Pantun adalah kesusastraan tradisional Indonesia yang terdiri dari empat baris yang berirama. Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata dan berirama a-a-a-a atau a-b-a-b. Baris pertama dan kedua disebut sampiran, sedangkan ketiga dan keempat disebut isi. Pantun dapat berjenis percintaan, nasihat, adat, agama, jenaka, dan teka-teki.
4. ciri-ciri pantun
⊷ Tiap bait
terdiri atas 4
bari
⊷ Tiap barus
terdiri dari
8-12 suku
kata
⊷ Pantun
bersajak a-
a-a-a atau
a-b-a-b
4
⊷ Baris
pertama
dan kedua
dsebut
sampiran
.
⊷ Baris ketiga
dan
keempat
disebut isi
5. ⊷ Pantun
percintaan/asmara
Bunga desa sedang bernyanyi
Bunga melati berdaun lima
Di mana kakanda sedang
sembunyi
Dinda menunggu terlalu lama
Berdasarkan isinya, pantun
terbagi menjadi enam jenis
⊷ Pantun nasihat
Pohon anggrek pohon benalu
Buah arbei dari Jawa
Kalau cerdik pikir dahulu
Agar diri tidak kecewa
5
6. ⊷ Pantun adat
Orang berjubah menutup aurat
Sesuai dengan Quran dan hadis
Orang muslim hidup beradat
Perangai sopan muka pun manis
⊷ Pantun agama
Ke pasar malam harus bersama
Limbahnya dibawa sampai muara
Akan kita raih hidup bahagia
Kalaulah kita rajin bertakwa
⊷ Pantun jenaka
buah kedondong buah manggis
dimakan sambil naik andong
semakin Budi keras menangis
Giginya semakin terlihat ompong
⊷ Pantun teka-teki
Burung bangau di batu cadas
Kupu-kupu sudah cukup umur
Kalau engkau memang cerdas
Dulu mana ayam dan telur?
6
7. Sampiran tidak ada hubungannya dengan isi.
Oleh karena itu, ketika menginterpretasi pantun
kita tidak perlu memerrhatikan sampirannya.
Contoh
Ke pasar malam harus bersama
Limbahnya dibawa sampai muara
Akan kita raih hidup bahagia
Kalaulah kita rajin bertakwa
8. Dalam pembuatan teks pantun tentu
akan dihasilkan imaji dari diksi dan
bahasa kiasan.
⊷ Contoh
Ke pasar malam harus bersama
Limbahnya dibawa sampai muara
Akan kita raih hidup bahagia
Kalaulah kita rajin bertakwa
8