3. Populasi kecil potensi untuk berkembang biak
sangat rendah
Spesies pada ujung rantai makanan, seperti
karnivora besar (misal macan).
Populasi kecil yang memiliki masa life history
lambat
Populasi kecil pada jenis-jenis yang memiliki
wilayah jelajah sangat luas memiliki resiko
kepunahan sangat tinggi
Spesies lokal endemik
4. Penyusutan sumberdaya genetik yang terjadi saat ini adalah
akibat tidak adanya pengaturan/kebijakan dan monitoring
yang baik
Kurang tepatnya kebijakan di sektor pertanian/kehutanan
Ancaman terhadap kelestarian sumberdaya genetik juga
dapat ditimbulkan oleh adanya pengaruh globalisasi
6. Persilangan yang terjadi antara individu yang
mempunyai kekerabatan
Cara menghindarinya jangan menggunakan
penjantan yang sama dengan keturunannya.
Keuntungan inbreeding yaitu melestarikan sifat-
sifat yang di inginkan, membuat populasi
seragam dan mendeteksi gen gen yang tidak di
inginkan
7. Persilangan antar individu yang tidak memiliki
hubungan kekerabatan yang dekat sedikitnya 4-6
generasi
Tekanan silang luar bertujuan untuk menjaga
kemurnian bangsa individu tertentu tanpa silang
dalam
Kerugian dari tekanan silang luar yaitu
menghasilkan keturunan yang lemah dan daya
adaptasi rendah.
8. ekologi yang mempelajari
kelompok organisme yang
tergabung dalam satu kesatuan
dan saling berinteraksi dalam
daerah tertentu.
ekologi yang mempelajari suatu
spesies organisme yang
berinteraksi dengan
lingkungannya.
Sejarah ekologi dimulai pada tahun 1866 oleh seorang
ahli biologi Jerman Ernst Haekel. ekologi diartikan
sebagai ilmu tentang hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya.
9. Usaha untuk mengetahui spesies-spesies langka
di lapangan secara berkala.
Program pemantauan digunakan dalam kegiatan
pengelolaan untuk menentukan status populasi
dan mengevaluasi ancaman yang perlu diatasi.
Penggunaan teknik pengelolaan konservasi yang
baku memungkinkan tersedianya data yang
akurat, yang dapat dibandingkan antara lokasi
satu dan lainnya dan dapat digunakan dalam
pengelolaan pada skala yang lebih luas.
10. Mempelajari peluang suatu spesies untuk bertahan
hidup atau menjadi punah pada habitat yang tersedia
baginya.
Dihasilkan melalui pemodelan komputer dengan
menggunakan data sejarah kehidupan, keragaman
genetik, dan respon suatu populasi terhadap kondisi
lingkungan, khususnya gangguan.
Analisis daya hidup populasi mampu memprediksi
ukuran minimum populasi yang dapat bertahan hidup,
jumlah individu terkecil yang diperlukan untuk
mempertahankan suatu populasi, subpopulasi atau
spesies.
14. Evaluasi secara menyeluruh kawasan konservasi Evaluasi
secara menyeluruh kawasan konservasi
Peningkatan pembinaan satwa liar
Dikembangkan kawasan-kawasan konservasi baru
Peningkatan pembinaan kawasan suaka alam
Pelestarian keanekaragaman hayati secara ex-situ
15. Peningkatan keterpaduan pembangunan kawasan
konservasi
Peningkatan pembangunan dan pengelolaan taman
nasional, taman wisata, taman buru, taman hutan raya,
dan taman laut
Peningkatan pengelolaan hutan lindung
Pemantapan kegiatan perlindungan hutan
Peningkatan pengelolaan hutan lindung
Penerapan analisis mengenai dampak lingkungan
(amdal) secara ketat
17. Kriteria dan indikator Uraian
1. Endemisitas spesies
1. Endemik lokal Spesies yang hanya ditemukan disalah satu
lokasi tertentu
2. Endemik regional Spesies yang hanya ditemukan disalah satu
wilayah pulau atau region tertentu, dengan
daerah penyebaran yang terbatas
3. Endemik Nasional Spesies yang hanya ditemukan di Indonesia
saja
4. Non-endemik Spesies yang tidak endemik
18. 2. Status populasi
1. Populasi alami kecil Spesies yang di alam memiliki jumlah
individu yang kecil
2. Populasi global terbesar di
Indonesia
Spesies yang ditemukan di beberapa
negara, tetapi sebagian besar populasi ada
di wilayah Indinesia
3. Jarang Spesies yang di alam memiliki kepadatan
populasi yang rendah, sehingga jarang
dijumpai di alam
4. Sedang menurun drastis Speseis yang di alam populasinya sedang
mengalami penurunan secara drastis,
dalam ukuran waktu lima tahun terakhir
5. Rentan Spesies yang mudah musnah secara alami/
buatan
19. 3. Kondisi habitat
1. Habitat yang sesuai hampir habis Spesies yang habitat alaminya hampir habis
2. Habitat yang sesuai mengalami
penurunan
Spesies yang habitat alaminya mengalami
penurunan
3. Habitat yang sesuai cukup tersedia
dan stabil
Spesies yang habitat alaminya cukup
tersedia dab stabil
4. Status pengelolaan spesies
1. Sudah terdapat manajemen
spesies
Spesies yang belum memperoleh perhatian
cukup dari sisi pengelolaan
2. Manajemen spesies belum ada
sama sekali
Spesies yang telah memperoleh perhatian
cukup dari sisi pengelolaan
20. 5. Keterancaman
1. Spesies mengalami gangguan serius akibat
perburuan
Spesies yang banyak ditangkap/diburu untuk
dibunuh/dimusnahkan
2. Spesies mengalami gangguam serius
akibat penangkapan untuk perdagangan
Spesies yang banyak ditangkap/ diburu secara besar-
besaran untuk diperdagangkan
3. Spesies mengalami gangguam serius
akibat penangkapan untuk keperluan
budaya
Spesies yang banyak ditangkap/diburu untuk
keperluan budaya masyarakat lokal
4. Spesies mengalami gangguam serius
akibat praktek pertanian/ perkebunan
yang tidak ramah lingkungan, kebakaran,
konversi lahan
Spesies yang populasinya menurun akibat praktek
pertanian dan perkebunan yang tidak ramah
lingkungan, dan konversi lahan
5. Spesies yang tidak mengalami gangguan di
alam
Spesies yang populasinya cenderung stabil, tanpa
gangguan akibat praktek pertanian dan perkebunan
yang tidak ramah lingkungan, dan konversi lahan
22. Kebijakan yang berkonotasi dua (ambiguity)
Ketidakjelasan akan hak-hak dan akses masyarakat
Peraturan perundang-undangan yang kurang
memadai dan tumpang tindih
Penegakan hukum yang lemah sehingga pengelolaan
kawasan konservasi termasuk yang berkategori taman
wisata alam tidak efektif.
23. Ancaman Uraian
Perburuan Spesies yang banyak ditangkap/diburu untuk
dibunuh/dimusnahkan
Penangkapan untuk perdagangan Spesies yang banyak ditangkap/ diburu secara
besar-besaran untuk diperdagangkan
Penangkapan untuk keperluan
budaya
Spesies yang banyak ditangkap/diburu untuk
keperluan budaya masyarakat lokal
Praktek pertanian/ perkebunan,
kebakaran, konversi lahan
Spesies yang populasinya menurun akibat
praktek pertanian dan perkebunan yang tidak
ramah lingkungan, dan konversi lahan