際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PENDEKATAN REALITAS
Disusun oleh :
M. Ali Sadikin (1114500005)
Iin Farida (1114500016)
Nais Puspaningrum (1114500050)
Progdi / semester : Bk /4 A
Hakekat Manusia
Menurutnya, bahwa tentang hakikat manusia adalah:
1. Bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang tunggal,
yang hadir di seluruh kehidupannya, sehingga
menyebabkan dia memiliki keunikan dalam
kepribadiannnya.
2. Setiap orang memiliki kemampuan potensial untuk
tumbuh dan berkembang sesuai pola-pola tertentu
menjadi kemampuan aktual. Karennya dia dapat menjadi
seorang individu yang sukses.
3. Setiap potensi harus diusahakan untuk berkembang dan
terapi realitas berusaha membangun anggapan bahwa
tiap orang akhirnya menentukan nasibnya sendiri
Sejarah Perkembangan Konseling Realitas
Konseling realitas dicetuskan oleh William Glasser yang lahir pada
tahun 1925 dan menghabiskan masa kanak-kanak dan remajanya di
Cliveland, Obio
. Pada tahun 1961 Glasser mempublikasikan konsep konseling realitas
dalam bukunya yang pertama Mental Health or Mental Illness. Konsep
ini diperluas, diperbaiki dan disusun pada penerbitan tahun 1965:
Reality Therapy : A New Approach to Psichiatry. Tidak lama setelah
penerbitan yang kedua ini, Glasser membuka Institute of Reality
Therapy yang digunakan untuk melatih profesi-profesi layanan
kemanusiaan. Sebagai kata sambung atas suksesnya, sekolah-sekolah
membutuhkan konsultasi Glasser, dan ia dapat menyesuaikan dengan
prosedur-prosedunya dengan setting sekolah. Ia mempublikasikan ide
ini dalam School Without Failure (1969) dan mendirikan Educatinal
Training Centre yang di dalamnya guru-guru mendapat latihan
konseling realitas.
Kelangsungan hidup (Survival)
Cinta dan rasa memiliki (Love and
belonging)
Kekuatan atau prestasi (Power or
achievemen )
Kebebasan atau kemerdekaan
(Freedom or independence)
Kesenangan (Fun)
Perkembangan Kepribadian Konseling Realitas
Menurut Glasser ketika seseorang berhasil
memenuhi kebutuhannya, orang tersebut telah
mencapai identitas sukses. Pencapaian identitas
sukses ini terkait pada konsep 3R, yaitu keadaan
dimana individu dapat menerima kondisi yang
dihadapinya, dicapai dengan menunjukkan total
behavior (perilaku total), yakni tindakan (acting),
pikiran (thingking), perasaan (feeling), dan fisik
(physiology) secara bertanggungjawab
(responsibility), sesuatu realita (reality), dan
benar (right),
Konsep 3R yaitu :
 Tanggungjawab (Responsibility)
Merupakan kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhannya tanpa
harus merugikan orang lain.
 Kenyataan (Reality)
Merupakan kenyataan yang akan menjadi tantangan bagi individu untuk
memenuhi kebutuhannya. Setiap individu harus memahami bahwa ada
dunia nyata, dimana mereka harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam
rangka mengatasi masalahnya. Realita yang dimaksud adalah sesuatu yang
tersusun dari kenyataan yang ada dan apa adanya.
 Kebenaran (Right)
Merupakan ukuran atau norma-norma yang diterima secara umum,
sehingga tingkah laku dapat diperbandingkan. Individu yang melakukan hal
ini mampu mengevaluasi diri sendiri bila melakukan sesuatu melalui
perbandingan tersebut ia merasa nyaman bila mampu bertingkah laku
dalam tata cara yang diterima secara umum.
Pribadi sehat dan bermasalah
 Pribadi Sehat
 Konseling reality menekankan pilihan-pilihan
pada setiap situasi individu memiliki
kemampuan membuat pilihan dan
mempertanggung jawabkan berhasil.
 Status kesehatan mental individu dapat dilihat
dalam tahapan yang dialaminya
Lanjutan...
pribadi bermasalah
 Pribadi bermasalah terjadi ketika seseorang
gagal dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila
kebutuhan psikologisnya sejak awal tidak
terpenuhi, maka seseorang tidak mendapatkan
pengalaman belajar bagaimana memenuhi
kebutuhan psikologis dirinya atau orang lain
Tujuan Konseling Realitas
 Menolong individu agar mampu mengurus diri sendiri, supaya
dapat menentukan dan melaksanakan perilaku dalam bentuk
nyata.
 Mendorong konseli agar berani bertanggung jawab serta
memikul segala resiko yang ada, sesuai dengan kemampuan
dan keinginannya dalam perkembangan dan pertumbuhannya.
 Mengembangkan rencana-rencana nyata dan realistik dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
 Perilaku yang sukses dapat dihubungkan dengan pencapaian
kepribadian yang sukses, yang dicapai dengan menanamkan
nilai-nilai adanya keinginan individu untuk mengubahnya
sendiri.
 Terapi ditekankan pada disiplin dan tanggung jawab atas
kesadaran sendiri
Teknik  Teknik Konseling Realitas
 Metapor
 Hubungan
 Pertanyaan
 WDEP & SAMI2C3
 Renegosiasi
 Intervebsi paradoks
 Pengembangan ketrampilan
 Adiksi positif
 Penggunakan kata kerja
 Konsekuensi natural
Dalam membantu klien dalam menciptakan identitas keberhasilan, terapis bisa
menggunakan beberapa teknik sebagai berikut :
 Melakukan permainan peran dengan konseli
 Menggunakan humor
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
 Tidak menerima alasan tingkah laku yang tidak bertanggung jawab
 Berperan sebagai model dan guru
 Melibatkan diri pada perjuangan konseli mencari hidup yang efektif
 Konfrontasi tingkah laku yang tidak realistis
 Memberikan PR antar pertemuan dengan pertemuan berikutnya
 Membaca artikel yang relevan
 Kesepakatan kontrak antara konselor dan konseli
 Debat konstruktif
Peran Konselor Dan Konseli Realitas
 Konselor terlibat dengan klien dan membawa klien
menghadapi realita. Tugas utama konselor adalah menjadi
terlibat dengan konselinya dan kemudian menghadapi
konseli dengan mengusahakan agar konseli mengambil
keputusan.
 Konselor sebagai pembimbing. Konselor bertugas melayani
sebagai pembimbing untuk membantu konseli menaksir
tingkahlaku mereka secara realistis.
 Memberi hadiah. Konselor diharapkan memberi hadiah bila
konseli berbuat dalam cara yang bertanggungjawab dan
tidak menerima setiap penghindaran atas kenyataan atau
tidak mengarahkan konseli menyalahkan setiap hal atau
setiap orang.
Kelemahan dan Kelebihan Konseling Realitas
Kelebihan :
 Asumsi mengenai tingkah laku merupakan hasil belajar.
 Asumsi mengenai kepribadian dipengaruhi oleh lingkungan
dan kematangan.
 Konseling bertujuan untuk mempelajari tingkah laku baru
sebagai upaya untuk memperbaiki tingkah laku malasuai. d.
Klien bisa belajar tingkah laku yang lebih realistik dan
karenanya bisa tercapai keberhasilan.
 Langsung lebih cepat menyadarkan klien karena
menggunakan secara langsung mengajak klien berbuat. f.
Bersifat praktis, luwes dan efektif.
 Mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan pengetahuan
tentang diagnosis.
Lanjutan....
Kelemahan:
 Teori ini mengabaikan tentang intelegensi manusia, perbedaan individu dan faktor
genetik lain.
 Dalam konseling kurang menekankan hubungan baik antara konselor dan konseli,
hanya sekedarnya.
 Pemberian reinforcement jika tidak tepat dapat mengakibatkan kecanduan atau
ketergantungan.
 Jangka waktu terapi yang relatif pendek dan berurusan dengan masalah tingkah
laku sadar pada konseli.
 Teknik yang digunakan kurang mampu mengungkapkan data yang dialami dari diri
pribadi klien.
 Hanya menekankan perilaku tanpa mempertimbangkan sisi perasaan.
 Tidak memberikan penekanan yang cukup pada dinamika tidak sadar dan pada
masa lampau individu sebagai salah satu determinan dari tingkah lakunya sekarang.
 Bisa terjadi suatu tipe campur tangan yang dangkal karena ia menggunakan
kerangka yang terlampu disederhan
THANK YOU

More Related Content

Ppt pendekatan realitas

  • 1. PENDEKATAN REALITAS Disusun oleh : M. Ali Sadikin (1114500005) Iin Farida (1114500016) Nais Puspaningrum (1114500050) Progdi / semester : Bk /4 A
  • 2. Hakekat Manusia Menurutnya, bahwa tentang hakikat manusia adalah: 1. Bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang tunggal, yang hadir di seluruh kehidupannya, sehingga menyebabkan dia memiliki keunikan dalam kepribadiannnya. 2. Setiap orang memiliki kemampuan potensial untuk tumbuh dan berkembang sesuai pola-pola tertentu menjadi kemampuan aktual. Karennya dia dapat menjadi seorang individu yang sukses. 3. Setiap potensi harus diusahakan untuk berkembang dan terapi realitas berusaha membangun anggapan bahwa tiap orang akhirnya menentukan nasibnya sendiri
  • 3. Sejarah Perkembangan Konseling Realitas Konseling realitas dicetuskan oleh William Glasser yang lahir pada tahun 1925 dan menghabiskan masa kanak-kanak dan remajanya di Cliveland, Obio . Pada tahun 1961 Glasser mempublikasikan konsep konseling realitas dalam bukunya yang pertama Mental Health or Mental Illness. Konsep ini diperluas, diperbaiki dan disusun pada penerbitan tahun 1965: Reality Therapy : A New Approach to Psichiatry. Tidak lama setelah penerbitan yang kedua ini, Glasser membuka Institute of Reality Therapy yang digunakan untuk melatih profesi-profesi layanan kemanusiaan. Sebagai kata sambung atas suksesnya, sekolah-sekolah membutuhkan konsultasi Glasser, dan ia dapat menyesuaikan dengan prosedur-prosedunya dengan setting sekolah. Ia mempublikasikan ide ini dalam School Without Failure (1969) dan mendirikan Educatinal Training Centre yang di dalamnya guru-guru mendapat latihan konseling realitas.
  • 4. Kelangsungan hidup (Survival) Cinta dan rasa memiliki (Love and belonging) Kekuatan atau prestasi (Power or achievemen ) Kebebasan atau kemerdekaan (Freedom or independence) Kesenangan (Fun)
  • 5. Perkembangan Kepribadian Konseling Realitas Menurut Glasser ketika seseorang berhasil memenuhi kebutuhannya, orang tersebut telah mencapai identitas sukses. Pencapaian identitas sukses ini terkait pada konsep 3R, yaitu keadaan dimana individu dapat menerima kondisi yang dihadapinya, dicapai dengan menunjukkan total behavior (perilaku total), yakni tindakan (acting), pikiran (thingking), perasaan (feeling), dan fisik (physiology) secara bertanggungjawab (responsibility), sesuatu realita (reality), dan benar (right),
  • 6. Konsep 3R yaitu : Tanggungjawab (Responsibility) Merupakan kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhannya tanpa harus merugikan orang lain. Kenyataan (Reality) Merupakan kenyataan yang akan menjadi tantangan bagi individu untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap individu harus memahami bahwa ada dunia nyata, dimana mereka harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam rangka mengatasi masalahnya. Realita yang dimaksud adalah sesuatu yang tersusun dari kenyataan yang ada dan apa adanya. Kebenaran (Right) Merupakan ukuran atau norma-norma yang diterima secara umum, sehingga tingkah laku dapat diperbandingkan. Individu yang melakukan hal ini mampu mengevaluasi diri sendiri bila melakukan sesuatu melalui perbandingan tersebut ia merasa nyaman bila mampu bertingkah laku dalam tata cara yang diterima secara umum.
  • 7. Pribadi sehat dan bermasalah Pribadi Sehat Konseling reality menekankan pilihan-pilihan pada setiap situasi individu memiliki kemampuan membuat pilihan dan mempertanggung jawabkan berhasil. Status kesehatan mental individu dapat dilihat dalam tahapan yang dialaminya
  • 8. Lanjutan... pribadi bermasalah Pribadi bermasalah terjadi ketika seseorang gagal dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila kebutuhan psikologisnya sejak awal tidak terpenuhi, maka seseorang tidak mendapatkan pengalaman belajar bagaimana memenuhi kebutuhan psikologis dirinya atau orang lain
  • 9. Tujuan Konseling Realitas Menolong individu agar mampu mengurus diri sendiri, supaya dapat menentukan dan melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata. Mendorong konseli agar berani bertanggung jawab serta memikul segala resiko yang ada, sesuai dengan kemampuan dan keinginannya dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Mengembangkan rencana-rencana nyata dan realistik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perilaku yang sukses dapat dihubungkan dengan pencapaian kepribadian yang sukses, yang dicapai dengan menanamkan nilai-nilai adanya keinginan individu untuk mengubahnya sendiri. Terapi ditekankan pada disiplin dan tanggung jawab atas kesadaran sendiri
  • 10. Teknik Teknik Konseling Realitas Metapor Hubungan Pertanyaan WDEP & SAMI2C3 Renegosiasi Intervebsi paradoks Pengembangan ketrampilan Adiksi positif Penggunakan kata kerja Konsekuensi natural
  • 11. Dalam membantu klien dalam menciptakan identitas keberhasilan, terapis bisa menggunakan beberapa teknik sebagai berikut : Melakukan permainan peran dengan konseli Menggunakan humor Mengajukan pertanyaan-pertanyaan Tidak menerima alasan tingkah laku yang tidak bertanggung jawab Berperan sebagai model dan guru Melibatkan diri pada perjuangan konseli mencari hidup yang efektif Konfrontasi tingkah laku yang tidak realistis Memberikan PR antar pertemuan dengan pertemuan berikutnya Membaca artikel yang relevan Kesepakatan kontrak antara konselor dan konseli Debat konstruktif
  • 12. Peran Konselor Dan Konseli Realitas Konselor terlibat dengan klien dan membawa klien menghadapi realita. Tugas utama konselor adalah menjadi terlibat dengan konselinya dan kemudian menghadapi konseli dengan mengusahakan agar konseli mengambil keputusan. Konselor sebagai pembimbing. Konselor bertugas melayani sebagai pembimbing untuk membantu konseli menaksir tingkahlaku mereka secara realistis. Memberi hadiah. Konselor diharapkan memberi hadiah bila konseli berbuat dalam cara yang bertanggungjawab dan tidak menerima setiap penghindaran atas kenyataan atau tidak mengarahkan konseli menyalahkan setiap hal atau setiap orang.
  • 13. Kelemahan dan Kelebihan Konseling Realitas Kelebihan : Asumsi mengenai tingkah laku merupakan hasil belajar. Asumsi mengenai kepribadian dipengaruhi oleh lingkungan dan kematangan. Konseling bertujuan untuk mempelajari tingkah laku baru sebagai upaya untuk memperbaiki tingkah laku malasuai. d. Klien bisa belajar tingkah laku yang lebih realistik dan karenanya bisa tercapai keberhasilan. Langsung lebih cepat menyadarkan klien karena menggunakan secara langsung mengajak klien berbuat. f. Bersifat praktis, luwes dan efektif. Mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan pengetahuan tentang diagnosis.
  • 14. Lanjutan.... Kelemahan: Teori ini mengabaikan tentang intelegensi manusia, perbedaan individu dan faktor genetik lain. Dalam konseling kurang menekankan hubungan baik antara konselor dan konseli, hanya sekedarnya. Pemberian reinforcement jika tidak tepat dapat mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan. Jangka waktu terapi yang relatif pendek dan berurusan dengan masalah tingkah laku sadar pada konseli. Teknik yang digunakan kurang mampu mengungkapkan data yang dialami dari diri pribadi klien. Hanya menekankan perilaku tanpa mempertimbangkan sisi perasaan. Tidak memberikan penekanan yang cukup pada dinamika tidak sadar dan pada masa lampau individu sebagai salah satu determinan dari tingkah lakunya sekarang. Bisa terjadi suatu tipe campur tangan yang dangkal karena ia menggunakan kerangka yang terlampu disederhan