際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Teks Prosedur Kompleks
Oleh:
Yazid Abdurrohman Aunillah
X IIS-2
Pengertian Teks Prosedur Kompleks
Teks yang berisi informasi mengenai
langkah-langkah yang panjang dan berjenjang
disertai sublangkah yang harus ditempuh
untuk mencapai suatu tujuan. Langkah dalam
teks prosedur kompleks terdapat keterangan
yang menjadikan langkah tersebut menjadi
kompleks.
Struktur Teks Prosedur Kompleks
1. Judul.
2. Tujuan (Hasil akhir yang akan dicapai).
3. Langkah-langkah (Cara yang ditempuh agar tujuan itu tercapai).
4. Sublangkah.
Namun ada referensi lain tentang struktur teks prosedur
komplek yang digunakan jika ingin membuat sesuatu :
1. Judul.
2. Pendahuluan.
3. Bahan/Alat.
4. Langkah-langkah.
Ciri Umum Teks Prosedur Kompleks
o Bersifat informatif.
o Terdiri dari banyak langkah-langkah dan sublangkah.
o Langkah berkelanjutan dengan penjelasan.
o Penyusunan langkah sistematis.
o Menggunakan syarat/pilihan yang jika tidak dilakukan.
langkah berikutnya tidak dapat dilaksanakan.
o Bersifat Objektif.
o Dijelaskan secara mendetail.
Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks
 Menggunakan kalimat imperatif (kalimat yang isinya mengandung
perintah).
 Menggunakan kalimat deklaratif (kalimat yang berfungsi untuk
memberikan informasi kepada pembaca).
 Menggunakan kalimat interogatif (kalimat yang berisi
pertanyaan).
 Menggunakan verba material (verba yang mengacu pada
tindakan fisik).
 Menggunakan verba tingkah laku (verba yang mengacu pada
tingkah laku).
 Konjungsi temporal & Konjungsi syarat .
 Partisipan manusia secara umum (Siapa saja yang ditargetkan
oleh teks prosedur) .
 Menggunakan bahasa baku.
Contoh Teks Prosedur Kompleks
Langkah Menulis Cerpen Untuk Pemula
Cerpen merupakan sebuah cerita tertulis yang mengandung alur,
plot, dan pesan dengan panjang umumnya kurang lebih 1000 kata atau
7000 huruf/karakter. Langkah-langkah menulis cerpen dapat dilakukan
sebagai berikut :
1. Menangkap ide
Langkah awal agar bisa menulis sebuah cerita adalah memiliki ide
cerita. Ide cerita tidak harus yang rumit-rumit. Kejadian sehari-hari
yang dilihat atau dialami bisa menjadi ide cerita. Ide ini dapat juga
dijadikan judul cerita. Misalnya melihat seorang gadis sedang menyapu
halaman. Itu bisa menjadi ide cerita sekaligus dapat dijadikan judul,
Gadis Penyapu Halaman. Kalau judulnya dirasa kurang pas, bisa
diganti dengan judul yang lain.
2. Menulis dengan gaya bahasa sendiri
Langkah selanjutnya adalah menuliskannya dengan gaya
bahasa sendiri. Orang yang bisa baca tulis tentu bisa
melakukannya. Ini yang kadang enggan dilakukan oleh pemula.
Rasa pesimis sudah menghantui padahal belum mencoba.
Bagaimana akan bisa jika mencoba pun tak dilakukan? Menulis
dengan gaya bahasa sendiri berarti menulis dengan gaya yang
biasa dilakukan. Berarti pula menulis sebisanya, ya sebisanya saja.
Tak perlu dipaksakan dengan gaya bahasa yang mendayu ala
Khahlil Gibran misalnya. Kalau bisanya cuma sepanjang 2000
karakter, itu bagus. Itu adalah proses menuju ke cerpen
sepanjang 7000 karakter atau lebih. Kalau suka menulis narasi
saja, itu bagus. Kalau menulis banyak dialognya, itu juga bagus.
Semua bagus, yang penting menghasilkan tulisan.
Lanjutan
Lanjutan
3. Membuat paragraf pembuka
Tulisan yang digores pertama kali adalah paragraf pembuka.
Membuat paragraf pembuka juga tidak perlu rumit-rumit. Namun
demikian, yang perlu diperhatikan bahwa bagian ini adalah bagian yang
penting sebagaimana judul cerpen. Ada yang mengibaratkan bagian ini
seperti manekin (patung pajangan) yang dipasang di etalase sebuah
toko. Hal itu berarti harus menarik, agar pembaca terpancing untuk
terus membacanya.
4. Merangkai alur dan plot
Langkah selanjutnya adalah melanjutkan paragraf pembuka yang
sudah ditulis. Merangkai kejadian demi kejadian. Dialog demi dialog.
Narasi demi narasi. Alur dan plot akan terbentuk dengan sendirinya.
Tuliskan saja apa yang ada di kepala dengan cara Anda sendiri, maka
menulis pun menjadi lancar. Jika hanya berupa narasi dan deskripsi saja,
itu bagus. Jika banyak dialognya juga bagus. Semua sah-sah saja. Jika
baru mampu 2000 karakter, itu bagus. Harus dicoba menulis, menulis,
dan menulis lagi. Lambat laun akan bisa mencapai 7000 karakter atau
lebih.
5. Membuat paragraf penutup
Paragraf penutup juga hal yang sangat penting. Bagaimana
sebuah cerita menjadi lengkap dipengaruhi oleh bagian ini. Jika
bagian yang disebut ending ini bagus, maka cerpen pun bisa
terdongkrak menjadi cerpen yang bagus. Bagian ini dapat
ditulis dengan ending tertutup, ending terbuka, dan ending
mengejutkan.
6. Mengendapkan tulisan
Setelah cerpen selesai ditulis, dapat diendapkan terlebih
dulu. Waktunya bisa singkat, bisa lama. Tergantung penulisnya.
Pengendapan ini bertujuan untuk memberi jeda sebelum
diedit.
Lanjutan
7. Mengedit tulisan
Cerpen yang telah diendapkan kemudian dibaca lagi. Hal
itu untuk mengetahui kesalahan tanda baca, EYD, logika cerita,
dan sebagainya. Lakukan pengeditan secukupnya. Setelah itu
berarti tulisan siap disajikan.
8. Menulis lagi, belajar lagi, menulis lagi, demikian
seterusnya
Setelah menulis satu cerpen, jangan cepat puas. Setelah
ada yang menganggap cerpennya bagus, jangan cepat puas.
Setelah cerpennya dimuat di media cetak, jangan cepat puas.
Demikian seterusnya. Menulis lagi, belajar lagi, dan menulis
lagi.
Sumber: http://www.bahasa.kompasiana.com/2013/02/13/delapan-langkah-
menulis-cerpen untuk-pemula-533368.html
Lanjutan
Terima Kasih

More Related Content

Ppt teks prosedur komplek

  • 1. Teks Prosedur Kompleks Oleh: Yazid Abdurrohman Aunillah X IIS-2
  • 2. Pengertian Teks Prosedur Kompleks Teks yang berisi informasi mengenai langkah-langkah yang panjang dan berjenjang disertai sublangkah yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Langkah dalam teks prosedur kompleks terdapat keterangan yang menjadikan langkah tersebut menjadi kompleks.
  • 3. Struktur Teks Prosedur Kompleks 1. Judul. 2. Tujuan (Hasil akhir yang akan dicapai). 3. Langkah-langkah (Cara yang ditempuh agar tujuan itu tercapai). 4. Sublangkah. Namun ada referensi lain tentang struktur teks prosedur komplek yang digunakan jika ingin membuat sesuatu : 1. Judul. 2. Pendahuluan. 3. Bahan/Alat. 4. Langkah-langkah.
  • 4. Ciri Umum Teks Prosedur Kompleks o Bersifat informatif. o Terdiri dari banyak langkah-langkah dan sublangkah. o Langkah berkelanjutan dengan penjelasan. o Penyusunan langkah sistematis. o Menggunakan syarat/pilihan yang jika tidak dilakukan. langkah berikutnya tidak dapat dilaksanakan. o Bersifat Objektif. o Dijelaskan secara mendetail.
  • 5. Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks Menggunakan kalimat imperatif (kalimat yang isinya mengandung perintah). Menggunakan kalimat deklaratif (kalimat yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada pembaca). Menggunakan kalimat interogatif (kalimat yang berisi pertanyaan). Menggunakan verba material (verba yang mengacu pada tindakan fisik). Menggunakan verba tingkah laku (verba yang mengacu pada tingkah laku). Konjungsi temporal & Konjungsi syarat . Partisipan manusia secara umum (Siapa saja yang ditargetkan oleh teks prosedur) . Menggunakan bahasa baku.
  • 6. Contoh Teks Prosedur Kompleks Langkah Menulis Cerpen Untuk Pemula Cerpen merupakan sebuah cerita tertulis yang mengandung alur, plot, dan pesan dengan panjang umumnya kurang lebih 1000 kata atau 7000 huruf/karakter. Langkah-langkah menulis cerpen dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Menangkap ide Langkah awal agar bisa menulis sebuah cerita adalah memiliki ide cerita. Ide cerita tidak harus yang rumit-rumit. Kejadian sehari-hari yang dilihat atau dialami bisa menjadi ide cerita. Ide ini dapat juga dijadikan judul cerita. Misalnya melihat seorang gadis sedang menyapu halaman. Itu bisa menjadi ide cerita sekaligus dapat dijadikan judul, Gadis Penyapu Halaman. Kalau judulnya dirasa kurang pas, bisa diganti dengan judul yang lain.
  • 7. 2. Menulis dengan gaya bahasa sendiri Langkah selanjutnya adalah menuliskannya dengan gaya bahasa sendiri. Orang yang bisa baca tulis tentu bisa melakukannya. Ini yang kadang enggan dilakukan oleh pemula. Rasa pesimis sudah menghantui padahal belum mencoba. Bagaimana akan bisa jika mencoba pun tak dilakukan? Menulis dengan gaya bahasa sendiri berarti menulis dengan gaya yang biasa dilakukan. Berarti pula menulis sebisanya, ya sebisanya saja. Tak perlu dipaksakan dengan gaya bahasa yang mendayu ala Khahlil Gibran misalnya. Kalau bisanya cuma sepanjang 2000 karakter, itu bagus. Itu adalah proses menuju ke cerpen sepanjang 7000 karakter atau lebih. Kalau suka menulis narasi saja, itu bagus. Kalau menulis banyak dialognya, itu juga bagus. Semua bagus, yang penting menghasilkan tulisan. Lanjutan
  • 8. Lanjutan 3. Membuat paragraf pembuka Tulisan yang digores pertama kali adalah paragraf pembuka. Membuat paragraf pembuka juga tidak perlu rumit-rumit. Namun demikian, yang perlu diperhatikan bahwa bagian ini adalah bagian yang penting sebagaimana judul cerpen. Ada yang mengibaratkan bagian ini seperti manekin (patung pajangan) yang dipasang di etalase sebuah toko. Hal itu berarti harus menarik, agar pembaca terpancing untuk terus membacanya. 4. Merangkai alur dan plot Langkah selanjutnya adalah melanjutkan paragraf pembuka yang sudah ditulis. Merangkai kejadian demi kejadian. Dialog demi dialog. Narasi demi narasi. Alur dan plot akan terbentuk dengan sendirinya. Tuliskan saja apa yang ada di kepala dengan cara Anda sendiri, maka menulis pun menjadi lancar. Jika hanya berupa narasi dan deskripsi saja, itu bagus. Jika banyak dialognya juga bagus. Semua sah-sah saja. Jika baru mampu 2000 karakter, itu bagus. Harus dicoba menulis, menulis, dan menulis lagi. Lambat laun akan bisa mencapai 7000 karakter atau lebih.
  • 9. 5. Membuat paragraf penutup Paragraf penutup juga hal yang sangat penting. Bagaimana sebuah cerita menjadi lengkap dipengaruhi oleh bagian ini. Jika bagian yang disebut ending ini bagus, maka cerpen pun bisa terdongkrak menjadi cerpen yang bagus. Bagian ini dapat ditulis dengan ending tertutup, ending terbuka, dan ending mengejutkan. 6. Mengendapkan tulisan Setelah cerpen selesai ditulis, dapat diendapkan terlebih dulu. Waktunya bisa singkat, bisa lama. Tergantung penulisnya. Pengendapan ini bertujuan untuk memberi jeda sebelum diedit. Lanjutan
  • 10. 7. Mengedit tulisan Cerpen yang telah diendapkan kemudian dibaca lagi. Hal itu untuk mengetahui kesalahan tanda baca, EYD, logika cerita, dan sebagainya. Lakukan pengeditan secukupnya. Setelah itu berarti tulisan siap disajikan. 8. Menulis lagi, belajar lagi, menulis lagi, demikian seterusnya Setelah menulis satu cerpen, jangan cepat puas. Setelah ada yang menganggap cerpennya bagus, jangan cepat puas. Setelah cerpennya dimuat di media cetak, jangan cepat puas. Demikian seterusnya. Menulis lagi, belajar lagi, dan menulis lagi. Sumber: http://www.bahasa.kompasiana.com/2013/02/13/delapan-langkah- menulis-cerpen untuk-pemula-533368.html Lanjutan