2. Ciri-Ciri Umum Habitat : Air tawar ( Ganggang merah air tawar biasanya ditemukan di sungai - sungai ), danau besar (Beberapa ganggang merah, seperti Bangia dan Chroodactylon, telah menyebar dari lautan ke dalam danau besar ) laut dan sebagian kelautan. Cara Hidup : Biasanya parasit pada ganggang lain, Di lautan , ganggang merah tumbuh dari daerah tropis ke perairan kutub, Pada pantai berbatu, alga merah yang ditemukan untuk zona semprot ke dalam wilayah subtidal
3. Susunan tubuh Tubuh selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup di lautan daerah beriklim dingin. Sel vegetatif mengandung khloroplast berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung khlorofil a dan khlorofil c serta beberapa santofil misalnya fukosantin.
4. Struktur sel Dinding Sel : Komponen utama dari dinding selulosa, tetapi alga merah lainnya mempunyai mannans (polimer dari mannose) atau xylans (polimer dari xylose). Memiliki satu nukleus yang haploid atau diploid baik tergantung di atas tingkatannya, namun sering terjadi poliploidi dan sel multinukleat.
5. Plastida/Kloroplast : mengandung Klorofil a dan d ( yang jarang) dan phycobilins. Pada lapisan yang melindungi sitoplasma ada satu atau lebih Kloroplast.
6. Cadangan Makanan Alga merah memiliki cadangan karbohidrat terdiri dari α-1, 4-terkait unit glukosa dengan cabang di keenam karbon, yang mirip dengan glikogen atau bentuk pati amilopektin.
8. Alat Reproduksi Aseksual : Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan tetraspora kemudian menjadi gametania jantan dan gametania betina, akan membentuk satu karkospofrafit. Karkosporafit akan menghasil tentranspora. S eksual (OOGAMI) : Bereproduksi secara seksual dengan pembentukan dua ateridium pada ujung – ujung cabang talus. Arteridium menghasilakn gamet jantang yang berupa spermatium dan betinanya karpogamium terdapat pada ujung cabang lainnya.
9. Pergiliran Keturunan Bifasik: inti zigot langsung mengadakan meiosis; hingga menghasilkan karposporafit haploid yang tumbuh pada gametofitnya atau inti zigot membelah mitosis hingga membentuk karposporangium yang intinya diploid inti karposporangium mengadakan meiosis dan membentuk karpospora yang haploid. Karposporofit berada pada gametofit. Trifasik: inti zigot hanya membelah mitosis, membentuk karposporangium dengan karpospora yang diploid. Karposporofit terdapat pada gametofit, karpospora yang diploid tumbuh menjadi tetrasporofit yang diploid dan hidup bebas, tetrasporangium yang terbentuk intinya membelah meiosis dan menghasilkan 4 spora yang haploid (tertraspora). Tetraspora tumbuh menjadi gametofit. Gametofit dan tetrasporofit umumnya isomorfik.
10. Peranan Dalam Kehidupan Penggunaan komersial utama ganggang merah sebagai makanan dan sebagai sumber hydrocolloids untuk digunakan dalam berbagai produk. Di Pasifik dan Asia, berbagai gretaer rumput laut banyak digunakan sebagai makanan manusia (lihat Abbott 1988). Porphyra digunakan untuk penyedap atau sebagai pembungkus untuk sushi, dan bisa dimakan sendiri. Digunakan sebagai pengental, gel dan stabilisator dalam makanan, kosmetik, dan berbagai macam produk komersial lainnya.
11. Sistematika Divisio : Rhodophycophyta Classsis : Rhodophyceae Ordo : Gigartinales Familia : Gracilariaceae Genus : Gracilaria Species : Gracilaria sp.
14. Daftar Pustaka http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=57 htt p://id.wikipedia.org/wiki/algamerah http://www.scribd.com/doc/57527766/rhodophyta http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/197606052001122-ENI_NURAENI/BAHAN_AJAR/RHODOPHYTA.pdf Philip Sze.A Biology Of The ALGAE second edition.Wm.C.Brown Publisher.England