisetales Daun berukuran mikrofil, batang dan cabang-cabangnya mempunyai fungsi sebagai asimilator mempunyai warna hijau karena mengandung klorofil. Contohnya yaitu Equisetum debile Equisetum sp.
  • 29. Equisetales Equisetum sp. Kingdom : Plantae Divisi : Pteridophyta Kelas : Equisetinae Ordo : Equisetinales Famili : Equisetinaceae Genus : Equisetum Spesies : Equisetum sp. Klasifikasi
  • 31. Ciri dari tumbuhan paku ordo sphenophyllales yaitu daun menggarpu atau berentuk pasak dengan tulang – tulang yang bercabang menggarpu, tersusun berkarang, dan tiap karang biasanya terdiri atas 6 daun. Sphenophyllales Contohnya yaitu Sphenophyllum cuneifolium Sphenophyllum sp.
  • 32. Anggota ordo protoarticulatales saat ini sudah berupa fosil (Tjitrosoepomo, 2009) Protoarticulatales Tumbuhan ini berupa semak- semak kecil yang bercabang menggarpu, daunya tersusun berkarang tidak beraturan, helaian daun sempit, sporofil tersusun dalam satu bulir dan bercabang menggarpu tidak beraturan dengan sporangium yang bergantungan. Contohnya yaitu Hyenia elegans Hyenia sp.
  • 33. Sporofit Pteropsida memiliki akar,batang, dan daun. Ukuran batang pteropsida itu sendiri bervariasi ada yang kecil dan besar seperti pohon, pada batang paku sejati ini berada dibawah permukaan tanah (rizom) pada umumnya daun paku sejati memiliki bentuk seperti lembaran yang berukuran besar (makrofil) yang majemuk atau terbagi menjadi beberapa lembaran dengan tulang daun yang bercabang-cabang. Gametofit pterospsida memiliki klorofil yang berukuran bervariasi yang disebtu dengan protalium. Gametofit bersifat biseksual dan uniseksual. Pteridopsida Paku Sejati Banyak digunakan dalam industri florist (large et al., 2006.; sapie et al., 2007) Bahan obat-obatan Sebagai tanman hias Bahan makanan Bahan penggosok ( ampelas) Manfaat paku ekor kuda
  • 34. SalvinialesPolypodiales Schizaeales Gleicheniales Hymenophyllales Osmundales Paku sejati dibedakan menjadi 7 ordo Cyatheales
  • 35. Ordo Cyatheales mencakup berbagai paku pohon atau paku tiang yang sejati. Ciri sebagian besar anggota tumbuhan paku ini adalah adanya "batang" yang tumbuh tegak, sampai beberapa meter tingginya, yang menopang pertumbuhan entalnya. Yang disebut batang ini sebenarnya rimpang, suatu modifikasi batang Cyatheales Meskipun sulit dikenali kesamaan morfologinya, berdasarkan analisis filogeni molekuler diketahui bahwa ordo ini bersifat monofiletik. Paku pohon ada yang mampu mencapai ketinggian sekitar 20 m, terutama di hutan- hutan basah tropika dan subtropika. Pada zaman Karbon, paku pohon pernah menjadi vegetasi dominan. Cyathea sp.
  • 36. Gleicheniales Atau sering disebut paku resam merupakan jenis paku yang besar yang biasa tumbuh pada tebing- tebing di tepi jalan di pegunungan. Tumbuhan ini mudah dikenal karena peletakan daunnya yang menyirip berjajar dua dan tangkainya bercabang mendua (dikotom). Gleicheniales Resam dikenal sebagai tumbuhan invasif di beberapa tempat karena mendominasi permukaan tanah menyebabkan tumbuhan lain terhambat pertumbuhannya. Tumbuhan ini dapat ditemukan di hampir semua daerah tropik dan subtropis di Asia dan Pasifik. Habitatnya adalah tebing teduh dan lembap mulai pada ketinggian 200m hingga 1500m di atas permukaan laut. Gleichenia sp.
  • 37. Ordo Hymenophyllales kebanyakan hidup di daerah tropis, merupakan pakis kecil yang kebanyakan adalah epifit. Sori berada di ujung atau di sepanjang tepi segmen daun dan tertutup dalam cangkir yang berbentuk kerucut untuk menutup pelindung jaringan (indusium). Hymenophyllales Daunnya tipis sehingga rentan terhadap kekeringan, sangat cocok di tempat yang lembab. Contoh spesies dari ordo Hymenophyllales adalah Hymenophyllum sp., Abrodictyum sp., dan Polyphlebium sp. Hymenophyllum sp.
  • 38. Ordo Osmundales dicirikan oleh struktur penghasil spora (sporangia) yang tersebar atau berkelompok (sori) di sisi bawah selebaran (pinnae) atau di kedua sisi wilayah subur khusus dari beberapa daun. Osmundales Secara ekonomi, akar dan rimpang (batang horizontal) spesies Osmunda adalah sumber serat (osmundine, atau serat Osmunda) yang digunakan sebagai media tumbuh untuk anggrek dan epifit lainnya. Osmunda sp.
  • 39. Polypodiales unik dalam menahan sporangia dengan annulus vertikal yang terganggu oleh tangkai dan stomium. fotoreseptor yang disebut neochrome, yang memungkinkan mereka melakukan fotosintesis dengan lebih baik dalam kondisi cahaya rendah, seperti pada bayangan di lantai hutan. Polypodiales Gametofit berwarna hijau, biasanya berbentuk hati, dan tumbuh di permukaan. Ordo Polypodiales mencakup garis keturunan utama paku polipoda, yang terdiri lebih dari 80% spesies pakis modern. Polypodium sp.
  • 40. Salviniales, pakis ordo yang mengandung dua keluarga pakis kecil yang mengapung di atas air: Salviniaceae, Azollaceae, dan Marsileaceae. Terdapat symbiosis pada Azollaceae genus azolla Salviniales Azolla dan alga biru-hijau Anabaena azollae memelihara hubungan simbiosis: alga memberikan nitrogen ke paku, dan paku menyediakan habitat bagi alga. Sifat fiksasi nitrogen ini telah menjadikan Azolla sangat penting secara ekonomi dalam penanaman padi, khususnya di Asia. Azolla sp.
  • 41. Schizaeales merupakan ordo dari paku sejati, mereka tumbuh di lingkungan tropis, beberapa dari mereka memiliki bentuk yang aneh. Ordo Schizaeales terdiri dari 3 family yaitu : Anemiaceae, Lygodiaceae, dan Schizaeaceae. Anemiaceae memiliki morfologi khas pakis dan spesiesnya umumnya terestrial atau epifit. Schizaeales Famili Schizaeaceae umumnya termasuk spesies dengan daun dibagi menjadi fragmen dengan bentuk linier dan penampilan yang sangat khas. Sporangia muncul di ujung daun. Famili Lygodiaceae memiliki daun yang terbagi banyak dan sporangia yang tersusun menonjol di akhir. Schizae sp.
  • 42. TERIMA KASIH Kami mengucapkan Jenis tumbuhan paku yang di manfaatkan bagi kepentingan manusia antara lain semanggi (Marsilea crenata) di makan sebagai sayur, paku rane (Selaginella plana) sebagai obat untuk menyembuhkan luka, Azolla pinnata sebagai pupuk hijau tanaman padi di sawah, paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum cuneatum), dan paku tanduk rusa (Platycerum bifurcatum) sebagai tanaman hias. Manfaat paku sejati