際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KOLEKSI
SAMPEL DAN
PEMBUATAN
HERBARIUM
Pengumpulan Data Taksonomi
 Kegiatan:
1.Pengumpulan sampel (koleksi)
2.Deskripsi
3.Pembuatan Herbarium
Koleksi sampel
 Tergantung pada tipe penelitian
 Ambil sampel yang representatif
 Seluruh bagian tanaman diambil (Herba) atau
minimal cabang/ranting yang terdapat daun,
bunga dan buah
 Setiap sampel disertai etiket gantung yang
memuat informasi: nama tumbuhan, nomor
koleksi, lokasi dan tanggal pengambilan, serta
inisial kolektor
 Penulisan etiket gantung: pensil 2B
Koleksi sampel
 Pengawetan sementara:
1.Sampel dibungkus kertas koran/merang dan
disemprot alkohol 70% hingga basah
2.Simpan dalam plastik dan kemudian ditutup rapat
dengan lakban
 Tulis semua informasi selama di lapangan dalam
buku catatan lapangan (paspor tumbuhan)
Nama dan inisial
kolektor
Nomor
koleksi
Tanggal
koleksi
Nama lokal
Nama Suku
Tumbuhan
Nama Marga Nama Jenis
Sinonim dan atau
varitas
Perawakan :
1.Pohon
2.Semak
3.Herba
4.Liana
Status konservasi :
1.Punah
2.Sangat genting
3.Jarang
4.Tidak pasti
Karakter Morfologi
& Organoleptik
(warna, rasa dan
bau)
Akar :
Batang :
Daun :
Bunga :
Buah :
Biji :
Getah :
PASPOR TUMBUHAN (1)
Lingkungan/habitat :
Ketinggian:
Bujur:
Lintang:
Topografi (fisiografi) :
1.Berbukit
2.Pegunungan
3.Landai
4..
Vegetasi (ekosistem) :
1.Hutan hujan tropis
2.Hutan sekunder
3.Hutan gambut
4.Hutan rawa
5.Herangas
6.Sabana/stepa
Jenis tumbuhan di sekitarnya
Lokasi (habitat):
1.Hutan
2.Pekarangan
3.Sawah
4.Pantai
5.Rawa
6.Ladang/Kebun
7.Tepi sungai
8..
Tekstur tanah
1.Berlumpur
hitam/merah
2. Berpasir
3. Tanah liat
Status asal spesimen :
1.Liar
2.Gulma
3.Varitas lokal
4. 
PASPOR TUMBUHAN (2)
1. Penomoran koleksi dan cara mengikat etiket
gantung. Panjang benang tersimpul + 10 cm.
URUTAN KERJA KOLEKSI SAMPEL (1)
2. Spesimen dibungkus kertas merang dan dimasukkan ke
plastik ukuran 40x60 cm.
URUTAN KERJA KOLEKSI SAMPEL (2)
3. Spesimen dibasahi dengan spiritus dan pastikan semua spesimen
basah, selanjutnya ujung plastik dilipat kemudian dilekatkan
menggunakan lakban cokelat. Plastik diberi nomor spesimen.
URUTAN KERJA KOLEKSI SAMPEL (3)
Deskripsi Morfologi
 Deskripsi morfologi  langkah awal untuk
identifikasi nama ilmiah
 Memuat semua karakter morfologi organ 
karakter kualitatif dan kuantitatif
 Dilakukan saat pengambilan sampel dan
saat dokumentasi foto di lokasi pengumpulan
data  tidak semua karakter dapat ditemui di
herbarium (kemungkinan perubahan warna
dan hilangnya karakter spesifik)
 Karakter umum ke khusus, pangkal ke ujung,
luar ke dalam
Pembuatan Herbarium
 Metode pengawetan spesimen tumbuhan
 kering dan basah
 Pengawetan kering  herbarium kering
 butuh keterampilan dan waktu lebih
lama
 Herbarium basah lebih mudah, cepat
dan dapat digunakan untuk melihat
anatomi (mikromorfologi)
1. Sasak/alat pres (alat pres)  mengepres
spesimen tumbuhan
2. Sabuk sasak/alat pres  mengikat tumpukan
spesimen di dalam sasak/alat pres
3. Kertas karton tebal  melindungi dan menjaga
letak spesimen tidak berubah dan tetap rata
4. Kertas merang  pembatas antar spesimen
dengan spesimen lainnya
Alat dan Bahan
5. Oven  mengeringkan spesimen
6. Pinset  mengatur letak spesimen pada kertas
herbarium
7. Kertas herbarium bebas asam (acid free) 
menempel spesimen tumbuhan  yang digunakan
untuk mounting/ngeplak di sisi doff/tidak mengkilap
8. Selotip bebas asam  membantu merekatkan
bagian ranting, cabang atau batang spesimen
pada kertas herbarium
9. Lem bebas asam  merekatkan label herbarium
pada kertas herbarium
Alat dan Bahan (Lanjutan...)
10. Label herbarium bebas asam  identitas
spesimen sesuai dengan catatan lapangan
11. Amplop bebas asam  menyimpan bagian
spesimen yang mudah gugur dan sulit untuk
ditempel, contoh: bunga dan biji
12. Species folder  menyimpan herbarium kering
13. Genus folder  menyimpan herbarium kering yang
telah disimpan di species folder dengan genus
yang sama
Alat dan Bahan (Lanjutan...)
Cara Kerja
1. spesimen tumbuhan + etiket gantung yang
menyertai dikeluarkan dari kantong plastik ukuran
40x60 cm dan diletakkan di dalam kertas merang
yang baru
2. Posisi spesimen diatur:
a. merepresentasikan keseluruhan bagian tumbuhan
pada kondisi aslinya (keadaan saat tumbuhan
tersebut hidup)
b. menunjukkan morfologi semua bagian spesimen
untuk memaksimalkan informasi tumbuhan
tersebut.
c. Contoh: organ daun harus diperlihatkan bagian
bawah dan atas daun.
Proses Penataan Spesimen
2.d. Terna:
 Terna berukuran kecil:
i. ditata dan dipres seluruh bagian tumbuhan
pada kertas merang yang sama
 Terna berperawakan tinggi
i. sebaiknya ditekuk membentuk huruf V
terbalik, N atau M agar seluruh bagian muat
dalam satu kertas herbarium
ii. Jika ukuran masih terlalu besar maka
spesimen dipotong menjadi dua bagian atau
lebih dan diletakkan pada kertas merang yang
berbeda tetapi diberi kode sama.
Proses Penataan Spesimen
2.e. Rimpang/Umbi:
 Jika berukuran besar
i. iris melintang di bagian tengah dan iris
membujur di bagian tepi.
ii. ketebalan irisan 3-5 mm
iii.saat ditempelkan pada kertas herbarium,
salah satu sisi potongan diletakkan
membelakangi dan sisi lain menghadap
depan untuk menunjukkan struktur bagian
dalam.
2.f. Bunga dan bagian bunga disusun hati-hati,
belah membujur bagian bunga yang besar
untuk menunjukkan organ internal.
2.g. Buah sebaiknya dibelah untuk menunjukkan
lapisan dinding/ kulit bagian dalam atau
plasentasi serta untuk mempermudah
pengeringan.
3. Penyusunan spesimen saat dipres:
a. Tumbuhan dengan organ tebal, kaku atau
jenis tumbuhan sukulen sebaiknya disusun
di bagian luar/tepi dekat dengan sasak/alat
pres
b. posisi tegak agar terkena panas lebih
banyak dan mempercepat proses
pengeringan.
Proses Penataan Spesimen
4. Setiap 3-5 tumpukan merang dibatasi oleh
kertas karton,
5. Ketebalan tumpukan spesimen maksimal 20
cm
6. Ikat dan kencangkan dengan sabuk
sasak/alat pres (jika perlu tumpukan
spesimen ditekan dengan telapak kaki saat
mengencangkan sabuk).
Proses Penataan Spesimen
7. Pengeringan spesimen:
a. Oven suhu 50-100属C.
b. Waktu 2-3 hari tergantung pada jenis
tumbuhan, kelembaban dan temperatur tempat
yang digunakan.
c. Sebaiknya dilakukan pengecekan setiap
hari agar spesimen kering.
Proses Pengeringan
Proses Pengeringan
8. Spesimen kering dipindahkan secara hati-hati ke
kertas herbarium (gunakan kertas herbarium
pada sisi doff/tidak mengkilap)
9. Susun secara hati-hati pada kertas herbarium.
10. Penyusunan spesimen yang ideal menampilkan
unsur kebenaran, informasi botani memadai,
proporsional, kerapian, dan keindahan.
Proses Penempelan Spesimen (Mounting)
Penyusunan spesimen:
a. Sisakan 賊1 cm di tiap tepi kertas herbarium
untuk memudahkan pengambilan atau
pemindahan herbarium.
b. Spesimen tunggal ditata posisinya tepat di
tengah kertas herbarium dan biasanya
diletakkan vertikal atau diagonal di sepanjang
kertas.
c. Arah atau orientasi tumbuhan harus
merepresentasikan kondisi alaminya, sebagai
contoh bunga di atas dan akar di bawah.
d. Susun organ spesimen sedemikian rupa
sehingga memperlihatkan semua bagian,
contoh: organ daun harus diperlihatkan bagian
atas dan bawah, bagian dalam bunga dan
buah.
11. Penempelan spesimen (mounting):
a. Selotip diletakkan ke posisi tengah pada
setiap organ yang ditempel, misalnya
ranting atau tangkai daun serta panjang
setiap sisi selotip sebaiknya sama.
b. Selotip diletakkan tegak lurus cabang,
batang maupun pertulangan daun
c. Hindari menempel selotip pada bagian
penting yang mencirikan spesimen
tumbuhan tersebut misalnya daun
penumpu, bunga dan ligula.
Proses Penempelan Spesimen
11. Penempelan spesimen (lanjutan):
d. Pemakaian selotip yang banyak jumlahnya
diperlukan untuk menempel bagian yang
keras dan berat, misalnya buah atau pada
bagian yang dekat dengan tepi kertas.
e. Hindari penggunaan selotip yang terlalu
banyak untuk satu cabang atau batang.
f. Apabila spesimen berukuran besar dan
tebal, maka cara penempelan pada kertas
herbarium dengan cara dijahit dengan
benang good year dan jarum.
Proses Penempelan Spesimen
12. Bagian tumbuhan yang mudah lepas/rontok dari
bagian lainnya, contoh: bunga dan biji  simpan di
dalam amplop kertas kemudian ditempelkan di
kanan atas pada kertas herbarium.
13. Gunakan sesedikit mungkin lem pada bagian
tengah amplop untuk menempelkan pada kertas
herbarium.
14. Penyusunan spesimen yang ideal menampilkan
unsur kebenaran, informasi botani memadai,
proporsional, kerapian, dan keindahan.
15. Tempel label herbarium di bagian kanan bawah
kertas herbarium. Penempelan label menggunakan
lem hanya di bagian tepi kanan label herbarium.
Proses Penempelan Spesimen
16. Label herbarium berisi data:
 Nama (Instansi) herbarium
 Nama suku (family)
 Nama jenis lengkap dengan author
(species)
 Tempat pengambilan spesimen meliputi
nama propinsi, suku (locality)
 Data posisi garis lintang (latitude) dan garis
bujur (longitude)
 Ketinggian tempat (altitude)
 Data tempat tumbuh (habitat)
16. Label herbarium berisi data (Lanjutan):
 Nama kolektor (orang yang mengambil
spesimen, sesuai di etiket gantung)
 Nomor koleksi dan tanggal, bulan, tahun
pengambilan spesimen
 Nama lokal (local name)
 Perawakan (habit)
 Catatan lain terkait dengan ciri dan sifat
morfologi (notes)
 Penggunaan (uses)
 Nama lengkap pendeterminasi
(determined by) dan tanggal determinasi
HERBARIUM TAWANGMANGU (TWM)
B2P2TO-OT, BADAN LITBANGKES, KEMKES
TAWANGMANGU, INDONESIA
Family :
Species :
Locality :
Latitude :
Longitude :
Altitude :
Habitat :
Collector(s) :
No. : Date:
Local name :
Habit :
Notes :
Uses :
Determinated by : Date:
Duplicates sent to TWM
Please notify herbarium Tawangmangu of new identification of this specimen
17. .Masukkan spesimen-spesimen herbarium
yang sejenis ke species folder.
18. Tulis nama ilmiah spesies, kolektor dan lokasi
pengambilan koleksi di species folder.
19. Masukkan species-species folder ke dalam
genus folder yang berisi beberapa spesimen
dari satu spesies maupun beberapa spesies
dalam satu genus tersebut
20. Tulis nama familia, nama ilmiah species dan
kawasan/pulau tempat koleksi di label
kawasan.
21. Simpan herbarium diurutkan sesuai abjad
familia, genus, species, kawasan.
22. herbarium yang mempunyai urutan abjad lebih
awal diletakkan di atas.
Label Kawasan
HERBARIUM TAWANGMANGU (TWM)
Balai Besar Litbang Tumbuhan Obat dan Obat Tradisional
BADAN LITBANGKES, KEMENKES RI
TAWANGMANGU, INDONESIA
Pulau/Kepulauan :
Familia :
Species :
Proses PenProses Penempelan Spesimenempelan Spesimen
PPenyimpanan Spesimenenyimpanan Spesimen
Ppt poltekes koleksi, herbarium

More Related Content

Ppt poltekes koleksi, herbarium

  • 2. Pengumpulan Data Taksonomi Kegiatan: 1.Pengumpulan sampel (koleksi) 2.Deskripsi 3.Pembuatan Herbarium
  • 3. Koleksi sampel Tergantung pada tipe penelitian Ambil sampel yang representatif Seluruh bagian tanaman diambil (Herba) atau minimal cabang/ranting yang terdapat daun, bunga dan buah Setiap sampel disertai etiket gantung yang memuat informasi: nama tumbuhan, nomor koleksi, lokasi dan tanggal pengambilan, serta inisial kolektor Penulisan etiket gantung: pensil 2B
  • 4. Koleksi sampel Pengawetan sementara: 1.Sampel dibungkus kertas koran/merang dan disemprot alkohol 70% hingga basah 2.Simpan dalam plastik dan kemudian ditutup rapat dengan lakban Tulis semua informasi selama di lapangan dalam buku catatan lapangan (paspor tumbuhan)
  • 5. Nama dan inisial kolektor Nomor koleksi Tanggal koleksi Nama lokal Nama Suku Tumbuhan Nama Marga Nama Jenis Sinonim dan atau varitas Perawakan : 1.Pohon 2.Semak 3.Herba 4.Liana Status konservasi : 1.Punah 2.Sangat genting 3.Jarang 4.Tidak pasti Karakter Morfologi & Organoleptik (warna, rasa dan bau) Akar : Batang : Daun : Bunga : Buah : Biji : Getah : PASPOR TUMBUHAN (1)
  • 6. Lingkungan/habitat : Ketinggian: Bujur: Lintang: Topografi (fisiografi) : 1.Berbukit 2.Pegunungan 3.Landai 4.. Vegetasi (ekosistem) : 1.Hutan hujan tropis 2.Hutan sekunder 3.Hutan gambut 4.Hutan rawa 5.Herangas 6.Sabana/stepa Jenis tumbuhan di sekitarnya Lokasi (habitat): 1.Hutan 2.Pekarangan 3.Sawah 4.Pantai 5.Rawa 6.Ladang/Kebun 7.Tepi sungai 8.. Tekstur tanah 1.Berlumpur hitam/merah 2. Berpasir 3. Tanah liat Status asal spesimen : 1.Liar 2.Gulma 3.Varitas lokal 4. PASPOR TUMBUHAN (2)
  • 7. 1. Penomoran koleksi dan cara mengikat etiket gantung. Panjang benang tersimpul + 10 cm. URUTAN KERJA KOLEKSI SAMPEL (1)
  • 8. 2. Spesimen dibungkus kertas merang dan dimasukkan ke plastik ukuran 40x60 cm. URUTAN KERJA KOLEKSI SAMPEL (2)
  • 9. 3. Spesimen dibasahi dengan spiritus dan pastikan semua spesimen basah, selanjutnya ujung plastik dilipat kemudian dilekatkan menggunakan lakban cokelat. Plastik diberi nomor spesimen. URUTAN KERJA KOLEKSI SAMPEL (3)
  • 10. Deskripsi Morfologi Deskripsi morfologi langkah awal untuk identifikasi nama ilmiah Memuat semua karakter morfologi organ karakter kualitatif dan kuantitatif Dilakukan saat pengambilan sampel dan saat dokumentasi foto di lokasi pengumpulan data tidak semua karakter dapat ditemui di herbarium (kemungkinan perubahan warna dan hilangnya karakter spesifik) Karakter umum ke khusus, pangkal ke ujung, luar ke dalam
  • 11. Pembuatan Herbarium Metode pengawetan spesimen tumbuhan kering dan basah Pengawetan kering herbarium kering butuh keterampilan dan waktu lebih lama Herbarium basah lebih mudah, cepat dan dapat digunakan untuk melihat anatomi (mikromorfologi)
  • 12. 1. Sasak/alat pres (alat pres) mengepres spesimen tumbuhan 2. Sabuk sasak/alat pres mengikat tumpukan spesimen di dalam sasak/alat pres 3. Kertas karton tebal melindungi dan menjaga letak spesimen tidak berubah dan tetap rata 4. Kertas merang pembatas antar spesimen dengan spesimen lainnya Alat dan Bahan
  • 13. 5. Oven mengeringkan spesimen 6. Pinset mengatur letak spesimen pada kertas herbarium 7. Kertas herbarium bebas asam (acid free) menempel spesimen tumbuhan yang digunakan untuk mounting/ngeplak di sisi doff/tidak mengkilap 8. Selotip bebas asam membantu merekatkan bagian ranting, cabang atau batang spesimen pada kertas herbarium 9. Lem bebas asam merekatkan label herbarium pada kertas herbarium Alat dan Bahan (Lanjutan...)
  • 14. 10. Label herbarium bebas asam identitas spesimen sesuai dengan catatan lapangan 11. Amplop bebas asam menyimpan bagian spesimen yang mudah gugur dan sulit untuk ditempel, contoh: bunga dan biji 12. Species folder menyimpan herbarium kering 13. Genus folder menyimpan herbarium kering yang telah disimpan di species folder dengan genus yang sama Alat dan Bahan (Lanjutan...)
  • 15. Cara Kerja 1. spesimen tumbuhan + etiket gantung yang menyertai dikeluarkan dari kantong plastik ukuran 40x60 cm dan diletakkan di dalam kertas merang yang baru 2. Posisi spesimen diatur: a. merepresentasikan keseluruhan bagian tumbuhan pada kondisi aslinya (keadaan saat tumbuhan tersebut hidup) b. menunjukkan morfologi semua bagian spesimen untuk memaksimalkan informasi tumbuhan tersebut. c. Contoh: organ daun harus diperlihatkan bagian bawah dan atas daun.
  • 17. 2.d. Terna: Terna berukuran kecil: i. ditata dan dipres seluruh bagian tumbuhan pada kertas merang yang sama Terna berperawakan tinggi i. sebaiknya ditekuk membentuk huruf V terbalik, N atau M agar seluruh bagian muat dalam satu kertas herbarium ii. Jika ukuran masih terlalu besar maka spesimen dipotong menjadi dua bagian atau lebih dan diletakkan pada kertas merang yang berbeda tetapi diberi kode sama.
  • 19. 2.e. Rimpang/Umbi: Jika berukuran besar i. iris melintang di bagian tengah dan iris membujur di bagian tepi. ii. ketebalan irisan 3-5 mm iii.saat ditempelkan pada kertas herbarium, salah satu sisi potongan diletakkan membelakangi dan sisi lain menghadap depan untuk menunjukkan struktur bagian dalam.
  • 20. 2.f. Bunga dan bagian bunga disusun hati-hati, belah membujur bagian bunga yang besar untuk menunjukkan organ internal. 2.g. Buah sebaiknya dibelah untuk menunjukkan lapisan dinding/ kulit bagian dalam atau plasentasi serta untuk mempermudah pengeringan.
  • 21. 3. Penyusunan spesimen saat dipres: a. Tumbuhan dengan organ tebal, kaku atau jenis tumbuhan sukulen sebaiknya disusun di bagian luar/tepi dekat dengan sasak/alat pres b. posisi tegak agar terkena panas lebih banyak dan mempercepat proses pengeringan.
  • 23. 4. Setiap 3-5 tumpukan merang dibatasi oleh kertas karton, 5. Ketebalan tumpukan spesimen maksimal 20 cm 6. Ikat dan kencangkan dengan sabuk sasak/alat pres (jika perlu tumpukan spesimen ditekan dengan telapak kaki saat mengencangkan sabuk).
  • 25. 7. Pengeringan spesimen: a. Oven suhu 50-100属C. b. Waktu 2-3 hari tergantung pada jenis tumbuhan, kelembaban dan temperatur tempat yang digunakan. c. Sebaiknya dilakukan pengecekan setiap hari agar spesimen kering.
  • 28. 8. Spesimen kering dipindahkan secara hati-hati ke kertas herbarium (gunakan kertas herbarium pada sisi doff/tidak mengkilap) 9. Susun secara hati-hati pada kertas herbarium. 10. Penyusunan spesimen yang ideal menampilkan unsur kebenaran, informasi botani memadai, proporsional, kerapian, dan keindahan.
  • 30. Penyusunan spesimen: a. Sisakan 賊1 cm di tiap tepi kertas herbarium untuk memudahkan pengambilan atau pemindahan herbarium. b. Spesimen tunggal ditata posisinya tepat di tengah kertas herbarium dan biasanya diletakkan vertikal atau diagonal di sepanjang kertas. c. Arah atau orientasi tumbuhan harus merepresentasikan kondisi alaminya, sebagai contoh bunga di atas dan akar di bawah. d. Susun organ spesimen sedemikian rupa sehingga memperlihatkan semua bagian, contoh: organ daun harus diperlihatkan bagian atas dan bawah, bagian dalam bunga dan buah.
  • 31. 11. Penempelan spesimen (mounting): a. Selotip diletakkan ke posisi tengah pada setiap organ yang ditempel, misalnya ranting atau tangkai daun serta panjang setiap sisi selotip sebaiknya sama. b. Selotip diletakkan tegak lurus cabang, batang maupun pertulangan daun c. Hindari menempel selotip pada bagian penting yang mencirikan spesimen tumbuhan tersebut misalnya daun penumpu, bunga dan ligula.
  • 33. 11. Penempelan spesimen (lanjutan): d. Pemakaian selotip yang banyak jumlahnya diperlukan untuk menempel bagian yang keras dan berat, misalnya buah atau pada bagian yang dekat dengan tepi kertas. e. Hindari penggunaan selotip yang terlalu banyak untuk satu cabang atau batang. f. Apabila spesimen berukuran besar dan tebal, maka cara penempelan pada kertas herbarium dengan cara dijahit dengan benang good year dan jarum.
  • 35. 12. Bagian tumbuhan yang mudah lepas/rontok dari bagian lainnya, contoh: bunga dan biji simpan di dalam amplop kertas kemudian ditempelkan di kanan atas pada kertas herbarium. 13. Gunakan sesedikit mungkin lem pada bagian tengah amplop untuk menempelkan pada kertas herbarium. 14. Penyusunan spesimen yang ideal menampilkan unsur kebenaran, informasi botani memadai, proporsional, kerapian, dan keindahan. 15. Tempel label herbarium di bagian kanan bawah kertas herbarium. Penempelan label menggunakan lem hanya di bagian tepi kanan label herbarium.
  • 37. 16. Label herbarium berisi data: Nama (Instansi) herbarium Nama suku (family) Nama jenis lengkap dengan author (species) Tempat pengambilan spesimen meliputi nama propinsi, suku (locality) Data posisi garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude) Ketinggian tempat (altitude) Data tempat tumbuh (habitat)
  • 38. 16. Label herbarium berisi data (Lanjutan): Nama kolektor (orang yang mengambil spesimen, sesuai di etiket gantung) Nomor koleksi dan tanggal, bulan, tahun pengambilan spesimen Nama lokal (local name) Perawakan (habit) Catatan lain terkait dengan ciri dan sifat morfologi (notes) Penggunaan (uses) Nama lengkap pendeterminasi (determined by) dan tanggal determinasi
  • 39. HERBARIUM TAWANGMANGU (TWM) B2P2TO-OT, BADAN LITBANGKES, KEMKES TAWANGMANGU, INDONESIA Family : Species : Locality : Latitude : Longitude : Altitude : Habitat : Collector(s) : No. : Date: Local name : Habit : Notes : Uses : Determinated by : Date: Duplicates sent to TWM Please notify herbarium Tawangmangu of new identification of this specimen
  • 40. 17. .Masukkan spesimen-spesimen herbarium yang sejenis ke species folder. 18. Tulis nama ilmiah spesies, kolektor dan lokasi pengambilan koleksi di species folder. 19. Masukkan species-species folder ke dalam genus folder yang berisi beberapa spesimen dari satu spesies maupun beberapa spesies dalam satu genus tersebut 20. Tulis nama familia, nama ilmiah species dan kawasan/pulau tempat koleksi di label kawasan. 21. Simpan herbarium diurutkan sesuai abjad familia, genus, species, kawasan. 22. herbarium yang mempunyai urutan abjad lebih awal diletakkan di atas.
  • 41. Label Kawasan HERBARIUM TAWANGMANGU (TWM) Balai Besar Litbang Tumbuhan Obat dan Obat Tradisional BADAN LITBANGKES, KEMENKES RI TAWANGMANGU, INDONESIA Pulau/Kepulauan : Familia : Species :
  • 42. Proses PenProses Penempelan Spesimenempelan Spesimen