4. Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Tujuan
Pembelajaran
5.1 Mengelompokkan
sifat-sifat koloid
dan
penerapannya
dalam kehidupan
sehari-hari.
Sistem Koloid Mengklasifikasikan
suspensi kasar, larutan
sejati, dan koloid
berdasarkan data hasil
pengamatan (efek
Tyndall,
homogen/heterogen,
dan penyaringan).
1. Menjelaskan
pengertian sistem
koloid.
2. Membedakan
antara larutan
sejati, koloid, dan
suspensi.
3. Menentukan
komponen
penyusun sistem
koloid.
4. Menjelaskan
jenis-jenis sistem
koloid.
Standar Kompetensi: 5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
7. Ada 3 Jenis Campuran
CAMPURAN
Larutan Koloid Suspensi
Digolongkan berdasarkan besarnya
partikel menjadi
Bagaimana membedakan ketiga campuran tersebut??
9. Campuran Air dan Garam
• Ketika air dan garam dicampurkan, maka garam akan larut dan
membentuk larutan garam.
• Di dalam larutan garam, zat terlarut (garam) tersebar dalam
bentuk partikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat
dibedakan lagi dari mediumnya (homogen).
• Tidak dapat disaring.
10. Campuran Pasir dan Air
• Ketika pasir dan air dicampurkan maka pasir tidak larut. Pasir
dan air akan memisah dan campuran ini disebut suspensi.
• Suspensi bersifat heterogen.
• Dapat dipisahkan dengan penyaringan.
11. Campuran Susu dan Air
• Ketika susu instant dicampur dengan air, ternyata susu akan
larut, tetapi larutannya keruh.
• Jika didiamkan, campuran ini tidak memisah.
• Tidak dapat disaring.
• Secara makroskopis campuran ini tampak homogen, tetapi
jika diamati dengan mikroskop ultra bersifat heterogen.
• Campuran ini disebut koloid.
VIDEO
12. Tabel Perbandingan Sifat Larutan, Koloid, dan Suspensi
Larutan
(Dispersi Molekuler)
Koloid
(Dispersi Koloid)
Suspensi
(Dispersi Kasar)
1) Homogen, tak dapat
dibedakan walaupun
menggunakan
mikroskop ultra
2) Semua partikel
berdimensi
(panjang,lebar, atau
tebal) kurang dari 1
nm
3) Satu fase
4) Stabil
5) Tidak dapat disaring
Contoh:
larutan garam
1) Secara makroskopis
bersifat homogen,
tetapi heterogen jika
diamati dengan
mikroskop ultra
2) Partikel berdimensi
antara 1 nm sampai
100 nm
3) Dua fase
4) Pada umumnya stabil
5) Tidak dapat disaring,
kecuali dengan
penyaringan ultra.
Contoh:
susu
1) Heterogen
2) Salah satu atau
semua dimensi
partikelnya lebih
besar dari 100 nm
3) Dua fase
4) Tidak stabil
5) Dapat disaring.
Contoh:
Campuran pasir dan air
13. Coba kalian tentukan yang mana larutan sejati, koloid, serta suspensi
Santan
Air + gula
Kopi
Sirup
MentegaTepung terigu + air
MENU UTAMAUntuk mengetahui jawabannya, klik pada gambar
21. Fase terdispersi
• Bersifat diskontinu (terputus-putus)
• Contoh:
Pada campuran susu dengan air, yang
merupakan fasa terdispersi adalah susu.
BACK
22. Fase Pendispersi
• Bersifat kontinu.
• Contoh:
Pada campuran susu dengan air, yang
merupakan fasa pendispersi adalah air.
MENU UTAMA BACK
26. Sol
Merupakan sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi
dalam zat cair atau padat.
Air sungai yang
mengandung lumpur
Cat
Intan hitam
BACK
27. Emulsi
• Merupakan sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam
zat cair lain atau zat padat.
• Emulsi cair digolongkan menjadi 2:
1. Emulsi minyak dalam
air (M/A)
2. Emulsi air dalam
minyak (A/M)
MayonaiseSantan
BACK
28. Buih
Merupakan sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair
atau padat.
Contoh Buih Contoh Buih Padat
Buih sabun Stirofoam
BACK
30. Tabel Perbandingan Jenis-jenis Koloid
No.
Fase
Terdispersi
Fase Pendispersi Nama Contoh
1 Padat Gas Aerosol padat Asap, debu di udara
2 Padat Cair Sol Sol emas, sol
belerang,tinta, cat
3 Padat Padat Sol padat Gelas berwarna, intan
hitam
4 Cair Gas Aerosol cair Kabut dan awan
5 Cair Cair Emulsi Susu, santan, minyak ikan
6 Cair Padat Emulsi padat Jeli, mutiara
7 Gas Cair Buih Buih sabun, krim kocok
8 Gas Padat Buih padat Karet busa, stirofoam
MENU UTAMA