ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
ASSALAMU’ALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DALAM PENDIDIKAN
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Tafsir Tarbawi
Dosen Pengampu : Kholid Ma’ruf, M. Pd. I
Disusun oleh:
Kelompok 10:
Usnul Khotimah (2023116111)
Rifqi Al-Farizi (2023116125)
Dewi Munisa (2023116142)
Arif Farhan Mubarok (2023116149)
KELAS A
PROGRAM STUDI PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
A. Akar permasalahan pendidikan
nasional
5 krisis pokok pendidikan nasional
Menurunkan 7 permasalahanpokok pendidikan
Sumber daya pendidikan yang
belum profesional
SOLUSI PERMASALAHAN PENDIDIKAN
Ppt tafsir
Persoalan pokok yang terkandung dalam kedua ayat diatas:
1. Perintah menunaikan amanat
2. Perintah berlaku adil dalam menetapkan hukum
3. Perintah taat kepada Allah, Rasulullah dan ulil amri
4. Perintah menyelesaikan perselisihan dengan mengembalikannya kepada Allah dan rasul-
Nya.
Nilai esensial surat An-Nisa ayat 58
Keharusan setiap orang untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.
Tanggung jawab ulil amri dalam pelayana publik, menurut Al-Qur an,
merupakan kelanjutan dari tanggung jawab Rasulullah saw. dalam
membimbing umat. Rasulullah selama 40 tahun di Madinah adalah pemimpin
agama sekaligus kepala negara. Para ulama mewarisi nabi dalam
kepemimpinan agama, sedangkan ulil amri, pejabat pemerintah yang
beragama Islam mewarisi Rasulullah saw. dalam kepemimpinan negara.
Keduanya menyatu secara integral pada diri Rasulullah, tetapi terpisah pada
diri umat beliau diakhir zaman. Kepemimpinan politik dan kepemimpinan
agama idealnya tetap menyatu pada diri seorang muslim diakhir zaman,
namun faktanya kedua kepemimpinan tersebut berada pada 2 pribadi muslim
yang berbeda, bahkan pada 2 lembaga yang berbeda, yakni pada lembaga
ulama dan lembaga umara’ atau ulil amr, namun secara simbiotik keduanya
saling melengkapi, saling membutuhkan dan saling bekerja sama. Umara’
membutuhkan legitimasi ulama sementara ulama membutuhkan dukungan
umara’ untuk menjalankan amar ma’ruf dan nahi mungkar, memerintahkan
manusia untuk melakukan kebaikan dan mencegah meraka dari perbuatan keji
yang ditolak oleh akal budi dan hati nurani.
C. Tanggung jawab ulil amri dalam
pendidikan
Dari penggalan ayat diatas dapat dirangkum bahwa tanggung jawab ulil amri atau
pemerintah dalam menghadapi krisis pokok sistem pendidikan nasional yang telah
ada yaitu dengan menghidupkan kembali karakter bangsa yang mengakar pada
ajaran agama, terutama tentang pemahaman, pemaknaan, dan penerapan konsep
tauhid sebagai berikut:
Konsep ketuhanan Yang Maha Esa atau tauhid yang meliputi ranah kognitif, afektif,
konatif, dan psikomotorik digali dan disajikan sedemikian rupa pada semua jalur
pendidikan yang terstruktur dan berjenjang.
Memahami dan meresapkan tentang hakikat kebenaran dan kebatilan dalam hidup
yang meliputi pendidikan tentang keyakinan yang benar dan keyakinan yang salah,
ibadah yang benar dan ibadah yang salah, pola hidup yang benar dan pola hidup
yang salah menurut Allah dan Rasul-Nya.
Dari pandangan para ulama dapat terangkum bahwa
tanggung jawab ulil amri atau pejabat pemerintah dalam
pendidikan adalah menyelenggarakan pendidikan yang
berorientasi pada dua sasaran strategis dan fundamental,
yakni: pendalaman agama dan pengembangan karakter
bangsa, dan menghidupkan jiwa agama dalam
pengembangan sains, teknologi dan humaniora pada semua
jalur pendidikan yang testruktur dan berjenjang sejak
pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan
tinggi
Sekian dan terima kasih
Wassalamu’alaikum wr.wb

More Related Content

Ppt tafsir

  • 2. TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DALAM PENDIDIKAN Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Tafsir Tarbawi Dosen Pengampu : Kholid Ma’ruf, M. Pd. I Disusun oleh: Kelompok 10: Usnul Khotimah (2023116111) Rifqi Al-Farizi (2023116125) Dewi Munisa (2023116142) Arif Farhan Mubarok (2023116149) KELAS A PROGRAM STUDI PGMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN 2017
  • 3. A. Akar permasalahan pendidikan nasional 5 krisis pokok pendidikan nasional
  • 4. Menurunkan 7 permasalahanpokok pendidikan Sumber daya pendidikan yang belum profesional
  • 7. Persoalan pokok yang terkandung dalam kedua ayat diatas: 1. Perintah menunaikan amanat 2. Perintah berlaku adil dalam menetapkan hukum 3. Perintah taat kepada Allah, Rasulullah dan ulil amri 4. Perintah menyelesaikan perselisihan dengan mengembalikannya kepada Allah dan rasul- Nya. Nilai esensial surat An-Nisa ayat 58 Keharusan setiap orang untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.
  • 8. Tanggung jawab ulil amri dalam pelayana publik, menurut Al-Qur an, merupakan kelanjutan dari tanggung jawab Rasulullah saw. dalam membimbing umat. Rasulullah selama 40 tahun di Madinah adalah pemimpin agama sekaligus kepala negara. Para ulama mewarisi nabi dalam kepemimpinan agama, sedangkan ulil amri, pejabat pemerintah yang beragama Islam mewarisi Rasulullah saw. dalam kepemimpinan negara. Keduanya menyatu secara integral pada diri Rasulullah, tetapi terpisah pada diri umat beliau diakhir zaman. Kepemimpinan politik dan kepemimpinan agama idealnya tetap menyatu pada diri seorang muslim diakhir zaman, namun faktanya kedua kepemimpinan tersebut berada pada 2 pribadi muslim yang berbeda, bahkan pada 2 lembaga yang berbeda, yakni pada lembaga ulama dan lembaga umara’ atau ulil amr, namun secara simbiotik keduanya saling melengkapi, saling membutuhkan dan saling bekerja sama. Umara’ membutuhkan legitimasi ulama sementara ulama membutuhkan dukungan umara’ untuk menjalankan amar ma’ruf dan nahi mungkar, memerintahkan manusia untuk melakukan kebaikan dan mencegah meraka dari perbuatan keji yang ditolak oleh akal budi dan hati nurani.
  • 9. C. Tanggung jawab ulil amri dalam pendidikan Dari penggalan ayat diatas dapat dirangkum bahwa tanggung jawab ulil amri atau pemerintah dalam menghadapi krisis pokok sistem pendidikan nasional yang telah ada yaitu dengan menghidupkan kembali karakter bangsa yang mengakar pada ajaran agama, terutama tentang pemahaman, pemaknaan, dan penerapan konsep tauhid sebagai berikut: Konsep ketuhanan Yang Maha Esa atau tauhid yang meliputi ranah kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik digali dan disajikan sedemikian rupa pada semua jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang. Memahami dan meresapkan tentang hakikat kebenaran dan kebatilan dalam hidup yang meliputi pendidikan tentang keyakinan yang benar dan keyakinan yang salah, ibadah yang benar dan ibadah yang salah, pola hidup yang benar dan pola hidup yang salah menurut Allah dan Rasul-Nya.
  • 10. Dari pandangan para ulama dapat terangkum bahwa tanggung jawab ulil amri atau pejabat pemerintah dalam pendidikan adalah menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada dua sasaran strategis dan fundamental, yakni: pendalaman agama dan pengembangan karakter bangsa, dan menghidupkan jiwa agama dalam pengembangan sains, teknologi dan humaniora pada semua jalur pendidikan yang testruktur dan berjenjang sejak pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi
  • 11. Sekian dan terima kasih Wassalamu’alaikum wr.wb